-->

Selasa, 09 Oktober 2018

Terharu Kehidupan Nyoman Sari, Komunitas Remagi Lakukan Bedah Rumah

Terharu Kehidupan Nyoman Sari, Komunitas Remagi Lakukan Bedah Rumah

foto I Nyoman Sari bersama istri
Karangasem, Balikini.Net -  Kehidupan I Nyoman Sari (60) yang memprihatinkan dan tinggal di rumah yang jauh dari kelayakan, membuat anggota Komunitas Relawan Mari Berbagi (Remagi) seolah turut merasakan kesedihan yang sama. 

Terkait dengan inilah, maka anggota Remagi kemudian melakukan aksi bakti sosial dan bedah rumah di wilayah Bukit Cemara, Banjar Nampo, Desa Jungutan Kecamatan Bebandem, Karangasem.

Kegiatan ini dilakukan pada Selasa (9/10/2018) dengan melibatkan puluhan relawan Remagi dan masyarakat setempat. Meski lokasi tergolong sulit terus terjangkau dan berada di ketinggian, namun tidak menyurutkan niat para relawan untuk bahu-membahu melakukan kegiatan sosial ini.

Dijumpai di lokasi bedah rumah milik I Nyoman Sari (60), Ketua Remagi Ketut Suanira yang ikut turun langsung melakukan kegiatan mengatakan,  pihaknya melakukan bakti sosial ini karena merasa terpanggil dengan kondisi ekonomi dan rumah warga yang kurang beruntung tersebut.

Rumah itu berdinding bambu. Kondisinya sudah lapuk. Atapnya terbuat dari tambalan terpal, dan daun kepala. Jika hujan, pemilik rumah yang tinggal bersama istrinya Ni Nengah Bunter (55), sering kali menggigil menahan dingin karena di mana-mana bocor.

Untuk memperbaiki rumah agar layak didiami, mereka tidak mampu melakukannya. Hal ini dikarenakan kedua pasangan itu hanya bekerja sebagai petani penggarap, sebagai penghasilannya tidak menentu. Untuk kehidupan keseharian, pasangan Nyoman Sari dan Nengah Bunter sering hanya mengkonsumsi ketela untuk mengganjal perut supaya tidak kelaparan.

“Karena keadaan mereka yang memperihatinkan, maka kami dari Remagi melakukan  bedah rumah untuk meringankan beban keduanya,” kata Suanira.

Selama bedah rumah, maka pasangan  Nyoman Sari dan Nengah Bunter dibikinkan rumah sementara, hingga menunggu pengerjaan bedah rumah selesai dilakukan.

Pengerjaan bedah rumah itu dilakukan oleh relawan dan masyarakat mulai tanggal 9 Oktober 2018. Diperkirakan kegiatan ini memakan waktu 4-5 hari. Anggaran bedah rumah sekitar Rp 12 juta, yang berasal dari donasi relawan dan masyarakat. Pengerjaan bedah rumah sengaja dikerjakan langsung oleh relawan dan masyarakat, guna menekan biaya ongkos tukang.

Sementara itu, selain bedah rumah yang dilakukan Remagi adalah pengobatan gratis, yang dilangsungkan pada 12 Agustus 2018  lalu bertempat di banjar yang sama.

“Sebelumnya kami juga telah melakukan bedah rumah milik I Nengah Sudiantara, di Banjar Nampo juga,” ujar Suanira.

Ketua Remagi berharap, dinas yang terkait agar lebih memperhatikan kondisi masyarakat dan tidak lupa mengetuk pintu kemanusiaan warga supaya tidak enggan berdonasi atau beramal.

“Melalui kegiatan ini kami kami bermaksud jiwa gotong royong yang sebenarnya telah tertanam sejak dahulu kala, tapi belakangan nilainya agak luntur,” ujar pria Kelahiran Desa Prasi Karangasem

Ke depan, lanjut Ketut Suanira, komunitas Remagi berencana menabung agar bisa memiliki ambulans. Tujuannya supaya mempermudah pertolongan bagi masyarakat yang membutuhkannya. (PD./r4)


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved