-->

Minggu, 21 Oktober 2018

Polda Bali Harapkan Segera Tertibkan Judi Tajen Yang Terus Marak

Polda Bali Harapkan Segera Tertibkan Judi Tajen Yang Terus Marak

Denpasar - Aksi jajaran Polda Bali dalam memberantas aksi premanisme mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Hanya saja soal judi tajen masih belum terlihat ketegasannya? Kritik ini dilontarkan tokoh masyarakat sekaligus pengamat sosial dan politik I Wayan Suata.

“Tajen semarak di Bali tapi sayangnya aparat tidak berkutik. Seolah-olah seperti tutup mata dan melakukan pembiaran,” kata tokoh masyarakat Badung yang juga pengamat sosial dan politik Drs. I Wayan Suata. Kamis (18/10/2018).

Sebagai perbandingan kata dia, ia membandingkan ketegasan Kapolda Bali dalam memberantas premanisme dan narkoba yang juga merupakan penyakit masyarakat. Ketegasan Kapolda diacungi jempol oleh masyarakat dalam hal menertibkan premanisme dan narkoba. Tapi kenapa justru lemah dalam menangani judi tajen?

“Katanya Polda tegas memberantas premanisme dan  narkoba. Tapi kenapa melempem dalam menangani judi tajen yang juga  penyakit masyarakat? 

Menurut Suata judi tajen ini sangat menguntungkan bagi penyelenggara. Misalnya tajen yang digelar di sejumlah daerah di Badung, Denpasar maupun Gianyar. Perputaran uang dalam satu kali dan satu hari perhelatan tajen bisa sampai ratusan juta rupiah hanya dari karcis masuk peserta saja.

“Arena tajen di Denpasar ada sekitar 7 titik. Yang besar 2, sisanya menengah. Sementara  di Badung ada sekitar 6 titik tapi tidak ada yang besar, semuanya jelas menengah. Uang yang terkumpul sampai ratusan juta rupiah setiap hari,” ungkapnya.

Di sisi lain disayangkan juga aparat penegak hukum yang terkesan tebang pilih dalam menindak judi tajen dengan memberangus yang kecil tapi membiarkan yang besar.  “Aparat harus tegas menindak tegas judi tajen. Jangan tebang pilih, yang kecil ditutup, yang besar makin jaya. Harusnya sapu bersih semua,” tegasnya.

Jika kondisinya seperti itu, Suata mendesak agar aparat penegak hukum sebaiknya sekalian saja melegalkan tajen agar tidak ada kucing-kucingan dan oknum aparat yang mengambil keuntungan pribadi. Jadi pelaksanaan tajen ini bisa dikenakan pajak dan berkontribusi pada pendapatan daerah selain memang mampu menghidupkan para pelaku UKM

“Kalau tajen diberikan leluasa itu bagus dan sekalian saja berikan izin agar resmi. Toh kita semua sama-sama diuntungkan. Aparat sangat diuntungkan, masyarakat juga diuntungkan. Pemerintah juga bisa pungut pajak. Tapi kalau mau dilarang, ya harus tegas tutup semua. Jangan lagi tebang pilih,” terangnya.

Polda Bali membantah jika dianggap tidak tegas. Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja menegaskan  pihaknya selama ini sudah beberapa kali menertibkan judi tajen. Tindakan dilakukan setelah menerima beberapa laporan atau pengaduan dari masyarakat. "Setiap adanya pengaduan dari masyarakat pasti ditindaklanjuti," tegasnya. 

Ia menambahkan, tidak hanya segala bentuk judi, tindakan tegas juga dilakukan terhadap aksi premanisme sebagaimana komitmen Kapolda Bali Irjen Petrus Golose. "Bagi masyarakat yang merasa dirugikan atau bahkan menjadi korban aksi premanisme segera melapor,"ungkap Hengky Widjaja.[sub/sukseksi.com]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved