-->

Rabu, 08 November 2017

Hasil Konsultasi DPRD Bali dengan Kemensos, Pengungsi Dapat Santunan Kematian Rp15 Juta

Hasil Konsultasi DPRD Bali dengan Kemensos, Pengungsi Dapat Santunan Kematian Rp15 Juta

Denpasar,Balikini.Net - Ketua Komisi IV DPRD Bali I Nyoman Parta mengatakan, warga Karangasem terdampak bencana Gunung Agung yang meninggal dunia mendapatkan santunan senilai Rp15 Juta dari Kementerian Sosial (Kemensos). Dana tersebut bisa digunakan untuk upacara ngaben pengungsi yang meninggal. 

Hal ini disepakati dalam Konsultasi Komisi IV DPRD Bali dengan Kemensos di Jakarta, Selasa (7/10), terkait penanganan pengungsi Gunung Agung. "Pihak Kementerian Sosial berkomitmen untuk memberikan santunan kepada setiap pengungsi yang meninggal selama dalam pengungsian, masing masing Rp15 Juta. Itu cukup anggo (pakai) ngaben. Pengusungi yang meninggal datanya harus jelas, dibuatkan berita acara dan identitas ahli warisnya," kata Parta saat dikonfirmasi usai Konsultasi tersebut. 

Dalam konsultasi tersebut, Parta didampingi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali I Nyoman Wirya, Sekretaris  I Nyoman Budi Utama dan anggota Utami Dewi Suryadi, Made Arini, I Ketut Mandia, I Wayan Kari Subali dan I Kadek Setiawan. Mereka diterima oleh Direktur Perlindungan dan jaminan Sosial Akibat Bencana Alam, Ady Kariyono. A. KS MAP.

Parta mengatakan, mereka yang mendapat santunan kematian itu merupakan korban yang ada kaitan langsung dengan bencana Gunung Agung. "Misalnya meninggal saat melarikan diri atau terpapar letusan baru dapat santunan. Pokoknya setiap yang berstatus pengungsi meninggal dapat santunan, walaupun meninggalnnya karena sakit, jatuh dan lainnya," jelas Bakal Calon Bupati Gianyar dari PDI-P tersebut.

Selain santunan kematian, lanjut Parta, Kemensos juga siap memberikan bantuan beras kepada pengungsi, berapapun yang dibutuhkan. "Kementerian  memiliki stok beras 287.000 ton yang siap digelontorlan ke Bali kapanpun diminta, dengan catatan ada permohonan dari Gubenur pasti langsung dipenuhi," ujar Parta.

Ia menambahkan, Kemensos juga berjanji akan menjalan pogram Kampung Siaga Bencana di desa-desa yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung, yang dimulai pada tahun 2018. "Personaliannya akan dilatih dan diberikan konpensasi setiap bulan. Ini penting karena tinggal di dekat gunung merapi adalah keniscayaan dalam kurun waktu tertentu akan meletus. Jadi masyarakat bisa menolong dirinya sendiri," pungkas Parta.***

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved