Kuta ,Balikini.Net - Budaya dengan aktivitas seni Bagi manusia Bali manifestasi dari agama (Hindu) yang telah mengakar dengan kehidupan masyarakat di bali sehingga apa yang di kembang masyarakat seperti Berawa Beach Arts Festival di pastikan akan selalu mendapat respon dari kalangan dunia pariwisata .
Kebudayaan Bali juga jadi tempat persilangan budaya global Sembari berupaya memertahankan budayanya sendiri seperti kawasan pesisir punya peran besar dalam dinamika pariwisata Bali Sebagai pintu gerbang pariwisata Bali, khusunya Badung yang punya banyak pantai eksotis dan tersohor bahkan beberapa kawasan telah terkelola baik.
Guna menarik pariwisata yang lebih banyak kini di kembangkan oleh masyarakat desa Tibubeneng kuta utara dengan memanpaatkan pantai Berawa sebagai ajang Festival .
Festival diberi tajuk ”BERAWA BEACH ARTS FESTIVAL dengan tema Pasisi Lango ”Gate of Transition”. Festival ini berupaya memberi ruang dan kemungkinan transformasi, kreasi inovatif dengan bahasa ungkap personal maupun komunal.
Festival digelar pada 22-25 Februari 2018. Mengkolaborasikan berbagai macam aktivitas seni pertunjukan kecak kolosal 5555 orang penari , pameran seni visual dan patung, pertunjukan wayang inovatif, workshop seni lukis, live sketch, topeng dan recycle art, parade budaya, musik kolaborasi, workshop kuliner tradisional, hingga pembuatan Lawar (hasil laut).
Direktur Artisktik Pertunjukan Gede Tilem Pastika mengutarakan dalam festival kali ini pementaskan Kecak 5555 ribu penari adalah sebuah karya musik kecak instrumental Disajikan secara konser. Mengambil format instrumental karena ingin memberikan ruang eksplorasi terhadap elemen-elemen kecak seperti warna suara dan formulasi kilitan kecak secara murni.
Kecak 5555 mengambil babon dari kekayaan garap kecak Ulapan Blahkiuh, Badung. Selain mengolah elemen warna suara chorus ‘cak’,juga ada unsur body cak dengan memaksimalkan warna suara dari tepukan tangan, dada dan paha. Peserta kecak 5555 merupakan gabungan dari perwakilan siswa SMK dan beberapa SMA di Kabupaten Badung. Keunikan dari Kecak 5555 tidak hanya menampilkan peserta laki-laki, akan tetapi juga melibatkan peserta perempuan (siswi)’’ kami ingin menampilkan terbaik dan diharapkan sebagai konser peraih muri akan mengalahkan konser tanah lot sebelumnya ‘’ ujarnya .
Selain itu Dalam hal kuliner, Bali punya taste (sajian rasa) khas. Maka Sesi Food & Beverage Corner akan mencoba menawarkan “Sensasi Rasa”. Yakni menggabungkan minuman tradisional Bali dengan buah lokal Bali seperti: juwet, sentul, kaliasem, cermai, bekul, kepundung dan lainnya. juga Herbal seperti vanili, kayu manis, kayu putih ,kemiri, jahe , sereh, dan lainnya. Tak lupa pula tuak dan arak yang sangat melekat dengan masyarakat Bali.
Bahan-bahan lokal ini akan racik jadi minuman bercita rasa fusion; kombinasi antara traditional drink dan international style yang diracik menjadi sajian "Cocktail". Sebagai makanan pendamping , akan disajikan beberapa jajanan Bali seperti laklak, satuh, bendu, uli, pisang rai dan lain-lainnya.
Dari masyarakat Tibubeneng sendiri akan menghadirkan Sea Food Festival yang menghadirkan berbagai olahan laut dengan sensasi bumbu ala Bali. Setiap banjar dari 13 banjar akan menghadirkan booth sajian mereka masing-masing.
Sementara menurut Camat Kuta Utara Drs. A.A Ngurah Arimbawa festival ini merupakan ide dari masyarakat Tibubeneng yang ingin menyajikan berbagai garapannya masing-masing yang disajikan dalam parade seni budaya pada pembukaan festival oleh 13 Banjar adat di daerah desa Tibubeneng
Kegitan yang awalnya prakarsa masyarakat dan pelaku pariwisata dengan biaya patungan namun seletelah bertemu dengan bupati badung akhirnya Festival dibiayai penuh oleh pemerintah dengan anggaran 2,3 milyar [ar/r5]
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram