-->

Senin, 14 Desember 2015

Pembukaan Festival Gebug Seraya II Tahun 2015

Pembukaan Festival Gebug Seraya II Tahun 2015


Balikini.Net- Untuk melestarikan budaya asli Seraya yaitu Budaya Megebug yang mana keberadaannya kini semakin menurun, perlu diadakan suatu kegiatan yang tetap dilakukan setiap tahunnya seperti Festival Gebug Seraya Ke II. Hal ini sebagai bentuk pelestarian Budaya Asli Seraya, kegiatan ini akan berdampak positif untuk membangkitkan kembali gairah masyarakat dalam rangka pelestarian dan pengembangan seni khususnya kesenian gebug Seraya yang hanya ada di Desa Seraya dan sekaligus dapat menumbuhkembangkan potensi seni budaya yang ada di Kab. Karangasem.

Demikian disampaikan Penjabat Bupati Karangasem Ida Bagus Ngurah Arda saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Festival Gebug Seraya Ke-II tahun 2015. Pembukaan yang diawali dengan atraksi duel antara Pj. Bupati Karangasem Ngurah Arda dengan Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan  mewakili Gubernur Bali Drs. Ida Bagus Kade Subhiksu, M.Si. Terlihat Ngurah Arda mengambil ancang-ancang melayangkan gebugan/pukulan (gebug) dari tongkat rotan kehadapan  Kade Subhiksu yang bersiap menangkisnya dengan tameng (ende) berbentuk bundar. Brak! Pukulan pertama yang berhasil ditangkis menandai pembukaan Festival Gebug Ende, Jumat (2/10/2015) sore kemarin, di GOR Seraya Barat, Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem.

Festival Gebug Ende yang akan berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri Gubernur Bali diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Bali Ida Bagus Kade Subhiksu, Anggota DPRD KarangasemKomang Mustika, Kadis Budpar, Muspika Kec. Karangasem, Perbekel Seraya Barat, Tengah dan Timur, Bendesa Pakraman Seraya dan tokoh-tokoh masyarakat. Festival ini dimeriahkan dengan tarian pembuka Tari Gebug Kreasi yang dikuti oleh 30 pasang peserta masing-masing terdiri dari 20 pasang dewasa dan 10 pasang anak-anak yang berasal dari masyarakat desa seraya sendiri. Selain tarian gebug ende, ditampilkan pula hiburan rakyat, pameran kuliner khas desa seraya, pementasan tari anak-anak seraya,pementasan genjek dan pagelaran lawak untuk menyampaikan pesan moral kepada masyarakat.

Berbagai langkah dan upaya dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya, lanjut Pj. Bupati Karangasem Ngurah Arda mengatakan dilakukan Pemkab. Karangasem dengan tetap bersendikan pada nilai budaya yang ada di masyarakat,” Saya berharap kepada masyarakat Seraya khususnya, untuk terus-menerus membantu program pemerintah dalam mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya yang adhi luhung sehingga kebudayaan kita mampu menjadi cermin kehidupan kita bersama,”pintanya. Dan Pj. Bupati Karangasem sangat mengapresiasi diselenggarakannya Festival Gebug Ende, diharapkan masyarakat ikut berperan serta dalam melestarikan warisan leluhur agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Selain itu, dalam acara tersebut Staf Ahli Gubernur Ida Bagus Kade Subhiksu menyampaikan merasa bangga dan menyambut baik dilaksanakan acara festival gebug seraya ke II tahun 2015 yang bertujuan untuk menyelamatkan warisan leluhur yaitu mengembalikan tradisi seni dan tarian gebug seraya untuk kembali ke esensi awalnya sebagai tarian ritual yang sakral untuk memanggil hujan.

Ketua Panitia I Wayan R. Supertama mengatakan, tujuan diselenggarakannya festival adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan sebuah kesenian tradisi warisan leluhur yaitu gebug seraya yang ada di Desa Seraya kepada wisatawan dalam dan luar negeri (krs)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved