-->

Kamis, 02 November 2017

Masih 540 Jiwa Pengungsi Di Bangli Pasca Penurunan Status Gunung Agung,

Masih 540 Jiwa Pengungsi Di Bangli Pasca Penurunan Status Gunung Agung,

[Foto Tempat Persembahyangan sementara]
Bangli,Balikini.Net--Pasca dumumkannya status Gunung Agung turun ke level tiga atau siaga, sejumlah warga yang notabene  berada diluar radius  6-7,5  km yang berada di posko pengungsian Kubu maupun di SKB Kayuambua Bangli kini tinggal 540 jiwa.Hal tersebut disampaikan Komandan Posko Komando Siaga Bencana Gunung Agung Kabupaten Bangli Letkol Cpn Andy Pranoto M.Sc   Kamis (02/11/2017)

Andy menyampaikan, walaupun ada warga yang notabene  masih masuk kawasan zona merah di sejumlah dusun di wilayah desa besakih,justru tetap nekat pulang kampung.Bahkan sebagian dari warga tersebut mengaku memberanikan diri tidur dirumahnya untuk mempersiapkan segala perlengkapan jelang hari raya Galungan itu hak pribadi mereka,walaupun sudah diimbau untuk tidak boleh pulang kampung, namun tetap membandel, itu resiko mereka"ujarnya.

Disampaikan pula sebelumnya jumlah pengungsi asal Karangasem yang ditampung disejumlah posko pengungsian di Kabupaten Bangli mencapai 11. 921 jiwa. Dari total jumlahtersebut, hasil penyisiran per 1 Oktober, sebanyak 4945 jiwa berasal dari zona merah (28 desa) dan 6976 jiwa dari zona aman.Adapun data yang akan pulang  sebanyak 126 KK dengan 514 jiwa,sedangkan di posko SKB Kayuambua sebanyak  69KK dengan 256 jiwa"jelasnya.

Dipihak lain, meski wilayah ini masih masuk kawasan rawan bencana tiga atau zona merah pasca Gunung Agung turun status ke siaga, sejumlah warga justru tampak beraktivitas seperti biasanya. Kebanyakan warga sibuk untuk menyiapkan berbagai sarana seperti penjor dan sesajen untuk Salah satu warga setempat, ini NengahMeme, mengaku nekat dan memberanikan pulang ke kampung halamannya saat penampahan Galungan dan sempat tidur dirumahnya sambil memperbersikan rumah untuk persiapan Galungan.Dia mengakui sedikitnya agak was-was karena mendengar ada suara gemuruh seperti ada pesawat terbang lewat"katanya.

Hal yang sama juga diakui I Wayan Lemuh , yang baru berani pulang setelah status Gunung Agung dinyatakan turun ke level siaga. Alasannya pulang kampung,untuk menyiapkan berbagai sarana hari Raya Galungan. Dia mengaku  saat pukul  05 pagi dan kembali kepengungsian setelah usai melakukan persembahyangan sekitar pukul 14.00 wita"ucapnya  .

 Kebanyakan dari warga juga mengaku akan tetap melakukan persembahyangan hari Raya Galungan dikampung halamannya.

Sementara itu , pengungsi yang berasal dari daerah terdampak bencana KRB 3,keluarga Dadia Pasek Taman Magenda,asal Banjar Pura,Desa Sebudi,Kecamatan Selat Karangasem I Made Ardana selaku Kepala Wilayah Banjar Pura,DesaSebudi,Kecamatan Selat Karangasem mengatakan, warganya tidak berani untuk pulang karena taat kepada imbauan dari Komandan Posko ,kini hanya membuat tempat persembahyangan sederhana dan saat Hari Raya Galungan juga sempat sembahyang ke Pura Kayangan Tiga yang ada di Banjar Adat Kubu"ujarnya [ag/r5]


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved