-->

Sabtu, 30 Maret 2019

Unwar Terjunkan 641 Mahasiswa di Denpasar dan Badung Sukseskan Pemilu 2019

Unwar Terjunkan  641 Mahasiswa di Denpasar dan Badung  Sukseskan Pemilu 2019

Denpasar,Balikini.Net - Universitas Warmadewa (Unwar) berkomitmen mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019 mendatang. Komitmen tersebut dikemas melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang melibatkan 641 mahasiswa dari seluruh fakultas yang ada. 

Peserta KKN akan disebar di 48 desa yang ada di lima kecamatan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung mulai 1-31 April 2019. Dengan koordinasi yang baik dengan pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah setempat, diyakini mahasiswa Unwar mampu memberi kontribusi maksimal. Demikian dikatakan Rektor Unwar Prof. dr. I Dewa Putu Widjana, DAP&E., SP. Park., usai memberi pembekalan KKN di kampus Unwar, Sabtu (30/3).

Widjana menegaskan, setiap warga negara ingin mewujudkan pemilu yang aman, damai dan berintegritas. Namun, menurutnya masih banyak faktor-faktor keberhasilan pemilu yang harus diselesaikan di masyarakat. "Faktor yang memengaruhi pemilu itu bersifat multifaktor. Sehingga kita ingin selesaikan dengan KKN multidispilin ini," kata Widjana.

Widjana menjamin, peserta didiknya bersikap netral dan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pembantu KPU sesuai tahapan yang dibutuhkan. "Kami larang mereka memihak ke salah satu paslon atau calon legislatif tertentu. Demikian juga dilarang menggunakan simbol yang mengarah pada politik praktis," ujar Widjana didampingi Ketua Panitia KKN Ir. I Putu Gede Suranata, M.T.

Ketua Yayasan Kesejahteraan KORPRI Propinsi Bali (YKKPB) Dr. Drs. AA Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengutarakan hal senada. Selaku pimpinan penyelanggara pendidikan Unwar, Wisnumurti merasa bangga karena Civitas Akademika Unwar turut ambil bagian dalam Pemilu 2019 ini, khususnya berperan membantu KPU dalam mempersiapkan tahapan-tahapan Pemilu 2019.

Wisnumurti yang juga mantan Ketua KPU Provinsi Bali ini menyadari tugas KPU dalam penyelenggaraan Pemilu sangat rumit, pekerjaannya dihitung dengan 'time schedule' yang sangat ketat. Namun sebagian besar masyarakat tidak mengetahuinya.

"Banyak yang tidak tahu soal itu. Tentu kehadiran mahasiswa akan membantu KPU, paling tidak dalam hal memeprsiapkan logistik dan membantu persiapan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang jumlahnya 12 ribu lebih se-Bali," kata Wisnumurti.

Ia mengingatkan, sosialisasi masih menjadi tahapan yang sangat penting, apalagi tahun 2019 ini untuk kali pertama diselenggarakan Pemilu serantak (Pilpres, Pileg DPR RI, Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta DPD RI). Peserta KKN, lanjut dia, harus mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat yang belum paham bagaimana cara menggunakan hak pilihnya. Sehingga tidak ada suara rakyat yang hilang, demikian pula mengajak masyarakat agar tidak golput.

Soal independensi juga tak lepas dari sorotannya. Ia mewanti-wanti mengingatkan peserta KKN agar bersifat netral, tidak ditumpangi oleh kepentingan politik praktis. "KPU itu sifatnya independen, kita sebagai pembantu KPU juga harus independen. Mahasiswa kami wajib berpolitik, tapi politik kebangsaan, jangan politik praktis. Karena tugas kita semua adalah mengawal pemilu yang aman, damai, 'fear' dan adil," kata Wisnumurti memungkasi. *

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved