-->

Selasa, 04 Desember 2018

Koster Tegaskan Kebudayaan Bali Tidak Boleh Hilang

Koster Tegaskan Kebudayaan Bali Tidak Boleh Hilang

Kongres Kebudayaan Bali III

Denpasar, Balikini, Net - Kebudayaan Bali tidak boleh hilang, dia harus berkembang dan lestari sepanjang masa, karena itu perlu ada perlindungan yang nyata terhadap kebudayaan tersebut. Karena itu peran penting yang dimainkan masyarakat Bali dalam menjaga kelestarian kebudayaan Bali adalah harus dengan karya nyata. Dan pemerintah Bali di bawah kepemimpinan I Wayan Koster akan memberikan support penuh.
Pernyataan itu dilontarkan Gubernur Bali, Dr I Wayan Koster ketika tampil sebagai pembicara dalam Kongres Kebudayaan Bali III di Wisma Sabha Utama, Selasa 4 Desember 2018, kemarin. Ketika berbicara dihadapan para peserta kongres, Koster kembali menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kebudayaan Bali, dan akan mengimplimentasikan dalam kebijakan-kebijakan yang akan dilakukannya, lima tahun ke depan.

Menurut Koster dengan lestarinya kebudayaan Bali, secara tidak langsung akan ikut mengangkat ekonomi rakyat Bali. Sebagai contoh, ketika pergub tentang busana adat Bali yang dikeluarkannya, kini banyak pedagang pakaian Bali yang mendapatkan pesanan. Lebih-lebih jika dalam setiap acara besar di Bali, nanti semua panitia kegiatan akan diwajibkan memakai busana adat Bali, maka secara tidak langsung pihak penyelenggara kegiatan di bali itu akan membeli pakaian adat Bali, seperti udeng dan asesori lainnya.

Begitu juga dalam hal pertanian, pihaknya akan terus menggerakan dan menggairahkan petani dan masayrakat untuk menanam umbi-umbian atau tumbuhan yang bisa digunakan untuk obat. Dan ini juga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Sementara itu, salah satu pembicara dalam kongres kebudayaan Bali III Dr Eng I Wayan Kastawan,ST, MA menegaskan dalam upaya melestarikan kebudayaan Bali, yang terpenting harus didukung oleh pendanaan. Menurut Kastawan yang diperlukan untuk pelestarian terhadap kekayaan dan keberagaman waringan budaya baik yang tergolong warisan budaya benda, tak benda maupun saujana yang dimiliki  Bali tidak sedikit. Tetapi alokasi dana setiap tahunnya untuk sector kebudayaan masih sangat kecil, kondisi ini menyebabkan implimentasi program pelestarian kebuduyaan tidak berjalan sesuai harapan. 

Kongres Kebudayaan Bali III yang berlangsung selama dua hari kemarin, telah menghasilkan rekomentasi, di antaranya masalah kebudayaan Bali yang tergentuk dari daya adaptif karma Bali kemunal maupun individu inheren dengan jnana dan bathin, kensep, pikir, perilaku, pengetahuan sistem kepercayaan dan konsep estetika dalam berinteraksi dengan alam. Di samping juga direkomentasikan kebudayaan bali dalam dimenasi nilai kearifan dan keadiluhungan tradisinya mesti dijaga dan dikembangkan sebagai landasan kebijakan dan  sumber nilai.
(r4)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved