-->

Kamis, 14 Maret 2019

Wapres: Penambahan Dua Menteri, Belum Waktunya Nanti Setelah Pemilu

Wapres: Penambahan Dua Menteri, Belum Waktunya Nanti Setelah Pemilu

Denpasar, Balikini.Net - Terkait wacana Presiden Joko Widodo ingin menambah dua pos menteri yaitu, menteri investasi dan ekspor. Yang dinilai Jokowi, Indonesia masih kalah dari negara tetanga terkait dengan investasi dan ekspor saat ini.

Menangapi hal terbut, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Kamis,(14/3) di Nusa Dua, Badung, Bali menyampaikan, belum waktunya nanti setelah Pemilu. 

Selain itu, jika dilihat dalam Kabinet ada undang-undangnya yang diatur, tidak boleh ada lebih dari 35 Menteri. Jika ada Menteri yang ditambah, tentu harus ada Menteri yang dikurangi juga.

"Rencana penambahan dua menteri, yaitu menteri investasi dan ekspor. Menurut saya belumlah, belum waktunya kita bicara kementerian, nanti setelah Pemilu," ucapnya.

Dilanjutkan, jika dilihat di Kabinet ada UU tidak boleh ada Menteri lebih dari 35 orang Menteri.

"Di Kabinet ada undang-undangnya, tidak boleh ada lebih dari 35 orang Menteri. Jika ada, yang ditambah tentu harus ada Menteri yang dikurangi juga," pungkasnya(AG)
[18:33, 3/14/2019] Agung Berita Bali: Jusuf Kalla: Meski Terjadi Aksi Terorisme di Silbolga, Tetap Penyelengaraan Pilres Akan Aman

Badung-Terkait penyerangan teroris di Silbolga, Sumatra Utara hinga terjadi Bom Bunuh diri  menurut, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Kamis,(14/3) di Nusa Dua, Badung, Bali tidak akan berpengaruh pada keamanan jelang Pilres di 2019 mendatang. Karena, dilihat dari perjalanan peyelengaraan Pilres sebelum-sebelumnya tetap berjalan aman.

"Saya rasa, jelang Pilres di tahun ini (2019) tentu akan aman-aman saja," jelasnya.

Menurut dirinya, jika dilihat selama perjalanan Pemilu langsung di Indonesia dapat terselengara dengan aman.

"Selama ini, perjalana Pemilu, dapat terselengara dengan aman," ucapnya.

Jusuf Kalla mengapresiasi aparat Kepolisian khususnya Densus 88. Bagaimana kekuatan, atau kemampuan Densus 88, guna mampu mengatasi hal-hal tersebut.

"Terkait terorisme di Silbolga apresiasi kepada Polisi khususnya Densus 88. Bagaimana kekuatan, atau kemampuan Densus 88 untuk mampu mengatasi hal-hal tersebut," katanya.

Sembari menambahkan, selama ini sebagian besar berpikir di Jakarata, dan Surabaya saja. Dan ternyata malah terjadi aksi penyerangan teroris di Sibolga. 

"Tidak pernah ada terpikir di daerah Sibolga selama ini," tutupnya. (AG)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved