-->

Rabu, 31 Oktober 2018

Bandara Buleleng dan Sejumlah Proyek Shortcut Sudah Diseteujui Presiden Jokowi

Bandara Buleleng dan Sejumlah Proyek Shortcut Sudah Diseteujui Presiden Jokowi

Denpasar, Bali Kini,net - Bandara Buleleng sudah disetujui Presiden Jokowi, begitu juga dengan proyek shortcut, pembangunan pusat kebudayaan Bali. Dan proyek di luar bandara akan dibiayai dengan anggaran APBN. 

Demikian dikatakan Gubernur Bali, Dr I Wayan Koster ketika berbicara di depan para mahasiswa yang tergabung dalam aliensi BEM mahasiswa Bali. Di hadapan mahasiswa Bali tersebut, Koster kembali menegaskan program pembangun Nangun Sat Kerti Loka Bali dikawalnya benar-benar ingin memberdayakan masyarakat Bali. Selama ini pembangunan Bali kurang memperhatikan hal-hal kecil seperti itu, dia mencontohkan penulisan aksara Bali dalam setiap papan nama instansi di Bali, adanya yang ditaruh di bawah atau di atas, ukurannya juga sangat kecil.. Sekarang dengan adanya Pergub tentang sastra dan busana Bali semuanya diatur, dan semuanya harus mengacu kepada Pergub tersebut. Misalnya untuk hari Kamis sekarang harus wajib memakai payas Bali dan bahasa Bali di setiap instansi pemerintah. Ini penting untuk mengangkat budaya Bali, jelas Koster di depan mahasiswa yang terdiri dari beberapa kampus seperti Unud, Unhi, Warmadewa dan Politeknik Negeri Bali.

Khususnya menyangkut pembangunan bandara di Buleleng, Koster kembali menegaskan, pembangunan bandara itu sudah pasti, hanya saja tahun depan baru dimulai proses pengurusan izinnya. Yang prioritas adalah pembangunan shortcut yang akan digarap tahun 2019 nanti.

Dikatakan pembangunan bandara dengan jalan ini akan terkoneksi sehingga saling mendukung. Menurut Koster pembangunan di Bali saat ini hanya terfokus di Bali Selatan, karena itu dalam kepemimpiannya pembangunan Bali akan lebih diarahkan ke Bali Utara dan pemerataan, dengan demikian ini akan menurunkan angka kemiskinan. Dikatakan kemiskinan yang paling tinggi sekarang ini adanya di Jembrana, Karangasem, dan Buleleng.

Menyinggung pembangunan ekonomi Bali, dalam konsep kebijakannya, nantinya toko -toko yang berjejaring, akan diawasi secara ketat. Toko seperti ini tidak diperkenankan dibuka di desa. Sebaliknya toko –toko  di desa akan dibuka selebar-lebarnya dengan pengawasan aparat desa. Nantinya toko-toko seperti alpha mart, indo mart akan kita batasi, tidak boleh buka di desa. Di samping itu toko-toko seperti ini juga diwajibkan menjual produk local. Sekarang ini dari produk sampai penjualnya bukan orang Bali. Jadi ini nanti harus ketat, kata Koster.(wt /r4) 

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved