-->

Senin, 27 Agustus 2018

Panitia “WORLD CLEAN UP DAY” Temui LSM dan Relawan Peduli Lingkungan

Panitia  “WORLD CLEAN UP DAY” Temui LSM dan Relawan Peduli Lingkungan

Denpasar,Balikini.Net - Sebagai pulau yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara dan nusantara permasalahan sampah di Bali sangat mendesak ditanganani. Indonesia adalah negara terbesar kedua setelah China yang menjadi penyumbang sampah di laut dengan perkiraan 1.29 juta metrik ton sampah per tahun. Sampah plastik yang memenuhi sungai dan laut telah menyebabkan masalah selama bertahun-tahun seperti menyumbat saluran air di kota-kota, meningkatkan resiko banjir, dan melukai atau membunuh hewan dan biota laut.

Ketua Panitia Suksma Bali, Yoga Iswara, BBA, BBM, M.M, CHA menyatakan,  lingkungan atau kondisi fisik merupakan salah satu faktor penting dalam pariwisata. Hal ini mulai disadari pada satu dekade terakhir, tatkala pariwisata sangat bergantung pada kondisi fisik dan lingkungan, baik sebagai atraksi utama pariwisata maupun sebagai obyek aktivitas pariwisata. Menurut Yoga Iswara,  hubungan antara lingkungan dan pariwisata merupakan hubungan yang kompleks, karena keduanya saling bergantung dan bersinergi. Yoga Iswara berharap,   pembangunan pariwisata seharusnya lebih meminimalisir dampak negatif dan didasarkan pada kriteria keberlanjutan.  Artinya, secara ekologis,  pengembangan pariwisata dalam jangka panjang, sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat tanpa mengabaikan kebutuhan generasi mendatang.

Para stakeholders pariwisata Bali menginisiasi untuk menjadi bagian dari gerakan dunia  World Clean Up Day bekerjasama dengan para relawan sampah dan LSM di Bali.

Menurut Ketua IHGMA DPD Bali, Nyoman Astama, S.E, CHA,  pertemuan yang diadakan di Hotel Adi Jaya beberapa hari lalu membahas strategi World Clean Up Day yg bakal  melibatkan seluruh komponen masyarakat Bali. 
Kegiatan besar tersebut akan didahului dengan pendekatan struktural dengan pemerintah dan non struktural dengan pemerhati dan relawan  lingkungan. Mereka diharapkan sebagai katalisator gerakan ini sehingga mau diikuti oleh seluruh lapisan  masyarakat. Astama  berharap,  LSM atau pun relawan yang memiliki concern  dan merasa terpanggil untuk ikut terlibat aktif dalam kegiatan ini dapat menyumbangkan ide dan sarannya  sehingga gerakan ini semakin efektif. IHGMA bersama stakeholder pariwisata lainnya seperti PHRI, BHA, UHA, dan BVA akan mendukung dan mensukseskan even besar ini  melalui jaringan DPC-nya di masing-masing Kabupaten dan Kota se Bali.

World Clean Up Day merupakan salah satu rangkaian acara Suksma Bali. Suksma Bali itu sendiri adalah sebuah refleksi atau wujud  terima kasih dan penghargaan kita terhadap Bali tercinta tempat kita bersama dianugerahkan kehidupan. Koordinator World Clean Up Day,   I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa, CHA menyatakan, kegiatan World Clean Up Day akan  digelar serentak di seluruh kabupaten/kota se Bali. Sedangkan khusus titik poin di Seminyak akan disinergikan dengan  Petitenget Festival yang juga membuat gerakan sadar sampah plastic (own waste management), mengelola sampah sampah secara mandiri yang akan melibatkan Sekaha Teruna  di wilayah Desa Adat Kerobokan. 
Pada 15 September 2018 peserta yang hadir diharapkan membawa alat kerja seperti :  karung, penjepit, slop tangan (hand gloves) secara mandiri (swadaya). 

Tampak hadir dalam rapat koordinasi ini dari beberapa LSM dan relawan lingkungan diantaranya : 
*4Ocean yang diwakili oleh Ahmad, Wayan Aksara dari Trash Hero, GUS Bali diwakili oleh Ani Yulinda,  Karidewi dari WWF Bali, Venna Agniasari dari Yayasan Bambu Lestari,  serta dari Gema Perdamaian di wakili oleh Wayan Gunayasa, Drh. I Made Iwan Dewanta, M.M dan Ir. I Gusti Ketut Sujana, MBA selaku pengurus Paiketan Krama Bali, HIPMI Badung diwakili oleh A.A Bayu Joni Saputra S.E, M.M sekaligus sebagai ketua panitia Petitenget Festival, juga hadir I Nyoman Astama, S.E, CHA dari IHGMA DPD Bali.

Selanjutnya Suksma Bali akan menjadikan acara World Clean Up Day ini sebagai acara tahunan dan berkesinambungan sehingga tercipta destinasi Bali yang semakin berkualitas kedepan. (adn/r3)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved