-->

Senin, 18 Desember 2023

Dipercaya Sembuhkan Penyakit Hingga Diramaikan Tourist India, Pengelukatan Sapta Gangga di Taman Tirta


Karangasem, Bali Kini -
Obejk Wisata Taman Tirta Gangga, selain kaya akan historisnya juga memiliki mata air yang di percaya dapat menyembuhkan penyakit. Ialah pengelukatan Sapta Gangga yang ada di utara Taman yang dibuat oleh Raja Karangasem, A.A.A. Anglurah Karangasem. Nama Sapta Gangga sendiri diambil dari jumlah pancuran yang ada dalam pengelukatan tersebut yang berjumlah tujuh pancuran. 


Baik Wisatawan lokal maupun mancanegara tak hanya bisa menikmati asrinya Taman Tirta Gangga, namun juga dapat melaksanakan aktifitas spiritual yakni melukat.


Hal ini diterangkan langsung oleh Ketua Badan Pengelola Taman Tirta Gangga, Anak Agung Kosalya beberapa waktu lalu. "Tak hanya warga Bali ya, tapi juga banyak wisawatan mancanegara yang melukat. Kebanyakan mereka berasal dari India. Karena dalam sejarahnya ini dikatakan masih ada kaitannya dengan Sungai Gangga di India, " Tandasnya. 



Sementara, terkait adanya kepercayaan menyembuhkan penyakit, Agung Kosalya menuturkan jika memang benar adanya. "Pernah ada kenalan saya yang temannya mempunyai sakit seperti orang lumpuh. Sudah dibawa berobat ke sana-sini namun tidak kunjung sembuh. Kemudian ia dapat petunjuk melalui mimpi, yang berisikan suruhan untuk melukat ke daerah Timur namanya Tirta. Nah, dicarilah tempat itu yang kemudian membawanya berlabuh ke Taman Tirta Gangga ini. Setelah melakukan prosesi melukat, ia kemudian sembuh. Entah ini karena sugesti, tapi kami meyakini keajaiban pengelukatan Sapta Gangga di Taman Tirta Gangga," Katanya. 


Air ini berasal dari kelebutan Ulun Gangga. Dimana menurut Agung Kosalya,banyak orang yang percaya "nunas" air ini kemudian dibawa ke rumahnya untuk sarana bersih-bersih secara spiritual. (Ami)

Pentas Seni Anak Rahdatul Athfal (RA) digelar untuk tumbuhkan potensi anak


Jembrana , Bali Kini -
Mengusung tema "Pesona Warna Warni Budaya Nusantara" Kegiatan Pentas Seni Anak Rahdatul Athfal (RA) se- Kabupaten Jembrana resmi dibuka Bupati Jembrana yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga I Gusti Putu Anom Saputra, Senin (18/12) di Panggung Gedung Kesenian Ir. Soekarno. 


Kegiatan tersebut di gelar serangkaian dengan Peringatan Hari Ibu sebagai momentum untuk mengenang dan menghormati peran serta jasa perempuan Indonesia.


Bupati Jembrana dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan Pentas Seni Anak merupakan wadah untuk menampilkan potensi bakat seni, yang nantinya akan digali dan dikembangkan oleh guru agar menghasilkan output yang berkualitas, khususnya pada para murid Raudathul Athfal (RA) . 

“Kegiatan Pentas seni seperti ini penting sekali karena kegiatan itu dapat menggali potensi-potensi yang ada pada anak didik dan mengajari anak didik untuk berani berkreasi ”, katanya. 


Pihaknya juga sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dalam membesarkan dunia pendidikan, dan berharap dapat berkelanjutan setiap tahunnya. 

"Semoga kedepannya kegiatan pentas seni anak RA se- Kabupaten Jembrana dapat terus terlaksana setiap tahunnya", ucapnya. 


Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana I Gede Sumarawan mengungkapkan Kegiatan Pentas Seni Anak RA bertujuan untuk memberikan pengalaman dan menumbuhkan kreativitas anak sebagai sarana untuk menunjukkan dan mengembangkan bakat. 

"Tujuan dari pada kegiatan ini adalah tentu untuk menumbuhkan kreativitas, kemudian bakat, Kemandirian, kebersamaan dan keberanian anak didik", ungkapnya. 


Lebih lanjut, dirinya menjelaskan Pentas Seni Anak ini diikuti 37 RA se- Kabupaten Jembrana yang melibatkan ratusan peserta anak didik RA ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. 

"Saya juga mengapresiasi kepada IGRA Ikatan Guru Rahdatul Athfal yang sudah melaksanakan kegiatan ini yang sangat luar biasa, ini adalah salah satu ajang yang memberikan ruang kepada anak-anak didik kita untuk brani tampil didepan umum dan menunjukan kreativitasnya", pungkasnya.[r4]

Senin, 27 November 2023

Plt Bupati I Made Kasta Hadiri Mahasabha I Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung


Klungkung , Bali Kini -
Plt. Bupati Klungkung I Made Kasta yang juga selaku Penglingsir Tangkas Kori Agung menghadiri acara Mahasabha I Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung di Pura Pusat Kawitan Tangkas Kori Agung Kabupaten Klungkung, Senin (27/11). Acara ini juga diisi dengan Pengukuhan Pengurus Pusat Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung masa bakti 2023-2028.


Pada kesempatan itu, Plt. Bupati Klungkung I Made Kasta menyambut baik pelaksanaan kegiatan Mahasabha I Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung ini. Pihaknya mengajak agar semeton Tangkas Kori Agung kedepannya terus memperkuat pasemetonan dan hal yang paling penting dengan adanya kegiatan ini mari kita pupuk rasa memiliki dan persatuan menyama braya segilik-saguluk selunglung sebayantaka.


Sebagai Ketua Umum Pusat Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung, I Made Mahayastra mengatakan bahwa kegiatan Mahasabha I ini sudah berjalan dengan lancar dan kompak dihadiri semeton Tangkas Kori Agung. Sebelumnya juga sudah diisi dengan kegiatan jalan santai dan penyerahan bantuan bedah rumah bagi warga kk miskin atau masyarakat yang benar-benar memerlukan bantuan dan nantinya juga akan diisi dengan hiburan penyanyi pop lagu bali seperti Lolot Band, Yasa Sega dan Ary Kencana. Selain itu, I Made Mahayastra berharap semeton bisa saling rangkul menjaga paiketan pasemetonan agar kedepannya semakin kokoh dan terus bersatu.(puspa).

Kamis, 09 Maret 2023

Ketut Pujawan Alami Tumor Otak, Istri Hamil Tua dan Harus Menghidupi Dua Orang Anaknya


Bali Kini -
Nasib malang dialami keluarga dari Ketut Pujawan, pria asal Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

Ketut Pujawan sebagai kepala keluarga tidak dapat lagi menafkahi dua orang anaknya yang masih kecil serta istrinya yang tengah hamil besar, karena sakit tumor otak yang dideritanya. Ia sudah menjalani tiga kali operasi, namun kondisinya belum kunjung membaik.

Saat ini, pihaknya tengah dirawat di Rumah Sakit Sanglah. Namun ia tidak memiliki uang untuk biaya perawatan serta kebutuhan sehari-hari keluarganya. Istrinya yang dalam kondisi hamil tua, tidak dapat bekerja karena harus merawat suaminya yang sakit.

Prihatin dengan kondisi tersebut, Puskor Hindunesia mengumpulkan donasi untuk diberikan kepada keluarga Ketut Pujawan untuk biaya penyembuhan serta biaya makan sehari-hari keluarganya.

"Perlu dukungan kita semua untuk biaya pengobatan dan juga kehidupan sehari-hari keluarga mereka dalam menjaga dan merawat Ketut Pujawan ini," kata Ketua Puskor Hindunesia.

Lanjutnya, bagi yang ingin ikut serta meringankan beban keluarga Ketut Pujawan dapat mengirimkan donasi ke rekening Rekening BRI No. 2132.01.000171.30.1

An. Puskor Hindunesia. 

Sabtu, 24 Desember 2022

Menyapa dan Berbagi", Ny. Putri Koster Sambangi Dua Kecamatan di Kabupaten Tabanan

Titip Pesan Untuk Senantiasa Menjaga Orang Tua Selain Menjaga Anak-Anaknya


Tabanan , Bali Kini -
Setelah minggu lalu mengunjungi warga Nusa Penida, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bali, Direktur Rumah Sakit Mata Bali Mandara dan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bali di penghujung tahun 2022 beliau melanjutkan kunjungan kerjanya yang dirangkai dalam "Menyapa dan Berbagi" di Kabupaten Tabanan, Sabtu (24/12).


Dua lokasi yang dikunjungi kali ini adalah Desa Angseri Kecamatan Baturiti dan Desa Buruan Kecamatan Penebel. Kunjungan kerja ini adalah salah satu program aksi sosial yang digerakkan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali sebagai perpanjangan tangan Tim Penggerak PKK Pusat yang kemudian diteruskan secara sinergi bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan, Desa hingga Banjar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sekaligus memastikan kondisi masyarakat di lapangan terutama yang lanjut usia, bayi dan anak-anak, ibu hamil dan difabel dalam keadaan sehat. Kegiatan ini selain diisi dengan sosialisasi, bercengkerama langsung dengan warga juga dilengkapi dengan penyaluran bantuan sosial masing masing kepada ibu hamil, bayi atau anak gizi buruk, penyandang difabel, lanjut usia dan kader PKK.


Bantuan sosial yang diserahkan kepada masing-masing orang yang berhak menerima adalah 20 Kg beras, 1 krat telur, 2 liter minyak goreng dan susu. Disamping itu juga diserahkan 100 pohon tanaman durian, manggis, cempaka dan sandat serta 300 bibit pohon cabai. Selain pejabat Provinsi yang mendampingi, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali juga didampingi oleh segenap jajaran OPD Kabupaten Tabanan terkait.


Pada kesempatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster menitipkan pesan kepada orangtua agar menjaga putra-putri mereka agar tumbuh sehat dengan tingkat kematangan dan kecerdasan yang baik. "Mari kita kawal pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita agar jangan sampai kekurangan vitamin dan gizi di masa pertumbuhan emas mereka,” ujarnya 


Lebih lanjut, Ny. Putri Koster menambahkan agar orang tua mengawasi aktivitas anak-anaknya agar membatasi penggunaan handphone, terutama bagi anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun. "Penggunaan handphone sejak dini akan mempengaruhi perkembangan mental mereka, yang kita takutkan adalah mereka mencerna informasi menjerumuskan dan mendapat  pengaruh buruk dari perkembangan teknologi informasi yang tidak terkendali (apabila diluar pengawasan,red). Mari kita buatkan pola dan pemahaman bahwa handphone adalah alat komunikasi yang hanya boleh di pegang oleh orang tua atau orang dewasa. Selain itu radiasi sinar ultraviolet pada handphone akan sangat cepat merusak mata anak-anak, dan memberikan dampak buruk pada kesehatan jari-jari tangan mereka,” tegas Ny. Putri Koster.


Kunjungan kerja yang dilakukan di penghujung tahun ini juga digunakan untuk menyampaikan kepada para kader PKK untuk menyampaikan sekaligus meneruskan informasi terhadap warga lingkungannya, agar  turut mensosialisasikan kepada anak-anaknya terutama yang perempuan untuk tidak menikah di usia dini (belum matang) karena organ tubuh khususnya rahim yang belum kuat akan mengganggu pertumbuhan janin. Hal ini akan menyebabkan janin terganggu dan berpotensi lahir kurang sempurna.


Selain terkait bayi, remaja dan ibu hamil, Ny. Putri Koster juga menanamkan kesadaran bagi yang masih memiliki orang tua, agar orang tua mereka dijaga dengan baik layaknya saat mereka menjaga dan merawat kita hingga seperti saat ini, membesarkan dan mendidik kita dari kecil. Saya meminta kepada semuanya agar tidak memiliki pemikiran untuk menitipkan orang tua kita di panti jompo. Dan mengabdilah semasih orang tua kita ada di dunia,” tegas Ny. Putri Koster. [pro]

Selasa, 11 Oktober 2022

Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa Serahkan Ratusan Bibit Cabai di Bazzar Pangan Br. Praja Sari Peguyangan.


Denpasar , Bali Kini  -
Bazzar Pangan kembali digelar Pemerintah Kota Denpasar pada Selasa (11/10). Berlokasi di Banjar Praja Sari, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, Istri Wakil Wali Kota Denpasar yang juga Ketua GOW Kota Denpasar,  Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa turut hadir dalam kegiatan itu. Di gelaran Bazzar Pangan tersebut, Ny. Ayu Kristi juga secara simbolis menyerahkan 250 pohon bibit cabai kepada warga.  

"Cabai merupakan salah satu bahan masakan yang sering dipakai, jadi dengan adanya tanaman ini di rumah, hasil panennya nanti bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan dapur. Saya harapkan Bapak dan Ibu, agar merawat dengan baik tanaman cabai ini," kat Ny. Ayu Kristi yang juga didampingi Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana. 


Salah seorang warga Banjar Praja Sari, Ni Luh Widiasih yang mengunjungi Bazzar Pangan dan menerima bibit cabai mengaku senang dengan penyelenggaraan kegiatan itu. 


" Bazzar Pangan ini memberikan kesempatan kepada kami warga untuk mendapatkan harga barang yang lebih murah dari pasaran. Kemudian, untuk bibit cabai yang diberikan ini akan kami rawat sebaik baiknya. Terima kasih Pemkot Denpasar," ungkap Widiasih. 


Bazzar Pangan ini sendiri digelar Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan. Kegiatan ini merupakan agenda Pemkot Denpasar dalam upaya menekan laju inflasi di Kota Denpasar. 


Menurut Kepala Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Ida Bagus Mayun Suryawangsa,  Bazar pangan dilaksanakan  menyasar desa/kelurahan yang ada di Kota Denpasar secara bergiliran


"Kami ingin menyentuh langsung warga melalui Bazzar Pangan, dimana para warga desa dan kelurahan dapat membeli dengan harga yang lebih murah dari pasaran. Besar harapan kami, Bazzar Pangan ini dapat membantu warga," kata IB Mayun.


Bazzar Pangan ini menghadirkan beberapa komoditi pangan seperti olahan lele, sayuran, minuman dan makanan dijajakan dalam stand. Selain itu, kebutuhan pokok seperti bawang, cabai, beras dan minyak goreng juga dijual di bazar pangan.[tim/r5]

Kamis, 10 Maret 2022

Pointer Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster Mengisi Dialog Bahagia dan sejahtera


Bali, BALIKINI.NET -- Gangguan mental atau yang biasa kita sebut sebagai gangguan kejiwaan perlu mendapat perhatian dari pihak terkait, terutama lingkungan sekitar. 

"Apabila kita memiliki tetangga yang rada-rada mengalami stres, terutama akan terlihat dari perubahan sifat dan sikap, maka perlu bagi kita sebagai tetangga yang merupakan lingkungan terdekat memberikan penanganan pertama misalnya memberikan simpati dan perhatian untuk menyapa dan mengajak bercengkerama agar uneg-uneg dan beban yang sedang dihadapi bisa di sharing atau dibagi. Penting sekali bagi kita untuk saling memperhatikan lingkungan dan tetangga sekitar, jangan sampai mereka mengalami tekanan bathin yang mengakibatkan terganggunya ketenangan seseorang untuk meneruskan hidupnya," ungkap Ny. Putri Suastini Koster yang menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, dalam dialog Bahtera (Bahagia dan Sejahtera), di Studio TVRI Bali, Rabu (9/3).

Ny. Putri Koster yang berdampingan dengan Prof. LK Suryani sebagai Psikiater dan Pemerhati Kesehatan Mental dan dr. Tjok Jaya Lesmana selaku salah satu dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, menambahkan bahwa sebanyak 20% dari jumlah penduduk Bali mengalami gangguan mental bahkan sebagian dari mereka nekat memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri (ulah pati).

Untuk menjaga ketangguhan bangsa maka kita semua sebagai pengisi DRI kemerdekaan harus mampu menjadi sehat terlebih dahulu, agar dapat berpandangan ke depan dan fokus kepada tujuan untuk membangun negeri dan bangsa dengan menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas sehingga mampu bersaing di kancah internasional, dengan menguasai teknologi dan informasi.

Kesehatan mental menjadi perhatian dari Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang kemudian diteruskan kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan hingga desa karena kesehatan jiwa akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang atau keluarga.

"Tidak ada orang sakit apalagi gangguan mental yang sukses, karena kesuksesan itu membutuhkan ketekunan, kecerdasan dn kesehatan untuk mengeluarkan ide-ide cemerlang," imbuh Ny. Putri Koster yang aktif mensosialisasikan agar ibu-ibu rumah tangga menyiapkan waktu luang bagi keluarganya, terutama anak-anaknya.

TP PKK Provinsi Bali mengambil tugas dan fungsi untuk mensosialisasikan dimana kesehatan itu bukan hanya sebatas sehat fisik dan raga, melainkan juga terkait dengan kesehatan psikis dan juga mental. 

"Jangan sampai karena enggan mengeluarkan isi uneg-uneg atau beban dalam hati kemudian menimbulkan kegundahan yang berakibat pada gangguan mental atau jiwa, terlebih saat dimasa pandemi yang sebagian besar masyarakat Bali mengalami putus kerja, beralih profesi dan semakin seringnya berkumpul dalam rumah yang mengakibatkan kebingungan/ jenuh karena penghasilan untuk menyambung hidup terbatas bahkan tidak ada.

Selain itu, peran keluarga dan pola asuh orang tua (terutama seorang ibu) akan menunjukkan kualitas karakter anak yang dihasilkan. 

"Mari kita asuh putra-putri kita dengan kasih sayang dan cinta, sehingga mereka akan lahir dan tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas, liat dan berkualitas," ungkapnya.

Minggu, 30 Januari 2022

Unwar Cetak 14 Guru Besar, Prof. Dr. Drs. I Wayan Wesna Astrana, SH., MH., M.Hum., Sukses Menuju Puncak Akademis


Denpasar, Bali Kini - Setelah Dr. Drs. I Wayan Wesna Astrana, SH., MH., M.Hum., sukses menuntaskan pendidikannya dan menyandang gelar profesor di bidang Ilmu Hukum ke dua di Fakultas Hukum Unwar, kini Universitas Warmadewa (Unwar) berhasil mencetak 14 orang guru besar. 

"Saya berproses sejak 2012. Tapi sempat mandeg. Akhirnya terwujud tahun ini (2022 red). Motivasi terbesar saya adalah membantu hak-hak hukum masyarakat kurang mampu saat menghadapi persoalan," tutur Wesna pada Jumat, 28 Januari 2022. Tentu saja hal tersebut menjadi kebanggaan baik oleh Wesna sendiri maupun oleh Unwar. Karma untuk mencapai puncak akademis tersebut tentu bukan hal mudah. Perlu kerja keras untuk mewujudkannya. 

Selain menjalankan profesi sebagai dosen ilmu hukum, Wesna juga dikenal sebagai lawyer atau pengacara di Bali. Ia konsen membela masyarakat kurang mampu terutama di pedesaan. Ia juga seorang Kertha Desa yang menjalankan fungsi mediasi warga yang bersengketa, umumnya masalah perceraian. 

Untuk meraih gelar Profesor, Wesna berbagi tips-tips bagi para akademisi yang sedang berjuang. Salah satu kuncinya yakni membangun relasi seluas-luasnya dengan akademisi lain yang lebih berpengalaman dari berbagai perguruan tinggi. "Saya selalu bangun komunikasi, minta tips dan arahan dari teman-teman di Universitas Gadjah Mada, Unud dan sebagainya," tuturnya. 

Usaha untuk menuju sukses dalam pendidikan tentu tak selamanya mulus, Wesna juga menemui berbagai kendala, salah satunya yakni sulitnya menembus publikasi ilmiah pada jurnal terindeks Scopus. Ia melihat, sebagian besar dosen masih berpaku pada tugas mengajar, padahal pengabdian dan penelitian juga wajib dilaksanakan. "Setelah melakukan pengabdian dan penelitian luarannya sesegera mungkin harus dipublikasikan di jurnal, " Sarannya. 

Sementara pada orasi ilmiah guru besarnya, Wesna mengangkat topik "Pertarungan Politik Budaya dan Politik Hukum dalam Pengelolaan Ekowisata berbasis Kearifan Lokal: Sebuah Refleksi". 

Lewat kaca mata akademisinya, ia melihat pariwisata Bali yang mengusung ekowisata perlu didiskusikan lebih intensif. Pasalnya, berdasarkan UU Nomor 9/2009 tentang Kepariwisataan, ekowisata tidak disebutkan. 

Namun setelah terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 33/2009 tentang Pedoman Pariwisata, kata ekowisata mulai menampakkan diri. Namun tetap ada kekosongan hukum di pasal 5 dan 6 permendagri tersebut. 

Syukurnya, Bali memiliki nilai kearifan lokal Tri Hita Karana, yang mengatur kehidupan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia serta alam. Sehingga, konsep ini sudah matching dengan ekowisata meski tidak mengikuti pola UU 9/2009 serta Permendagri 33/2009. "Yang penting merujuk pada potensi desa masing-masing," jelas dia. 

Pola ekowisata Bali yang tidak mengikuti pola UU, lanjut dia, persis ketika Bali dan Papua 'menolak' UU tentang pornografi. Kearifan lokal di dua daerah itu memang tidak 'penggg' dengan UU pornografi jika dipaksakan. 

"Misalnya di Bali ada tari kecak. Itu penarinya memang telanjang dada, bukan pornoaksi. Begitu pun Papua dengan budaya kotekanya. Itu bukan porno, tapi kearifan lokal yang patut dilestarikan," kata Wesna memungkasi.

Rektor Universitas Warmadewa, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK., mengucapkan selamat kepada Prof. Wesna yang telah berjuang dengan sangat gigih untuk meraih gelar guru besar. Ia berharap Prof. Wesna akan memberikan prestasi gemilang bagi Unwar setelah menjadi guru besar. 

Ia mengatakan Unwar mendapatkan kado tahun baru, dengan bertambahnya satu orang guru besar ini yang akan dikukuhkan lusa (Senin 31 Januari 2022, red). Namun demikian, ia merasa pesimis dalam waktu dekat ini Unwar akan mampu memenuhi quota guru besar yang ditetapkan secara nasional. Karena meski telah memiliki 13 guru besar, ia mengaku masih jauh dari standar nasional. 

"Kami dorong terus dosen-dosen untuk melanjutkan pendidikan. Bahkan dosen yang mau berjuang menjadi guru besar langsung kami berikan dana Rp30 juta, sebagai motivasi. Karena mereka pasti membutuhkan biaya besar, " ungkap Prof. Widjana. 

Sementara Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali (YKKPB), Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengapresiasi Prof. Wesna yang telah berhasil meraih gelar guru besar. 

Wisnumurti yakin ke depan akan lebih banyak lagi dosen Unwar meraih gelar guru besar. Pada 2022- 2023 ia harapkan lebih banyak lagi guru besar yang bisa dilahirkan dan pihaknya punya keyakinan itu bisa diraih. Karena dosen di Unwar, 60 persen sudah bergelar doktor, kemudian dari doktor ke lektor kepala dan guru besar, ini kemungkinan besar akan bisa diraih. 

"Lima tahun ke depan, paling tidak kita memiliki 25 profesor. Dan tentu target ini sangat realitis karena kita tahu SDM kita, kualifikasi dosen yang kita punya, " pungkasnya.

Untuk diketahui, Unwar seharusnya memiliki 14 guru besar. Namun belum lama ini Prof. Irianto telah berpulang, sehingga tersisa hanya 13 orang guru besar. (**)



© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved