Bangli,Balikini.Net--Mengurang i
rasa jenuh, sejumlah pengungsi Gunung Agung yang menempati dua posko di Bangli
mulai mengisi hari mereka dengan aktivitas majejahitan dalam rangka persiapan hari
raya Galungan. Seperti yang dilakukan sejumlah pengungsi yang menempati Pos
Pengungsian SKB Kayuambua Susut dan Pos Pengungsian Kubu Bangli. Pengungsi yang
didominasi kaum wanita itu, berkumpul membentuk beberapa kelompok untuk nyait
sarana persembahyangan Galungan dengan bahan janur.
Seperti yang ada di Pos pengungsian Kubu, aktivitas
majejahitan dilakukan pengungsi wanita di teras pintu depan GOR dan tenda
pengungsian. Beralaskan karpet plastic, aktivitas majejahitan dilakukan
pengungsi dengan membuat kelompok-kelompok kecil. Selain kaum ibu-ibu dan
remaja, aktivitas majejahitan di pengungsian juga dilakukan sejumlah anak-anak
perempuan. Sementara di SKB Kayuambua, aktivitas majejahitan dilakukan di dalam
gedung. Sejumlah anggota PMI Bangli juga tampak ikut berbaur membantu para
pengungsi majejahitan.
Sekretaris PMI Kabupaten Bangli Pasek Lanang Sadia yang
juga coordinator pengungsi di SKB Kayuambua,Desa Tiga Jumat(27/10) siang
kemarin mengatakan, jelang datangnya hari raya Galungan yang tinggal beberapa
hari lagi, pihak di PMI Bangli memberikan bantuan janur sebanyak 2.000 lembar
untuk para pengungsi. Bantuan janur itu diberikan kepada pengungsi yang
menempati dua pos pengungsian resmi pemerintah di pos pengungsian Kubu dan SKB
Kayuambua. Selain untuk membantu meringankan beban ekonomi pengungsi jelang
hari raya, pemberian bantuan janur ini juga dilakukan untuk mendukung pemulihan
psykologi pengungsi agar tetap semangat berada di pengungsian. “Hal ini merupakan
bagian dari upaya PMI Bangli untuk mendukung pemulihan psykologi pengungsi
sehingga mereka bisa kembali beraktivitas dalam rangka menyongsong hari rayananti
di tempat pengungsian,” ujarnya.
Lebih lanjut Pasek mengatakan, sejak beberapa hari
terakhir, pengungsi asal Karangasem yang selama ini berada di Bangli mulai
sering pulang pergi ke kampung halaman mereka masing-masing. Mereka pulang ke
rumah masing-masing untuk bersembahyang. “Karena rahinan mereka sering pulang
saat paginya dan malamnya kembali lagi ke pengungsian,” ungkapnya
Lanjut dikatakan Pasek, di tengah status Gunung Agung yang
masih awas, sejatinya pengungsi yang berasal dari daerah terdampak bencana
tidak dibolehkn untuk pulang. Hanya saja pihaknya tidak bisa melarang hal itu.
Pihak Posko Dikatakan Pasek, di tengah status Gunung Agung yang masih berstatus
awas, sejatinya pengungsi yang berasal dari daerah terdampak bencana tidak
dibolehkan untuk pulang. Hanya saja pihaknya tidak bisa melarang.Cuma pihak Posko
hanya bisa menghimbau pengungsi untuk selalu waspada dan berhati-hati"harapnya.[ag/r6]
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram