-->

Rabu, 25 Oktober 2017

Masalah Tanggul Jebol Mencuat dalam Reses Diah Srikandi di Jembrana

Masalah Tanggul Jebol Mencuat dalam Reses Diah Srikandi di Jembrana

[Foto: Dr. IGA Diah Werdhi Srikan di desa Tukadaya, Kec. Melaya, jembrana.]
Jembrana,Balikini.Net - Selama sepekan masa reses (menyerap aspirasi konstituen di daerah pemilihan), 16-23 Oktober lalu, anggota DPRD Bali Dr. IGA Diah Werdhi Srikandi menyerap aspirasi masyarakat di sembilan Desa/Kelurahan di daerah pemilihannya, Kabupaten Jembrana, yakni Desa Medewi, Pekutatan, Kelurahan Tegalcangkring, Desa Penyaringan, Desa Manistutu, Desa Tukadaya, Desa Yeh Kuning, Desa Air Kuning, Desa Kaliakah dan Kelurahan Br Tengah.  Di sela-sela reses, ia menyerahkan bantuan hibah APBD Provinsi Bali ke salah satu kelompok Dadia.

Diah Srikandi mengaku menerima banyak aspirasi untuk dikawal dan ditindaklanjutinya. "Astungkara, reses di 9 titik berjalan dengan lancar. Banyak aspirasi masyarakat yang harus dikawal dan segera ditindaklanjuti," ujar Diah Srikandi di Denpasar, Selasa (24/10).

Anggota Fraksi PDI Perjuangan yang duduk di Komisi IIi DPRD Bali mengatakan, permasalahan di kabupaten Jembrana salah satunya adalah banyaknya tanggul sungai yang jebol baik itu karena musim hujan maupun karena kondisi tanggul yangg memang sudah tidak layak.

Diah Srikandi mengaku, sejak dirinya dilantik menjadi anggota dewan tahun 2016 sebagai PAW (pengganti antar waktu), ia menerima banyak aspirasi tentang tanggul sungai jebol ini. Beberapa di antaranya sudah ada yang terkawal dengan baik dan mendapat perbaikan dari anggaran pusat, seperti sungai sepanjang 500 meter di Samblong senilai Rp3,8 milyar, di Yehembang Kangin. Selain itu beberapa saluran irigasi subak juga sudah ada yang terkawal.

Adapun pada reses kali ini, Sekjen Bali International Woman Center ini mengungkapkan, ada dua aspirasi tentang tanggul sungai yang harus dikawalnya, yakni tanggul sungai di Air Kuning dan Subak Lotim. Aspirasi lainnya adalah permohonan bantuan hibah; keinginan masyarakat untuk diberikan pembinaan dan pelatihan yang terkait dengan kepemudaan, adat, budaya, wirausaha, ketahanan pangan., dan pemberdayaan perempuan. Selain itu masyarakat meminta sosialisasi Perda. "Sosialisasi Perda ini akan menjadi program saya selaku wakil rakyat di tahun 2018 ini," ujarnya.

Diah Srikandi melanjutkan, saat reses berlangsung ia juga memberi penjelasan tentang APBD Provinsi Bali, kegiatan DPRD Bali dan Komisi III yang sudah berjalan, dan beberapa Perda yang sudah dihasilkan. "Informasi ini sangat penting bagi masyarakat agar masyarakat mengetahui info-info terupdate di provinsi. Saya sudah merancang beberapa program di tahun 2018 yang bersifat edukasi ke masyarakat, dengan menggandeng beberapa pakar/ahli senagai narasumbernya. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi dengan baik," pungkas Diah Srikandi. ***


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved