-->

Jumat, 28 September 2018

Dewan Dengar Pemaparan Pengembangan Pelabuhan Benoa

Dewan Dengar Pemaparan Pengembangan Pelabuhan Benoa

Denpasar,Balikini.net-Rapat Kerja (Raker) antara Komisi I dan II dengan PT. Pelindo III dan KSOP Pelabuhan Benoa berlangsung di Lantai III Gedung DPRD Bali kamis 27/9/18 . Hadir dalam Raker Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar Eko Supriadi, Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, KSOP Pelabuhan Benoa, dan PT. Pelindo III.

Pada Raker tersebut, Komisi I dan II mendengar pemaparan terkait pengembangan Pelabuhan Benoa. Setelah mengetahui, Ketua Komisi I DPRD Bali Ketut Tama Tenaya mengatakan bahwa pihaknya pihaknya mengkhawatirkan jika RIP Pelabuhan Benoa berubah. “Yang takutnya kita kan rencananya itu berubah-ubah. Tentang Gas yang akan dipindahkan ke utara, dari segi keamanan apakah itu sudah dikaji,” terangnya.

Kekhawatiran dewan bukan hanya pada RIP saja, titik koordinat juga dinilai masih meragukan. Pasalnya, dalam existing Pembangunan Benoa dijelaskan bahwa Restoran Akame tak masuk dalam titik koordinat. Namun, diklaim bahwa Akame masuk dalam RIP. “Perlu kita telusuri lagi di Kementrian dan Tahura, tidak menutup kemungkinan gambar (RIP) tidak pas. Keinginan kita sesuai dengan konsep Pak Gubernur tidak boleh dibangun Hotel dan restoran. Yang boleh dibangun itu Cuma bangunan penyambutan tamu dan penunjang pelabuhan. Dan harus dihijaukan,”tandasnya.

Terkait RIP, CEO Regional Bali Nusra PT. Pelindo III I Wayan Eka Saputra memastikan bahwa RIP Pelabuhan Benoa sesuai dengan Perda RTRW seluas 143 Hektar tersebut tak akan berubah. Menurutnya, adanya perubahan RIP dikarenakan pertimbangan dari segi keamanan saja. “Sekarang gak , gak ada yang berubah kok. Kemarin itu hanya terkait savety aja, karena yang diselatan itu kan jalur landing pesawat. Kalau ini sudah ditetapkan, berarti sudah pasti,” pungkasnya.[ Dp/r2]


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved