-->

Jumat, 25 Juni 2021

Pemkot Denpasar Gelar Konseling Pra Perkawinan, Untuk Mewujudkan Keluarga Sukhinah Bhawantu

Pemkot Denpasar Gelar Konseling Pra Perkawinan, Untuk Mewujudkan Keluarga Sukhinah Bhawantu


 Keterangan foto:Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama Istri Wakil Walikota Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa saat menyerahkan sertifikat kepada peserta Konseling Pra Perkawinan di di Samsara Living Museum Karangasem Bali Jumat (25/6)


Bali Kini , Karangasem- Memperingati Hari Keluarga Nasional ke 28 Tahun dan menuju keluarga Sukhinah Bhawantu, Pemkot Denpasar melalui Dinas P3AP2KB dan WHDI Kota Denpasar bersinergi dengan Yayasan Sarwa Sukhinah Bhawantu menggelar Konseling Pra Perkawinan kepada 12 pasang calon pengantin  di Samsara Living Museum Karangasem Bali dari tanggal 25 hingga 27 mendatang. 


Acara ini dibuka secara langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si secara daring Jumat (25/6).  Acara ini juga diikuti   Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Tri Handoko Seto secara daring dan secara  Offline oleh  Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama Istri Wakil Walikota Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa.


Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si dalam sambutannya secara daring mengaku bangga atas dedikasi dan kesadaran para peserta untuk ikut konseling pra perkawinan ini. Karena konseling pra perkawinan merupakan persiapan awal, baik secara mental maupun materil. Mengingat


perkawinan berkualitas akan membentuk keluarga yang Sukhinah Bhawantu yaitu keluarga bahagia sejahtera,  yang merupakan pondasi awal dari terlahirnya anak anak yang suputra. " Anak-anak mendapatkan haknya secara penuh, memperoleh hak hidup serta  tumbuh kembang yang baik memperoleh perlindungan yang optimal hingga memberikan ruang bagi anak untuk berpartisipasi dalam keluarga maupun masyarakat," ungkap Bintang Puspayoga.


Lebih lanjut Bintang Puspayoga  mengharapkan, konseling pra perkawinan ini  menjadi jawaban perkawinan anak, menurunkan angka perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga khususnya di Kota Denpasar. 


Melalui konseling ini juga diharapkan menjadi  langkah-langkah preventif, efektif untuk membentengi calon calon orang tua untuk  saling mendukung , saling menguatkan dan saling menjaga satu sama lain. Inilah momentum yang baik bagi adik adik peserta untuk mengisi diri dengan menguatkan dan saling menjaga satu sama yang lain.


Karena bagaimanapun perkawinan merupakan ikatan sakral sebagai suami istri karena telah disahkan dihadapan Tuhan dan hukum.


Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan,  Konseling Pra Perkawinan ini merupakan praktek langsung yang diberikan kepada calon pengantin. Dimana sebelumnya telah diberikan materi  dan pemahaman kesehatan reproduksi stunting dan  membuat kuangen serta canang sari kepada calon pengantin di Gedung Santi Graha Denpasar pada tanggal 12 hingga 20 Juni kemarin.


Menurut Sagung Antari perkawinan itu tidak dimulai dari prewedding dan berakhir di pesta. Namun perkawinan itu baru dimulai setelah para undangan pulang atau pesta berakhir. "Untuk itu kami mengucapkan terima kasih banyak kepada peserta  menjadi pionir-pionir dalam mewujudkan mimpi mimpi  keluarga sejahtera dan bahagia," kata Sagung Antari


Setelah acara ini selesai Sagung Antari mengharapkan peserta membuat testimoni apakah kegiatan ini berdampak positif atau tidak.  "Semoga apa yang diberikan disini bisa bermanfaat. Untuk itu saya harapkan peserta untuk menekuni dan mengikuti sampai hari terakhir acara," harapnya.


Ketua Yayasan Yayasan Sarwa Sukhinah Bhawantu Dr. IDa Ayu Alit Maharatni S.P.Si, M.Si mengatakan, kegiatan ini dilakukan di Yayasan ini karena ditempat ini ada proses  dari lahir hingga atma wedana. Siklus itu harus dialami, namun sebelum kelahiran pasti diawali dengan perkawinan. Sebelum melangsungkan perkawinan harus mempersiapkan diri dengan baik salah satunya dengan kegiatan konseling  pra perkawinan ini.


Menurutnya kegiatan ini diikuti 12 pasang calon pengantin dari Kota Denpasar. Materi yang diberikan ada lima yakni tentang agama, hukum, psikologi, kesehatan reproduksi dan finansial. Selain itu  peserta juga   praktek langsung cara memasak dan membersihkan rumah atau bale. (Ayu)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved