-->

Senin, 18 Maret 2019

Antisipasi Senjata Api Masuk Bali

Antisipasi Senjata Api Masuk Bali

PT. Angkasa Pura I: Sejak Dari Dahulu Lakukan Pengecekan Dengan Ketat Kepada Penumpang

Badung,Balikini.Net -Terkait sempat terjadi aksi brutal penembakan  mengunakan senjata api, yang dilakukan seorang pria ke dalam dua masjid di New Zealand, Kamis (14/3) dini hari lalu. Guna mengatisiasi masuknya senjata api khususnya, melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai menurut, Airport Security Department Head PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, I Made Sudiarta, Senin,(18/3) di Tuban, Badung, Bali menyampaikan, untuk di  Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai sejak dari dulu telah melakukan atensi terhadap senja api tersebut. Dengan melakukan pengecekan kepada satu-persatu penumpang secara detil dan ketat. Tentunya dengan tetap mengunakan peralatan Detection yang telah dimiliki.

Selain itu, pendeteksian untuk bahan peledak merupakan salah satu prosedur keamanan yang mutlak dilakukan dalam rangkaian pemeriksaan keamanan juga di  Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

"Tentu, terkait dengan pemeriksaan itu (senjata api) kami lakukan pengecekan dari dulu. Jangan sampai senjata api, bisa masuk dibawa oleh para penumpang ke Bali melalui Bandar ini (Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai)," jelasnya.

Selain itu menurut dirinya, pendeteksian bahan peledak sejak dini di bandar udara merupakan salah satu prosedur keamanan yang mutlak dilakukan dalam rangkaian pemeriksaan keamanan juga.

"Jika dilihat, hingga saat ini, sudah banyak bandar udara di dunia meningkatkan standar keamanan dengan pengimplementasian explosive trace detection checking. Di Australia sendiri misalnya, Bandar Udara Newcastle di Negara Bagian New South Wales, Bandar Udara Internasional Melbourne, dan Bandar Udara Hobart di Tasmania. Telah menerapkan prosedur keamanan ini dengan sistem random checking terhadap penumpang yang hendak bepergian melalui pesawat udara," paparnya.

Dirinya mencontohkan, selain di Amerika Serikat, petugas aviation security juga telah berhasil mencegah seorang penumpang yang kedapatan membawa bahan peledak untuk masuk ke dalam terminal bandar udara. Di Bandar Udara Internasional Yuma di Negara Bagian Arizona, bahan peledak jenis C4 atau bom plastik yang disembunyikan dalam kaleng tembakau oleh seorang penumpang pada tahun 2011 silam, berhasil terdeteksi melalui ETD checking. Sembari Sudiarta menambahkan, sangat penting security tersebut, karena melihat Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu bandar udara tersibuk di Indonesia yang melayani puluhan ribu penumpang dan ratusan penerbangan setiap harinya. 

"Ya, tentu sebagai salah satu objek vital nasional dalam bidang transportasi yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak setiap harinya, terjamin keamanan di bandar udara merupakan hal yang mutlak untuk diwujudkan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandar udara. Selain itu juga Manajemen PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandar udara, secara rutin dan berkesinambungan menjalankan program peningkatan kapasitas bagi para personel aviation security, baik itu secara internal, maupun dengan bekerja sama instansi eksternal slama ini telah terjalin dengan baik,” tutupnya. (AG/r5)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved