-->

Sabtu, 25 Juli 2020

Bupati Eka Mengajak Seluruh Masyarakat Tabanan Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Dalam Menjalani Fase New Normal

Bupati Eka Mengajak Seluruh Masyarakat Tabanan Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Dalam Menjalani Fase New Normal

Tabanan,BaliKini.Net – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengajak seluruh masyarakat Tabanan agar meningkatkan ketahanan pangan dalam menyambut New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru di Tabanan, mengingat Tabanan adalah Lumbung Pangannya Bali.

Hal itu disampaikan Bupati Eka dalam acara Temu Wirasa Virtual yang diselenggarakan Pemkab Tabanan melalui Bapelitbang Tabanan, dengan tema “Tabanan Aman dan Produktif”. Temu Wirasa tersebut diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung di Youtube (link : https://youtu.be/qhyhFvrfOg8), Sabtu, (25/7).

“Harapan Saya masyarakat Tabanan menjadi masyarakat yang produktif, bisa berlanjut melakukan aktivitasnya apalagi Tabanan lumbung pangannya Bali. Kalau Tabanan berhenti memasok pangan, berhenti melakukan pertanian, apa kata Dunia terhadap Bali,” imbuh Bupati Eka.

Temu Wirasa tersebut menghadirkan 2 orang narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing, yaitu Ida Shri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun dan Prof.Dr.Drs. I Nyoman Suarka, M.Hum, dan diikuti oleh Anggota DPRD Provinsi Bali I Ketut Suryadi, Ketua DPRD Tabanan, Forkopimda Tabanan, seluruh OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, serta masyarakat Umum.

Lebih lanjut Bupati Eka mengatakan bahwa wabah bisa terjadi kapan saja dan sudah ada sejak dulu, baik pada saat kerajaan begitupun dengan sekarang. Untuk itu, selain meningkatkan ketahanan pangan, Bupati Eka juga mengajak seluruh masyarakat Tabanan agar selalu meningkatkan imun tubuh dan mental diri dalam menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru ini.

“Oleh karena itu, Saya patut berbangga terhadap Tabanan dan masyarakatnya karena selama pandemic Covid-19 ini, kita tidak begitu banyak menggunakan dana bencana atau dana tak terduga. Terhitung baru 5 miliar yang kita pakai, sisanya kebanyakan menggunakan CSR, gotong-royong semua elemen, stake holder, yayasan dan lainnya. Dari kita dan untuk kita,” ucap Bupati Eka.

Pada kesempatan tersebut Bupati Eka juga mengucap syukur dan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat Tabanan. “Saya sangat bangga dan mengucapkan syukur dan terimakasih kepada seluruh masyarakat Saya dan mari kita terus bergandengan tangan, saling menjaga, berkomunikasi dan berkoordinasi. Begitupun Pemerintah Daerah, mari kita tanpa henti memikirkan kepentingan-kepentingan kedepan, utamanya kesiapan kita terhadap pangan,” pintanya.

Dan melalui kegiatan ini Bupati Eka juga berharap bisa membuat Tabanan ini menjadi Tabanan yang dicita-citakan. “Yakni, Tabanan yang selalu lestari lingkungannya, Tabanan yang selalu memikirkan kesejahteraan rakyatnya. Dan ingat, kita harus selalu berdoa dan yakin bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik kepada kita semua apabila kita di masa pandemic ini berbuat baik, saling tolong-menolong serta melihat mereka yang tidak mampu untuk kita bantu,” tambah Bupati Eka.

Ida Shri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun, mengatakan, pandemic di masa New Normal ini hendaknya dihadapi dengan perasaan bahagia dan penuh ketenangan, sehingga mengurangi pemikiran yang cemas. Ia juga mengajak masyarakat agar selalu saling mengingatkan, saling peduli dan jangan acuh tak acuh terhadap lingkungan serta selalu waspada.

Ia menjelaskan, perasaan bahagia dan sikap tenang tersebut bisa didapat melalui hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari, misal melalui pekerjaan, hobi dan lain-lain. Yang tentunya harus tetap memperhatikan protocol kesehatan yang telah ditetapkan Pemerintah dalam menjalani Fase New Normal ini atau Adaptasi Kebiasaan baru ini.

Selain itu, Ida Shri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun juga menjelaskan interaksi jiwa juga mempengaruhi tentang mental dan pikiran manusia saat ini. “Kalau dulu sehabis melakukan aktivitas kita selalu sempatkan untuk ngobrol (mesatwa) dengan keluarga, anak dan lainnya. Namun sekarang semua sibuk dengan gadget masing-masing, sehingga kurangnya interaksi jiwa dan rentan menimbulkan manusia-manusia yang egois,” jelasnya. (Hms/R3)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved