-->

Kamis, 25 Oktober 2018

Pemkot Denpasar Tetapkan 20 Finalis Pemilihan Putra-Putri Tuli 2018

Pemkot Denpasar Tetapkan 20 Finalis  Pemilihan Putra-Putri Tuli 2018


DENPASAR, Balikini.Net - Sebanyak 20 orang putra-putri tuli Bali dari berbagai daerah di Bali akan bersaing pada malam grand final Putra-Putri Tuli Bali 2018, Jumat (26/10) di kawasan lapangan Lumintang. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Denpasar sejak tahun 2013 lalu melalui Dinas  Sosial Kota Denpasar yang bersinergi dengan Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S), Gergatin Kota Denpasar dan Bali Deaf Community. Seluruh finalis merupakan seleksi dari 55 peserta yang sudah melalui tahap seleksi administrasi dan wawancara yang menyisakan 20 orang masuk dalam 10 besar putra-putri tuli Bali. Hal itu menjadi ajang pembuktian kepada masyarakat bahwa penyandang tuna rungu masih bisa disejajarkan dengan orang normal lainnya.


Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Made Mertajaya, didampingi Wakil Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S), Ida Ayu Kerti Iswara, dan Plt. Kabag Humas,  Ida Bagus Mayun Suryawangsa, saat Jumpa Pers di Denpasar, Kamis (25/10) mengungkapkan, ajang pemilihan putra-putri tuli ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada penyandang tuna rungu berinteraksi dengan masyarakat untuk tidak dibedakan dengan masyarakat lainnya.

Dalam pemilihan ini, mereka yang terpilih melaju ke 10 besar akan melalui pemilihan grand finalpada Jumat tanggal 26 Oktober 2018 hari ini dengan menggunakan sistem sms terbanyak. Mereka yang terpilih nantinya diharapkan menjadi duta sosial dan duta pariwisata dalam promosi pariwisata Bali  ke nasional dan internasional kedepannya. "Ini menjadi fokus kita kedepannya bahwa kita di Denpasar sangat konsisten memperhatikan keberadaan penyandang disabilitas," jelas Mertajaya.

Mertajaya mengungkapkan, bahwa di Bali pada umumnya dan Denpasar pada khususnya merupakan penyelenggara satu-satunya ajang putra-putri tuli Bali. Sehingga Kota Denpasar sangat konsisten memperhatikan kalangan disabilitas tuli dan disabilitas lainnya yang nantinya mampu menjadi contoh untuk kabupaten lainnya di Bali. "Pelaksana Putra-putri Bali ini merupakan gagasan Denpasar. Saat ini dari 55 peserta yang ikut ini meningkat setiap tahunnya," imbuhnya.


Peserta putra putri tuli yang ikut dalam ajang ini dari seluruh Kabupaten di Bali kecuali Bangli. Dari Kota Denpasar sebanyak 25 peserta, Badung 14 peserta, Klungkung 4 peserta, Tabanan 3 peserta, Jembrana 4 peserta, Karangasem 3 peserta, Singaraja 1 peserta, dan gianyar 1 peserta. Tahapan penilaiannya akan disamakan dengan penilaian putra-putri Bali pada umumnya yakni mencari pengetahuan umum kemampuan wawasan, pengetahuan pariwisata, hingga tingkat pendengaran dan cara berkomunikasi.



Sementara salah seorang peserta,  Putu Wahyu Putra Sudianta mengaku terharu dan bangga bisa lolos ke fase penilaian selanjutnya. "Saya merasa sangat senang bisa lolos sampai di tahap ini, selain mendapatkan pengalaman yang luar biasa saya juga merasa ajang ini bisa membuat saya lebih terbuka dan tidak malu karena saya tuli," ungkapnya. Lebih lanjut disampaikan,  ia juga sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang sudah menyelenggarakan acara ini. "Kami bahagia, banyak yang peduli dan memberikan kami kesempatan ini, terima kasih," tambahnya. (Ngurah /r4)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved