-->

Rabu, 10 Oktober 2018

Pemkot Kembali Gelar Petinget Tumpek Landep Tahun 2018

Pemkot Kembali Gelar Petinget Tumpek Landep Tahun 2018

Gelar Kirab, Pamerkan Ratusan Keris Pusaka Puri dan Griya di Denpasar

Denpasar,Balikini.Net - Pelaksanaan Petinget Tumpek Landep yang diselenggarakan Pemkot Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdangan (Disperindag) sebagai sebuah kearifan lokal masyarakat Bali diperingati setiap enam bulan sekali. Pelaksanaan Petinget Tumpek Landep Tahun 2018 memasuki pelaksanaan event ke-X yang menjadikan Tumpek Landep sebagai Hari Pusaka.

Hal ini menjadi harapan Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota IGN Jaya Negara dalam setiap gelaran Petinget Tumpek Landep dapat meningkatkan pemahaman tentang makna dan peranan Hari Tumpek Landep sebagai motor penggerak teknologi di Bali. Menurutnya, kegiatan ini merupakan suatu event yang menunjukkan kemampuan orang membuat sesuatu secara intelektual, spiritual dan emosional.

Plt. Kadisperindag Kota Denpasar, IB Anom Suniem ditemui Rabu (10/10) mengatakan Petinget Tumpek Landep X akan digelar selama empat hari dari 19 hingga 22 Oktober mendatang di pusatkan di depan Museum Bali. Adapun tema pokok yang diangkat yakni ‘Industri Logam Bernuansa Ritus Tumpek Landep’ dan selanjutnya diturunkan menjadi tema kirab yakni 'Pemulyaan Keris Pusaka dan Senjata Logam Sebagai Pusaka Nusantara, dan tema serasehan yakni 'Jelajah Budaya Tumpek Landep sebagai Objek Pemajuan Kerajinan dan Industri Kreatif''. 

“Dengan dilaksanakanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui lebih luas tentang makna peringatan Tumpek Landep sebagai motor penggerak teknologi di Bali yang berasal dari ketajaman pikiran serta mengembangkan Denpasar sebagai jembatan peradaban berskala lokal melalui Industri logam dan mesin,” paparnya.

Lebih lanjut dijelaskan, berbagai agenda acara telah dipersiapkan seperti kirab keris pusaka, sarasehan, pameran industry dan bursa keris, serta dimeriahkan dengan berbagai kesenian mulai dari bondres hingga wayang cenk blonk. Petinget Tumpek Landep dijadikan sebagai hari pusaka tak terlepas dari makna filosofi yang melekat pada keris Bali.

Pihaknya menambahkan, hal ini berkaitan dengan detail keris seperti luk, pamor, fungsi keris, tahun pembuatan dan lain sebagainya. Hal tersebut membuka refleksi pemerintah bersama masyarakat Denpasar sangat merespon, mengapresiasi dan memuliakan keris pusaka sebagai warisan budaya dunia. Sesuai dengan penghargaan UNESCO ‘Keris as Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity’ (UNESCO, 2005). “Sebagai benda pusaka yang diakui dunia, keris harus tetap lestari karena memiliki makna filosofis yang sangat melekat dalam kehidupan,” paparnya.

Sementara, Kasi Industri Logam Logam dan Mesin Disperindag Kota Denpasar mengatakan bahwa sedikitnya terdapat 150 hingga 200 keris yang akan dipamerkan dengan menampilkan 44 stand pameran industri dan bursa keris yang terdiri atas produk pande besi, emas, perak, buku agama hindu dan kerajinan. 

Dimana, keris tersebut merupakan koleksi dari komunitas keris, tokoh masyarakat puri, dan griya di Kota Denpasar. Selain itu, pada gelaran hari ini rute kirab sedianya akan diperpanjang dengan mengambil start di Depan Museum Bali, menuju Jalan Sugianyar, Jalan Sudirman, Jalan Veteran, Jalan Durian, Jalan Kaliasem, Jalan Surapati, Jalan Kapten Agung, Jalan Kapten Regug dan kembali ke Museum Bali. 

“Dengan pelaksanaan Petinget Tumpek Landep ke-X ini dapat menjadi ajang tukar pikiran para perajin kerasi dan dapat mendorong maksimalnya pertumbuhan perajin keris di Kota Denpasar,” harapnya. (Ags/r4)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved