-->

Senin, 04 Juli 2016

Harga Kopi Kintamani Melonjak, Petani Lega

Harga Kopi Kintamani Melonjak, Petani Lega

kopi bangli (balikini.net )
Balikini.Net--Harga kopi naik perlahan-lahan sejak beberapa bulan lalu. Saat mesin olah kopi milik Pemkab Bangli beroperasi di Desa Mengani, Kintamani sekitar sebulan lalu, petani setempat telah menjual kopinya ke pengelola mesin kopi Rp.6.500/kg (kopi gelondongan petik merah). Dan mengalmi kenaikan sedikit demi sedikit. “Sekarang harga kopi sudah mencapai Rp.7.800/kg, mudah-mudah terus naik atau paling tidak bertahan”, ujar Perbekel Belantih, Kintamani, I Nengah Wardana, Senin (04/07/2016). Wardana mengatakan kenaikan harga kopi selain karena pengaruh secara makro, juga tidak terlepas dari beroperasinya pabrik kopi di Mengani, milik Pemkab Bangli. Sebab menurutnya pabrik kopi ini butuh kopi dalam jumlah besar dan membeli kopi petani setempat dengan harga di tingkat petani mencapai Rp. 7.800/kg. “Naiknya harga kopi sejak beroperasinya kembali pabrik kopi milik Pemkab di Mengani”, ujar Wardana. Diakui harga kopi setinggi itu sudah termasuk harga paling tinggi dalam sejarah kopi selama ini. Dikatakan harganya naik perlahan sejak sekitar 4 bulan lalu. Saat mesin kopi mulai beroperasi sekitar sebulan lalu, pihak pabrik membeli kopi petani dengan harga Rp. 6.500/kg. Dan terjadi kenaikan secara perlahan, dan terkahir ini mencapai Rp.7.800/kg.

Perbekel yang juga petani kopi dan jeruk ini mengatakan petani setempat mulai bergairah memelihara kebun kopinya. Kalau sebelumnya petani seakan menyepelekan tanaman kopinya, kini mulai bergairah. Tetapi lanjut dia petani hanya memiliki kebun kopi sekitar 50 persen dari lahan yang dimilikinya. Sebab sebelumnya saat harga kopi anjlok dan sebaliknya harga jeruk membaik, petani membabat tanaman kopinya diganti jeruk. Namun demikian menurutnya belum diketahui apakah ada petani sekarang terbalik membabat tanaman jeruk untuk diganti tanaman kopi. Dikatakan kini harga jeruk anjlok,. Buah jeruk kualitas baik harganya sampai Rp. 3.500/kg, diakui itu harga yang sangat rendah. “Harga jeruk sekarang jatuh, jeruk slayer (kualitas baik) hanya Rp. 3.500 perkilo”, ujarnya lagi. Meski demikian petani kiranya masih takut membabat jeruknyua untuk diganti kopi, karena menurutnya harga jeruk cendrung lebih baik"pungkasnya (Anggi/r6).

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved