-->

Minggu, 08 September 2019

Porprov 2019 di Tabanan, Panjat Tebing Denpasar Bidik 3 Emas

Porprov 2019 di Tabanan,  Panjat Tebing Denpasar Bidik 3 Emas

DENPASAR,BaliKini.Net - Kontingen cabang olahraga (Cabor) panjat tebing Kota Denpasar membidik minimal 3 medali emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2019 yang dipusatkan di Kabupaten Tabanan.

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Denpasar mengirim 16 atlet yang sudah digenjot porsi latihan fisik, teknik dan mental sejak April lalu. Berkaca dari capaian Porprov tahun lalu, prestasi cabor panjat tebing Denpasar tergolong baik, yakni bertengger di peringkat ketiga klasemen akhir.

Demikian dikatakan manager sekaligus pelatih atIet panjat tebing FPTI Denpasar, Gusti Ngurah Made Dwipayana, saat pelepasan atlet oleh Ketua Umum FPTI Kota Denpasar Dr. I Made Suarta, SH., M.Hum., di Kampus IKIP PGRI Bali, Jumat (6/9).

"Atlet tahun ini didominasi wajah baru, usianya juga ada yang 15 tahun, tapi mental bertandingnya sudah cukup baik," kata pelatih yang akrab disapa Dwipayana ini sembari menambahkan anak asuhnya akan memulai pertarungan Selasa (10/9) esok.


Terkait kaderisasi, Dwipayana mengaku tidak menemui kendala berarti, meski panjat tebing tergolong olahraga ekstrem dan sekidit "mahal". Menurut dia minat generasi muda, khususnya pelajar masih cukup tinggi.

Lebih lanjut, mahasiswa Universitas Udayana (Unud) ini membeberkan, guna merangsang semangat atletnya, ia memberlakukan 'reward and punishment' saat sesi latihan. "Saat latihan, yang hasilnya bagus kami kasi hadiah, dan yang kurang kami kasi hukuman ringan untuk motovasi. Untuk latihannya kami lakukan di Lapangan Buyung, Denpasar," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum FPTI Kota Denpasar Dr. I Made Suarta, SH., M.Hum., memotivasi atlet secara humanis, layaknya orangtua dengan anak. "Kita semua harus berusaha menjaga harapan Bapak Wali Kota, minimal mempertahankan prestasi tahun lalu," pinta Suarta.

Suarta yang juga Rektor IKIP PGRI Bali ini meyakini, para atletnya mampu mempersembahkan yang terbaik demi mengharumkan Ibu Kota Provinsi Bali tersebut. Pasalnya, menurut Suarta, atlet FPTI Denpasar telah berlatih maksimal. "Input dan proses yang baik, niscaya menghasilkan output yang baik. Sama saja dengan proses di lembaga pendidikan," uangkapnya.

Namun ia meminta kontingen FPTI Denpasar mewaspadai kendala non teknis yang berpotensi mengacaukan rencana. Faktor non teknis tersebut di antaranya mental 'down' karena merasa lawan lebih hebat, kurang tidur karena tegang sebelum bertanding, sakit, terganggu masalah pribadi di rumah serta kurang konsentrasi.

Ia meyakinkan, semua orang terlahir dengan modal yang sama, sehingga tidak perlu 'down' ketika bertanding. Ketua LPM Kelurahan Sesetan ini juga mengimbau kontingennya tidak lupa sembahyang, datang lebih awal daripada lawan sebelum pertandingan, menjaga kekompakan serta tidak mencoba makanan 'asing' yang belum tentu bisa diterima oleh pencernaan selama di base camp porprov.

Lebih lanjut, Suarta mengatakan, jika faktor non teknis melanda, latihan dan usaha keras selama ini akan berakhir sia-sia. "Itulah pesan yang bisa saya sampaikan. Semoga kita mampu meraih hasil maksimal," pungkas Suarta didampingi Ketua Harian FPTI Denpasar I Ketut Sadru Sudana.[gd/r5]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved