-->

Rabu, 01 Agustus 2018

Solar Langka Truk DLH Bangli Tak Bisa Beroperasi

Solar Langka Truk DLH Bangli Tak Bisa Beroperasi

Bangli,Balikini.Net, Kelangkaan BBM solar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kota Bangli berdampak pada tidak beroperasinya angkutan truk sampah milik DLH Bangli. Hal tersebut berdampak serius  bagi penanganan sampah di Dinas Lingkungan Hidup setempat. Jika hal ini berlangsung lama, maka sampah akan menumpuk dan berserakan.  

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangli, Ida Ayu Gede Yudi Sutha, saat dikonfirmasi Rabu (01/08/2018) mengakui adanya kelangkaan solar.”Ya benar di SPBU di Kota Bangli tak ada solar”, ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan semua armada sampah yang ada menggunakan BBM berupa solar, akibat kelangkaan ini dia akui armada sampah tak bisa beroperasi.Dirinyapun mengaku telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar bisa memaklumi bahwa tumpukan sampah yang terjadi bukan karena faktor lain, tetapi hanya akibat kelangkaan solar. Dia menjelaskan DLH memiliki 14 truk semuanya menggunakan solar.Diperkirakan dalam sehari menghabiskan sekitar 300 liter/hari. Maka kalau kelangkaan solar terus berlanjut, dirinya khawatir betapa tumpukan sampah di Kota Bangli”ucapnya.

Lanjut dijelaskan sehari sekitar 180 kubik produksi sampah, hanya di Kota Bangli saja, terdiri dari sampah rumah tangga, sampah pasar dan lain-lainnya. Dikatakan kalau di SPBU di Kayuambua, Susut memang ada solar, namun pihaknya tak bisa mendapatkan solar dari situ, sebab setiap pembelian solar mesti dilengkapi tanda pembelian (struk). Pembelian solar selama ini dilakukan di SPBU Kota Bangli dan disana pihaknya bisa mendapatkan tanda pembelian (struk) sebagai bukti pembelian”jelasnya

Ditambahkan pula ,kalau dirinya mendengar wacana dari SPBU, untuk selanjutnya yang bakal terjual; adalah solar dex dengan harga jauh lebih tinggi. Dikatakan kalau solar biasa yang digunakan selama ini Rp.5.500/liter.Bila benar yang dijual adalah solar dex, tentu anggaran yang ada tidak mencukupi dan membengkak. Konon harga solar dex dua kali lipat dibanding solar biasa. Bila benar tak ada solar biasa, maka pihaknya bakal menyampaikan persoalan tersebut kepada TAPD yakni Sekda Bangli serta melapor kepada Bupati Bangli serta Wakil Bupati Bangli untuk usaha penyesuaian anggaran pembelian solar dex dimaksud.”Kami bakal menyampaikan ke TAPD, Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati, bila tidak lagi terjual solar biasa”, tegasnya.[ag/r5]

Foto Tumpukan sampah didepan Pasar Kidul Bangli

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved