-->

Rabu, 19 Desember 2018

Perempuan Indonesia Masih di Bawah Bayang Bayangan Lelaki

Perempuan Indonesia Masih di Bawah Bayang Bayangan Lelaki

Putu Putri Suastini Koster

DENPASAR, Bali Kini, Net - Sekali pun persamaan gender telah lama diperjuangkan oleh tokoh-tokoh perempuan Indonesia seperti RA Kartini, toh sampai saat ini, kaum perempuan Indonesia masih tetap di bawah bayang-bayang kaum pria. Baik secara politik, social dan budaya. Walaupun demikian PKK sebagai salah satu wadah kaum perempuan Indonesia harus tetap memperjuangkan kesamaan gender itu.

Ungkapan itu dilontarkan Putu Putri Suastini dalam seminar Hari Ibu di Wiswa Sabha Utama kantor Gubernur Bali, Rabu (19/12). Lebih jauh dikatakan istri Gubernur Bali, I Wayan Koster ini peran yang dimainkan wanita Indonesia saat ini sangat strategis, di samping dia bertugas sebagai seorang ibu yang punya kewajiban membesarkan anak-anak dan menjaga keutuhan rumah tangga, perempuan juga dituntut  membantu sang suami mencari nafkah. Itu sebabnya, wanita harus memiliki daya tahan yang kuat. Saat ini banyak tantangan yang dihadapi kaum wanita  Indonesia, kata Putri Koster. Dia menambahkan dalam urusan politik misalnya, sebenarnya banyak wanita Indonesia yang siap terjun ke kancah politik negeri ini, tetapi peluang itu sangat kecil, karena aturan yang membatasinya. Begitu minimnya peran wanita dalam kancah perpoltikan menyebabkan aturan-aturan yang dibuat jarang yang mengayomi kepentingan kaum perempuan. Karenanya dia mengajak kepada kaum ibu untuk selalu memberikan dukungan kepada para politis perempuan yang akan terjun dalam kacah politik, baik sebagai anggota dewan dan DPD. Dengan dukungan ini, maka ke depan perempuang Indonesia tidak akan dipandang sebelah mata.

Masih adanya perbedaan gender yang begitu tajam di daerah ini, juga diakui Luh Anjani salah satu peneliti tentang perempuan Bali di Denpasar, Anjani menegaskan,  benar sampai saat ini, perempuan kita masih sering menjadi korban kekerasan kaum laki. Dikatakan dalam surve yang dilakukannya di daerah Badung, Denpasar, angka kekerasan terhadap perempuan masih cukup tinggi.

Perempuan Harus Bersolek
Sementara itu, psikolog Retno yang tampil dalam seminar itu menegaskan untuk menjaga kerukunan rumah tangga dan mencegah sang suami melakukan perselingkuhan, maka sebagai istri, wanita itu harus rajin bersolek, selalu memperhatiklan kepentingan suaminya.
Saat pacaran saja kita memperhatikan pasangan, tetapi setelah menikah kita jarang memperhatikan hal yang kecil-klecil seperti menanyakan apakah dia sudah makan, atau menanyakan kondisi kesehatannya. Padahal yang kecil-kecil ini justru memberikan dampak yang luar biasa terhadap keutuhan rumah tangga kita, katanya
Seminar masalah keperempuannya ini dibukan langsung Gubernur Bali, I Wayan Koster didamping Wakil Gubernur Bali, Cok Ace.(r4)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved