-->

Rabu, 18 Oktober 2017

DPRD Bali Sesalkan BPBD Sebut Letusan Gunung Agung Membawa Berkah

DPRD Bali Sesalkan BPBD Sebut Letusan Gunung Agung Membawa Berkah

Denpasar.Balikini.Net - Anggota DPRD Bali dari Dapil Karangasem, I Gusti Putu Widjera, menyayangkan pernyataan berbagai pihak, termasuk yang dilontarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Dewa Made Indra yang menyebutkan letusan Gunung Agung akan menjadi berkah bagi masyarakat, yakni tanah akan menjadi subur, dan ada material galian C yang bernilai ekonomisi.

Politisi senior partai Demokrat ini menilai, pernyataan tersebut tidak menunjukkan rasa simpati kepada ratusan ribu masyarakat Karangaasem terdampak bencana Gunung Agung yang sudah sebulan berada di tempat pengungsian di sejumlah kabupaten/Kota di Bali.

Menurut dia, pernyataan jika gunung Agung meletus akan membawa berkah seharusnya tidak dilontarkan di tengah suasana keperihatinan para pengungsi. "Sudah sebulan185 ribu warga Karangasem berada di tempat pengungsian. Mereka itu sedang menderita. Pengungsi yang kaya saja pasti menderita di tempat pengungsian. Ini justru ada pernyataan jika gunung meletus akan jadi berkah. Ini melukai hati mereka. Di tengah suasana keprihatinan seperti sekarang, sangat disayangkan ada pernyataan seperti itu," tegas Widjera di Denpasar, Selasa (17/10/2017)

Sebagaimana dilangsir antara, Kepala BPBD Provinsi Bali Dewa Made Indra
menilai Gunung Agung yang saat ini masuk status awas itu berarti  sedang memproduksi berkah untuk masyarakat di Kabupaten Karangasem, Bali.
"Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar bersabar di tempat pengungsian. Pada waktunya berkah ini akan dikeluarkan dalam bentuk kesuburan tanah, berupa material pasir, batu alam yang semuanya memiliki nilai ekonomis," ujarnya di Karangasem, Senin.

Menurut dia, Gunung Agung  memberikan banyak berkah untuk masyarakat Bali umumnya dan Kabupaten Karangasem khususnya karena sudah bertriliun-triliun rupiah diberikan dengan menjual hasil galian C pasir yang ada di daerah itu. Kemudian batu alam yang berasal dari lava panas akibat letusan Gunung Agung pada Tahun 1963, juga memiliki nilai ekonomis untuk dibuat untuk membangun pondasi rumah dan membuat bangunan pura atau tempat pemujaan umat hindu (palinggih dan bataran pura) di Bali.

Oleh karenanya, pihaknya menilai Gunung Agung sedang memproduksi berkah yang akan diberikan kepada masyarakat di daerah yang masuk zona KRB, sehingga untuk saat ini pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak kembali dahulu ke rumahnya dan tetap bersabar di pengungsian. "Selagi menunggu Gunung Agung mengeluarkan berkahnya, mari menjauh dahulu dari gunung setinggi 3.142 mbpl ini. Nanti kalau sudah berkahnya dikeluarkan dan selelsai bau ambil bersama-sama berkah ini," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat agar mengubah pola pikir bahwa Gunung Agung akan membawa bencana, sehingga tidak ada penderitaan dan timbul rasa kenyamanan. "Saya mohon ini disampaikan media kepada masyarakat, agar tidak berfikir akan bersiap-siap menghadapi bencana," ujarnya. ***


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved