-->

Minggu, 08 Oktober 2017

Takut Pulang Pengungsi Di Zona Aman Tetap Bertahan

Takut Pulang  Pengungsi Di Zona Aman Tetap Bertahan

Bangli,Balikini.Net--Sebanyak 3972 jiwa pengungsi warga Karangasem di wilayah Bangli khususnya yang berada di luar zona berbahaya kini masih tetap bertahan tidak mau kembali.Pasalnya mereka takut akan dampak dari bahaya erupsi . Berdasarkan data yang dihimpun per-hari Minggu(08/10/2017) jumlah pengungsi yang masih berada di wilayah Kabupaten Bangli.

Menurut Kepala Bagian Informasi,Data dan Humas Ni Wayan Manik seijin Komandan Posko Penanganan Darurat Bencana Gunung Agung, Letkol.Inf Susanto Lastua mengatakan, sejak mencuatnya instruksi Gubernur Bali untuk memulangkan pengungsi diluar zona yang ditentukan, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap pengungsi asal Karangasem yang tersebar di 66 titik pengungsian di wilayah Bangli, khususnya bagi mereka yang berada di luar dari 28 desa yang ditentukan.“Dari pendataan yang dilakukan tim kami per hari Minggu(8/10)kemarin, terdapat sejumlah 5341 jiwa pengungsi asal Karangasem yang masuk dalam 28 desa terdampak. Sedangkan jumlah pengungsi diluar dari 28 desa terdampak, jumlahnya terdapat sejumlah 3972 jiwa,” sebutnya.

Lanjut Manik menyampaikan, data tersebut agaknya masih fluktuatif. Sebab, dari pendataan di lapangan, masih terdapat sejumlah alamat pengungsi yang belum jelas. Disisi lain, untuk pengungsi asal Karangsem, diluar dari 28 desa terdampak, yang telah meninggalkan lokasi pengungsian terhitung sejak tanggal 1 Oktober, hingga kini sejumlah 2301 jiwa. Sehingga total pengungsi di wilayah Bangli saat ini telah berkurang, dari sebelumnya 9615 jiwa (data per 4 Oktober) menjadi 9060 jiwa (data per 7 oktober).

Adapun rinciannya, data per 7 Oktober, jumlah pengungsi untuk wilayah Kecamatan Bangli, 3752  jiwa, wilayah Kecamatan Tembuku, 2298 jiwa, wilayah Kecamatan Susut,974 jiwa, dan wilayah Kecamatan Kintamani 2036..“Secara signifikan pengungsi yang berada diluar dari desa terdampak paling banyak yang tidak mau pulang dengan alasan takut kena dampak dari letusan jika jadi meletus,” tuturnya.

Sementara itu Sekretaris Posko induk Penanganan Darurat Bencana Gunung Agung di Kubu BangliI Wayan Karmawan mengatakan, pihaknya akan segera mempersempit titik-titik pengungsian di wilayah Bangli, dari semula sejumlah 66 titik, menjadi 4 titik, di dua Kecamatan saja, yakni Kecamatan Bangli, dan Kecamatan Susut yang kini masih dalam pendataan. Penyempitan titik pengungsian ini akan memudahkan pihaknya untuk mendistribusikan logistic. “Lokasi pengungsian  masih tetap dipilih yakni di wilayah Kabupaten Bangli, bertempat di GOR Tamanbali ,GOR Kubu dan Gedung TK/SD Internasional. Sedangkan di wilayah Kecamatan Susut, menempati Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kayuambua dan Gudang Jahe agar pendistribusian logistik lebih gampang dan fokus.Jika terpencar disamping sulit juga kendala penanganan jika ada sesuatu.Kalau sudah satu lokasi lebih gambang dalam penanganan"pungkasnya. (ag/r5)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved