-->

Jumat, 10 Agustus 2018

Pisah-Pamit Mahasiswa CLI-Arizona State University di UNR

Pisah-Pamit Mahasiswa CLI-Arizona State University di UNR

FOTO:LEPAS-Rektor Universitas Ngurah Rai (UNR) melepas puluhan mahasiswa CLI-Arizona State University, USA di Kampus UNR, Jumat (10/08/2018).


Diharapkan Beri Dampak Positif bagi Indonesia

DENPASAR-Balikini.Net - Sejumlah akademisi berharap, bahasa Indonesia akan menjadi bahasa pergaulan internasional seiring dengan semakin banyaknya penutur bahasa Indonesia di belahan dunia. Dengan demikian, martabat bangsa Indonesia semakin beribawa di mata dunia. Karenanya akademisi mendukung kebijakan bagi warga asing (WNA) yang tinggal di Indonesia minimal satu tahun diwajibkan belajar bahasa Indonesia. 

Demikian diungkapkam Resident Director Critical Languages Institute- Arizona State University (CLI-ASU) Prof. Peter Suwarno, P.hD., di sela pisah-pamit puluhan mahasiswa asing dari 9 perguruan tinggi se-Amerika Serikat, di Kampus Universitas Ngurah Rai (UNR), Denpasar, Jumat (10/8).

Menurut Peter, banyak orang asing yang tertarik belajar bahasa Indonesia. Namun setelah mereka datang ke Indonesia, mereka cenderung mengurungkan niat karena melihat banyaknya warga Indonesia yang menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. “Mereka jadi mikir, buat apa belajar bahasa Indonesia, toh juga sudah banyak orang Indonesia yang bisa bahasa asing,” kata Peter. 

Selaku praktisi bahasa, Peter mengaku mendukung upaya pemerintah yang mewajibkan warga negara asing (WNA) untuk belajar bahasa Indonesia dengan masa tinggal minimal satu tahun di Tanah Air. Sebab, menurut Peter, Indonesia sangat kaya akan nilai budaya yang tidak semua bisa diterjemahkan ke dalam bahasa asing.

Ia juga menyentil para oknum pejabat pemerintah yang masih sering menggunakan bahasa asing (serapan-red) saat berbicara di depan umum. Seharusnya para pejabatlah yang memberikan contoh menggaungkan gerakan cinta bahasa Indonesia. Demikian pula di tempat pelayanan publik, rumah makan dan di sekolah-sekolah, harus mengutamakan bahasa Indonesia. “Kebanyakan ‘mindset’ orang kita, dengan memakai bahasa asing itu keren, lebih menjual,” sentil pengajar di Arizona State University, USA ini.

Kepala Pusat Bahasa UNR Nyoman Riasa mengungkapkan hal senada. Dia berujar, pada momentum kemerdekaan NKRI ke-73 tahun ini, sudah saatnya segenap elemen bangsa mencintai bahasa sendiri. “Bayangkan jika bangsa sebesar ini tidak punya bahasa Indonesia sebagai pemersatu, akan seperti apa jadinya? karena tiap daerah bahasa kita berbeda. Saatnya kita perkuat, satukan,” ajaknya.

Bahasa Indonesia, lanjut Riasa, sangat memungkinkan menjadi bahasa pergaulan Internasional. Pasalnya, bahasa Indonesia sudah digunakan di beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia, Bruney Darusalam dan Timor Leste, sehingga penutur bahasa Indonesia semakin banyak. Kenyataan itu juga menyebabkan WNA yang berkunjung ke Asia Tenggara menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa terbesar. “Kendala bahasa Indonesia berkembang di kancah internasional adalah semakin banyaknya orang indonesia yang menguasai bahasa asing, utamanya bahasa Inggris. Sehingga menhambat perkembangan bahasa Indonesia,” ujar dia. 

Riasa melanjutkan, pendidikan bahasa Indonesia yang baik, harus dimulai di lingkugan sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan komitmen yang kuat di masyarakat agar tidak ada lagi warga Indonesia menggunakan istilah serapan dari bahasa asing terhadap sesuatu yang sudah ada dalam bahasa Indonesia. 
Sementara itu, Rektor UNR Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tanaya, M.Si., sangat mengapresiasi mahasiswa asing yang belajar budaya Indonesia dan Bali pada khususnya di kampus yang dipimpinnya. Meski singkat (2 bulan), namun mahasiswa asing itu mampu beradaptasi dengan cepat. 
Ia berharap, semampainya di negara asalnya, mereka memberi informasi yang positif tentang situasi Indonesia dan Bali, sehingga memberikan dampak positif bagi pariwisata. “Kami sedang godok juga kemungkinan pertukaran mahasiswa kami ke Amerika Serikat. Semoga cepat terealisasikan,” harapnya.[*/r4]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved