Bangli,Balikini.Net– Mendekati hari raya Galungan dan Kuningan, sejumlah perlengkapan upacara di Pasar umum maupun pasar tradisional merangkak naik. Perlengkapan upacara yang mengalami kenaikan diantaranya aneka ragam bunga seperti kembang seribu, , gumitir, pacar sampai dengan janur,daun enau.Pantauan di pasar Pasar Kidul Bangli, Kamis(24/5), bunga pacar rata-rata per kilogram Rp. 20.000 dari sebelumnya hanya Rp 12.000. Gumitir dari Rp10.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram. Bunga kembang seribu dari Rp. 8.000 menjadi 16.000 per kilogram, kembang kertas dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000 dan janur dari Rp 10.000 menjadi Rp 16.000/100 helai.“Kenaikan ini lumrah terjadi karena dekat hari raya Galungan dan biasanya harga akan naik lagi dua hari sebelum hari raya Galungan,” ujar Komang Ariani , pedagang bunga dan janur di Pasar Kidul.Menurutnya, kenaikan ini juga karena permintaan banyak dan diakuinya menjadi berkah bagi pedagang bunga setiap perayaan agama Hindu di Bali.Tidak beda dengan janur, meski pasokan janur melimpah, dan sebagian besar didatangkan dari Jawa, harga tetap naik namun naik tipis berkisar Rp 2.000. “Tiang jual Rp. 16.000 per ikat besar yang isinya 100 helai, sebelumnya Rp 15.000,” ujar Ketut Arini Lebih lanjut disampaikan, pasokan janur memang melimpah, namun permintaan juga meningkat di pasaran. Diperkirakan harga perlengkapan upacara akan terus meningkat. seiring kian dekatnya puncak hari raya Galungan”ujarnya.Sementara itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Bangli melakukan sidak ke Pasar Kidul , Guna mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan pokok menjelang hari raya. Dalam sidak ini belum adanya lonjakan terlalu signifikan.Harga bumbu dapur tetap stabil hanya bawang merah yang mengalami kenaikan’ungkap I Nengah Sudibia disela-sela sidak di Pasar Kidul Bangli.Disampaikan pula disamping memantau harga juga melaksanakan sidak terkait adanya produk yang sudah kedaluarsa,namun dalam hal ini hanya ada beberapa produk yang masa berlakunya hamper habis sehingga diminta untuk disingkirkan. Atas temuan tersebut, petugas langsung memberikan pembinaan dan peringatan terhadap pedagang setempat. “Beruntung masih kami yang menemukan sehingga masih bisa dilakukan pembinaan. Jika BPOM yang menemukan, tentunya kasusnya akan menjadi berbeda,” tegasnya salah seorang petugas. Sebab, lanjutnya, penjualan produk-produk yang kadaluarsa melanggar peraturan perundang-undang tentang Perlindungan Konsumen.Sebagai tindak lanjut dari itu, Sudibia menghimbau agar masyarakat untuk lebih esktra hati-hati dalam membeli suatu produk. “Masyarakat jangan mudah tergiur dengan harga produk yang murah,” sebutnya. Sebab, lanjut Sudibia, sampai saat ini, masih ada pedagang yang belum mengerti tentang kualitas produk dan kualitas melayani masyarakat. Tindak lanjut dari itu, puluhan produk expayet yang ditemukan tersebut langsung diamankan dan disarankan agar dimusnahkan saja. Karena itu, kepada para pedagang juga dihimbau agar tidak hanya berorientasi kepada keuntungan semata. “Pedagang jangan hanya memikirkan untung semata. Tapi juga harus memikirkan dan memperhatikan masyarakat.” harapnya.
Disinggung kenaikan harga perlengkapan upacara keagamaan ini menurut Sudibia masih terjangkau oleh masyarakat. Sementara itu, untuk kebutuhan pokok, pihaknya jauh hari sebelumnya telah mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan pasar murah untuk keperluan rumah tangga”pungkasnya.[ag/r4]
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram