-->

Minggu, 05 Desember 2021

Jaya Negara: Amalkan Prinsip Dasar PMI, Dharma Bhaktikan Tugas Untuk Masyarakat Luas


BALI KINI ■  Pengurus dan Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Denpasar Periode Tahun 2021-2026 dikukuhkan secara resmi. Pengukuhan dilaksanakan Ketua PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra yang disaksikan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Sabtu (4/12).

Dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didapuk menjadi Pelindung PMI Kota Denpasar, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dikukuhkan sebagai Ketua Pengurus dan dr. I Made Sudhana Satrigraha dikukuhkan sebagai Dewan Kehormatan PMI Kota Denpasar Periode Tahun 2021-2026 sesuai dengan hasil Muskot PMI ke-V. Tampak hadir Perwakilan Forkopimda Kota Denpasar, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Denpasar, I Made Toya dan OPD terkait di dilingkungan Pemkot Denpasar.

Usai pelantikan, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengucapkan selamat atas dilantiknya Pengurus dan Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Denpasar Periode Tahun 2021-2026. Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada jajaran Pengurus PMI Kota Denpasar yang telah memasuki masa Purnabhakti.

Jaya Negara menekankan, seluruh Pengurus PMI Kota Denpasar yang baru dilantik agar senantiasa mengamalkan tujuh prinsip dasar palang merah internasional dan bulan sabit merah. Sehingga kedepanya dapat terus mengabdi dan berkontribusi dalam membantu masyarakat luas.

“Atas nama Pemerintah Kota Denpasar saya mengucapkan selamat atas dilantiknya Pengurus dan Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Denpasar Periode Tahun 2021-2026 serta terimakasih kepada pengurus yang telah purnabhakti, semoga kedepan PMI Kota Denpasar dapat mendharma bhaktikan tugas kepengurusan untuk kepentingan masyarakat luas,” ujar Jaya Negara

Ketua PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra mengatakan bahwa kedepanya PMI Kota Denpasar dan PMI Provinsi Bali agar senantiasa membangun sinergitas. Hal ini utamanya guna mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. Pihaknya juga mendorong PMI Kabupaten/Kota di Bali untuk terus memberikan pemahaman, edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat, utamanya di masa pandemi Covid-19 saat ini yang memerlukan kerjasama semua pihak.

Sementara itu, Ketua Pengurus PMI Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Dewan Kehormatan PMI dr. I Made Sudhana Satrigraha mengucapkan terimakasih atas kepercayaannya yang diberikan. Tentunya amanah ini akan senantiasa diamankan, dipkul serta dipertanggungjawabkan dengan baik.

Arya Wibawa menjelaskan, dalam perjalanannya selama ini, tiada henti-hentinya mohon bimbingan kepada Walikota Denpasar serta seluruh Jajaran PMI Provinsi Bali. Sehingga tujuan atau visi misi PMI dapat kita wujudkan bersama.

“Kepada seluruh jajaran kepengurusan PMI Kota Denpasar yang baru dikukuhkan, mari kita bersama menjalankan amanah ini dengan baik, dukungan dan kerjasama yang baik dari teman-teman bersama seluruh relawan dan stakeholder sangat penting untuk mewujudkan visi misi PMI kedepanya,” jelasnya

“Amanah ini akan menjadi indah dan berjalan dengan baik kita kita mampu dan mau menjalin silaturahmi dan bekerjasama dalam menjalankan tugas dan fungsi PMI tanpa membedakan,” imbuhnya. (Ags/Dps). 

Satpol-PP Kota Denpasar Siang Malam Terus Gencarkan Sosialisasi dan Pemantauan Prokes


Denpasar - Satpol-PP Kota Denpasar terus menggiatkan pendisiplinan protokol kesehatan PPKM level II di Kota Denpasar. Ini terlihat pada Jumat (3/12) malam.

Kasatpol - PP Kota Denpasar, Dewa Anom Sayoga saat dihubungi terpisah mengatakan dalam memantau ketaatan penerapan protokol kesehatan di masyarakat pihaknya siang malam terus melakukan pemantaua. Kegiatan yang dilaksanakan baik secara stationer maupun mobile menyasar diseputaran ruas- ruas jalan yang ada di Kota Denpasar.

"Dalam giat ini tim yustisi telah menjaring total sebanyak empat orang pelanggar yang tidak memakai masker dengan benar. 

"Tim hanya membina dengan mengingatkan yang bersangkutan untuk mematuhi protokol kesehatan terutama penggunaan maskernya. Kami menghimbau masyarakat yang beraktifitas untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Kami sangat berharap masyarakat untuk tidak mengendurkan penerapan protokol kesehatan demi menekan laju penyebaran covid -19 di Kota Denpasar," sebutnya.

Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengajak masyarakat Kota Denpasar untuk tidak mengendurkan kedisplinan menerapkan protokol kesehatan. Inilah cara paling mudah dan efektif menekan penyebaran covid-19," ajak Dewa Rai. (Esa/dps) 

Bupati Suwirta Berbagi Pengalaman Bersama Pengurus Koperasi Mapan di Denpasar


BALI KINI ■ Dengan pengalaman yang dimiliki selama 27 tahun bekerja di Koperasi Srinadi mulai dari menjadi kolektor (tukang pungut) sampai jadi Manager. Dari hal tersebut, yang membuat Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sering dijadikan narasumber pada Kegiatan Gerakan Koperasi.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta hadir sebagai narasumber pada acara Short Course Koperasi MAPAN bertempat di Quest Hotel Room Arjuna Jalan Mahendradatta No.93 Denpasar pada Sabtu (4/12/2021).

Dalam acara tersebut, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengupas tuntas perjalanan mengelola Koperasi dari Koperasi terkecil sampai menjadi Koperasi terbesar di Bali.

Bupati Suwirta menyampaikan kunci sukses mengelola koperasi, berbagai cara dapat dilakukan selain melaksanakan 7 prinsip Koperasi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mensukseskan mengelola koperasi, yakni perlu adanya rasa memiliki, fokus, transparan, peka membaca dan menangkap peluang, inovatif dan digitalisasi juga menjadi kunci sukses mengelola Koperasi.

"Konsep dari ,oleh dan untuk, juga sangat relevan untuk menguatkan jati diri Koperasi," ujar Bupati Suwirta.

"Pegang dengan baik kepercayaan anggota yang nota bena menjadi pemilik Koperasi. Yakinkan mereka makin merasakan dalam hal menikmati mengelola bisnis dengan sistem kebersamaan," Pesan Suwirta. (klk/Cok).

Bupati Suwirta muspayang Upacara Bhumi Sudha di Pura Watu Klotok



BALI KINI ■ Pada rahina Saniscara Wage Medangsia, Tilem Kaenem, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ny. Ayu Suwirta muspayang Upacara Bumi Sudha di Pura Watu Klotok, Kabupaten Klungkung Sabtu (4/12/2021). Upacara Bumhi Sudha ini merupakan upacara yang .

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengharapkan kepada seluruh umat beragama Hindu khususnya di Kabupaten Klungkung agar dapat bersama-sama melaksanakan arti penting dari sebuah makna upacara tersebut dan melalui pelaksanaan upacara ini dapat memberikan kerahayuan bagi masyarakat Bali Khususnya Masyarakat Klungkung. 

"Mari bersama-sama memaknai arti penting dari pelaksanaan upacara Bumhi Sudha ini dengan sebaik-baiknya dan semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan" harap Bupati Suwirta.

Pangenter acara, Dewa Ketut Soma mengatakan, upacara Bhumi Sudha merupakan salah satu upacara meruwat alam yang dilaksanakan sesuai petunjuk sastra Babad Dewa dan hasil paruman sulinggih Provinsi Bali. Upacara ini digelar secara rutin dilaksanakan setiap setahun sekali bertepatan dengan Rahina Tilem Keenam di tiga lokasi berbeda yakni Pura Pengubengan Besakih Kabupaten Karangasem, Pura Batur Desa Batur Kecamatan Kintamani Bangli, dan Pura Watu Klotok Klungkung.  

Makna Upacara Bumhi Sudha ini yakni dimulai dari diri sendiri dengan melaksanakan hidup bersih, tidak merusak alam dan tidak lupa dengan ibu pertiwi. 

Bagian inti upacara yakni, Tirta Pamarisudha dari Pura Pengubengan Besakih dan Pura Batur dijemput dan dipusatkan di Pura Segara Watu Klotok. Di Utama Pura ini, dua tirta tersebut dicampur lagi dengan tirta di Pura Watu Klotok. Prosesi ini diawali persembahyangan bersama. Selanjutnya, campuran tiga tirta tersebut dibagikan kepada seluruh bendesa di seluruh Bali. 

"Tirta yang dibagikan dua jenis yakni Tirta Penawar yang dipercikkan untuk binatang dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan Tirta Bhumi Sudha dipercikkan untuk Banten Pagenteg Hyang dan untuk diri sendiri, Selain tirta, dalam upacara ini juga dibagikan nasi tawur. Nasi Tawur Panukun Jiwa tersebut nantinya ditebar di areal pakarangan rumah hingga ke pintu gerbang atau jaba pekarangan," ujar Dewa Soma.

Pelaksanaan upacara Bumi Sudha berjalan hikmat yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Rai Pidada, Gria Pidada Sengguan. Turut hadir dalam upacara tersebut, Panglingsir Puri Klungkung Ratu Ida Dalem Semaraputra, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Klungkung dan masyarakat sekitar serta undangan terkait lainnya. (klk/Cok).

Sabtu, 04 Desember 2021

Sejarah Tarian "Janger - Kecak Tumpang"

 


Sejarah Tarian "Janger - Kecak Tumpang" Banjar Adat Wiryasari Amlapura Tampil Nasional Di Tahun 1973, Kini Diambang Kepunahan


Karangasem, Bali Kini - Kesenian Janger-Kecak Bali tempo doeloe yang ada di Banjar Adat Wiryasari Amlapura, Desa Adat Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem paling unik dan menarik diantara janger yang ada di Bali pada umumnya. Janger yang diperankan wanita dan kecaknya laki-laki itu diberi nama “Janger-Kecak Tumpang”. Dikutip dari tulisan I Komang Pasek Antara, Sabtu (04/12/2021). 


Keunikannya, di sela-sela tarian para kecaknya menampilkan atraksi formasi akrobatik tumpang (tingkat) ke atas sampai 5-7 susun. 


Selain unik, kecak-janger tersebut sangat kesohor di Bali sampai pernah pentas di taraf Nasional yakni di Kota Makasar, Sulawesi Selatan difasilitasi oleh Raja Karangasem yang memimpin saat itu, tepatnya sebelum Kemerdekaan RI di tahun 1937 lalu.  


I Made Arnawa, Keliang Banjar Wiryasari Amlapura yang sekarang mendapat cerita dari orangtuanya I Komang Kenden (alm) yang juga penari kecak ikut tampil di Makasar menjelaskan, semua penari janger-kecak diangkut menggunakan alat transport kapal laut milik penjajah Belanda. 


Hal senada juga dituturkan oleh I Made Cinta Astawa alias Angsiu, yang pernah diceritakan dari orangtuanya yang juga ikut berperan aktif mendirikan “Kecak-Janger Tumpang”. "Dari penuturan orang tua saya, Tarian kecak-janger tersebut di Makasar mendapat apresiasi dari warga Makasar yang langsung menontonnya, "tandasnya.


Sayangnya, kini “Janger-Kecak Tumpang” diambang kepunahan. Sudah tidak aktif ditarikan lagi sejak 30 tahun lalu. Menurut informasi, tarian ini terakhir kali ditampilkan oleh sekehe truna-truni Banjar Wiryasari Amlapura di Wantilan Desa Adat Karangasem 28 Oktober tahun 1991 lalu saat Banjar Wiryasari Amlapura merayakan ulang tahunnya ke-63. Dimana jumlah penari janger-kecak, waktu itu berjumlah total 28 orang, terdiri dari kecak 14 orang dan janger 14 orang. 



Karena kecak-janger tersebut tak aktif lagi, penulis belum lama ini mencoba menelusuri sejarah keberadaan “Janger-Kecak Tumpang”  kepada mantan pemainnya tahun 1991 dan narasumber lainnya. Sedangkan para pendirinya yang ikut pentas di Makasar waktu itu semuanya telah almarhum diantaranya I Wayan Rembe, I Komang Osek, I Komang Kenden, Ni Wayan Ceribik. Termasuk dokumentasi foto saat pentas di Makasar belum ditemukan. 


Data yang peroleh penulis dari beberapa keluarga keturunan anak-cucu dari para pendiri dan penari “Janger-Kecak Tumpang” diantaranya mantan penarinya yang pernah ikut pentas tahun 1991 lalu, I Komang “Wawan” Kresna  yang kini pengusaha ikan hias di Denpasar. Ni Wayan Bunadi pelaku pariwisata di Denpasar. Katanya Wawan, saat atraksi metumpang sedikit terasa tegang namun hilang pada saat mulai ikut melagukan kecak, malahan sebaliknya rasa semangat muncul. Waktu itu pelatihnya I Komang Osek (alm) yang juga ikut sebagai penari kecak pentas di Makasar. 

Sedangkan Ni Wayan Bunadi yang dihubungi melalui  WhatsApp mengungkapkan, masih ingat syair lagu jangernya dan mengirimkan chat kepada penulis. “Mudahan janger-kecaknya bangkit lagi ada yang meneruskan” katanya Wawan melalui chat WhatsApp


Busana kecak-janger yang pentas tahun 1991 sama seperti halnya busana janger-kecak  masa kini dengan balutan busana adat Bali nya (lihat foto berwarna). Kecaknya berbusana kain/saput, bapang di leher, tanpa baju, destar dan hiasan muka. Sedangkan jangernya berbusana kain dan selendang sampai menutupi dada, bapang di leher, gelungan kepala, hiasan muka dan memegang sebuah kipas. 


Formasi saat pentas di panggung berbentuk huruf “U” mengadap penonton. Dua baris kecak disamping kanan-kiri saling berhadapan dan jangernya satu baris mengadap penonton ke muka. 


“Janger-Kecak Tumpang” juga pernah dilakoni oleh anak didik SDN 6 Karangasem Jalan Ngurah Rai Amlapura tahun 1970-an lalu juga dibawah pelatih  I Komang Osek. Tempat latihan anak-anak waktu di tempat tinggalnya I Komang Osek, Pondokan Jalan Lettu Alit Amlapura, Kecamatan Karangasem. 


Keunikan yang dimainkan anak-anak SDN 6 Karangasem waktu itu, selain kecaknya metumpang sampai tingkat 3 atau lebih juga mengenakan busana dan hiasan sangat sederhana sekali. Kostum celana pendek, baju kaos putih, bapang di leher, selendang pinggang dan kaos kaki putih serta di daun telinga disuntingkan sekuntum bunga kamboja. Sedangkan jangernya mengenakan kostum  kamen (kain), selendang hingga dililitkan ke dada, dileher mengenakan bapang, hiasan  kepala mengenakan bunga segar dengan hiasan muka sangat sederhana sekali.  Sedangkan jumlah penari kecak-janger masing-masing 14 orang. 


Sementara itu, putri dari I Komang Osek, Dra. Ni Wayan Restini mantan guru SDN 6 Karangasem yang waktu itu ikut melatih kecak-janger siswanya, menyampaikan ingatannya kepada penulis syair dan irama lagunya. 


 “Kecak-Janger Tumpang” SDN 6 Karangasem yang saat itu Kepala Sekolahnya I Wayan Pasek “Belik” pernah tahun 1970-an pentas di Gedung Kesenian Amlapura (kini MPP) jalan Gajah Mada Amlapura, dan tampil di beberapa tempat upacara adat/agama di Amlapura.


Keliang Banjar Wiryasari Amlapura, 

I Made Arnawa, purnawirawan Polri mengatakan, pihaknya menginginkan ada generasi krama banjar melanjutkan, sayang  para pemain generasi awal sudah semua almarhum sehingga kehilangan jejak, juga kesulitan pelatih yang bisa melatih kecak dan sekaligus jangernya secara maksimal. “Tapi ini menjadi atensi saya selalu keliang mudahan kecak-janger peninggalan para leluhur bisa diaktifkan kembali, tidak punah, bekerjasama dengan sanggar tari yang ada di Karangasem”, jelas I Made Arnawa. 


Berikut beberapa bait kutipan syair nyanyian “Janger-Kecak Tumpang”.


Tabek saudara, tabek saudari

sekalian yg ada nonton disini. 

Kami punya janger, kami punya janger baru belajar.

Kalau ada salah mohon di maafkan.


Jangkarangi jangi jangger, sak biang, sak biang, sak biang sir.


Jangi janger, jangi janger 

Sadole, sadole , sadole lopong. 


Dong dabdabang jangere tuun magending. Anak liu anak liu rauh menonton

Dabdabang-dabdabang adi mejangeran titiyang ngiring pituduh beli wantah sampun pikayun beli.


Jangi janger, seng sengi seng seng janger, seng sengi  sengseng janger.


Seriang entur roraroti

Kelap-kelip ngalap bunga

Langsing lanjar pemulune nyandat gading.


Ngiring mangkin mejangeran seriang entorora roti.

Arasijang krangi janger, arasijang kerangi janger, arasijang kerangi janger. (Ami)

Jumat, 03 Desember 2021

Bupati Suwirta Lepas Atlet Wushu Klungkung Ikuti Sirnas di Jakarta

 

Klungkung, Bali Kini - Sebanyak enam orang atlet Wushu Kabupaten Klungkung akan mengikuti Sirkuit Nasional (Sirnas) di Jakarta, 5 s/d 11 Desember 2021. Sebelum berangkat, mereka pamitan dan mohon doa restu Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta di Kantor Bupati Klungkung, Jumat (3/12) pagi.

Ketua KONI Kabupaten Klungkung, Wayan Subamia mengatakan, para atlet Wushu Junior ini akan mengikuti Sirkuit Nasional Wushu Taolu-Final Stage Tahun 2021 di Jakarta. Kejuaraan ini dalam rangka seleksi kejuaraan dunia dan kejuaraan asia tahun 2022. 

“Persiapan sudah dilakukan secara ketat, sebelumnya mereka juga telah mengikuti seleksi nasional secara virtual,” ujar Subamia.

Pihaknya menyebutkan, para atlet Wushu Junior Kabupaten Klungkung yang akan megikuti Sirnas tersebut, diantaranya Cecilia Celina Wijaya, Kadek Santia Melani, Kadek Satria Dharmayudha, Melanie Wijaya, Ni Luh Gede Surya Nanda dan Tian Honan Wijaya. Mereka didampingi seorang pelatih, Wandy Tandun.

Bupati Suwirta memberi semangat para atlet Wushu Klungkung yang akan mengikuti Sirnas di Jakarta. Bupati menyampaikan terimakasih kepada para pelatih dan orang tua yang telah membina atlet-atlet belia Wushu Kabupaten Klungkung ini. Bupati berharap apara atlet ini mampu tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Klungkung. “Jadilah atlet andalan Kabupaten Klungkung,” ujar Bupati Suwirta. (klk/nom)

Wabup Kasta Kunjungi IRT Kopi Robusta


Klungkung, Bali Kini - Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengunjungi salah satu Industri Rumah Tangga bertempat di Jalan Diponegoro No. 104 Lingkungan Pande Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Kabupaten Klungkung, pada Jumat (3/12/2021). 

Industri Rumah Tangga (IRT) yang dikunjungi adalah IRT dengan jenis pangan kopi bubuk Robusta dengan nama produk Kopi Bali H. Fachrudin yang sudah berdiri sejak 1968, dimana IRT tersebut sudah berlangsung selama dua generasi, yang saat ini industri tersebut dijalankan oleh anaknya yakni Amir Faisal. Industri ini sudah dilengkapi dengan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.

"Produk Kopi Bali H. Fachrudin sudah dipasarkan ke beberapa daerah, seperti Jakarta, Malang serta daerah lain di luar Maupun daerah di wilayah Bali," ujar Amir Faisal. 

Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengapresiasi IRT Kopi Bali H. Fachrudin yang sudah berjalan sampai dua generasi, dan mengharapkan agar industri rumah tangga di Kabupaten Klungkung dapat bangkit guna membantu perekonomian keluarga dan masyarakat sekitar, terutama pada masa pandemi Covid-19 saat ini serta mengharapkan adanya partisipasi masyarakat Klungkung dalam mendukung berbagai jenis produk IRT yang ada di Kabupaten Klungkung. (klk/Cok).

Bupati Sambut Baik Kerjasama Pendidikan Antara Jembrana Dengan Jepang


Jembrana, Bali Kini - Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyambut baik jalinan kerjasama Sekolah Dasar Kristen (SDK) Marsudirini Jembrana dengan Sekolah Dasar Negeri Shimosato-Jepang. Kesepakatan  bersama digelar secara daring, pada Jumat(3/12).

Jalinan kerjasama nanti meliputi pertukaran budaya dan interaksi pendidikan.

Hadir saat acara berlangsung yakni, Konsul Penerangan dan Sosial Budaya Konsulat RI Osaka-Jepang Sri Mulatsih, Eksecutive Director for Internasional Relation Wakayama Prefecture Mr. Toru Kitayama, Walikota Nachi Katsura Town Jumnichiro Hori serta Kepala Sekolah SDN Shimosato KazuyoIzu mi dan kepala SDK Marsudiri Jembrana-Bali Sr. Crescentia OSF.

Dalam kesempatan itu, bupati I Nengah Tamba yang juga mengikuti secara daring mengaku sangat apresiasi kepada rombongan dari Negara Jepang terkait dengan pertukaran budaya dan interaksi pendidikan. 

Selain itu, bupati I Nengah Tamba juga minta, kerjasama ini, selain budaya dan pendidikan juga terkait dengan ketenaga kerjaan. Pasalnya, kabupaten Jembrana memiliki calon-calon tenaga kerja yang sangat potensial. 

“Tentu kerjasama ini (budaya dan interaksi pendidikan), kami sangat mendukung, apalagi kerjasama ini baru yang pertama kali untuk para siswa khususnya SDK Marsudirini, Jembrana dengan SDN Shimosato, Jepang,”ujarnya.

Kerjasama budaya dan Interaksi Pendidikan, kata bupati asal desa Kaliakah menegaskan, pertukaran ini akan mampu memberikan pengalaman dan makna yang lebih luas. 

“Ini sangat memberikan manfaat yang sangat luas bagi kedua negara ini. Selain itu, pola ini sebagai wahana untuk meningkatkan literasi di lingkungan sekolah dan masyarakat serta sebagai upaya dari pembangunan SDM yang lebih berkualitas,”jelasnya.

Terkait dengan ketenaga kerjaan, kata bupati Tamba, di kabupaten Jembrana telah tersedia calon-calon Naker yang sangat potensial. Untuk itu pihaknya minta agar kerjasama ini akan tetap berlanjut.

”Kami (Jembrana) memiliki calon-calon Naker potensial. Untuk itu, saya harapkan, selain masalah pertukaran budaya dan interaksi pendidikan juga masalah ketenaga kerjaan. Kami juga membuka ruang seluas-luasnya bagi para investor untuk berinvestasi lantaran kabupaten Jembrana banyak memiliki potensi yang sangat menjanjikan,” pungkasnya (eka/ hmsj).

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved