-->

Senin, 06 Mei 2019

Workshop Tata Rias dan Sarasehan Keris Digelar di Puri Agung Siangan, Gianyar

Workshop Tata Rias dan Sarasehan Keris Digelar di Puri Agung Siangan, Gianyar

Gianyar ,BaliKini.Net - Serangkaian HUT ke-35, Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali (YKKPB) berkerja sama dengan Puri Agung Siangan, Gianyar menggelar Sarasehan Keris dengan tema "Pelestarian Keris Sebagai Pusaka Warisan Budaya Dunia", Sabtu (4/5) lalu. Kegiatan dirangkai dengan Workshop Tata Rias dan Busana Adat Bali yang bekerja sama dengan Paiketan Istri Puri Agung Siangan yang menghadirkan owner Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) Agung, Dr. Dra. Anak Agung Ayu Ketut Agung, MM., sebagai narasumber. Workshop Tata Rias ini serangkaian memperingati Hari Kartini.

Tokoh Puri Siangan yang juga Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si.,mengatakan tujuan diselenggarakannya Sarasehan dan Workshop di Puri Siangan untuk membangkitkan kembali peran Puri sebagai media untuk pelestarian budaya, adat dan tradisi. Sehingga Puri tidak hanya sekadar rumah, tetapi juga sebagai tempat untuk beraktivitas, berinteraksi antara agama, budaya dan kebiasaan - kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi, busana Adat Bali dan Keris adalah warisan leluhur. Workshop ini sekaligus untuk mendukung Pergub Nomor 79 Tahun 2018 tentang Penggunaan Busana Adat Bali yang telah diterapkan Pemerintah Provindi Bali.

"Kami berharap melalui dua kegiatan ini bisa menjadi roh bagi pengembangan dinamika, serta proses kehidupan dimasa yang akan datang, bahwa kita tidak boleh melupakan tradisi tetapi tidak hanyut dalam tradisi, 'acting locally and thinking globally'. Kita lakukan sebagai bagian dari peradaban masyarakat itu sendiri,"ujar Wisnumurti, Sabtu (4/5).

Penglingsir Puri Agung Siangan, A. A. Gede Raka Kusuma Wijaya, mengatakan Indonesia dengan banyaknya budaya dan adat merupakan modal besar dan keunggulan tersendiri untuk dunia pariwisata. Oleh karena itu, budaya dan adat perlu dilestarikan sebagai ciri khas di masing-masing daerah. Salah satu budaya yang perlu dilestarikan dibalik pergeseran modernisasi adalah pengunaan tata rias dan busana Adat Bali. Sebab, saat ini banyak terjadi penyimpangan pakem-pakem dalam berbusana Adat Bali, sehingga sangat perlu sosialisasi tentang busana Adat Bali yang sesuai dengan pakemnya.

Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun, S.H., yang hadir pada kegiatan Sarasehan dan Workshop Keris mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan di Puri Siangan oleh YKKPB yang telah mampu mendatangkan banyak pencinta dan budayawan Keris. Dikatakan, Keris merupakan benda pusaka tradisional masyarakat Bali yang memiliki nilai historis perjuangan. Selain itu, Keris juga kerap digunakan sebagai senjata kelengkapan dalam upacara keagamaan. "Melalui kegiatan ini (Sarasehan dan Workshop Keris-red), Gianyar yang meruoakan Kota Pusaka mampu menjawab kepedulian Gianyar dalam melestarikan budaya,"pungkasnya.

Narasumber dalam acara Sarasehan dan Workshop Keris adalah A.A. Waisnawa Putra SH.,MH., Jro Pande Sabar, dan Mpu Subaidi yang dimoderatori langsung oleh Ketua YKKPB, Dr. Drs. AA. Gede Oka Wisnumurti M.Si. (adv/win)

Ket. Foto: SARASEHAN - Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si. (kanan) saat menjadi moderator Sarasehan dan Workshop Keris di Puri Agung Siangan, Gianyar, Sabtu (4/5).[*RLS/R5]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved