-->

Minggu, 22 Oktober 2017

Gagal Panen, Petani di Denpasar Utara Keluhkan Asuransi Tak Bisa Diklaim

 Gagal Panen, Petani di Denpasar Utara Keluhkan Asuransi Tak Bisa Diklaim

Foto: Reses Anak Agung Angurah Adhi Ardhana  di Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara ]
Reses Adhi Ardhana di Denpasar, Dari Masalah Limpah Sampah hingga Asuransi Petani Gagal Panen, Petani di Denpasar Utara Keluhkan Asuransi Tak Bisa Diklaim

Denpasar ,balikini.Net -
- Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali dari daerah pemilihan (Dapil) [Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana menyerap aspirasi konstituennya selama masa reses beberapa hari terahir di sejumlah tempat di Kota Denpasar. Sebagaimana diketahui, seluruh anggota DPRD Bali melaksanakan kegiatan reses selama sepekan, 16-23 Oktober.

Adhi Ardhana memberi perhatian khusus terhadap hasil reses di Desa Peguyangan Kaja, yang merupakan desa terluar dari Kota Denpasar Utara dan berbatasan langsung dengan kabupaten Badung khususnya Desa Darmasaba. "Hasil reses yang menarik adalah saat penyerapan aspirasi di desa Peguyangan Kaja, khususnya Br. Dualang dan Paang Tebel," kata Adhi Ardhana di Denpasar, Minggu (22/10/2017).

Anggota Komisi II DPRD Bali ini mengubgkapkan beberapa permasalahan yang menjadi aspirasi masyarakat setempat, di antaranya masalah limbah sampah maupun ternak yang datang dari kabupaten lain yang berdampak sampai sekarang, dan belum ada solusi penyelesaiannya. Aspirasi lainnya terkait trotoarisasi di jalan A. Yani Utara, mulai trafic light di Puri Peguyangan ke utara sampai perbatasan di desa Darmasaba, Kabupaten Badung, yang perlu mendapatkan perhatian.

Di bidang pertanian, terungkap dalam dialog dengan konstiturnnya tersebut, bahwa mata pencaharian masyarakat 50-75 persen adalah petani penggarap. Artinya, mereka hanya sebagai pekerja, sedangkan pemilik lahan hanya beberapa kelompok. Mirisnya, hasil pertanian berupa gabah sudah dijual dengan sistim ijon kepada tengkulak, dan mereka mengeluh hasilnya jauh dari harapan.

Persoalan bertambah runyam,
ketika beberapa waktu lalu terjadi serangan hama dan gagal panen yang tidak bernah dibayangkan, ternyata asuransi petani ketika dicek hanya blangko kosong alias tidak bisa diklaim. "Ke depan mereka berharap agar pemerintah lebih memperhatikan nasib petani terutama masalah keberpihakan kepada petani, dan ada lembaga yang menangani panen dan membeli gabah petani dengan harga yang pantas," kata Adhi Ardhana (. Amb )



Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved