-->

Rabu, 14 Maret 2018

Diyam -diyam Bupati Eka Raih Penghargaan International Women Day

Tabanan ,Balikini.Net - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menerima penghargaan International Women’s Day oleh DPR RI, penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh  Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Bambang Soesatyo, di Gedung Nusantara DPR-RI, Rabu (14/03). Tema yang diangkat pada tahun ini yakni “Time is now: Leadership by Example”.

Penghargaan International Women’s Day merupakan acara tahunan untuk memperingati hari wanita dunia. Pada acara tersebut DPR RI memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi tertinggi kepada para tokoh masyarakat yang dianggap berjasa dalam kemajuan wanita di Indonesia. 
Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah Bupati Eka yang telah berhasil mencapai kesetaraan gender serta pemberdayaan wanita. Bupati Eka pun dianggap berhasil dalam meningkatkan kesadaran publik mengenai isu peran wanita dalam ekonomi, sosial, budaya dan politik.

Dalam acara tersebut, Bupati Eka mengungkapkan rasa syukurnya. Dirinya berharap penghargaan tersebut menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. 

“Saya mewakili masyarakat Tabanan berterimakasih kepada DPR RI, karena telah memilih saya sebagai penerima International Women Day Award. Saya bersyukur karena apa yang saya lakukan bisa menginspirasi dan bermanfaat untuk orang lain. Saya sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin berkontribusi  memajukan kaum wanita di Tabanan. Semoga sistem dan program yang selama ini saya lakukan bisa diduplikasi dan diaplikasi oleh orang lain dengan lebih baik lagi”, ungkap Bupati Eka. 

Bupati Eka optimis bahwa program - programnya dapat meningkatkan derajat wanita khususnya di Tabanan. Program yang telah dijalankan dan menjadi pilot project Tabanan yaitu melalui program kesehatan pada perempuan yakni pencegahan dan penanganan kanker serviks. 

"Lima tahun lalu perempuan di Tabanan sangat rentan dengan kanker serviks, maka dari itu kami mengusulkan untuk mengadakan cek kesehatan perempuan untuk mencegah kanker serviks yang saat ini sudah menurun di Tabanan. Selain itu, kami juga mendukung pemberdayaan perempuan untuk menjadi entrepreneur dengan BumDes yang kita miliki”, ujar Bupati Eka.

Bupati Eka mengakui bahwa dalam menjalankan misinya dirinya sempat mengalami berbagai masalah, namun komitmennya terhadap kemajuan wanita Tabanan dapat menghapus seluruh hambatan tersebut.

“Perempuan memang sudah memiliki kodrat lahiriah yang tidak bisa ditinggalkan, namun kita juga harus bisa membagi waktu dengan baik agar sebagai perempuan bisa turut andil dalam kemajuan perekonomian, sosial, politik sehingga dapat memaksimalkan kecerdasan otak kanan dan kiri”, ungkap Bupati Eka.

Bupati Eka juga berharap agar perempuan lebih memberanikan dirinya maju dalam bidang perekonomian, sosial, budaya dan politik.

 “Mereka harus punya keberanian, khususnya apabila perempuan ingin masuk ke dunia politik.  Harus punya keyakinan dan tujuan yang jelas karena politik adalah pengabdian” tambah Bupati Eka.

Sementara itu Bambang Soesatyo mengatakan Dewan Perwakilan Rakyat sangat mengapresiasi acara ini yang memberikan penghormatan atas pencapaian yang telah dilakukan oleh para perempuan melalui bidang perekonomian, politik dan sosial budaya. Pengakuan terhadap pentingnya peran perempuan itu perlu dilakukan karena perempuan berperan dalam mewujudkan dunia yang damai dan semua orang bisa merasakan perubahan yang telah dilakukan oleh perempuan. 

"Kami akan terus mendorong pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender dalam masyarakat. Karena kami ingin perempuan dapat turut serta menjadi pemimpin dalam mengambil keputusan”, ungkap Bambang Soesatyo. 

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menjadi Keynote Speaker, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf serta para anggota DPR RI. Selain itu, hadir pula para Duta Besar Negara Sahabat, antara lain Mexico, Canada, Bangladesh, Spanyol, Jordan, Panama, Serbia, Ceko, Yaman, Suriname, Pakistan, Kuwait, Brazil, Hungaria, Norwegia, Jepang, Portugal, Iran, Bulgaria, Colombia, Bosnia, Palestina, Irak, Myanmar, Rusia. [hum/tb/r5]

Demi Kelestarian Budaya, Koster Gagas KB 4 Anak di Bali

Karangasem ,Balikini.Net - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar kampanye di sejumlah titik di Kabupaten Karangasem. Salah satunya adalah menggelar simakrama dengan ratusan warga di Banjar Bengkel, Desa Antiga, Kecamatan Manggis. 


Sejumlah program kerja disampaikan oleh Koster. Salah satunya di bidang kependudukan. Calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI itu menggagas agar program Keluarga Berencana (KB) yang merupakan program pusat dimodifikasi dalam penerapannya di Bali.


Dalam praktiknya, program KB mewajibkan kepada penduduk Indonesia untuk membatasi keluarga hanya memiliki dua anak. Namun, program itu ternyata berbenturan dengan adat, kultur dan budaya Bali. 


Program KB dua anak pada akhirnya memutus generasi Bali yang sudah sekian lama ada secara turun temurun. Pada pelaksanaannya, program KB memutus generasi Nyoman dan Ketut yang akhirnya hilang. Ya, struktur anak dalam satu keluarga di Bali memang terdiri dari empat orang. Anak pertama biasa diberi nama Gede, Putu atau Wayan. Anak kedua Made atau Kadek. Sementara anak ketiga Nyoman atau Komang. Sedangkan anak keempat Ketut. 


"Kalau program KB dua anak, berarti ada generasi Bali yang hilang yakni Nyoman (atau Komang) dan Ketut. Bali kehilangan kultur dan budaya," kata Koster, Rabu 14 Maret 2018. Selama ini, kata Koster, masyarakat Bali adalah warga yang paling patuh terhadap program KB. Tetapi, tak ada imbal balik apapun yang setimpal atas kepatuhan tersebut. 


Ke depan, Koster ingin agar program KB khusus di Bali dimodifikasi dari dua anak menjadi empat anak. Tujuannya agar tak ada generasi Bali yang hilang. "Saya ingin KB minimum empat anak agar kultur dan budaya kita tidak hilang. Sekian lama generasi kita hilang karena program KB dua anak," kata dia. 


Selain hilangnya generasi, ada pula kerugian Bali dalam bidang penganggaran. Sebagai wakil rakyat asal Bali yang duduk di Badan Anggaran DPR RI, Koster faham betul bagaimana dana dikucurkan kepada daerah. "Semua itu dihitung pada jumlah manusia. Misalnya dana BOS, itu dihitungnya berdasarkan jumlah komposisi penduduk di satu wilayah," ujarnya. 


"Jadi, semakin sedikit jumlah orang, semakin sedikit pula bantuan yang didapat," papar dia. Koster menilai kebijakan KB dua anak tak tepat diterapkan di Bali. Ke depan, ia akan melobi pemerintah pusat agar Bali bisa diberikan kekhususan untuk melaksanakan program KB empat anak. 


Menurutnya, tak ada yang perlu ditakutkan dengan program KB empat anak yang digagasnya. Sebab, saat ini semua sudah ditanggung oleh pemerintah. "Tidak ada lagi alasan banyak anak akan miskin, karena semua sudah dilayani, ditanggung oleh pemerintah. Sekolah dibiayai negara, kesehatan dan perumahan juga. Lalu, apalagi alasannya?" tanya Koster. 


Untuk memperjuangkan idenya jika disetujui oleh rakyat Bali, Koster siap pasang badan. "Saya akan pasang badan. Kalau tidak berani ambil risiko,  tidur saja di rumah. Gubernur itu mengurusi rakyat. Saya siap ngayah total sekala dan niskala. Saya akan membangun Bali setulus-tulusnya, selurus-lurusnya, agar Bali lebih baik dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Tidak ada ragu-ragu, saya sudah siap," tegas dia. 


Sementara itu, tokoh masyarakat Banjar Bengkel, Wayan Suwita Ariana mendukung penuh gagasan Koster. Ia bersama warga siap mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni. "Program kerja beliau sudah terealisasi jauh sebelum beliau mencalonkan diri menjadi gubernur. Sudah konkret. Kami siap mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace," ujarnya.[*]

Selasa, 13 Maret 2018

Aspirasi Anak-anak Muda Karangasem untuk Koster-Ace

Karangasem ,Balikinbi.net - Tak hanya dsri kalangan orang-orang tua saja, calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Watan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) rupanya familiar di kalangan anak-anak muda. Seperti yang terungkap pada pertemuan terbatas yang digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karangasem, Selasa 13 Maret 2018.


Pada acara yang difasilitasi oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karangasem sekaligus Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kabupatrn Karangasem, I Gede Dana dihadiri sejumlah anak-anak muda lintas elemen. Salah satu hal yang menjadi sorotan mereka adalah masalah pendidikan sebagaimana disampaikan oleh Ni Putu Laksmiati. Ia meminta kepada Koster untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Karangasem. Tentu saja, agar mereka bisa bersaing di sektor pekerjaan. 


"Tamatan SMA di bidang pekerjaan agak sulit karena pekerjaan sekarang harus S1. Kalau Pak Koster berencana membuat SMA di karangasem, alangkah lebih baiknya sekalian buat universitas bagi tamatan SMA yang tak mampu melanjutkan pendidikannya," saran dia. 


Aspirasi berbeda disampaikan oleh I Gede Agus Mahardika yang mewakili pemuda STT Banjar Bengkel, Kecamatan Manggis. Ia meminta Koster memperhatikan nasib desa adst, utamanya segala keperluan yang berkaitan dengan prosesi ritual adat dan agama. Seperti yang dialami banjarnya, meski telah memiliki bleganjur tetapi peralatan lainnya seperti kendang sudsh tak layak pakai. "Kami ingin mengusulkan kalau bisa perwakilan sekaa dapat bantuan bleganjur. Kami sudah mengajukan bantuan, tapi tidak direspon sama sekali," ucapnya. 


Sementara itu, Komunitas Sanggar Seni Purna Semarti yang diwakili Ni Komang Fitri Amani asal Desa Amed, Kecamatan Selat menyampaikan minimnya perhstian terhadap komunitas seni di Kabupaten Karangasem. "Sanggar kami berdiri pada tahun 2014. Sanggar kami sering ngayah di pura, tetapi kekurangan pakaian atau seragam untuk pentas seperti pakaian Rejang Dewa. Ke depan saya minta kepada Pak Koster agar memperhatikan hal-hal demikian. Berikan mereka bantuan agar bisa tampil maksimal," saran dia. 


Di kesempatan yang sama, Ketut Jata Mertayasa asal Desa Manggis mengeluhkan pasokan air di desanya. Saban bulan, ia dan warga desanya harus merogoh kocek dalam-dalam untuk keperluan air tersebut. "Di desa kami harga air sangat mahal, sekitar Rp200-300 ribu tiap bulan saya bayar. Padahal, sumber air ada di sana, tetapi harganya mahal. Tapi saya baca di koran PSAM merugi. Ini sudah berlangsung sejak dua hingga tahun belakangan. banjar kami berbukit, sudah ditanami pipa, tapi hanya pipa saja belum dialiri air," keluh dia.


Aspirasi datang juga dari Putu Yudi Suryawan yang berharap Koster dapat memperhstikan segala kebutuhan operasional desa adat, salah satunya alat komunikasi. Hal itu menurutnya penting untuk digunakan pada saat upacara adat atau kegistan di pura komunikasi yang terbangun bisa erjalan dengan baik. "Kami sudah melakukan penggalian dana, tapi uangnya belum cukup karena alatnya mahal. Satu kecamatan Sidemen terdiri dari benerapa banjar, kami biasa berkomunikasi bersama jika ada acara. Kami setuju dengan program Koster di bidang pendidikan dan kesehatan," katanya.


Pada kesempatan itu, Wayan Koster menyampaikan terima kasih atas aspirasi yang dissmpaikan anak-anak muda Karangasem. Apa yang dikeluhkan, sudsh terangkum dalam visi, misi serta program kerjanya kelak yang dirangkum dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Untuk pendidikan misalnya, Koster akan membangun SMA beserta asramanya bagi siswa miskin berprestasi di Karangasem. Konsep pengelolaannya mirip dengan SMA Bali Mandara yang dicetuskan oleh Gubernur Made Mangku Pastika di Kubutambahan, Buleleng. 


Begitu juga dengan perguruan tinggi, Koster sudsh mrmikirkan untuk membangun Akademi Komunitas dengan program studi Diploma I dan II dengan jurusan ywng sesuai dengan kebutuhan Karangasem. Akademi serupa sukses dibangun Koster di Gianyar pada tahun 2013 dan Jembrana tahun 2015.


"Terima kasih atas penyampaian aspirasinya. Aspirasi ini sudah sesuai dengan program saya. Begitu terpilih pada 27 Juni mendatang apa yang menjadi keinginan anak-anak muda Karangasem ini kita realisasikan," tuturnya. [*]

Jaga Kekhidmatan Nyepi Tahun Baru Saka 1940

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wakil Bupati Karangasem Imbau  Jaga Kekhidmatan Nyepi Tahun Baru Saka 1940


Karangasem ,Balikini.net - Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengajak seluruh masyarakat menjaga kekhidmatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 yang jatuh bertepatan dengan Hari Raya Saraswati pada hari Saniscara Umanis Wuku Watugunung, 17 Maret 2018.


"Hari Raya Nyepi merupakan pembersihan alam, dari unsur-unsur yang jahat dan menyesatkan. Mari bersama-sama berdoa, agar kita semua  bebas dari unsur yang merugikan tersebut," katanya di Amlapura, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (12/3/2018)

Bupati meminta masyarakat agar tidak memanfaatkan Hari Raya Nyepi untuk kepentingan politik yang berpotensi menimbulkan benturan di masyarakat.


"Seperti yang kita ketahui, tahun ini juga bersamaan dengan pesta demokrasi Pilkada dan Pilgub,  tentu tiap calon ingin meraih suara sebanyak-banyaknya, tapi rasanya tidak etis jika mempolitisir Hari Raya Nyepi, karena ini merupakan bagian dari agama," ujarnya.


Bupati mengajak semua lapisan masyarakat untuk benar-benar menunaikan Catur Brata Panyepian dengan "amati geni" (tidak menyalakan api), "amati karya" (tidak bekerja), "amati lelanguan" (tidak menghadiri atau melakukan hiburan) dan "amati lelungan" (tidak bepergian).



"Semoga melalui Catur Brata Panyepian, kita tingkatkan solidaritas sebagai perekat keberagaman menjaga keharmonisan mewujudkan Shanti dan Jagadhita menuju masyarakat Karangasem Cerdas, Bersih dan Bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana," imbuhnya



Sementara itu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa menambahkan bahwa dengan melaksanakan ritual Nyepi sesuai tuntunan agama Hindu, maka manusia akan semakin kuat dalam menjalankan ajaran agamanya.


Saat pelaksanaan Nyepi yang dimulai Sabtu (17/3/2018) pukul 06.00 wita hingga Minggu (18/3/2018) pukul 06.00 wita,bagi keluarga yang memiliki balita mendapat dispensasi untuk menyalakan lampu penerangan secukupnya, demikian juga untuk tempat ibadah agama lain. Sedangkan untuk perayaan hari raya Saraswati,  sesuai surat edaran dari PHDI Provinsi, pelaksanaanya dimulai dari Sabtu (17/3/2018) pukul 03.00 wita hingga Sabtu (17/3/2018) pukul 06.00 wita. 


Bagi warga yang sakit dan perlu dibawa ke RSUD Karangasem juga diberikan toleransi dengan catatan mendapatkan rekomendasi dari desa adat dengan pengawalan ketat "pecalang".[*/krs/r4]

Asa Pengrajin Karangasem untuk Koster-Ace

Karangasem,balikini.net - Sejumlah pengrajin di Kabupaten menghadiri tatap muka dengan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Pada acara yang digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karangasem, para pengrajin menyampaikan apresiasi atas program realistis yang diusung Koster-Ace dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. "Program Koster-Ace sudah diterima dan realistis bagi warga Bali. Mari pilih Koster. KBS datang pasti menang," kata pengrajin anyaman asal Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem, I Wayan Sujana, Senin 13 Maret 2018.



Selain mengapresiasi, merrka menyampaikan sejumlah keluh kesah yang mereka hadapi. Menurut Sujana, ia yang juga tergabung dalam kelompok kesenian sekaa gong dan angklung selama ini masih urunan atas biaya pribadi. Belum ada bantuan dari pemerintah yang menyentuh mereka. "Selama ini kami swadaya sendiri. Mohon bantuan dan dipikirkan Pak," harap dia. 



Di sisi lain, ia ingin desanya yang memiliki potensi wisata dapat dikembangkan oleh pemerintah. Pada saat yang sama, is mrnjelaskan jika masyarakat desanya merupakam pengrajin anyaman. "Tolong perhatikan," ujarnya. Sementara itu, perwakilan Komunitas Putri Mardani asal Duda, Kecamstan Selat, Ni Wayan Murdani menjelaskomunitasnya bergerak di bidang pengolahan salak. Segala peralatan telah dimiliki, hanya saja gedung pengolahannya belum dimilikinya. "Ada 20 orang anggota kami yang bergelut di bidang pengolahan salak. 



"Alat pengolahannya sudah ada bantuan dari pusat, tapi bangunan pengolahannya beum ada. Mohon kiranya bantuan bangunan untuk pengolahan," kata Murdani. Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace, I Gede Dana memastikan aspirasi yang disampaikan akan diperjuangkan. "Aatugkara terpilih, aspirasi ini akan direalisasikan. Saya jaminannya," tegas dia. 



Di sisi lain, Koster menjamin akan mempertahankan usaha pertanian salak. "Saya akan lindungi, kita perkuas kawasannya, dikembangkan budidayanya. "Bicara salak ya, Karangasem. Merek-nya harus dijaga, dibuatkan kawasannya. Lahannya, bibit, cara menanamnya termasuk di hilir pengolahannya," tuturnya.  



"Bangunannya bisa dibantu, tanahnya tidak. Kita kembangkan industri pengolahan rumah tangga. Selain industri pengolahan akan dibust Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengatur hasil pertanian buah lokal. Perdanya dibuatkan," imbuhnya. 


Sementara untuk bantuan kepada desa adat memenuhi keperluannya di bidang pelestarian adatdan budaya Bali, maka akan dibantu sepenuhnya. Begitu juga dengan potensi pengrmbangan wisata di Karangasem yang akan menjadi perhatian Koster dalam programnya.[alt/*]

Strategi Mantra-Kerta Untuk Penguatan Pasar Tradisonal di Tabanan

TABANAN, Balikibni.Net - Calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharnawijaya Mantra kembali blusukan ke pasar tradisonal pada Selasa (13/3/2018). Kali ini Rai mantra mendatangi pasar tradisonal Bajra, kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan. Warga yang hadir terlihat antusis menyambut kedatangan Rai Mantra.
 Dalam kesempatan ini Rai Mantra menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah pedagang. Rai Mantra juga mengamati kondisi pasar setempat untuk mencarikan solusi atas persoalan yang dialami. Rai Mantra yang berpasangan dengan Ketut Sudikerta di Pilgub Bali atau dikenal dengan pasangan Mantra – Kerta memiliki program unggulan untuk penataan pasar. Yaitu Revitalisasi pasar tradisional.
Terdapat 22 pasar desa tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan. Pasar tradisional tersebut adalah Pasar Tabanan, Pasar Dauh Pala, Pasar Kediri, Pasar Pupuan, Pasar Surabrata, Pasar Bajera, Pasar Megati, Pasar Gadungan, Pasar Senganan, Pasar Kerambitan, Pasar Marga, Pasar Baturiti, Pasar Penebel, Pasar Candi Kuning (Pasar Khusus), Pasar Sayur Induk Baturiti (Pasar Khusus), Pasar Kediri, Pasar Tanah Lot (Pasar Khusus), Pasar Ulun Danu (Pasar Khusus).
Revitalisasi pasar sendiri sudah berhasil dijalankan selama menjadi walikota Denpasar. Untuk Tabanan Mantra - Kerta menyiapkan sejumlah langkah jitu untuk mendorong pengembangan dan penguatan ekonomi berbasis pasar tradisional.
“Hal pertama yang harus dilakukan bagi pasar tradisional di Tabanan tentunya adalah revitalisasi,” kata Rai mantra. Mengacu pada pengalaman di Denpasar, revitalisasi dilakukan dengan cara pembenahan fisik, pelayanan, Sumber daya manusia dan permodalan. Terbukti di sejumlah pasar tradisional ,revitalisasi pasar berhasil mendongkrak pendapatan hingga 1.000 persen. 
Pasar Agung Peninjoan misalnya. Sebelum dilakukan revitalisasi parar menyumbangkan pendapatan antara Rp. 200 – 300 juta tiap tahunnya. Setelah revitalisasi pendapatan per tahunnya bias mencapai Rp. 1,3 – 1,5 Miliar tiap tahunnya.
“Dengan revitalisasi pasar, berhasil menempatkan pasar tradisonal di Denpasar dalam jajaran pasar tradisional terbaik di Asia Tenggara,” kata Rai mantra. Langkah berikutnya menurut Rai Mantra adalah menjadikan pasar tradisonal sebagai destinasi wisata alternatif.
Pasar tradisonal di Bali menurut Rai Mantra adalah bagian dari aktifitas ekonomi rakyat. Di sanalah warga melakukan interaksi. Dalam tata ruang tradisonal Bali, pasar merupakan ruang publik yang wajib ada di setiap desa adat.
“dengan penataan  pasar bias mewnjadi destinasi wisata alternatif, di sanalah ruang interaksi dan basis ekonomi rakyat yang tidak ada di tempat lain,” kata Rai Mantra.(•)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved