-->

Sabtu, 30 Maret 2019

Soal Hibah, Fraksi Partai Golkar Minta Dikembalikan ke Awal

Soal Hibah, Fraksi Partai Golkar Minta  Dikembalikan ke Awal

Denpasar,Balikini.Net -Persoalan Dana Hibah yang difasilitasi oleh dewan kembali bergulir di DPRD Bali. Masalahnya, terkait pemangkasan yang dilakukan oleh Pemprov Bali terhadap dana hibah yang dipergunakan untuk percepatan pembamgunan Shortcut Denpasar-Buleleng. 

Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bali IGK Kresna Budi menyatakan, berdasarkan hasil pembahasan APBD Induk 2019 yang lalu, Gubernur Bali Wayan Koster mengusulkan pemangkasan. Dari yang sebelumnya Rp. 6 Milyar dipangkas menjadi Rpn. 4 Milyar. "Dulu kan kita sudah mau mensukseskan programnya Pak Koster. Dari Rp. 6 Milyar menjadi Rp. 4 Milyar," ujarnya, Sabtu (30/03).

Atas dasar itulah, Fraksi Partai Golkar DPRD Bali menilai jika pemangkasan hanya dilakukan pada APBD Induk 2019. Sedangkan pada APBD Induk 2020 seharusnya dana hibah dikembalikan seperti awal. Dengan demikian, baik eksekutif maupun legislatif sama-sama telah bekerja untuk rakyat. "Untuk tahun 2020 kan tidak ada program, pemilihan gak ada, berarti kami meminta hak kembali," akunya. Diketahui, dari hasil pemangkasan tersebut, terkumpul dana sebanyak Rp. 274 Milyar yang akan digunakan untuk membangun dua titik pada Shortcut Denpasar-Buleleng. 

Menurutnya, sebagai wakil rakyat, pihaknya perlu turun ke masyarakat menyerap aspirasi. Ditambah lagi banyaknya proposal yang diajukan masyarakat melalui Dana Hibah yang difasilitasi dewan. "Setelah mendukung program Pak Gubernur, mohon lah Pak Gubernur mendukung kami, kembalikan dana hibah ke angka awal, " tandasnya. 

Dilihat dari kondisi APBD saat ini, dirasa sangat cukup untuk memenuhi permintaan dewan tersebut. Apalagi, sebelumnya sudah ada pengembalian dana dari hasil penyelenggaraan Pilgub Bali 2018 sebesar Rp. 48 Milyar. Artinya, anggaran untuk pembangunan Shortcut sudah terpenuhi. Maka dana hibah bisa dikembalikan seperti awal. Mengingat, waktu pembahasan sebelumnya pemangkasan dana hibah hanya untuk APBD Induk 2019 saja. 

"Apapun itu semuanya, pembahasan, Sidang Paripurna. Apapun yang jadi program, kita gak jalan juga dong," akunya. 

Fraksi Partai Golkar menambahkan jika pihaknya ingin membuat legacy yang baik untuk DPRD Bali periode berikutnya. Kalaupun dirinya tidak terpilih kembali berikutnya, Kresna Budi berharap bisa menuntaskan janjinya kepada masyarakat.  "Jangan sampai menjadi anggota dewan berhutang janji nanti, Kan berat. Kita tidak berjanji tapi memfasilitasi," pungkasnya. Dp/r2

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved