-->

Minggu, 15 Oktober 2017

MAS Sumatri Mohon Maaf Karena Belum Bisa Menjenguk Keseluruhan Pengungsi di 412 Titik

MAS Sumatri Mohon Maaf Karena Belum Bisa Menjenguk Keseluruhan Pengungsi di 412 Titik

Kunjungi Warga Pengungsi Di PadangbaiMAS Sumatri Mohon Maaf Karena Belum Bisa Menjenguk Keseluruhan Pengungsi di 412 Titik Tersebar Di 9 Kab/Kota

Karangasem ,Balikini.Net  - Minggu (15/10/2017) sekitar pukul 09.25 Wita Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri didampingi Kepala Dinas Pertanian I Wayan Supandi serta Kepala OPD terkait lainnya tinjau Pos Pengungsi di Balai Masyarakat Padangbai

Warga masyarakat pengungsi yang berasal dari Desa Jungutan, Kec. Bebandem Karangasem itu sebanyak 519 jiwa yang telah melakukan pengungsian ke Desa Badangbai semenjak ditetapkannya status awas (level IV) aktifitas vulkanik gunung agung oleh Badan Geologi pertanggal 22 September 2017 lalu.

Kedatangan rombongan Bupati Mas Sumatri di posko pengungsian tersebut disambut Camat, Perbekel, Kelian Banjar Dinas dan tokoh masyarakat desa setempat.serta warga masyarakat pengungsi.

Kordes Posko Balai Masyarakat Padangbai Perbekel Desa Padangbai I Wayan Sudiarta didampingi Korlap Partini menyampaikan dari keseluruhan jumlah pengungsi yang berada diwilayahnya berjumlah 519 jiwa dari laki 170 perempuan 174, balita 25, anak-anak 49, remaja 24, dewasa 214 dan lansia 32.

"Ada permasalahan kami dari situasi seperti ini adalah mengenai penyediaan air siap diminum bagi warga pengungsi. Untuk itu kami berharap pada pemerintah khususnya Pemkab.Karangasem untuk membantu mencarikan jalan keluarnya, karena untuk saat ini hanya itu permasalahan kami,"ungkapnya.

Sesampai di posko, Mas Sumatri sambil berjalan menyempatkan untuk mengobror dan menyapa warga pengungsi satu persatu sambil bertanya kabar, nama, asal dan pekerjaan mereka sebelumnya.
Selanjutnya tampak Mas Sumatri berbaur bersama anak-anak pengungsi sambil bernyanyi bersama dan Bupati pun serta membagikan logistik, makanan kecil dan susu pada mereka.

Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan puji syukur kehadapan Ida Hyang Widi/Tuhan YME  karena warga pengungsi di Posko Padangbai cukup kondusif dan Mas Sumatri pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Padangbai yang sudah menerima dan kompak untuk membantu  para pengungsi termasuk pula para pengusahanya yang telah memberikan lapangan pekerjaan bagi para pengungsi.

"Saat ini, masyarakat Karangasem sebanyak 138 ribu jiwa telah turun menjadi pengungsi di 9 Kab / Kota se-Bali yang tersebar di 412 titik. Dan persoalan Pemerintah saat ini adalah terkait keberlangsungan logistik, pelayanan, kesehatan dan juga pendistribusian logistik  bagi mereka para pengungsi. Namun sampai saat ini Pemerintah sudah mampu untuk menanggulangi akan hal itu dengan baik. Disamping itu, ada kekawatiran dari masyarakat pengungsi (KRB I II III)  bahwa penghasilan mereka nol, ada beban hutang pada mereka baik di bank, PLN, maupun di PDAM, itu kami dapat berdasarkan laporan dari posko manggis kepada Bupati. Terkait akan semua pemasalahan itu yang mampu menjawab adalah bapak Gubernur Bali dengan dikeluarkannya Kartu Identitas Pengungsi (KIP)," paparnya.

"Pemkab Karangasem yang notabene terkena bencana sangat menghawatirkan, terkait kebutuhan jangka pendek bagi pengungsi sudah tertangani akan tetapi kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang itu pula sudah kami pikirkan bersama Pemprov Bali maupun Pemerintah Pusat. Gubernur merupakan perwakilan Pusat yang nantinya akan selalu ada untuk membantu menyelesaikan persoalan darurat kebencanaan ini," ujarnya

"Terkait pendidikan dari 2788 siswa, SD 13.000, SMP 7.000 dari 11.000 telah diupayakan untuk mendapatkan pembelajaran, hal itu sesuai dengan aturan dan harapan kita bahwa mereka para pengungsi dipastikan tetap mendapatkan pelajaran,"ungkapnya

Mengenai permasalahan tersebut diatas lanjut Bupati Mas Sumatri mengatakan, Pemkab Karangasem tetap berkoordinasi dengan Pemprov Bali untuk mengatur proses belajar mengajar bagi mereka para pengungsi, yang nantinya ada yang disekolahkan pagi, siang dan bila perlu sore hari.

"Saya selaku Bupati Karangasem menghimbau pada seluruh masyarakat Karangasem untuk mengikuti / mengindahkan himbauan Badan Vulkanologi. Khusus bagi daerah terkena dampak atau yang rawan bencana wajib untuk di waspada, jauhi tempat itu dan mengungsilah dulu,"tegas Bupati

Upaya Pemkab Karangasem dalam situasi tanggap bencana ini dilakukan sejak tanggal 14 s/d 18 september, dari status siaga sampai tanggal 22 september status awas, Pemkab Karangasem telah melakukan upaya pengamanan bagi masyarakat. Dari tenggal 14 september lalu masyarakat terdampak sudah di evakuasi dan ini merupakan juga tugas kita bersama untuk meminimalisir terjadinya korban erupsi gunung agung bila memang itu benar terjadi.

"Kepada seluruh masyarakat Karangasem dimanapun berada, kami minta agar tetap tenang dan semoga bencana ini cepat berlalu. Kepada seluruh donatur dimanapun berada, dari manapun beliau, masyarakat, perorangan, BUMN/BUMD maupun Instansi Vertikal yang telah dengan iklas menyumbangkan dananya untuk kepentingan bencana di Kab. Karangasem, Saya atas nama masyarakat Kabupaten Karangasem dan Pemerintah jDaerah serta secara pribadi mengucapkan banyak terimakasih,"ucap Bupati

Kepada warga masyarakat pengungsi yang tersebar di 412 titik di 9 Kabupaten/ Kota, Bupati Mas Sumatri pun mohon maaf karena belum bisa menjenguk," Saya sebagai Bupati akan tetap berusaha untuk menjenguk semua warga masyarakat Karangasem di pengungsian, hal itu akan akan ttap saya lakukan secara bertahap, minimal 3 sampai 5 posko perhari karena menyebar di 9 Kabupaten Kota. Sekali lagi saya mohon maaf karena keterbatasan saya sebagai Bupati yang juga diamanatkan undang-undang untuk menjalankan roda Pemerintahan di Pemkab. Karangasem,"pungkasnya (krs/r5)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved