Bangli,Balikini.Net--Hujan deras yang mengguyur wilayah Bangli sejak tiga hari terakhir , menyebabkan terjadinya musibah pohon tumbang . Serumpun bambu dan pohon lokal tumbang hingga menutup badan jalan setapak yang menuju situs Purbakala Candi Tebing yang berada di Dusun Jehem Kaja,Desa Jehem,Tembuku Bangli. Untungnya saat pohon tersebut tumbang , situasai jalan sepi karena terjadi pada malam hari Kamis(19/10/2017) yakni pukul 23.00, sehingga tidak sampai menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Hingga Jumat (20/10/2017) kemarin upaya pembersihan belum dilakukan, lantaran pihak desa masih menuggu bantuan alat berat dari Pemerintah Kabupaten.
Kepala Desa Jehem Ida Bagus Made Rencana , saat dikonfirmasi , mengatakan hujan deras yang terjadi sebelumnya, mengakibatkan terjadinya longsor , sehingga menggerus serumpun pohon bambu dan pohon pepaya yang tumbuh diatasnya, diruas jalan menuju lokasi cagar budaya candi tebing dan beberapa rumah warga , sehingga menutup badan jalan.Disamping itu beberapa orang warga yang memiliki ladang dan ternak, agak kesulitan ,jika mau kelokasi melewati jalan alternatif walaupun cukup jauh, begitu pula anak sekolah terpaksa jalan memutar"ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan lokasi Asli Fragmen Candi Tebing sebelum lepas dari dinding tebing padas 50 L 0320950, 9066614 UTM , ± 10 meter sebelah timur dari posisi sekarang dekat Sungai Melangit. Pada tahun 1991 terjadi longsor, sehingga menyebabkan Candi Tebing terlepas dan jatuh. Selanjutnya dilakukan tindakan penyelamatan oleh BPCB Gianyar yang pada saat itu bernama SPSP (Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala), dan di pindahkan ke sebelah Utara di lahan yang landai dan dibuatkan balai pelindung. Fragmen Candi Tebing Jehem ditempatkan di sebuah lahan dengan luas lahan, Panjang :1,023 cm dan Lebar : 840 cm yang berdekatan dengan Pura Masceti"jelasnya.
Lanjut dikatakan Rencana,kami sudah menghubungi BPBD Bangli, namun belum bisa ditangani. Jika tidak bisa ditangani ada rencana untuk mengunpulkan para anggota subak untuk gotong royong menyingkirkan serumpun pohon bambu yang menutup jalan"ujarnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangli Ketut Agus Sutapa mengatakan, untuk penanganan longsor di beberapa titik yang memerlukan alat berat, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR. Mengingat alat berat ada di Dinas PUPR. Selain yang di Jehem dan Kelurahan Kubu, penanganan longsor dengan alat berat juga akan dilakukan di Desa Demulih karena jalan yang tertimbun longsor merupakan akses jalan bagi 33 KK yang ada diatas bukit Demulih. “Mengenai mana yang diprioritaskan pastinya rekan-rekan di PU sudah paham. Mudah-mudahan secepatnya bisa dituntaskan dengan alat berat agar masyarakat yang memakai jalan bisa dilalui dan tidak terisolasi"pungkasnya (ag/r6)
Kepala Desa Jehem Ida Bagus Made Rencana , saat dikonfirmasi , mengatakan hujan deras yang terjadi sebelumnya, mengakibatkan terjadinya longsor , sehingga menggerus serumpun pohon bambu dan pohon pepaya yang tumbuh diatasnya, diruas jalan menuju lokasi cagar budaya candi tebing dan beberapa rumah warga , sehingga menutup badan jalan.Disamping itu beberapa orang warga yang memiliki ladang dan ternak, agak kesulitan ,jika mau kelokasi melewati jalan alternatif walaupun cukup jauh, begitu pula anak sekolah terpaksa jalan memutar"ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan lokasi Asli Fragmen Candi Tebing sebelum lepas dari dinding tebing padas 50 L 0320950, 9066614 UTM , ± 10 meter sebelah timur dari posisi sekarang dekat Sungai Melangit. Pada tahun 1991 terjadi longsor, sehingga menyebabkan Candi Tebing terlepas dan jatuh. Selanjutnya dilakukan tindakan penyelamatan oleh BPCB Gianyar yang pada saat itu bernama SPSP (Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala), dan di pindahkan ke sebelah Utara di lahan yang landai dan dibuatkan balai pelindung. Fragmen Candi Tebing Jehem ditempatkan di sebuah lahan dengan luas lahan, Panjang :1,023 cm dan Lebar : 840 cm yang berdekatan dengan Pura Masceti"jelasnya.
Lanjut dikatakan Rencana,kami sudah menghubungi BPBD Bangli, namun belum bisa ditangani. Jika tidak bisa ditangani ada rencana untuk mengunpulkan para anggota subak untuk gotong royong menyingkirkan serumpun pohon bambu yang menutup jalan"ujarnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangli Ketut Agus Sutapa mengatakan, untuk penanganan longsor di beberapa titik yang memerlukan alat berat, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR. Mengingat alat berat ada di Dinas PUPR. Selain yang di Jehem dan Kelurahan Kubu, penanganan longsor dengan alat berat juga akan dilakukan di Desa Demulih karena jalan yang tertimbun longsor merupakan akses jalan bagi 33 KK yang ada diatas bukit Demulih. “Mengenai mana yang diprioritaskan pastinya rekan-rekan di PU sudah paham. Mudah-mudahan secepatnya bisa dituntaskan dengan alat berat agar masyarakat yang memakai jalan bisa dilalui dan tidak terisolasi"pungkasnya (ag/r6)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram