-->

Minggu, 15 Oktober 2017

BUPATI MAS SUMATRI TERIMA PENGHARGAAN DAN HADIAH BAGI SIMANTRI BERPRESTASI TK. PROV. BALI TAHUN 2017

BUPATI MAS SUMATRI TERIMA PENGHARGAAN DAN HADIAH  BAGI SIMANTRI BERPRESTASI TK. PROV. BALI TAHUN 2017

Karangasem,Balikini.Net -Luar Biasa , ditengah ancaman Erupsi Gunung Agung Gapoktan Simantri Mangku Kusuma, Desa Menanga, Kec. Rendang Karangasem mampu meraih Juara I  lomba Simantri Tk. Prov. Bali tahun 2017

Karangasem Humas – Pemerintah Kabupaten Karangasem kembali terima penghargaan, kali ini Penghargaan dan Hadiah diperoleh Gabungan Kelompok Tani Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) Mangku Kusuma Desa Menanga Kec. Rendang Karangasem berhasil memperoleh predikat juara I lomba Simantri Berprestasi Tingkat Provinsi Bali tahun 2017.

Pemberian Penghargaan dan Hadiah/bantuan berupa lima unit Mobil Tanki Air  dengan kapasitas 4000 liter untuk Simantri di Kab. Karangasem yang dialokasikan bagi 5 Gapoktan Simantri di 5 kecamatan, dengan catatan Simantri yang mendapatkan bantuan mobil Tanki tersebut wajib untuk melayani kebutuhan air bagi kelompok Simantri yang ada di wilayahnya. Hadiah/bantuan tersebut berasal dari Dana BKK Provinsi Bali itu diserahkan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta yang diterima  langsung Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, bertempat Di Gedung Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Jln. WR.Supratman Denpasar, Sabtu (14/10/2017).

Kadis PTPHPPB Prov.Bali Ida Bagus Wisnuardana dalam laporannya menyampaikan, sesuai arahan Gubernur agar terus mencari inovasi dalam kemajuan dan penyempurnaan Simantri untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan simantri. Dan sampai akhir tahun 2017 sudah ada 700 unit Simantri yang tersebar diseluruh Bali. Inovasi tersebut perbaikan teknik pengolahan limbah Simantri agar lebih praktis dan berkualitas, mengasuransikan ternak Simantri, melengkapi instalasi biogas bekerjasama dengan Fakultas Teknik Univ.Udayana.
Bupati Mas Sumatri diawal sambutannya memaparkan situasi terkini di Kab. Karangasem yakni semenjak Gunung Agung ditetapkannya statusnya menjadi awas pada tanggal 22 September 2017 yang lalu, masyarakat Karangasem sempat dilanda kepanikan yang luar biasa. Pengungsian terjadi besar-besaran dan menyasar hampir seluruh wilayah di Prov. Bali,”Ditengah kepanikan itu, banyak masyarakat yang mengungsikan ternaknya ke lokasi yang dianggap aman secara mandiri. Namun tidak sedikit pula yang terpaksa menjual ternaknya (khususnya sapi) dengan harga yang rendah. Kami prihatin, kenapa orang tega mencari keuntungan diatas penderitaan orang lain,”ucapnya..

Untuk mengantisipasi akan hal itu lanjut dikatakan Mas Sumatri,”Pemerintah telah membenruk Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam rangka siaga erupsi gunung agung dengan tujuan untuk penangganan Evakuasi Ternak,”Menurut laporan, sampai saat ini baru sekitar 4.841 ekor sapi, 509 ekor kambing, dan 196 ekor babi yang sudah di evakuasi dan di tempatkan di 43 titik penampungan yang tersebar di seluruh Bali. Akan tetapi masih ada sekitar 16.165 ekor sapi, 4.289 ekor kambing dan 2.362 ekor babi yang belum terevakuasi karena berbagai kendala diantaranya pemilik ternak merasa wilayahnya masih aman dan adarasa kekhawatiran ternaknya tidak mensapatkan pakan ternak secara berkelanjutan.

Lewat kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih kepada kelompok tani Mangku Kusuma, Desa Menanga Kec. Rendang yang telah ditetapkan sebagai juara I dalam lomba Simatri Tingkat Provi si Bali Tahun 2017.” Saya sangat bangga karena ditenfah ancaman erupsi Gunung Agung, ternyata kelompok tani di Kabupaten Karangasemmasih mampu mewujudkanprestasi di tingkat Provinsi Bali,”ujar Mas Sumatri.

“ mudah-mudahan prestasi yang telah diraih dapat memotivasi kelompok tani lain untuk levih maju lagi,”imbuhnya
Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta pada kesempatan itu mengatakan saya merasa gembira walaupan belum puas karena program simantri sebagai salah satu prioritas dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan pengentasan kemiskinan di Provinsi Bali telah berkembang dengan baik, sampai akhir tahun 2017 ini, telah terbentuk 701 unit simantri di seluruh kabupaten/kota seluruh bali

“Penilaian dan pemberian penghargaan ini, hanyalah salah satu sarana untuk memotivasi Gapojtan Simantri dan mastarakat petabi secara menyeluruh untuk meningkatkan semangat kerja dan bergotong royong,”ucapnya

“saya harapkan melalui penilaian secara berkelanjutan akan terdapat penibgkatan kualitan pengelilaan yang menibgkatkan hasil produksi dan akhirnya bermuara pada penibgkatan kesejahteraan anggota,”imbuhnya

Kita juga masih prihatin dengan kondisi Gunung Agubg saat ini, banyak Simantri yang ada di daerah rawan  terancam keberadaannya, namun demikian kita memaklumi dan tetap akan mendorong simantri-simantri tersebut untuk maju lagi setelah situasi alam kondusif.**

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved