-->

Rabu, 12 September 2018

Hutan Lindung Di Desa Kutuh Kintamani Terbakar

Hutan Lindung Di Desa Kutuh Kintamani Terbakar

Bangli,Balikini.Net - Telah terjadi kebakaran Hutan (Karhut) Selasa,(11/09/2018) sekitar sore hari diWilayah Resort Hutan Kintamani Barat UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan(KPH) Bali Timur Dinas Kehutanan Provinsi Bali,Desa Kutuh,Kecamatan Kintamani.Pada hal lebih dari 1 miliar orang bergantung pada hutan untuk kelangsungan hidupnya. Ekosistem hutan juga memainkan peranan penting dalam menstabilkan iklim serta menaungi sebagian besar keanekaragaman hayati di dunia.Jika hutan rusak  akibat kebakaran, ditebang maupun seenaknya sehingga hutan menjadi gundul akan berdampak terjadi pemanasan global.

Menurut Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan  Wayan Arimbawa seijin Kepala UPT KPH Bali Timur Ir I Made Warta saat dikonfirmasi Rabu(12/09/2018) menyampaikan  telah terjadi kebakaran Hutan (Karhut)  sekitar sore hari di Wilayah Resort Hutan Kintamani Barat UPT KPH Bali Timur Dinas Kehutanan Provinsi Bali,tepatnya diDesa Kutuh,Kecamatan Kintamani.Penyebab kebakaran karena pengaruh musim kering,saat ini petugas KPH Bali Timur masih berjibaku untuk memadamkan titik titik api dengan cara konvensional (teori bakar balik) dengan harapan kobaran api tidak mendekati pemukiman warga mengingat didekat  TKP pemukiman padat penduduk wargaDesa  Kutuh.Banyaknya rumput yang kering serta kencangnya angin memicu kobaran api dengan cepat”ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan ada dua titik api saat kejadian kemarin sampai malam hari.Api berasal dari jurang yang berada didalam hutan yang sulit dijangkau dengan kendaraan, sehingga sulit untuk memadamkan api dengan pemadam kebakaran,hanya bisa  memadamkan secara manual. Disinggung penyebab kebakaran,pihaknya yakin itu ulah manusia, kalua sebagian orang mempredisi karena gesekan pohon itu mustahil, kenapa demikian titik api berada dibawah jurang tak mungkin pohon bisa terlalu kering.Menurut prediksinya itu merupakan kelalaian dari orang yang tidak sengaja atau sengaja membuang puntung rokok yang masih menyala,pasalnya kondisi rumput kering ditambah angin yang begitu kencang mempermudah api bisa menyala.Perkiraan kedua ada masyarakat yang mencari sarang lebah untuk dicari madunya, saat itu mereka menyalakan api untuk asepin rumah lebah, usai asepin lupa mematikan dan ditinggal begitu saja sehingga bisa juga menyulut kebakaran”jelasnya

Lanjut dikatakan sampai hari ini ada lagi titik api sehingga dari kemarin menjadi tiga titik.Petugas Polhutan Bersama staf UPT KPH masih berada dilokasi  berjibaku memadamkan api.Sedangkan luar hutan yang terbakar mencapai puluhan hektar itu masih perkiraan,untuk detailnya masih didata termasuk   kerugian lahan yang terbakar masih dipendataan”ujarnya.[ag/r4]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved