-->

Senin, 16 Juli 2018

Ketua Dekranasda Ny. Selly Pimpin Monev di Tiga Perajin

Perajin Aluminium Ukir dan Patung Resin Sasar Pasar Eropa

Denpasar,Balikini.Net - Ragam kreatifitas produk kerajinan Denpasar yang lahir dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah mampu mencapai pasar ekspor hingga eropa. Hal ini mendapat dorongan dan dukungan terus dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar, salah satunya melalui kegiatan rutin Monitoring dan evaluasi (Monev). Pada Senin (16/7) kegiatan monev dipimpin langsung Ketua Dekranasda Denpasar, Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Ketua Dekranasda Ny. Antari Jaya Negara dan Ny. Kerti Rai Iswara di tiga lokasi.

Perajin yang dikunjungi meliputi Bali Anugrah Aluminium, dan Perajin Deboresin yang telah mampu merambah pasar ekspor.  Seperti diakui perajin aluminium handicraft  dari perajin Gede Artana yang saat ini produk kerajinan ukir aluminumnya telah mampu masuk di Negeri Belanda, Australia, dan Jepang. Kerajinan yang dihasilkan meliputi tempat jajan dari aluminium, tempat lilin, hiayasan gantung, hingga tempat sesajen dan souvenir untuk pernikahan. Work shop Gede Artana yang berlokasi di Jl. Tulip Denpasar, mempekerjakan lima orang tenaga kerja yang mengolah secara manual bahan baku aluminium yang dibeli dari Surabaya menjadi bentuk-bentuk unik dan kreatif. “Hasil penjualan produk perbulannya bias mencapai Rp. 40 Juta,” ujarnya. Beralih ke lokasi ruang kerja perajin Deboresin di Jl. Cokroaminoto Gg. Pucuk, Kelurahan Ubung Denpasar Utara dengan perajin Gede Hartawan yang mempekerjakan empat orang pekerja sedang sibuk memasukan cairan resin kedalam cetakan patung budha berukuran sedang. “Ini olahan dari resin dengan cetakan yang telah dibentuk patung budha, hingga juga ada patung Catur Muka Denpasar,” ujar Gede Hartawan. Perharinya menurut Hartawan mampu menghasilkan 100 buah patung budha berukuran sedang dari tangan-tangan pekerjanya. Tanpa menyebutkan harga yang pasti dari patung yang dihasilkannya perhari, Gede Hartawan mengaku produk kerajinanya dikirim ke kawasan Gianyar. “Kami hanya menyerahkan bahan patung yang belum diwarna, sementara pewarnaan akan dilakukan di Gianyar sesuai dengan permintaan tamu mancanegara,” ujar Gede. Monev Dekranasda kali ini juga sempat mendatangi kegiatan kerajinan gerabah di kawasan Bajar Binoh, Denpasar.

Sementara Ketua Dekranasda Denpasar, Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra menyampaikan apresiasi kepada UMKM Denpasar yang telah mampu menghasilkan ragam produk kerajinan yang mampu bersiang hingga di Eropa. Tentu dari kegiatan monev ini menurut Ny. Selly pihaknya dapat melihat langsung kreatifitas yang dihasilkan para perajin. Disamping itu juga memberikan dukungan dan mengetahui kendala-kendala yang dihadapi selama proses kreatif yang dilakukan. Seperti perajin patung sernit yang membutuhkan bantuan mesin amplas elektrik yang telah kami lakukan koordinasi langsung dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar untuk dapat dilakukan tindaklanjut memberikan bantuan kepada perajin tersebut. Disamping itu perluasan pasar promosi melalui kegiatan pameran juga kami rangkul. Karena selama ini pihaknya terus melakukan kegiatan monev dan terus merangkul serta mendorong perajin untuk terus berinovasi dalam menghasilkan produk. “Semoga langkah monev yang dilakukan dapat memberikan imbas positif dalam perkembangan ragam produk kerajinan Denpasar,” ujarnya. (Pur/r4)    


Penutupan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar

Apresiasi Kinerja Pemkot, Dewan Setujui Dua Ranperda Menjadi Perda

Denpasar,Balikini.Net - Penutupan Sidang Paripurna masa persidangan II Tahun 2018 yang mengagendakan pandangan umum Fraksi-fraksi DPRD Kota Denpasar dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede didampingi Wakil Ketua, I Wayan Mariyana Wandira dan A.A Asmara Putra. Dalam Sidang Paripurna  yang dilaksanakan Senin (16/7) di gedung setempat ini turut menerima sekaligus menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Denpasar Tahun Anggaran 2017 untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) Kota Denpasar. 



Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota, I.G.N Jaya Negara, Sekda, A.A.N Rai Iswara, Pimpinan OPD serta Forkominda Kota Denpasar. adapun penyampaian pandangan fraksi dimulai dari Fraksi Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai PDIP, Partai Golkar dan Partai Demokrat.



Dalam penyampaianya, pandangan Umum Fraksi Partai Gerindra yang dibacakan oleh I Kompyang Gede yang mengapresiasi kinerja Pemkot Denpasar yang sudah menyusun APBD Tahun 2017 berdasarkan arah dan kebijakan umun serta strategi dan prioritas APBD.

Fraksi Hanura yang dibacakan oleh I Nyoman Tamayasa mengatakan dalam Pelestarian Budaya pihaknya mengusulkan agar Pemkot Denpasar terus meningkatkan event-event yang bernuansa seni dan budaya yang berkelanjutan serta memberikan perhatian dan bantuan kepada Desa Pakraman atau dengan sebutan lain karena Desa Pakraman dalam melaksanakan tugas-tugas keagamaan tidak terpisahkan dengan seni, adat dan budaya itu sendiri.



Fraksi PDI Perjuangan yang dibacakan oleh  I Wayan Suadi Putra mengatakan sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Ranperda tentang Pertanggungjawaban  Pelaksanaan APBD Tahun 2017 yang telah diperiksa oleh BPK dengan hasil opini WTP untuk keenam kalinya secara berturut-turut. Mengenai Ranperda Pelestarian Warisan Budaya, Fraksi PDI Perjuangan Denpasar sependapat bahwa warisan budaya merupakan hasil peradaban masyarakat Denpasar selama berabad-abad bersifat berkelanjutan kegenerasi-generasi, bercorak sangat khas, merupakan refleksi dari hasil interaksi manusia Denpasar dengan diri sesama lingkungan hidup.



Fraksi Golkar yang dibacakan I Wayan Suwirya menyampaikan ucapan selamat karena Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2017 ini telah diperiksa oleh BPK dengan hasil opini WTP untuk keenam kalinya secara berturut-turut. Tentu capaian ini tidak terlepas dari upaya dan kerja keras kita semua dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di Kota Denpasar.

Serta yang terakhir, Fraksi Demokrat yang dibacakan AA. Susruta Ngurah Putra mengatakan Fraksi Demokrat mengapresiasi Pemkot Denpasar atas kinerja yang telah dicapai didalam pencapaian pendapatan daerah serta penghematan didalam penggunaan anggaran serta keberhasilan mempertahankan opini WTP dari BPK untuk keenam kalinya secara berturut-turut.

Sementara Walikota Rai Mantra dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan segenap Anggota Dewan atas kesungguhan dan kerjasamanya sehingga kedua Ranperda tersebut telah disepakati untuk dapat ditetapkan menjadi Perda tepat waktu. Pihaknya berkeyakinan keputusan yang menjadi kesepakatan hari ini tentunya sudah didahului dengan proses dan tahapan-tahapan pembahasan. Kebersamaan ini perlu secara terus menerus kita tumbuh kembangkan karena kita menyadari bahwa dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan di masa yang akan datang jauh lebih berat.

“Mengingat dalam pendapat akhir fraksi masih ada catatan-catatan yang disampaikan baik berupa usul atau saran maupun komentar, maka terhadap hal-hal tersebut akan dikaji serta ditindaklanjuti  sesuai dengan urgensi dan manfaatnya  serta akan dijadikan bahan acuan dalam rangka penyusunan program kerja berikutnya,” ujar Rai Mantra. (Ngurah, Ays, Agus /r3)

Dibawakan Tiga Generasi Berbeda

Sanggar Genta Mas Cita Denpasar Tampilkan Tabuh Gender Style Kayumas Kaja

Denpasar,Balikini.Net - Gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) memang menjadi wadah apresiasi kesenian Bali yang salah satunya adalah Gender Wayang. Di tahun 2018 ini, Sanggar Genta Mas Cita Denpasar menunjukan kepiawaian serta kreatifitasnya dalam membawakan barungan Gambelan Gender serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Senin (16/7). Dimana, sanggar yang berlokasi di wilayah Banjar Kayumas Kaja ini turut membawakan tabuh gender style Kayumas dan beberapa tarian dengan iringan gender wayang.

Kordinator Sanggar, I Wayan Sujana saat diwawancarai disela pementasan menceritakan sepintas tentang berdirinya sanggar yang bermula dari perjalanan seoarag seniman serba bisa bersanama Alm. I Wayan Konolan tahun 2008 yang melestarikan serta mengembangkan gending-gending gender khas Kayumas Kaja.

Lebih lanjut dikatakan, terkait pementasan kali ini, pihaknya mengaku telah melaksanakan persiapan sejak bulan maret lalu. Dimana, bersama sedikitnya 35 personil penabuh dan penari, pihaknya bersama tim turut melatih anak-anak bahkan hinggu cucu untuk terapil dalam membawakan tabuh gender khas Kayumas Kaja. “Kami di Kayumas Kaja memiliki style gender tersendiri, hal inilah yang ingin kami tunjukan sehingga ciri khas sebuah daerah tidak punah dan tetap leastari,” uajarnya.

Sujana mengatakan bahwa pada penampilan di PKB ke-40 ini adapun materi yang dibawakan yakni Tabuh Puspa Warna, Tabuh Srikandi, Tabuh Cangak Merenggang, Tabuh Selendro, Tabuh Bima Kroda, Tabuh Sekar Gendot, Tabuh Wirajaya, Tabuh Kreasi Baru Genta Anyar, Tari Kebyar Duduk, dan Tari Kreasi Sekar Ayu. Uniknya, keseluruhan materi tersebut dibawakan oleh tiga generasi mulai dari kakek, anak hingga cucu dengan penampilan tabuh yang menggunakan pakem khas Kayumas Kaja.

Terkait dengan kesulitan, pihaknya mengaku secara prinsip tidak ada. Hanya saja pada latihan iringan Tari Kebyar Duduk diperlukan ketelatenan dan kesabaran lantaran harus menyesuakian dengan nada gong kebyar. “Kalau di gong kebyar nada pokoknya pelog, sedangkan gender waang itu selendro, sehingga harus teliti dan sabar dalam pemilihan nada sehingga sesuai dengan pakem tari yang dibawakan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Sujana berharap, gender sebagai kesenian klasik yang tergolong tua dapat tetap lestari. Sehingga diperlukan pemahaman yang lebih luas tentang gender yakni tidak hanya untuk upacara yadnya dan wali saja, melainkan dapat digunakan sebagai seni kreasi baru dengan olahan kreatf dan inovatif. “Besar harapan kami sebagai salah satu seniman gender, keberadaan gender dapat tetap eksis di dunia seni dan terus berkembang, namun tetap berada dalam garis pakem-pakem yang telah ada,” pungkasnya.

Salah seoarang peserta, Wira Pratama mengaku senang dapat bermain gender. Hal ini lantaran skill bermain gender tergolong kesenian yang sulit dimainkan lantaran menggunakan kedua tangan sekaligus. “Ya saya bangga dapat bermain gender dan pentas di ajang seni besar sekelas PKB ini,” tutupnya. (Ags/r4)


Teroris, Polisi Baku Tembak di Yogyakarta, 3 Terduga Teroris Tewas


Polisi di Yogyakarta membenarkan adanya kejadian baku tembak dengan empat terduga teroris di Jalan Kaliurang Sabtu petang (14/7) yang mengakibatkan tiga orang terduga teroris meninggal dunia di tempat kejadian.

YOGYAKARTA,Balikini.Net  — Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Yulianto membenarkan adanya baku tembak antara empat terduga teroris dengan polisi di Jalan Kaliurang, Sabtu (14/7) sekitar pukul 17.30 WIB. Jalan Kaliurang yang selalu padat lalu-lintas ditutup untuk umum selama sekitar 1 jam. Akibat baku tempak tersebut, tiga terduga teroris meninggal di tempat kejadian dan satu orang melarikan diri.

Yulianto menjelaskan, upaya penangkapan terhadap keempat terduga teroris itu dilakukan sebagai pengembangan dari penangkapan lima terduga teroris oleh tim yang terdiri dari Detasemen Khusus Anti Teror, Densus-88 dan Satuan Tugas Anti Teror Polda DIY beberapa hari sebelumnya.

“Malam ini kita melakukan penindakan kepada terduga teroris yang diamankan di lokasi, kondisinya pemeriksaan meninggal namun demikian kita belum tahu apakah secara medis masih bisa diselamatkan atau tidak. Ini adalah pengembangan dari penangkapan yang sudah kita lakukan terhadap lima terduga teroris beberapa hari yang lalu. Jadi tadi dilakukan pengejaran, penangkapan, namun yang bersangkutan, para terduga terris ini melakukan perlawanan,” jelasnya.

Akibatnya, menurut AKBP Yulianto, dua anggota Densus 88 mengalami luka-luka akibat sabetan parang oleh terduga teroris.

“Anggota mengalami luka di bagian tangannya dan di bagian pinggang pada saat mau melakukan penangkapan. Sehingga dilakukan tindakan tegas. Untuk barang bukti yang sementara bisa kami sampaikan adalah senpi (senjata api) laras pendek dan senjata tajam sebanyak empat buah”.


Hingga Sabtu malam (14/7), polisi belum bisa memberikan keterangan rinci mengenai kronologi kejadian baku tembak maupun barang bukti berupa senjata api laras pendek yang dimiliki terduga teroris.

Tiga terduga teroris yang meninggal dunia adalah inisial S, AS dan GR. Sedangkan satu orang yang melarikan diri adalah BR. Ketiga terduga teroris yang meninggal itu saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY. [ms/ab]

Pastika Minta ASN Pedomani Panca Prasetya KORPRI

Denpasar,Balikini.Net - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemprov Bali mempedomani Panca Prasetya KORPRI dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. Harapan tersebut disampaikannya pada pelaksanaan Apel Disiplin yang berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Bali, Senin (16/7).

Menurut Pastika, bila ASN benar-benar mencamkan, menghayati serta mengaktualisasikan nilai yang terkandung dalam Panca Prasetya KORPRI, ia yakin mereka akan mampu bekerja dengan baik tanpa merasa terbebani. “Saya yakin, tak akan ada ASN yang merasa sulit dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” tandasnya. Terlebih, Bali merupakan daerah yang relatif aman tanpa adanya tantangan dan ancaman yang luar biasa. “Jadi tak ada alasan untuk tidak melaksanakan tugas dengan baik,” imbuhnya.

Masih dalam pengarahannya, Pastika juga menyinggung makin kompleksnya tantangan yang dihadapi jajaran birokrasi dewasa ini. Untuk itu, ia mengingatkan ASN agar terus belajar dan melatih diri. “Jangan pernah mengenal kata berhenti untuk belajar agar kalian menjadi ASN yang propesional dan bisa menjawab tuntutan masyarakat,” ucapnya.

Pada bagian lain, Gubernur Pastika menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas suksesnya pelaksanaan Pilkada 2018. Pastika berharap, prosesnya berjalan lancar hingga pelantikan dan Bali punya pemimpin baru. Terkait dengan suksesi kepemimpinan, ia mengingatkan jajaran birokrasi Pemprov Bali tetap menjaga disiplin dan loyalitas. “Saya akan merasa sangat bangga jika ASN Pemprov Bali tetap disiplin dan bekerja dengan baik,” ujar Pastika yang sebentar lagi akan memasuki masa purna tugas setelah 10 tahun memimpin Bali. Apel displin diikuti oleh Pejabat Eselon I,II,III dan IV serta staf di lingkungan Setda Provinsi Bali.

'Jual' Konten Pariwisata dan Budaya, TVRI Andalkan Pulau Dewata

Denpasar ,Balikini.Net -  Karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia Stasiun Bali merayakan HUT ke-40, Senin (16/7/2018). Pemandangan menarik tampak ketika upacara bendera peringatan HUT ke-40 di Halaman TVRI Stasiun Bali. Dalam upacara bendera yang dihadiri Direktur Utama LPP TVRI, Helmy Yahya, seluruh karyawan LPP TVRI Stasiun Bali menggunakan pakaian adat madya. 

Helmy Yahya kepada wartawan mengemukakan pihaknya sengaja mengambil konsep itu dalam memperingati hari jadi LPP TVRI Stasiun Bali tahun ini. Bali menurutnya memiliki daya tarik luar biasa dalam bidang adat, kesenian, dan pariwisata. 

"Itulah Bali, Bali kreatif. Kalau kita bicara Bali kan out of the box. Inilah yang kami jual ke dunia internasional. Karya-karya TVRI Bali, Jogja itu sangat disenangi oleh orang-orang dari luar negeri, dengan keindahan alamnya, kreatifitasnya, dan budayanya Bali menjadi ujung tombak, ya salah satu ujung tombak bagi TVRI untuk go international," katanya.

"TVRI sekarang sudah go international, kita menjalin kerjasama tukar program dengan banyak sekali TV-TV publik dari seluruh dunia, dan mereka sangat menyambut baik, TVRI dapatkan program bagus yang edukatif, yang budayanya luar biasa dan TVRI inreturn juga memperkenalkan potensi wisata Indonesia, potensi ekonominya ke mata dunia," tambahnya. 

Kepala LPP TVRI Stasiun Bali, Sifak pada kesempatan yang sama mengakui produk siaran yang pihaknya hasilkan mendapatkan apresiasi besar. Apresiasi itu datang bukan hanya dari masyarakat lokal dan nasional, akan tetapi juga internasional. Ia menyebut hal tersebut karena konten yang mengutamakan kearifan lokal dan budaya Bali digarap secara profesional. 

"Ini menandakan bahwa dari sisi profesionalitas TVRI Bali berada didepan, dan tadi Pak Dirut berpesan tetaplah Bali menjadi yang terdepan untuk menjadi penarik gerbong dari stasiun yang lain. Sehingga kita akan mendapatkan sebuah konfigurasi yang betul-betul kuat secara nasional," ucapnya. 

Ditanya persentase konten seni, budaya, dan pariwisata, Sifak mengatakan, pihaknya tidak mematok secara spesifik. Namun sebagian besar konten siaran yang pihaknya suguhkan bermuatan kearifan lokal. Kearifan lokal (local wisdom) diakui menjadi kekuatan TVRI Stasiun Bali dalam menarik animo pemirsa. 

"Dimana itu saat ini menjadi kekuatan yang luar biasa untuk daya tarik dari pemirsa, sekaligus bagaimana kita sebetulnya menjadi sebuah stasiun pembangun untuk masa depan Bali dan juga bangsa Indonesia," tutur Kepala LPP TVRI Stasiun Bali, Sifak. (HRO/r3)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved