-->

Jumat, 12 Maret 2021

Shri Bhagawan Mas Dalem Segara Natha Laporkan Soal Fitnah Dulang dan HK


Balikini, Denpasar -
Postingan dari akun "Agus Gunawan" yang membeberkan isi chetingan ratu sulinggih mengajak salah seorang wanita untuk beli dulang berlanjut ke hotel, mendadak viral. Tidak hanya itu, berbagai 'meme' soal dulang akhirnya menyeruak dikalangan dunia maya.


Ironisnya, anak-anak pun ikut-ikutan berceloteh soal 'meme dulang'. Terlebih bagi kaum adam yang berceloteh dengan menyebut wanita penghibur dengan sebutan "Dulang". 


Tidak ingin kasus ini menjadi melebar dan makin terus berhembus, Sulinggih yang dimaksudkan adalah Ida Shri Bhagawan Mas Dalem Segara Natha langsung menunjuk Nyoman Yudara,SH selaku kuasa hukumnya . Hal ini dimaksudkan, lantaran pemilik nama Welaka (Sebelum Mediksa) Putu Andika Putra, merasa telah difitnah dan telah dicemarkan nama baiknya.


Hal itu dipertegas dengan dirinya melaporkan ke Polda Bali pada Minggu, 07 Maret 2021 pukul 09.30 Wita. Dimana dalam Nomor laporan regrestasi : Dumas/39/III/2021//SPKT Polda Bali. Dirinya melaporkan seseorang pemilik akun Facebook bernama Nayaka Pidada dan Agus Gunawan.


"Klien kami dalam laporannya terkait postingan dari akun Facebook nama Nayaka Pidada yang memfitnah klien saya sebagai  pengikut Hare Krisna hanya karena dirinya sempat foto bersama AWK di Griya Sading," ungkap Yudara.


Tidak hanya itu, hal fitnah lainnya yang dinilai Shri Bhagawan kata Yudara adalah soal postingan tuduhan bahwa menjual banten dengan harga mencapai ratusan juta yang memaksa pada umat harus dibayarkan.



Kemudian soal kasus Dulang, demikian Yudara mempertegas bahwa sebelum dirinya ditunjuk selaku kuasa hukum. Hal utama adalah menanyakan kebenaran soal isi chetingan tersebut. 


"Saya harus tau, kejujurannya. Agar dalam mendampingi secara hukum, hal-hal apa yang bisa saya bantu nantinya. Pernyataan beliau, sama sekali tidak pernah melakukan chetingan itu. Bahkan ditegaskan beliau, itu bukan tulisannya. Saya harap polisi bisa cepat memproses laporan ini agar ketemu titik terang," jelas Yudara.


 Ditambahkannya, terhadap pemilik akun nama Nayaka Pidada dan Agus Gunawan diminta untuk gentle dan punya itikat baik untuk dapat mengklarifikasi. Atau bertemu langsung dengan mengambil tempat di PHDI Bali atau PHDI Bangli tempat Shri Bhagawan dilakukan upacara Mediksa.


"Sebenarnya klien kami hanya mita pertanggungjawaban dari mereka (Nayaka Pidada dan Agus Gunawan). Serta menanyakan apa maksud dan tujuannya mencemarkan nama baiknya. Beliau akan sangat memaafkan," Aku Yudara.


Sebelumnya, Sulinggih kelahiran 1994 itu sempat membuat postingan video pada akun @Ig (instagram). Video ynag berdurasi tidak sampai 60 detik itu menyebutkan dirinya tidak tau soal dulang dan memastikan itu bukanlah tulisan dirinya yang cheting beli dulang lanjut ke hotel.


Hal itu kembali diyakini Yudara bahwa selama ini, Shri Bhagawan hanya menyebut nama nanak kepada anak-anaknya (murid). Kepada masyarakat umum yang tangkil tidak pernah menyebut kata panggil nanak. 


"Jadi banyak kejanggalan pada tulisan itu. Makanya ini akan kita ungkap yang sebenarnya. Pastinya, klien saya membantah bahwa itu bukanlah chetingan tulisannya," pungkas Yudara.


Untuk diketahui, pemilik nama Putu Andika Putra menjalani prosesi mediksa bersama istri pada 22 Setember 2019 di Gria Kawan Bangli dan disahkan oleh PHDI Bangli. Sejak itu, pria kelahiran 1994 itu bergelar Ida Shri Bhagawan Mas Dalem Segara Natha dan istrinya, Ida Shri Bhagawan Istri Mas Muteran.[ar/r5]

Rabu, 10 Maret 2021

Wabup Kasta menghadiri Upacara Mlaspas dan Mecaru Rsi Gana


Balikini , Klungkung -
Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta didampingi Ny. Sri Kasta menghadiri Upacara Mlaspas dan Mecaru Rsi Gana bertempat di Pura Puseh lan Pura Bale Agung Desa Adat Akah pada Rabu, Buda Kliwon Gumbreg (10/3/2021).

Ketua Panitia Karya Ida Bagus Gede Diksa menyampaikan bahwa acara ini dilaksanakan dalam rangka Upacara Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini yang akan dilaksanakan pada Minggu Redite Pon Julungwangi tanggal 28 Maret 2021. Upacara Mlaspas dan Mecaru Rsi Gana dipuput oleh Peranda Gede Putra Abah saking Gria Tengah Desa Akah dan Peranda Gede Batu Aji saking Gria Batu Aji Desa Akah. 

"Dalam melaksanakan Upacara ini, masyarakat Desa Adat Akah Sudah menerapkan Proker COVID-19," ujarnya. 

Dalam Pelaksanaan Upacara tersebut, selain melakukan persembahyangan Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta dan Ny. Sri Kasta juga mengikuti Prosesi Upacara. 

Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengapresiasi jalannya Upacara Mlaspas dan Mecaru Rsi Gana ini, karena dalam pelaksanaannya sudah menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19. Wabup Kasta mengingatkan masyarakat Desa Akah untuk melaksanakan Protokol Kesehatan COVID-19 dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. 

"Semoga pandemi Covid-19 dapat segera berakhir sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan seperti biasanya,"ujar Wabup Kasta.  

Wabup Kasta mengharapkan pelaksanaan upacara ini dapat berjalan lancar dan dapat memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Klungkung dan khususnya masyarakat Desa Adat Akah (Cok/r2).

Selasa, 09 Maret 2021

Gubernur Keluarkan SE No 6, PPKM Diperpanjang Hingga 22 Maret


BaliKini ,Denpasar -
Upaya pemerintah menekan angka pertumbuhan kasus Covid dengan menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) secara ketat. Namun, justru perkembangan kasus pandemi Covid-19 makin meningkat dengan penambahan jumlah per harinya.


Bahkan soal adanya isu pencabutan perawatan bagi Pasien Covid untuk melakukan mandiri, dibuktikan hingga saat ini Selasa, 09 Maret 2021 mencatat jumlah pasien yang masih dalam perawatan di Bali ada 1.821 orang. 


Sementara itu, peningkatan kasus positif masih terus ada penambahan mencapai 256 orang. Untuk pasien sembuh penambahan sebanyak 282 orang dan kali ini ada tambahan 7 orang pasien covid-19 meninggal dunia. Sehingga dapatlah dirinci selama pandemi ada 989 orang meninggal akibat Covid-19.


Jumlah kasus secara kumulatif se Bali, untuk Positif ada 36.135 orang. Pasien sembuh selama pandemi, dicapai sebanyak 33.325 orang. Dengan terus terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Bali, ditegaskan kepada seluruh desa adat menghentikan segala bentuk keramaian yang mendatangkan banyak orang. 


Untuk sementara, pelaksanaan upacara adat atau keagamaan yang sudah terporgram agar dilaksanakan dengan jumlah peserta yang terbatas dan memenuhi protokol kesehatan.


Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker Standar dengan benar, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Mengurangi Bepergian, Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan. Serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.


SE Nomor 06 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, berlaku mulai tanggal 9 Maret s/d 22 Maret 2021. Hal ini merupakan upaya preventif pemerintah dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus Covid-19 di masyarakat.


Dalam Surat Edaran ini terdapat beberapa pengaturan baru yang merupakan perubahan dari Surat Edaran terdahulu (Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2021). Diantaranya, kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50% dari kapasitas normal, yang semula jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 21.00 Wita dilonggarkan dan dapat beroperasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara lebih ketat.[ar/r5]

Senin, 08 Maret 2021

Jelang Tahun Baru Saka 1943, Bupati Tamba Serahkan Insentif Bagi Tokoh Umat


BaliKini,Jembrana -
Jelang Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 pada hari Minggu(14/3), Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wakil I Gede Ngurah Patriana Krisna  menyerahkan bantuan insentif secara simbolis  kepada para tokoh adat dan agama se kabupaten Jembrana di Wantilan Pura Jagatnatha , senin (8/3/2021).

 Bantuan sekaligus wujud  perhatian pemerintah daerah bagi para tokoh umat dan agama yang ada di Kabupaten Jembrana

Dalam kesempatan itu, Bupati I Nengah Tamba mengatakan, peran tokoh dan para pemuka adat dan agama sampai saat ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan di kabupaten Jembrana,”kami tentu sangat menghargai kontribusi dan pengabdian para tokoh dan para pemuka agama dan adat yang ada di Kabupaten Jembrana atas perannya dalam ikut bersama-sama memajukan kabupaten Jembrana,” ujarnya.


Bupati, Tamba juga mengaku, kalau kontribusi dari pemerintah daerah masih belum sesuai dibandingkan pengabdian para tokoh dan pemuka adat dan agama selama ini, ”insentif yang diterima saat ini tentu masih sangat kecil Jika dibandingkan dengan pengabdian para pemuka agama selama ini. Kedepan kami terus berupaya agar insentif para pemuka dan tokoh-tokoh ini bisa meningkat” ujarnya.


Sementara Sulinggih ,  Ida Pandita Mpu Bujangga Siwa Tri Putra Dhaksa Dharma Kusuma dari Grya Lingga Murti kelurahan Dauh Waru kecamatan Jembrana mengaku, kalau insentif yang diberikan pemerintah kabupaten Jembrana merupakan suatu kebanggaan bagi para sulinggih termasuk para tokoh umat dan agama di kaupaten Jembrana.

"  Paica(insentif) oleh murdaning jagat(BupatI) tentu merupakan kebanggaan bagi kita semua, sebagai wujud kepedulian kepada para sulinggih dan para tokoh umat dan agama yang ada di Jembrana,”ujarnya.


Sementara  Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, I Gede Sujana mengatakan insentif yang disalurkan itu melalui mekanisme BKK ke desa. Totalnya mencapai Rp6.287.000.000,”dari total anggaran itu akan diberikan kepada para bendesa, sulinggih, kelian adat, pemangku Dangkayangan/Sad kayangan, guru ngaji,, Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N). Sementara untuk insentif bagi para  juru arah dan kelian tempek anggarannya berada di desa melalui APDDes,”pungkasnya(eka/r1).


Sabtu, 06 Maret 2021

Pasien Covid di Bali Dalam Perawatan Masih 1.965 orang


BaliKini, Denpasar -
Upaya pemerintah menekan angka pertumbuhan kasus Covid dengan menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) secara ketat. Namun, justru perkembangan kasus pandemi Covid-19 makin meningkat dengan penambahan jumlah per harinya.


Bahkan soal adanya isu pencabutan perawatan bagi Pasien Covid untuk melakukan mandiri, dibuktikan hingga saat ini Sabtu, 06 Maret 2021 mencatat jumlah pasien yang masih dalam perawatan di Bali ada 1.965 orang. 


Sementara itu, peningkatan kasus positif masih terus ada penambahan mencapai 153 orang. Untuk pasien sembuh penambahan sebanyak 219 orang dan kali ini ada tambahan 5 orang pasien covid-19 meninggal dunia. Sehingga dapatlah dirinci selama pandemi ada 975 orang meninggal akibat Covid-19.


Jumlah kasus secara kumulatif se Bali, untuk Positif ada 35.532 orang. Pasien sembuh selama pandemi, dicapai sebanyak 32.592 orang. Dengan terus terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Bali, ditegaskan kepada seluruh desa adat menghentikan segala bentuk keramaian yang mendatangkan banyak orang. 


Untuk sementara, pelaksanaan upacara adat atau keagamaan yang sudah terporgram agar dilaksanakan dengan jumlah peserta yang terbatas dan memenuhi protokol kesehatan.


Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker Standar dengan benar, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Mengurangi Bepergian, Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan. Serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.


SE Nomor 05 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, berlaku mulai tanggal 23 Februari s/d 08 Maret 2021. Hal ini merupakan upaya preventif pemerintah dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus Covid-19 di masyarakat.[ar/r5]

Jumat, 26 Februari 2021

Resmikan Gedung MDA Jembrana, Gubernur Koster: Penguatan Desa Adat


Balikini,Jembrana -
Gubernur Bali Wayan Koster meresmikan dan menghadiri pemlaspasan Gedung Majelis Desa Adat (MDA)  Kabupaten Jembrana  di Kota Negara, Jembrana pada Jumat (26/2) sore yang bertepatan dengan Purnama Sasih Kesanga, Sukra Pon, Wuku Kulantir. 


Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini menegaskan  bahwa usaha penguatan desa adat, sebagai pengawal utama adat dan budaya Bali harus dilakukan dengan serius dan niat baik. 


"Kalau tidak serius, seken dan saje, jangan harap. Kalau tidak ada restu alam, keberanian, pengalaman dan akses jangan harap juga bakal terwujud," ungkapnya.


Untuk penguatan tersebut, pihaknya sebagai Gubernur Bali memperjuangkan  dan mewujudkan regulasi hukum untuk memayungi desa adat yang dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2019. Perjuangan untuk merealisasikan hal itu tidaklah mudah. 


"Perda tersebut satu-satunya di Indonesia. Tidak mudah diwujudkan jika tanpa pengalaman dan akses di pusat. Ini langkah konkret saya untuk memperkuat desa adat di Bali, bukan hanya wacana. Saya pertaruhkan nama dan jabatan saya untuk muliakan dan hormati desa adat," tegasnya


Tak hanya  itu, pihaknya juga  berupaya mendapatkan dukungan berupa dana CSR untuk pembangunan gedung MDA seperti yang diresmikan saat ini.


Kembali terkait Perda Nomor 4 Tahun 2019, menurut Gubernur regulasi ini merupakan landasan untuk membangun adat istiadat di Bali dengan lembaga desa adatnya. "Kita urus lewat lembaga  pemerintahan yakni dinas PMA, yang juga satu-satunya di Indonesia. 

Orang dulu pesimis Perda ini tembus,  dinas ini juga tidak bisa diwujudkan,  tidak gampang tapi astungkara lolos semua," terangnya. 


Gubernur Koster yang juga didampingi Ny Putri Suastini Koster selaku Manggala Utama Paiketan Krama Istri (Pakis) Bali menuturian jauh sebelum menjadi Gubernur Bali, dirinya sem0at berkunjung ke Kantor Desa Adat di Provinsi Bali yang 'menumpang' di Dinas Kebudayaan. "Saya lihat kantornya nyelekak di pojok,  tidak memiliki ruang yang layak, diurus oleh pejabat setingkat kasi. Saya sedih dan prihatin, masa' namanya majelis agung tapi kantornya tidak mencerminkan keagungan," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini. 


Mulai dari itulah Gubernur Koster ingin mewujudkan kewibawaan desa adat dengan mendirikan kantor MDA yang representatif dan memiliki regulasi yang kokoh.


Desa adat dijelaskannya kini harus jalankan perda, maka harus ada majelis yang kuat untuk lakukan fungsi pembinaan dan pengayoman. "Harus ada kantor. Jadi saya bangunkan, tingkat provinsi tiga lantai, lanjut kabupaten/kota se-Bali. Semuanya sudah berjalan, tujuh sudah selesai, dan saya carikan semuanya dari CSR," ujarnya. "Dan Kantor MDA Jembrana ini istimewa, pertama kali kantor MDA kabupaten yang saya resmikan," sebutnya.


Sementara itu, Bendesa Agung MDA Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet sangat mengapresiasi pembangunan gedung kantor yang baru selesai dibangun itu. “Suksema Bapak Gubernur, semoga seluruh anggota MDA dan seluruh tingkatan bisa merasakan dan mengikuti semangat Bapak Gubernur Bali beserta jajarannya dalam menjaga Bali agar tetap ajeg, baik adat, budaya dan agamanya,” harapnya.


Gedung yang diberi nama Nangun Cipta tersebut dilaporkan menelan dana Rp 3,2 miliar dan dibangun di atas tanah provinsi seluas 7,7 are. Seluruh dana yang digunakan bersumber dari CSR PT Pertamina, Bank Mandiri dan PT Nindya Karya.[*]

Rabu, 24 Februari 2021

Jelang dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Jalani Prosesi Mejaya-jaya

BaliKini,Jembrana - Bupati dan Wakil Bupati Jembrana terpilih hasil pilkada serentak , menjalani prosesi mejaya – jaya, bertempat di pura Jagatnatha rabu 24/2/2021 . Prosesi mejaya-jaya  rangkaian dari pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih yang rencananya  akan digelar di Denpasar , jumat 26 Pebruari 2020.


Ritual   mejaya-jaya berlangsung sederhana dengan penerapan Protokol kesehatan . Selain kedua pasangan bupati dan wakil bupati tersebut, prosesi ini juga diikuti masing-masing istri .Upacara  mejaya jaya   diawali dengan persembahyangan bersama di pura Niti Praja yang dipuput oleh Ida Rsi Bujangga dari Grya Tegal Cangkring kecamatan Mendoyo.



Sementara untuk prosesi upacara mejaya-jaya, pasangan calon bupati dan wakil terpilih, I Nengah Tamba serta Gede Patriana Krisna  periode 2021-2024 didampingi istri masing-masing . Prosesi ini dipuput  Ida Pedanda Gede Ketut Putra Kemenuh dari Grya Ketugtug Kecamatan Jembrana .


Usai upacara mejaya-jaya, Ida Pedanda Gede Ketut Putra Kemenuh mengatakan, prosesi mejaya-jaya dilakukan agar pemimpin selalu “Jaya” (menang) dalam menjalankan tugas-tugasnya, sebelum menjalankan roda pemerintahan, bupati dan wakil bupati mutlak harus mengikuti upacara mejaya-jaya. “  Pemimpin dalam mengemban dan menjalankan tugas-tugasnya di pemerintahan selalu diberkahi ide, gagasan dan terobosan yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat,”ujarnya.


Ida Pedanda Kemenuh juga menegaskan secara niskala, kedua pemimpin Bupati dan Wakil Bupati agar diberikan jalan dan tuntunan kepada Ida Hyang Indra (Tuhan Yang Maha Esa). “ Kedua pemimpin, bupati dan wakil bupati ini agar selalu dianugrahi pikiran dan perbuatan yang luhur serta selalu dijauhkan dari segala bentuk “mala(masalah) ,”ungkapnya.


Atas terselesaikannya prosesi Mejaya – jaya ini  Bupati terpilih, I Nengah Tamba menyampaikan terimakasihnya atas bantuan berbagai pihak sehingga rangkaian prosesi berjalan lancar. Meski belum resmi dilantik , Ia juga menyampaikan rasa terimakasihnya   atas kepercayaan yang diberikan dalam memimpin kabupaten Jembrana. ”Kami bersama wakil bupati mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran di pemerintahan ini. Semua prosesi dan kegiatan  telah dilaksanakan dan berjalan lancar ,”ucapnya.


Nengah Tamba juga menegaskan  pihaknya  siap ngayah bersama wakil  bupati dengan segenap jajaran yang ada di Pemerintah kabupaten Jembrana. ”Kami bersama pak wakil, akan siap ngayah. Itu demi pengabdian kami dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,”pungkasnya. Dijadwalkan Bupati dan wakil bupati terpilih akan dilantik serentak oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada 26 Pebruari 2021 di Denpasar. Tempat pelantikan itu berubah , dari sebelumnya direncanakan di Pura Jagatnatha secara virtual. Sehari sebelum dilantik ,  akan digelar gladi bersih pelantikan bersama sama dengan 6 kabupaten di Bali yang menggelar pilkada serentak pada desember 2020.  (eka/r1).


 


 

I GN Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa Ikuti Prosesi "Mejaya-jaya"

Jelang Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

BaliKini , Denpasar- Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar 2021-2026, IGN Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa pada Selasa (23/2/2021) mengikuti upacara "Mejaya-jaya di Pura Agung Jagatnatha Denpasar.


[ Teks Foto : Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar terpilih  IGN Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa mengikuti prosesi upacara “Mejaya-jaya”, Selasa (23/2/2021) di Pura Agung Jagatnatha Denpasar yang dipuput Ida Pedanda Wayahan Wanasari, Sanur ]


Pelaksanaan upacara "Mejaya-jaya" bertepatan Anggara Kasih Kulantir yang tetap disiplin pada penerapan protokol kesehatan serta dipuput Ida Pedanda Wayahan Wanasari, Sanur. Upacara "Mejaya-jaya" merupakan rangkaian  dari pelaksanaan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang akan dilaksanakan serentak bersama pelantikan Bupati terpilih se-Bali pada tanggal 26 Februari mendatang. Pelaksanaan "Mejaya-jaya" berlangsung pukul 16.00 Witta dengan kehadiran Wali Kota I GN Jaya Negara dan Wakil Wali Kota, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi istri  membawa perlengkapan persembahyangan.


Ida Pedanda Wayahan Wanasari, Sanur usai pelaksanaan "Mejaya-jaya" menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara ini sebgaai sebuah kewajiban setiap melaksnaakan pemilihan pemimpin baik itu Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Sehingga usai  perhelatan pemilihan Kepala Daerah ini dapat dilaksanakan penyucian diri kembali sehingga dapat diberikan tuntunan oleh Ida Shang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga dari pelaksanana upacara ini dengan prosesi penyucian dari hati, mata, telinga hingga kepala. Hal ini juga sebagai implementasi dari Tri Kaya Parisudha yakni tiga perbuatan yang di sucikan sesuai dengan ajaran agama Hindu dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat Denpasar. "Jadi intinya upacara ini menyucikan diri dari sosok pemimpin agar sukses dalam menjalankan tugas kepemimpinan secara sekala dan niskala, semoga dapat melaksanakan tugas kepemimpinan ini secara baik dan benar hingga akhir purna tugas nanti," ujar Ida Pedanda Wayahan Wanasari.


Sementara Wali Kota Denpasar, I GN Jaya Negara menyampaikan ucapan terima ksih kepada seluruh element masyarakat Kota  Denpasar yang telah mensukseskan pelaksanaan Pilwali Denpasar beberapa waktu lalu. "Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Denpasar yang telah memberikan kepercayaan kepada kami memimpin Denpasar," ujar Jaya Negara, sembari mohon dukungan seluruh element masyarakat dalam mensukseskan pelaksanaan roda pembangunan dan pelayanan di Kota Denpasar. Hal senada juga disampaikan Wakil Walikota terpilih Kadek Agus Arya Wibawa. " Mari   bersama sama membangun Kota Denpasar yang kita cintai," ajaknya . (pur/r3)

Senin, 22 Februari 2021

Empu Keris Pejetan Seorang Wanita, Nyi Sombro

Bali Kini -Keris pejetan bisa terjadi karena para empu jaman dulu sangat sakti. Sehingga Empu ini punya ciri setiap membuat pusaka. Dari bentuk yg ditampilkan oleh sang empu pada jaman dahulu (Mjapahit), maka bentuk keris pejetan akan terlihat sedikit kaku dan biasanya berupa pejetan tangan dan hanya dengan ibu jari. 



Sang empu membentuk keris sering terlihat permukaan yang terlihat cekung yang berupa bekas ibu jari dari sang empu. Membuat keris dengan pejetan tangan merupakan hal yg biasa bagi para empu yg hidup pada waktu itu. Pada zaman sekarang ini, tak banyak empu yg mampu melakukan pembentukan keris dengan pejetan tangan, mungkin karena kemampuan ilmu kanuragan memang sudah jauh berada dibawah pengetahuan para empu pada masa lalu. 


 “Empu yang terkenal dengan keris pejetannya misalnya Nyi Sombro. Dia ceritanya berasal dari Jawa barat,”kata KRT Indro Aryo Nagoro. 

Ditambahkannya, dalam proses membuat keris saat pengisian gaib pada keris lewat cara dipejet (ditekan-bhs Indonesia ) dengan tangan kosong. Biasanya ketika memejet keris ketika besi yang ditempa masih panas, menyala merah. 


 Dalam pengisian gaib, empu memasukan kekuatan yangg berasal dari dirinya (berupa daya Bio Magnetik Elektrik) ke dalam wesi aji yang sebenarnya telah memiliki kekuatan magnetik elektronika. Sehingga terbentuklah isi dalam wesi aji. Untuk mengetahui isi / khodam yg berada dalam keris, maka dapat dilakukan dengan melepas jiwa (sukma) dan melakukan komunikasi dengan kekuatan yang berada dalam keris tersebut.


 “Saya pernah mendapat keris pejetan yang ada tanda sidik jari empu pembuatnya. Keris itu asli dibuat empu jaman dulu,”katanya.

 Lalu bagaimana membedakan keris pejetan asli atau palsu? Dituturkannya bagi yang telah berpengalaman dengan melihat keris pejetan secara batin telah mengetahui keris itu asli atau buatan baru yang direkayasa seperti pejetan. Salah satu cirinya misalnya bentuk keris pejetan buatan Nyi Sombro biasanya berbentuk bethok, keris kecil. Meski di keris-keris yang lebih besar juga ada pejetan. 


 “Jumlah pejetan  dalam keris biasanya ganjil yaitu 3, 5, 7 dan seterusnya,”tukasnya.


 Dulu proses pembuatan sebilah keris bertuah (keris dengan muatan gaib) pun tak sembarangan. Tak seperti pengrajin-pengrajin keris zaman sekarang yang dapat membuat keris dalam waktu kurang dari dua minggu, pembuatan keris bertuah ini dapat memakan waktu berbulan-bulan dengan berbagai ritual yang harus dijalani. Dari mulai membuat sesaji, berpuasa, sampai bersemedi di tempat-tempat khusus seperti Pura atau gunung. 


Pembuatannya selalu disertai doa-doa tertentu, berbagai mantera, serta upacara dan sesaji khusus. Doa pertama seorang empu ketika akam mulai menempa keris adalah memohon kepada Yang Maha Kuasa, agar keris buatannya tidak akan mencelakakan pemiliknya maupun orang lain. Doa-doa itu juga diikuti dengan tapa brata dan lelaku, antara lain tidak tidur, tidak makan, tidak menyentuh lawan jenis pada saat-saat tertentu.


Bahan baku pembuatan keris adalah besi, baja, dan bahan pamor. Selain itu perlu juga menentukan kapan hari baik untuk memulai pembuatan keris tersebut. Kemudian penting juga untuk mengadakan upacara pembersihan terhadap alat-alat yang akan digunakan berupa cetakan keris yang terbuat dari tanah liat. 


Setelah itu logam besi campuran dilelehkan dalam cetakan yang akhirnya akan membentuk kelok-kelok sebilah keris, sesuai kehendak si pembuat. Barulah kemudian dengan teknik-teknik tertentu keris disempurnakan dengan pahatan-pahatan pada permukaannya hingga menghasilkan bentuk dan motif yang khas.


“Keris ini untuk menunjukkan kesaktian pemilik kerisnya. Jaman dulu ketika ada orang memiliki keris pejetan menimbulkan rasa segan dan takut pada orang lain,”tandasnya.

 

Tanda pejetan ini berada di bilah keris yang ada pamornya. Diterangkan oleh Indro, pamor adalah suatu bentuk lapisan yang terbentuk pada saat pengerjaan keris yang berulang-ulang dikenakan pemanasan pada tungku. Pada saat proses berlangsungnya pembuatan keris, maka keris dipanaskan beberapa kali agar dalam pembentukkannya dapat sesuai dengan yang diinginkan. (dody/r3)

Kamis, 18 Februari 2021

Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Mengajar di Desa Nyanglan Klungkung

BaliKini, Klungkung - Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Denpasar gelar KMHDI Mengajar yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nyanglan, bertempat di Balai Desa Nyanglan, Klungkung, pada Selasa (16/2). 


Ketua Pelaksana, I Putu Putra Semadhi menjelaskan di masa pandemi Covid-19 ini, tidak menutup semangat para siswa-siswi SDN Nyangalan untuk mengikuti kegiatan KMHDI Mengajar. 



KMHDI Mengajar yang dibuka secara resmi oleh Jro Bendesa Desa Adat Nyanglan tersebut digelar hanya satu hari. "Karena situasi pandemi, kami hanya melibatkan sebanyak 28 siswa yang terdiri dari kelas V dan kelas VI, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.


Lebih lanjut, Putu Putra Semadhi mengungkapkan tujuan diadakannya kegiatan ini disamping mengajar dan menambah wawasan siswa dan siswi, yaitu juga memperkenalkan organisasi KMHDI.


"Dalam kegiatan ini kami panitia berharap agar adik-adik dapat termotivasi untuk berpikir kedepan dan selalu melakukan kegiatan positif untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar," jelasnya.


Ditemui pada kesempatan yang sama, Ketua PC KMHDI Denpasar, Putu Asrinidevy menjelaskan pelaksanaan kegiatan KMHDI Mengajar menyasar siswa-siswi sekolah dasar. Hal ini didasarkan dengan kesadaran penuh pentingnya pendidikan sejak dini untuk membentuk nilai-nilai pada anak. 


"Biasanya kegiatan ini diadakan serangkaian dengan hari pendidikan, dikarenakan pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia khususnya di Bali maka diputuskan kegiatan ini diundur menjadi hari ini," tambahnya.


Putu Asrinidevy juga berterima kepada sponsor yang telah berkontribusi dalam kegiatan KMHDI Mengajar. "Seperti Bank BPD Bali Cabang Renon, Balai Bahasa Provinsi Bali, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, Percetakan Paramita, Toko Buku Berata, Komunitas Jejak Literasi dan sponsor lainnya yang telah berpartisipasi menyukseskan KMHDI Mengajar di Desa Nyanglan," jelasnya.


Selain kegiatan KMHDI Mengajar, PC KMHDI Denpasar juga menggelar KMHDI Beraksi dengan membagikan beberapa bantuan berupa sembako kepada masyarakat di Desa Nyanglan. 


Putu Asrinidevy mengharapkan semoga sedikit bantuan yang diberikan dapat meringankan sedikit beban masyarakat. "Karena tidak banyak yang dapat kami lakukan, semoga ini dapat bermanfaat bagi mereka," harapnya.*

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved