-->

Jumat, 23 Maret 2018

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM SELENGGARAKAN DHARMA SANTHI

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM SELENGGARAKAN DHARMA SANTHI

Karangasem,Balikini.Net - Demi menciptakan kerukunan atar umat beragama di Kabupaten Karangasem,Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri selaku Kepala Pemerintah Kabupaten Karangasem mengadakan acara Kegiatan Dharma Shanti yang dilaksanakan di Kediaman Bupati Subagan, Jumat (23/3/2018) 
Dalam acar tersebut dihadiri pula, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa,  Perwakilan Forkopimda, Pemerintah dan Birokrasi ,unsur masyarakat, unsur desa pakraman dan Tokoh-Tokoh Agama se- Kabupaten Karangasem, Korda Pinandita Sanggraha Nusantara Kab. Karangasem dan Para Tim Ahli Bupati, dan Ida Sulinggih dari masing masing Kecamatan

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dalam sambutannya mengatakan, acara Dharma Santi yang bertemakan “Melalui Dharma Shanti Kita Wujudkan Keharmonisan dan Kerukunan Umat Menuju Karangasem The Spirit of Bali”. Pada kesempatan yang baik ini perkenankan saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah menyampaikan selamat Hari Raya Nyepi Caka 1940, dapat berjalan aman, tertib, lancar dan penuh khidmat dan sekaligus saya menyampaikan selamat Hari raya Maulud Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam, Hari Paskah, Kenaikan Yesus Kristus Bagi Umat Kristiani dan Hari Raya Waisak bagi umat Buddha. 
Selain itu pada bulan April penuh dengan Hari raya suci yang mesti kita laksanakan dengan hati yang tulus, Tawur Tabuh Gentuh lan Ida Betara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih nyejer selama 22 hari mulai tanggal 31 Maret s/d 21 April 2018 dan Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur yang Puncak Karyanya tanggal 31 Maret 2018.

"mari kita bersama sebagai umat se-Dharma merenung sejenak dan mengikuti kegiatantersebut memohon doa restu akan keselamatan kita semua,"ucap Bupati

Mas Sumatri juga mengatakan, Mengawali kembali kita melaksanakan Dharma Santi sebagai rangkaian Hari Raya Nyepi yang merupakan salah satu hari suci umat Hindu yakni pergantian tahun saka pada saat ini sangatlah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena bertepatan dengan Hari Raya Suci Saraswati dengan demikian memiliki makna sangat penting bagi umat Hindu dalam momentum spiritual ini hendaknya Umat Hindu menjalankan catur brata penyepian sebagai bagian dari upaya intropeksi diri (mulatsarira) yaitu pembersihan diri bhuana alit dan juga alam semesta bhuana agung, sekaligus memohon kepada Dewi Saraswati dalam mengawali tahun saka ini diberikan anugrah ilmu pengetahun dharma dengan semangat yang baru dengan jiwa yang damai, yang lebih harmonis yang sesuai dengan nilai-nilai Tri Hita Karana. 

"Dalam Tri Hita Karana juga mengajarkan kepada umat Hindu bahwa Srada Bhakti pada Tuhan juga harus bisa dimanifestasikan dalam tindakan nyata menjaga dan melestarikan alam di sekitar kita,"ucapnya

"Mari kita jadikan Dharma Santi sebagai ajang Silaturahmi tali persaudaraan antar sesama yang tentunya momentum seperti ini sangat bermanfaat dan mengandung makna introspeksi diri mengembangkan sikap persaudaraan serta memupuk rasa saling menghargai dan saling menghormati antar dan inter umat beragama, dan selalu memegang teguh ajaran Wasudewa Kutum Bhakam, kita semua bersaudara menekankan arti penting persaudaraan yang sejati karena kita semua berasal dari sumber yang sama yakni Tuhan Yang Maha Kuasa,"pungkasnya. 

"Kegiatan Dharma Santi perlu dimasyarakatkan agar dapat dipahami maknanya untuk mencapai kedamaian dan kerukunan hidup antar umat beragama menuju pada persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara,"imbuhnya 

Mas Sumatri melanjutkan , khususnya di Kabupaten Karangasem yang kita cintai Semoga melalui Dharma Santi dan perayaan hari umat beragama, kita dapat berpikir, bersikap dan bekerja lebih baik dari tahuntahun sebelumnya. Marilah kita melakukan instrospeksi diri terhadap kehidupan yang telah dilakoni sekaligus bercermin dari segala kekurangan untuk meniti jalan kearah kehidupan yang akan kita hadapi. Dengan semangat kebersamaan yang dilandasi rasa persatuan dan kesatuan, marilah kita membuka lembaran baru untuk bertindak dengan mendasarkan diri pada nilai-nilai agama sebagai landasan moral.

Sekda Adnya Mulyadi selaku ketua panitia dalam laporannya mengatakan, Salah satu program Pemerintah Kabupaten Karangasem adalah Pengembangan Nilai Budaya yang diwujudkan dengan Peningkatan Pembinaan Umat Beragama. Keberagaman agama yang tumbuh dan berkembang di Kabupalen Karangasem merupakan kenyataan Sejarah, tujuan Kegiatan ”Dharma Shanti” ini dilaksanakan untuk meningkatkan hubungan mesimakrama atau silaturahmi, hormat menghormati dan meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang sudah berjalan baik selama ini, baik antar sesama umat dan antar umat beragama dan pemerintah. 

"Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan Pembinaan Umat Beragama melalui ”Dharma Shanti” Tahun 2018 diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai ajang duduk bersama dan mengevaluasi diri untuk berani berbuat lebih baik didasari suasana Shanti atau damai antar seluruh komponen masyarakat khususnya di Kabupaten Karangasem,"pungkasnya

"Dharma Shanti juga sebagai upaya untuk meningkatkan implementasi serta menciptakan umat beragama yang harmonis, rukun, damai, dan sejahtera,"tuturnya 

Adnya Mulyadi melanjutkan, dasar pelaksanaan kegiatan Pengembangan Nilai Budaya dan Peningkatan Pembinaan Umat beragama melalui ”Dharma Shanti” tahun 2018 adalah sebagai berikut : 
1. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018
2. Peraturan Bupati Karangasem Nomor 69 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 
3. Serta DPASKPD Tahun Anggaran 2018 pada Bagian Kesra Setda kab. Karangasem
Sumber Dana Pelaksanaan Program Pengembangan Nilai Budaya dalam Kegiatan Peningkatan Pembinaan Umat Beragama melalui Dharma Shanti, segala biaya dibebankan pada APBD Kabupaten Karangasem Tahun Anggaran 2018. 

"Melalui Dharma Shanti diharapkan para umat sedharma dapat berkumpul dan saling mengucap maaf, membangun hubungan yang lebih baik dan mengingatkan pentingnya hubungan dengan sesama umat manusia sebagai pelaksanaan konsep Tri Hita Karana. Kegiatan Dharma Shanti rangkaian Hari Raya Nyepi lsaka Warsa 1940 kita laksanakan untuk menjaga kedamaian bersama sehingga tercipta peningkatan kualitas kerja yang kondusif, Dharma Shanti berkaitan dengan Hari Suci Nyepi Tahun Saka I940 kali ini mengangkat tema ”Melalui Dharma Shanti, Kira Wujudkan Keharmonisan Ian Kerukunan Umat Menuju Karangasem The Spirit 0f Bali, ” Tegas Sekda Adnya Mulyadi

Disela-sela acara dharma shanti tersebut terdapat pula acara dharmawacana yang dibawakan oleh Ida pandita empu jaya acarya nanda Griya mumbul sari, dan dimeriahkan pula dengan acara Bondres dari karangasem [krs/r4]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved