-->

Minggu, 02 September 2018

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM GELAR FESTIVAL SUBAK KARANGASEM YANG KE II

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM GELAR FESTIVAL SUBAK KARANGASEM YANG KE II

Karangasem,Balikini.Net - dalam rangka mengembangkan sektor pertanian dan minat bertani di kabupaten karangasem, Pemerintah Kabupaten karangasem mengadakan acara festival subak  Karangasem yang ke II yang bertemakan  “Tri Hita Karana” Harmoni Jagat Semesta, Sabtu (1/9/2018) di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. 

Acara yang akan berlangsung selama 3 hari yaitu dari tanggal 1 s/d 3 September 2018 di isi juga dengan acara Penandatanganan Piagam Komitmen Dewi Nawa Satya Karangasem The Spirit of Bali oleh 14 Kepala OPD, dihadiri dan di buka langsung langsung Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa yang ditandai dengan pemukulan Kentungan hadir juga dalam acara tersebut I Gusti Made Tusan, , menteri pertanian diwakili kepala balai besar pendidikan dan latihan penyuluhan pertanian malang bapak Kreno, Direktur perlindungan tanaman dan holtikultural Ir. Sri Wijayanti Yusuf M.Agr .SC, Sekda I Gede Adnya Mulyadi, konjen cina Mr. Mou Haodong, forkopimda Kabupaten Karangasem.

Ketua panitia pelaksana, Sekda Kabupaten Karangasem I Gede Adnya Mulyadi dalam laporannya mengatakan Berbicara masalah pertanian di Bali, berarti berbicara masalah subak dengan konsepsi Tri Hita Karananya, yaitu Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan. 

Dalam kaitan Festival Subak Karangasem ini, kita tidak hanya melihat subak dari aspek budaya saja, tetapi juga subak dari aspek penerapan teknologi pertaniannya. Karena fakta yang ada, penerapan teknologi pertanian belum optimal dan generasi muda tidak begitu tertarik dengan dunia pertanian yang identik dengan kemiskinan. 

"Lewat event ini kita akan coba mengangkat potensi pertanian dan pariwisata di Kabupaten Karangasem,"ucap Sekda 

Adapun tujuan festival Subak Karangasem adalah Pelestarian subak , Mengedukasi petani dan masyarakat dalam penerapan teknologi pertanian, Mempromosikan hasiI-hasil pertanian, Menumbuhkan ekonomi kreatif yang berbasis pertanian dan Menginisiasi tumbuhnya sinergi pertanian dengan pariwisata 

Peserta Festival Subak Karangasem ‘ terdiri dari unsur Perwakilan subak, subak abian, dan kelompok tani se-Kab.Karangasem , KTNA, KWT , Pelaku usaha , Produsen sarana produksi pertanian, Komunitas Photograpi Karangasem 

Bentuk Kegiatan yaitu Gelar teknologi pertanian, Parade budaya pertanian Bursa hasil pertanian, Farm Trips, Demo alat mesin pertanian, Seminar, Temu usaha, Gathering pariwisata pertanian dan juga terdapat Lomba-lomba diantaranya Lomba membuat gebogan, Lomba membuat petakut, Lomba menangkap belut, Lomba mengukirbuah, Lomba merangkaibunga, Lomba karya tulis dengan tema “Bangga Jadi Petani”.

"Sebelum puncak acara hari ini, telah dilaksanakan pula pra festival dengan menghadirkan anak-anak sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA ke lokasi gelar teknologi pertanian untuk memperkenalkan sedini mungkin dunia pertanian dan membangkitkan minat generasi muda pada bidang pertanian,"tegas Sekda 

Lanjut Mulyadi mengatakan, Pada kesempatan yang Iain, telah dihadirkan pula krama subak se Kecamatan Karangasem dalam rangka edukasi tentang penerapan teknologi pertanian.

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dalam sambutannya mengatakan, Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional karena memiliki kontribusi yang sangat dominan, baik secara langsung maupun tidak Iangsung dalam pencapaian tujuan pembangunan perekonomian nasional. 

Sektor pertanian memiliki peran yang sangat strategis khususnya dalam pemantapan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pendapatan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah peranan sektor pertanian dalam aspek ekologi guna mendukung sumber daya alam, lingkungan hidup, seperti pelestarian sumber daya air. Fakta menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang paling tangguh dalam menghadapi krisis dan berjasa dalam menampung pengangguran sebagai akibat krisis ekonomi tahun 1998. 

Kabupaten Karangasem adalah merupakan salah satu kabupaten yang berada di ujung‘ timur Pulau Bali. Luas wilayahnya adalah 83.954 ha atau 14% dari luas Pulau Bali. Sebagian besar wilayahnya didominasi oleh Iahan kering dan hanya 7.151 ha Iahan sawah. 

Kendati pun wilayah Karangasem didominasi Iahan kering, Karangasem memiliki potensi yang luar biasa di bidang pertanian. Tercatat ada 117.578 ekor sapi Bali, ada 8 juta lebih pohon salak berbagai jenis dengan ikon salak gula pasir, ada 1,2 juta lebih pohon mente dan berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura Iainnya. Di samping itu, Karangasem juga menyimpan potensi agrowisata yang salah satunya ada di Desa Bugbug ini. 

Semua potensi itu belum tergarap secara optimal. Hal ini disebabkan karena beberapa hal di antaranya rendahnya SDM petani ditambah Iagi bahwa sebagian besar petani merupakan penduduk kelompok umur di atas 50 tahun dengan produktivitas yang sudah mulai menunjukkan penurunan. Kurangnya minat generasi muda untuk menggeluti usaha di sector pertanian, karena terkesan kumuh atau kotor serta dianggap kurang menjanjikan dibandingkan dengan bekerja di sektorjasa Iainnya. 

"Berangkat dari permasalahan itu, Pemerintah Kabupaten Karangasem menyelenggarakan Festival Subak Karangasem dengan harapan, Subak yang telah menjadi warisan dunia tetap lestari di Kabupaten Karangasem, Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam penerapan teknologi pertanian, Tumbuhnya minat generasi muda di bidang pertanian, Terjadinya transaksi produk-produk hasil pertanian Kabupaten Karangasem, Tumbuhnya ekonomi kreatif yang berbasis pertanian dan juga Tumbuhnya sinergi pertanian dengan pariwisata,"ucap Bupat Bupati

Untuk mewujudkan harapan itu, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, Perlu sinergi antara semua stakeholder. "Karena itu, mari kita satukan Iangkah, satukan hati, Dengan kebersamaan, kerja keras, dan doa kita bersama, semua pasti tercapai. 
“Pertanian Maju, Rakyat Sejahtera”, 
“Saya Bangga Jadi Petani” , Tegas Bupati

Mas Sumatri melanjutkan, Dalam Momentum yang luar biasa ini, saya sampaikan bahwa dalam upaya untuk mewujudkan Program Nawa Satya Dharma yang ke 8, yaitu mewujudkan Pengembangan Pariwisata Spiritual yang Berbasis Desa Adat Saya Launching Sebuah Inovasi yang diberi nama “ DEWI (Desa Wisata) Nawa Satya Karangasem The Spirit of Bali. 

lnovasi Dewi Nawa Satya Karangasem The Spirit of Bali dimaksudkan sebagai sebuah akselerasi atau percepatan dengan mengintegrasikan program dan kegiatan yang ada pada 14 OPD kedalam Desa Wisata Nawa Satya. Dewi Nawa Satya Karangasem The Spirit of Bali juga dimaknai sebagai Pengembangan destinasi baru yang memiliki ciri khusus yaitu Desa wisata yang berbasis Desa adat dengan 9 komitmen yaitu “sapta pesona ditambah spiritual dan berkelanjutan”. 

Sebagai langkah awal telah dilakukan Penandatanganan Piagam Komitmen Dewi Nawa Satya Karangasem The Spirit of Bali oleh 14 Kepala OPD. Untuk itu dalam kesempatan ini pula saya mengucapkan terimakasih dan  apresiasi pada semua pihak dan jajaran yang sudah melahirkan inovasi ini [r3/rls]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved