-->

Senin, 09 Oktober 2017

DPRD Bali Minta Disnak Evakuasi Ternak Milik Pengungsi

DPRD Bali Minta Disnak Evakuasi Ternak Milik Pengungsi

Foto: I Ketut Suwandhi
Denpasar, Balikini.Net - Komisi II DPRD Bali meminta Dinas Peternakan (Disdik) Provinsi Bali untuk mengevakuasi semua hewan ternak milik pengungsi Gunung Agung. Hal itu disampaikan saat Rapat Kerja (Raker) Komisi II DPRD Bali dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Bali, Senin (9/10).

"Tugas pemerintah tidak hanya menyelamatkan warga terdampak bencana Gunung Agung, tetapi menyelamatkan ternak mereka. Jika ternak itu tidak diselamatkan maka akan berdampak pada memperburuk tingkat kemiskinan para pengungsi usai bencana Gunung Agung," tegas Ketua Komisi II DPRD Bali Ketut Suwandhi yang memimpin Raker tersebut.

Anggota Komisi II DPRD Bali Made Budastra meminta Disnak mendata secara lengkap semua ternak milik pengungsi. Menurut dia, ternak milik pengungsi sangat penting untuk dievakuasi. "Ketika proses pemulihan pasca bencana, ternak milik pengungsi akan sangat berharga dan bisa membuat mereka bisa bertahan hidup. Keberadaan ternak yang diselamatkan akan sangat berharga apalagi ternak sapi. Kalau semua ternak tidak bisa diselamatkan, berdampak keras pada peningkatkan kemiskinan dan ini benar-benar memiskinan masyarakat pengungsi,” tegas Budastra.,

Anggota Fraksi PDI Perjuangan asal Gianyar ini melanjutkan, setelah ternak itu dievakuasi, Disnak Provinsi Bali juga diminta memperhatikan kesehatan ternak dan pakan yang cukup.

“Kita minta ada penanganan serius, masyarakat pemilik ternak jangan sampai dirugikan akibat ternaknya tidak terselamtkan dan tidak terurus dipengungsian,” kata Budastra.

Sekretaris Disnak Provinsi Bali Drh. Ni Wayan Sukanadi menjelaskan, hingga 7 Oktober lalu pihaknya sudah menyelamatkan 4.800 ekor ternak milik warga terdampak Gunung Agung dari 37 titik lokasi. Dari jumlah tersebut, selain sapi ada 502 ekor kambing, 90 ekor babi. Semua ternak tersebut ditempatkan di daerah penampungan  pengungsi.

 "Kendalanya saat ini sejumlah pengungsi belum bersedia untuk direlokasi seperti yang ada di desa Les yang rencananya dialihkan ke Desa Tejakula. Disana kita sebar 350 lebih ternak lebih dan disebar di semua banjar di Tejakula, tetapi yang di desa Les tidak mau dipindah. Masyarakatnya keberatan tidak mau pindah,” katanya.

Ia melanjutkan, pihaknya sudah membantu menjual ternak tersebut untuk mendapatkan harga normal kalau  pemilikya mau menjual.  “Selama ini sudah ada 1.210 ekor ternak yang sudah dijual  dengan harga normal,” jelasnya.***





Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved