-->

Senin, 19 Februari 2024

Rejeki Tahunan Penjual Ogoh Ogoh Mini Jelang Nyepi


Denpasar , Bali Kini
- Jelang hari raya Nyepi penjualan ogoh ogoh mini di sentra pedagang di kawasan Sempidi Badung ini sudah mulai marak dan peminatnya pun banyak dari kalangan anak kecil. Rejeki dadakan ini selalu hadir setiap tahunnya saat akan menyambut tahun baru Caka.

Pembeli pun banyak datang dari luar kota tak hanya dari Badung saja. Dibandrol dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu sesuai dengan besar kecilnya ogoh ogoh. Umumnya para pedagang berharap habis terjual sebelum Pengerupukan sehari sebelum hari raya Nyepi. "Biasanya mulai ramai pembeli, sehari sebelum upacara pengrupukan," aku salah seorang pedagang.[jr]

Minggu, 04 Februari 2024

Bupati Tamba Hadiri RAT Kopwan Dharma Santi


Jembrana , Bali Kini
- Koperasi Wanita Dharma Santi Kabupaten Jembrana melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) untuk tahun buku 2023 di Gedung Mendopo Kesari, Negara, Minggu (4/2).


RAT Kopwan Dharma Santi dihadiri langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama ibu Candrawati Tamba, ketua Dekopinda Jembrana, ketua Dharma Wanita Persatuan kabupaten Jembrana dan ratusan anggota Kopwan tersebut.


Dalam sambutannya, Bupati Tamba mengatakan dalam menyongsong Jembrana Emas 2026, Ia berharap manajemen koperasi dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya dan bisa menjadi koperasi berkualitas dari segala aspek.


"Kepada seluruh anggota, koperasi harus disiapkan sejak dini agar menjadi entrepreneur yang tangguh dan siap bersaing dan menjadi yang terdepan untuk menyambut tahun Emas 2026," ucapnya.


Pihaknya juga mengapresiasi kinerja koperasi yang telah dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi anggotanya.


"Saya sampaikan terima kasih kepada pengurus dan pengawas, semoga apa yang menjadi tujuan dan harapan dari Kopwan Dharma Santi dapat tercapai dengan baik dan lancar," tutupnya.


Tahun buku 2023, Kopwan Dharma Santi mencatatkan sisa hasil usaha sebesar Rp 191.466.478, meningkatkan sebesar Rp 28.227.108 dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp 163.239.370.


Ketua Kopwan Dharma Santi, Ny. Wayan Parwata mengatakan di tahun 2023, keanggotaan koperasi yang dikelolanya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022.


"Jumlah anggota untuk tahun 2022 sebanyak 836 orang sedangkan tahun 2023 menurun menjadi 779 orang. Anggota yang masuk tahun ini hanya 19 orang, sedangkan anggota yang keluar sebanyak 76 orang. 73 orang pensiun dan 3 orang meninggal," jelasnya.


Kendati demikian, jumlah simpanan anggota mengalami peningkatan di tahun 2023 yaitu sebesar Rp 1.632.357.525. Jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp 1.555.694.025, maka mengalami peningkatan sebesar Rp 76.611.500 atau 4,92%.


Selain itu, cadangan modal juga mengalami peningkatan yaitu tahun 2023 sebesar Rp 1.151.993.133,21 dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp 1.086.697.385,21 maka meningkatkan sebesar Rp 65.295.748 atau sebesar 6,01%. (Ngr)


Sabtu, 03 Februari 2024

Ratusan Pelajar dan Konten Kreator Ikuti Workshop Film International Jembrana Bali Chocolate Festival 2024


Jembrana , Bali Kini
- Ratusan  konten kreator yang berqsal dari unsur pelajar,mahasiswa hingga pegawai berpartisipasi pada workshop film dalam rangkaian Launching Jembrana Kota Cokelat dan International Jembrana Bali Chocholate Festival 2024 yang dilaksanakan di Wantilan Kebun Raya Jagatnatha, Jumat (2/2).

Tidak hanya itu , kegiatan juga diikuti  masyarakat umum baik secara daring maupun yang datang secara langsung.

Hadir langsung sebagai narasumber, Reza B. Surianegara seorang Produser dan Sutradara Film Nasional yang telah memproduksi sejumlah film salah satunya serial yang berjudul "Garuda Di Dadaku".

Para peserta dibekali pemahaman dalam penguasaan dasar video, baik dari segi konsep, bahan, alur, talent dan produksi yang dapat diterapkan dalam membuat konten-konten media sosial.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan Launching Jembrana Kota Cokelat dan International Jembrana Bali Chocholate Festival 2024 sebagai hilirisasi produk petani kakao Jembrana.

"Bagian daripada hilirisasi yang kita miliki, hari ini di hulu kita punya sumber daya cokelat yang sudah mumpuni yang merupakan kebutuhan dunia hasil daripada perkebunan cokelat Jembrana," ucapnya.

Kata Bupati Tamba, guna mendapat nilai tambah yang lebih tinggi, kakao Jembrana perlu diolah menjadi sebuah produk cokelat.  Gayung bersambut, Pemerintah Pusat memberikan bantuan rumah produksi bersama cokelat yang dapat memproduksi olahan cokelat yang bernilai ekonomis lebih tinggi.

"Kita berpikir bahwa apakah cukup itu saja yang kita lakukan, otomatis kita tidak mau, karena value added daripada cokelat yang kita olah ini akan memiliki nilai yang sangat tinggi. Maka kita hari ini sudah punya pabrik cokelat atau factory sharing bantuan Kementerian oleh-oleh Pak Presiden Jokowi, itu kita manfaatkan," ujarnya.

Tak hanya itu, Jembrana kini memiliki tantangan baru bagaimana untuk dapat memasarkan produk olahan cokelat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar International Jembrana Bali Chocholate Festival. 

"Pekerjaan kita tidak hanya sampai disitu lagi, sekarang marketing ini bagaimana caranya, salah satunya itu International Jembrana Bali Chocholate Festival," ungkap Bupati Tamba.

Sementara itu, produser sekaligus sutradara Reza B. Surianegara mengatakan ratusan konten kreator Jembrana sangat antusias untuk mengikuti workshop baik secara daring maupun secara langsung.

"Hari ini ada konten kreator Jembrana Bahagia sebanyak 500 orang, ada 200 lebih yang datang, dan secara online 200 lebih hampir 300 orang yang semuanya akan membuat konten tentang Jembrana," ucap Reza.

Dirinya menyampaikan, bila setiap konten kreator dapat membuat 1 konten saja tentang Jembrana setiap bulannya, tentu hal tersebut dapat membantu Jembrana untuk dikenal secara luas.

"Kita anggap 500 orang membuat film pendek, 1 orang setiap bulan bikin 1, maka setiap bulan ada 500 video. Jika setiap bulan ada 500 video maka Jembrana akan viral," ujarnya.

Lanjutnya, jika setiap orang membuat 4 video dalam sebulan, Ia yakin Jembrana akan mudah dikenal dan menarik minat masyarakat untuk datang ke Jembrana.

"Kalau satu orang membuat 4 video dalam sebulan, atau seminggu sekali jadi ada 2000 video dalam sebulan. Harusnya orang-orang di luar Bali tau Jembrana dengan 2000 video," tutupnya.

Dilain sisi, Fadian Paham dari Pondok Indah Super Connection yang turut hadir dalam workshop film tersebut mengungkap memiliki jaringan duta besar Indonesia hampir di 70 negara. Ia mengatakan akan membantu Jembrana untuk turut mempromosikan potensi cokelat yang dimiliki kabupaten Jembrana.

"Kita kenal hampir 70 duta besar Indonesia. Kalau kita jadi duta besar, salah satu tugasnya mengembangkan ekspor dan impor. Insyaallah, kita akan mengumumkan bahwa disini ada mutiara cokelat. Australia sudah menghubungi saya dan Timur Tengah juga luar biasa, jadi kita promosikan dan viralkan," tandasnya.[ngr]


Minggu, 10 Desember 2023

Konsep Baru Pengalaman Berlibur di Canggu Bali


Tentang Chesa Canggu


Bali Kini - Memperkenalkan Chesa Canggu, sebuah destinasi menginap yang menyenangkan, dengan konsep baru pengalaman berlibur di Canggu, Bali. Menerapkan gaya moderen minimalis dan ruang-ruang yang didesain untuk kenyamanan sempurna, fasilitas di Chesa Canggu ditujukan bagi pelaku wisata generasi terkini yang mencari pengalaman menginap yang berbeda. Lokasinya strategis hanya 5 menit dari pantai Batu Bolong, dekat berbagai beach club dan kafe ternama di Canggu, hotel ini menawarkan akomodasi bergaya chic. Hotel butik menyuguhkan 36 kamar yang interiornya menampilkan kemewahan, individualitas dan daya tarik. Pelayanan yang berkualitas menciptakan pengalaman berlibur tak terlupakan, bagi pelaku wisata yang datang ke Bali untuk berlibur, bisnis atau pekerja jarak jauh remote worker. Setiap elemen hotel, dari desain kamar sampai ke ruang-ruang publik yang dirancang khusus, menciptakan akomodasi dengan konsep unik.


Chesa Canggu menjadi hotel yang menggabungkan kenyamanan dan keindahan dibalut suasana khas Canggu, sesuai bagi tamu yang ingin menjelajahi tempat-tempat wisata sekitar Canggu dan Bali. Temukan pengalaman menginap yang berbeda di Chesa Canggu, dimana kemewahan dan kualitas pelayanan berpadu untuk menciptakan sebuah liburan yang unik dan tak terlupakan [rl/r4]

Minggu, 19 November 2023

Ajang Bartender Muda Adu Bakat Dalam Barak Harmony Festival 2023


Karangasem, Bali Kini -
Festival bartending competition di yang di balut dengan judul Masterclass with Ngurah Udayana dan Mixology & Flair Competition selenggarakan dalam Barak Harmony Festival, perdana di Amed, Karangasem pada 17 September 2023 dan 18 November 2023.


Festival ini diikuti 10 peserta dan 12 peserta flair competition yang datang dari seluruh bali, seperti Tabanan, Bangli, Badung, Gianyar dan Karangasem. 


I Wayan Kawayasa B.A., B.IB selaku Brand Ambassador Balimoon menerangkan, pelaksanaan Barak Harmony Festival 2023 merupakan perlombaan bertujuan memberikan tempat atau wadah untuk bartender muda Bali menunjukkan kemampuannya. Tak hanya itu, lomba mixology ini juga diharapkan mampu memberikan edukasi tentang Cocktail kepada khalayak umum, dan mengajak peserta yang memiliki bakat di bidang tersebut untuk berkompetisi sekaligus melatih bakat para mixologist. 


"Adapun yang terlibat pada acara tentunya ada Balimoon sebagai sponsor utama Barak Harmony Festival 2023. Kemudoan ada dewan juri, mulai dari Ngurah Udayana, Gung Lanang, dan Ekha Jaggler. Lalu ada juga peserta dari berbagai kampus dan instansi yang ikut meramaikan," Katanya. 


"Untuk Masterclass with Ngurah Udayana diadakan di area Amed Cafe & Hotel Kebun Wayan, lalu untuk Mixology & Flair Competition diadakan di BARAK Rooftop & Lounge, " Lanjutnya. 


Untuk acara Masterclass with Ngurah Udayana, acara dimulai dari pendaftaran secara online, dibuka untuk masyarakat umum, mahasiswa dan juga pelajar. Sementara, kegiatan Mixology & Flair Competition dimulai dari pendaftaran secara online juga. 


Kemudian diikuti dengan acara utama pada tanggal 17 November 2023 dengan pemberian materi oleh Ngurah Udayana sebagai Brand Ambassador dari Balimoon, tentang Cocktail & Liquer, dan praktek langsung membuat Cocktail dengan Product Balimoon. 


"Kami telah melakukan technical meeting pada tanggal 13 November dan kegiatan perlombaan ditanggal 18 November. Di tanggal tersebut, dimulai dari briefing dan pengundian nomor peserta. Lalu dilanjutkan dengan perlombaan mixology, dan selanjutnya lomba flair. Setelah itu pengumuman juara dan dilanjutkan oleh penyerahan sertifikat dan plakat. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan bar take over oleh juara 1 lomba Mixology, dan Flair Performance oleh juara 1 lomba flair. Selain itu dimeriahkan juga oleh Penampilan Dj dan Akustik, " bebernya lagi. 


Pihaknya pun berharap kegiatan ini untuk menjadi ajang berkreasi di dunia bartending. Dimulai dari seminar Masterclass with Ngurah Udayana, lalu Mixology & Flair Competition. "Kita berharap agar kedepannya peserta yang mengikuti Seminar dan Kompetisi dapat terus meningkatkan bakat dan pengetahuan mereka di bidang ini, "pungkasnya.


Kawayasa yang juga owner dari BARAK Rooftop & Lounge ini juga mengatakan akan melaksanakan kegiatan seperti ini secara kontinu. (Ami)

Kamis, 27 April 2023

Film Jayaprana Layonsari Menceritakan Kisah cinta kembali di Filmkan


Denpasar, Bali Kini -
Kisah cinta Jayaprana dan Layonsari merupakan cerita rakyat Bali yang sudah banyak digarap dalam bentuk drama tradisional. Kisah tragis keduanya kini secara apik diangkat ke layar lebar dengan sentuhan sinematografi kekinian. 


Film Jayaprana Layonsari ini diproduseri Panitia Film Bali dan digarap duet sutradara berpengalamn Putu Kusuma Wijaya dan Putu Satria Kusuma. Penayangan perdana film berdurasi sekitar dua jam dilakukan di Cinepolis Plaza Renon, Denpasar, Rabu (26/4) sore, dihadiri sejumlah pejabat di Bali dan seniman film. 


Film Jayaprana Layonsari yang menggunakan bahasa Bali diawali dengan kisah masa kecil Nyoman Jayaprana di sebuah wilayah Kerajaan Kalianget, Buleleng. Sejak kecil Jayaprana sudah menunjukkan kecerdasannya meskipun berlatar belakang rakyat biasa. Beranjak dewasa kisah cintanya dengan Nyoman Sekarsari membawa penonton ikut merasakan desiran asmara di antara keduanya. 


Konflik dalam film dimulai ketika Raja Kalianget juga menaruh hati kepada Sekarsari yang sudah dipersunting Jayaprana. Seperti diketahui Jayaprana akhirnya rela dibunuh oleh patih yang ingin membela kepentingan raja. Hingga pada akhirnya Sekarsari memutuskan ikut mati mengikuti kepergian suami tercintanya. Raja yang juga merasa kehilangan atas kematian Sekarsari akhirnya meneriakkan nama Sekarsari menjadi Layonsari karena telah berupa jenazah. 


Sang sutradara Putu Kusuma Wijaya menyampaikan, dirinya merasa bangga bisa menghadirkan film layar lebar menggunakan bahasa Bali. Ia ingin memperkenalkan bahwa bahasa Bali ternyata juga enak didengar sebagai bahasa pengantar dalam sebuah film. 


"Bahasa Bali enak sekali kedengarannya. Itu yang sebenarnya saya nantikan selama ini," ujarnya ditemui sesuai penayangan film. 


Dalam menggarap film ini Wijaya mengaku ingin tampil beda dari drama Jayaprana Layonsari yang selama ini ditampilkan dalam drama tradisional maupun karya sastra. Dalam film ini kisah kerap kali maju mundur memungkinkan kejutan kepada penonton. 


Sutradara nasional ini mengatakan, media film memungkinkan cerita digarap lebih kreatif. Dalam film, karakter setiap tokoh kisah klasik ini tidak digambarkan secara hitam dan putih, melainkan memiliki sisi baik dan buruknya masing-masing. 


"Semua punya kesetian masing-masing tapi kesetiaan itu pun muncul menjadi sebuah konflik. Kita tidak ingin ada hitam putih di sini," ujarnya. 


Sementara itu Putu Satria Kusuma menambahkan, film garapannya bersama Wijaya menjadi sejarah perfilman karena untuk pertama kalinya film layar lebar menggunakan bahasa Bali. 


Ia mengatakan gempuran film asing belakangan ini tidak boleh membuat generasi muda lupa akan kisah cerita yang tumbuh di tanah kelahirannya. Satria yakin cerita rakyat Bali jika dikemas menjadi sebuah film secara profesional akan menarik perhatian penonton termasuk generasi muda. 


"Kalau dikemas dengan baik bisa berkualitas dan berkesan di hati anak-anak muda," sebutnya. 


Ia juga berharap nilai-nilai kesetiaan yang ada dalam kisah Jayaprana dan Layonsari dapat memantik penonton untuk mempertanyakan kesetiaan yang ditampilkan orang-orang saat ini. 


Film Jayaprana Layonsari sejatinya sudah digarap pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 sedang berkecamuk. Mengambil lokasi syuting di daerah Desa Kalianget, Buleleng dan sekitarnya. 


Banyak pemeran baru dalam film yang mengambil waktu syuting sekitar 25 hari ini. Pemeran tokoh Jayaprana, Made Janhar Winatha Gautama, 22, misalnya mengaku belum memiliki pengalaman bermain film sebelum memerankan tokoh Jayaprana. 


Pemuda asal Banyuatis, Buleleng pada saat proses syuting masih sibuk mengenyam pendidikan musik di ISI Yogyakarya. "Memang tertarik dengan tantangan baru. Karena awam persiapan harus matang terutama dari sisi bahasa karena jarang pakai bahasa Bali halus sehari-hari," ujarnya. 


Film Jayaprana Layonsari sendiri segera dapat disaksikan di bioskop-bioskop Indonesia. Janhar juga berharap film pertamanya ini bisa memantik para sineas di Bali untuk terus berkarya menghasilkan film-film berkualitas. Menurutnya film Jayaprana Layonsari punya peluang untuk diperkenalkan hingga ke dunia internasional. "Kalau di luar punya Romeo Juliet kita punya Jayaprana Layonsari," ucapnya. 


Sementara itu Ketua Panitia Film Bali yang juga Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama menyampaikan film Jayaprana Layonsari menyasar generasi muda Bali agar tidak lupa dengan cerita rakyat Bali yang sudah ada sejak turun temurun. 


"Film ini kami buat dengan harapan supaya masyarakat Bali tidak lupa pada cerita rakyat di era yang maju seperti sekarang ini, terutama di kalangan remaja, khususnya para pelajar," sebut Wiryatama. 


Ia menambahkan produksi film ini juga sejalan dengan visi dan misi Gubernur Bali dalam mempertahankan dan memajukan budaya Bali khususnya di bidang cerita rakyat. 


Wiryatama mengungkapkan, Panitia Film Bali terbentuk dari orang-orang yang peduli dengan Kebudayaan Bali termasuk di dalamnya para seniman khususnya seni perfilman. 


Ia mengatakan film Jayaprana dan Layonsari nantinya juga akan dipertontonkan di hadapan seluruh siswa SMA/SMK di Bali. Dan, selanjutnya akan dibuat lomba narasi film yang memberikan sejumlah hadiah menarik. [rl / r3]


"Kita harapkan cerita rakyat ini yang sudah turun temurun ada di Bali tidak punah dan bisa dihayati oleh anak muda ke depan," tegasnya.

Senin, 17 April 2023

Jaga Ketersediaan Pakan di Musim Kering Akademisi Program Studi Peternakan Universitas Warmadewa Dorong Peternak Sapi Budidaya kan Rumput Odot


Denpasar, Bali Kini -
 Peternak Sapi di Bali didorong untuk mulai membudidayakan rumput odot ( Pennisetum purpureum cv.Mott) untuk menjaga ketersediaan pakan di musim kering. Mengingat selama ini ketersediaan pakan hijauan sangat bergantung pada musim dan juga kualitasnya rendah, sehingga secara otomatis akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dari ternak sapi.

 

Akademisi dari Program Studi Peternakan Universitas Warmadewa (Unwar) Ir. Ni Ketut Etty Suwitari, M.Si menyatakan masalah utama peternak, khususnya ternak ruminansia yaitu pakan yang diberikan tidak memenuhi kecukupan jumlah dan asupan nutrient. Bahan pakan pada umumnya berasal dari limbah pertanian yang rendah kadar protein kasarnya dan tinggi serat kasarnya.

 

“Tingginya kadar serat ini yang umumnya didominasi komponen lignoselulosa (karbohidrat komplek) yang sulit dicerna. Sedangkan ternak membutuhkan pakan yang kaya nutrisi. ” kata Etty Suwitari yang juga merupakan Ketua Pengabdian Kepada masyarakan (PKM), prodi peternakan Unwar saat dikonfirmasi pada Senin (17/4).

 

Menurut Etty, budidaya rumput odot atau rumupt gajah mini dapat menjadi salah satu jalan menjaga ketersediaan pakan di musim kering. Mengingat rumpuat odot merupakan salah satu jenis rumput unggul dan memiliki produktivitas serta kandungan nutrisi cukup tinggi.

 

Etty menjelaskan Produksi yang cukup tinggi menjadi keunggulan tersendiri bagi rumput odot, terlebih pada musim penghujan batang rumput odot terasa lebih lunak sehingga sangat digemari oleh kambing dan ternak sapi.  Keunggulan lain dari rumput odot adalah jumlah nutrisi yang cukup tinggi dibanding rumput Gajah, sebagai ilustrasi jumlah protein kasar yang ada dalam daun rumput odot mencapai 12-14% bahkan ada yang mencapai angka 17 %, disamping itu tingkat kecernaan rumput odot mencapai 65-70%.

 

Perkembangbiakan rumput odot dapat dilakukan dengan metode vegetatif, yaitu dengan menggunakan percabangan yang tumbuhnya paling baik. Rumput odot dapat ditanam dengan menggunakan dua pola. Pertama adalah monokultur dimana dalam suatu lahan hanya ditanami oleh tanaman odot saja. Pola tanam yang kedua adalah dengan menanamnya di sela-sela tanaman lain.

 

Ia mengakui upaya sosialisasi pemanfaatan rumput odot kepada peternak sapi telah dilakukan, salah satunya kepada Kelompok Tani Tunas Jati, Desa Getasan, Kabupaten Badung. Sosialisasi telah dilakukan pada Sabtu (15/4) lalu melalui Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah.[r2/ml]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved