-->

Senin, 09 Juli 2018

Komisi IV DPRD Provinsi dan Kadisdik Bali TIA Turun Tangan Atasi Kisruh PPDB di SMAN 1 Abiansemal

 Komisi IV DPRD Provinsi dan Kadisdik Bali TIA  Turun Tangan Atasi Kisruh PPDB di SMAN 1 Abiansemal

MANGUPURA, Balikini.Net - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran 2018/2019 dijenjang pendidikan SMA/SMK kembali dibuka. Kondisi itu membuat ratusan orangtua calon siswa mendatangi SMAN 1 Abiansemal (SMANAB), Senin (9/7/2018) siang dan berharap putra-putri mereka diterima.

Pada tahun ajaran baru ini, SMAN satu-satunya di Abiansemal tersebut sebetulnya telah menerima 300 lebih siswa baru untuk sembilan rombongan belajar (rombel) yang disiapkan pihak sekolah. Jumlah tersebut akumulasi dari semua jalur penerimaan baik zonasi, keluarga tidak mampu, prestasi, PKB (pesta Kesenian Bali). Faktanya masih banyak warga setempat tercecer dan sampai sekarang belum mendaftar ke sekolah manapun.

Untuk mencairkan suasana dan mencarikan solusi, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali Nyoman Parta turun tangan ke lokasi. Ia tak menampik jika PPDB ini menjadi masalah menahun. Khususnya di Abiansemal, kata dia, jumlah sekolah dan lulusan tidak bisa terserap seluruhnya. 

Idealnya, menurut Parta, harus ditambah sekolah dengan mendirikan SMAN 2 Abiansemal. Untuk sementara, agar semua anak dari kawasan setempat tertampung, ia mengusulkan dibuka sekolah sore. “Tadi sudah disepakati akan dibuka sekolah sore. Jadi seluruh anak bisa diterima. Tapi yang sudah mendaftar dan sudah diterima di sekolah lain, agar tidak ngotot kembali ke sini,” katanya.

Perkataan Parta yang menggunakan pengeras suara disambut baik dengan ucapan ‘setuju’ dari ratusan orangtua siswa yang telah menunggu sejak pagi. 

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, menyambut baik keputusan pihak sekolah menyikapi kisruh PPDB tahun pelajaran 2018/2019. “Tadi sudah disampaikan, kepala sekolah sudah siap memfasilitasi. Artinya tidak ada orang yang terlahir di repubik ini tidak sekolah,” ujarnya.

Namun, terangnya lebih lanjut, perlu dicatat juga jika siswa yang akan diterima adalah siswa yang belum diterima sekolah manapun. “Jangan karena ada penerimaan gelombang kedua, yang sudah diterima di sekolah swasta balik lagi ke sini. Makanya tadi juga ditekankan kalau sudah diterima di sekolah lain, tidak boleh kembali (mencari sekolah ke SMAN 1 Abiansemal, red),“ pesannya.

Ia mengatakan, pihaknya pun akan menyampaikan permasalahan ini kepada Gubernur Bali serta bersurat kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar mendapat kebijakan. Mengingat di Kecamatan Abiansemal khususnya memang jumlah penduduknya padat, sementara sekolah terbatas [wp/r4]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved