-->

Selasa, 26 Maret 2019

CSR PLTU Celukan Bawang Dipertanyakan

CSR PLTU Celukan Bawang Dipertanyakan

Denpasar,Balikini.Net -Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang yang terletak di Buleleng terus kembali mendapat sorotan dari salah satu anggota DPRD Bali IGK Kresna Budi. Menurutnya, sejak dibangun pada tahun 2015 yang lalu, sudah banyak masalah yang ditimbulkan.

Pengadaan jalan yang melibatkan tanah warga hingga dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan adanya PLTU tersebut belum terselesaikan. Ditambah lagi, tidak adanya kejelasan terkait dana Corporate Social Responsibility (CSR). Beredar kabar bahwa dana CSR PLTU Celukan Bawang tidak disalurkan ke desa sekitar. “Harusnya kan diberikan kepada desa-desa yang terdampak,” ujar Kresna Budi saat dikonfirmasi, Senin (25/03).

Kresna Budi mengaku, dirinya mengetahui kondisi tersebut saat turun langsung ke lapangan. Banyak masyarakat yang menyampaikan hal tersebut. “Ternyata saya turun ke lapangan ada informasi (desa) tidak dapat apa. Dijanjikan Puskesmas, gak ada. Duit CSR itu dibawa kemana?,” tanya dia.
Dirinya merasa kasihan melihat masyarakat desa-desa sekitar yang terdampak akibat beroperasinya PLTU Celukan Bawang di Pemaron tersebut. Beberapa desa seperti Tinga-tinga dan Patas belum merasakan CSR. Padahal, setiap perusahaan harus mengeluarkan dana CSR sebagai bentuk keperdulian, utamanya untuk desa sekitar. Misalnya saja, untuk perbaikan infrastruktur desa dan membantu pengentasan kemiskinan. 

“Harus transparan, kemana dibawa, untuk siapa saja. Sedangkan keluhan dimasyarakat seperti itu. Kasihan, itu PLTU Batubara lho, dampak lingkungannya besar. Kalau terus berjalan, kan bisa ditutup juga PLTU itu,” tegas dia. Dp/r2

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved