-->

Minggu, 15 Mei 2022

Pelaku Wisata, Awal Kelola Villa Kini Menjadi Nelayan Akibat Sepi Pengunjung


BALIKINI.NET, KARANGASEMCovid-19 menjadi ketakutan besar bagi pelaku wisata, karena hal tersebut menjadi penghalang wisatawan mancanegara datang berkunjung ke Bali. Apalagi, perekonomian Bali sebagian berasal dari sektor pariwisata.

Seperti cerita I Nyoman Karya (56) yang merupakan salah seorang pelaku wisata asal Desa Bunutan, Amed, Kecamatan Abang, Karangasem yang mengelola sebuah Villa di kawasan Bunutan, Amed. Villa Taman Padi, dulunya ramai dihuni wisatawan mancanegara. Di massa jayanya, villa tersebut selalu full booking, utamanya di bulan Juli dan Agustus. 

Namun semenjak pandemi Covid-19 menyerang, tamu yang datang sepi bahkan sampai nol. Hal tersebut mengakibatkan kerugian. Apalagi, villa yang dibangunnya tersebut, dengan pinjaman modal bank bahkan belum lunas. Pandemi Covid-19 telah merusak rencana yang ia buat. Sehingga terpaksa, dirinya harus jual aset untuk melunasi hutang. 

"Ada 14 kamar, sampai saat ini masih sepi," Ujarnya. Pemasukan pun tidak ada, hingga tidak dapat lagi membayar karyawan. Karena hal itu, 6 orang karyawan yang bekerja di Villa itu terpaksa harus dirumahkan sementara. 

Semenjak sepi, Karya mengaku harus beralih profesi sebagai nelayan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Namun sayangnya, akhir-akhir ini tangkapan ikannya pun sepi karena faktor alam. 

Dirinya berharap agar situasi menuju endemi seperti saat ini, Amed dikunjungi wisatawan mancanegara lagi. 

"Wisatawan mancanegara mulai masuk belakangan ini meskipun belum signifikan, kebanyakan datang dari jaringan diving di Denpasar yang ingin diving di Amed. Hanya saja sejauh ini baru sebatas aktivitas diving. Habis Diving mereka kembali ke denpasar atau ke tempat lain dimana mereka menginap," Katanya, Minggu (15/5/2022). 

Diakuinya hunian Villa dan Hotel di Amed memang masih sepi, karena para wisatawan hanya ke Amed untuk melaksanakan aktivitas Diving saja. (Ami)

Sabtu, 14 Mei 2022

Peran Internet Dan Warga Masyarakat Dalam Melestarikan Lontar


BALIKINI.net, KARANGASEM Museum Pustaka Lontar Desa Dukuh Penaban merupakan salah satu kekayaan adat budaya yang ada di Kabupaten Karangasem. Seperti yang kita ketahui, lontar merupakan warisan budaya benda yang patut dilestarikan keberadaannya. Lontar di sini menjadi ikon untuk Desa Dukuh Penaban yang kini tengah berjuang untuk dapat tercatat sebagai desa wisata. 

Di Desa ini sebagian besar masyarakatnya memiliki lontar di rumahnya masing-masing. Bahkan terdapat Lontar tertua yang berusia lebih dari 300 tahun. Tak hanya Lontar, Maestro Lontar yang telah mendunia pun ada di Desa ini, bernama Ida I Dewa Gede Catra yang kini berusia 85 tahun. Diusia senjanya, beliau masih cekatan dalam menulis, merawat dan menggali kekayaan pesan-pesan kebajikan yang ada di dalam lontar. Nama beliau tercatat dalam rekor MURI sebagai penyulih dan penulis Lontar Terbanyak. 

Menurut Penyarikan Desa Adat, I Nengah Sudana yang sekaligus sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata Di Museum Pustaka Lontar menceritakan jika awalnya museum tersebut rencananya hanya akan dijadikan gudang untuk sekadar menyimpan lontar saja. Namun gagasan brilian muncul dari tokoh masyarakat agar tak hanya menjadi sebuah gudang, namun sesuatu yang lebih berharga lagi. Layaknya harta karun yang hanya disimpan saja, tanpa dipamerkan ke banyak orang. Sehingga tercetuslah pembangunan Museum Pustaka Lontar yang kini berhasil meraih Rekor MURI dan juga penghargaan lainnya. "Kami berhasil tercatat di rekor MURI tahun 2020 sebagai Pemilik Ide Membangun Museum Lontar,"Kata Nengah Sudana. Kini Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban memiliki hampir 700 cakep dan ribuan salinan isi naskah lontar yang memuat tentang naskah  pengobatan, silsilah atau sejarah, arsitektur, kepemimpinan, kuliner, permainan, pertanian, dan karya sastra.

Local campaign dan internet sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dari kemajuan Museum Pustaka Lontar ini. Usaha-usaha tokoh masyarakat memperkenalkan lontar ke hadapan dunia tentu saja jadi salah satu kunci keberhasilan. 

"Sebetulnya itu memulainya di media sosial. Karena kebetulan yang terlibat di dalamnya merupakan tokoh-tokoh yang memiliki akses yang sangat luas, seperti pak Sugi Lanus, Pak Dewa Gede Catra, Pak Ketut Artana yang notabene selaku qurator, disamping kegiatan yang dilaksanakan dalam pendirian desa wisata itu melibatkan masyarakat keseluruhan,"terang Nengah Sudana. 

Untuk diketahui, Guru Sugi Lanus tercatat namanya dalam rekor MURI sebagai pembaca serta peneliti manuskrip lontar Bali dan Jawa Kuno. Di tahun 2006 beliau mendirikan Hanacaraka Institute yang konsentrasi kerjanya adalah meneliti lontar Bali dan Lombok.

Sementara, lontar sendiri merupakan benda yang rapuh dan gampang rusak m maka untuk mencegah hal tersebut, maka masyarakat berinisiatif untuk men-digitalisasi lontar. Demi menyelamatkan transkrip dan naskah lontar. Metode yang digunakan sebagai pengalihmediaan naskah lontar ke dalam bentuk digital adalah menggunakan metode partisipatoris. Yang dilakukan oleh para pengelola museum dengan materi pelatihan penguasaan kamera, pencahayaan, operasional meja reprograf, dan penyuntingan file digital untuk kebutuhan museum serta pembuatan e-book.

Peran penting Internet bagi Nengah Sudana dalam memajukan Museum Pustaka Lontar sangat berpengaruh besar. Katanya, tanpa Internet dunia akan terasa gelap. "Internet sekarang sangat dibutuhkan karena tanpa Internet, kegiatan di museum sekecil apapun bisa kita akses melalui medsos (media sosial),"ujarnya,Sabtu (14/5/2022). Tentu saja hal ini akan memberikan ruang eksistensi bagi Museum Pustaka Lontar. (Ami)

Jumat, 13 Mei 2022

Peringatan Hardiknas Di Karangasem, Bupati Gede Dana Serahkan SK Ratusan CPNS Dan PPPK


BALIKINI.net, KARANGASEMBupati Karangasem menyampaikan ucapan selamat kepada para penerima SK CPNS dan PPPK menjadi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini disampaikan Bupati dalam sambutannya saat memimpin Apel memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022 di Karangasem, Jumat (13/5/2022). 

Puncak Peringatan Hardiknas yang ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera bertempat di Lapangan Tanah Aron juga dirangkaikan dengan acara penyerahan Surat Keputusan (SK) bagi 115 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2021 dan 2 orang CPNS dari Kerjasama Sekolah Tinggi Perhubungan Darat ( STHD) serta 528 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) jabatan fungsional Guru serta sekaligus melantik dalam jabatan fungsional guru pertama kali. 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Gede Dana menyampaikan pesan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) RI, Nadiem Makarim.

Menurutnya, secara garis besar kurikulum merdeka terbukti mampu mengurangi hilangnya dampak hilangnya pembelajaran. “Di tahun ketiga ini, kurikulum merdeka sudah diterapkan di sekitar 140 ribu satuan pendidikan yang ada di seluruh Indonesia. Itu berarti ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang lebih baik, menyenangkan dan memerdekakan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan, para siswa sekarang tidak lagi perlu belajar dengan tes kelulusan nasional. “Karena asesmen nasional yang digunakan sekarang tidak menghukum guru dan murid. Tetapi sebagai referensi mendorong agar guru terus belajar, serta supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif,” tambahnya.

Usai membacakan Pidato Mendikbud-Ristek RI, Bupati juga menambahkan, bahwa Kabupaten Karangasem saat ini sangat membutuhkan tenaga ASN dalam memajukan pembangunan daerah. Untuk itu, Ia berpesan kepada para penerima SK, jangan pernah ada lagi yang mempunyai keinginan mengajukan permohonan pindah. Karena sebagaimana surat perjanjian yang telah ditandatangani, ASN yang dilantik wajib mengabdikan diri di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem paling singkat 15 tahun. 

“Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 27 Tahun 2021, khususnya Pasal 52 ayat (2) yang menyatakan, dalam hal pelamar sudah dinyatakan lulus oleh PPK, jika tetap mengajukan pindah, maka yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri,” jelas Bupati. 

Selain itu, untuk CPNS yang menerima SK, Bupati mengatakan, mereka akan menjalani masa percobaan selama satu tahun. Sehingga belum ada jaminan pasti akan diangkat menjadi PNS. Demikian juga dengan PPPK, tentu akan ada evaluasi terhadap disiplin dan kinerja yang akan berdampak pada pemutusan hubungan perjanjian kerja jika terjadi. “Mari tunjukan kinerja terbaik kalian dalam memajukan Kabupaten Karangasem,” tutupnya (ami) 

Kamis, 12 Mei 2022

Gunakan Dana Pribadi, Bupati Gede Dana Pimpin Gotong Royong Rehab Rumah Warga Miskin di Desa Ababi


Karangasem, Bali Kini - Setelah menginap dan melihat secara langsung kondisi rumah dan kehidupan keluarga I Wayan Pasek (70), warga kurang mampu asal Banjar Dinas Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem sekitar sepekan lalu, Bupati Gede Dana langsung bergerak cepat membatu rehab rumah warga yang sehari hari bekerja sebagai buruh panjat kelapa tersebut.

Bupati Gede Dana bersama staf Prokopim turun langsung memimpin gotong royong untuk merehab rumah Wayan Pasek bersama warga, Kawil dan Perbekel setempat, Kamis (12/5/2022). Bupati I Gede Dana kepada awak media menyampaikan, perbaikan atau rehab rumah Wayan Pasek memang diupayakan agar secepatnya dilakukan karena kondisi rumah warga tersebut sudah sangat memprihatinkan. Utamanya pada bagian atap yang sudah hampir ambruk.

"Kasian kalau tidak segera diperbaiki, atap rumahnya bisa ambruk. Apalagi sudah mendekati musim hujan beberapa bulan lagi. Jadi saya mengajak warga untuk bergotong royong melakukan rehab rumah pak Wayan Pasek," ungkap Bupati Asal Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem ini. 

Untuk rehab sendiri dilaksanakan dengan dana pribadi dan sumbangan dari para donatur. "Pakai dana pribadi dan sumbangan dari donatur, karena ini harus segera jadi kalau menunggu anggaran Bedah Rumah dari APBD prosesnya membutuhkan waktu," tegas Gede Dana, sembari mengatakan sesuai rencana rehab rumah Wayan Pasek tersebut diupayakan selesai dalam sehari.

Selain itu, sesuai aturan bantuan bedah rumah syaratnya harus lahan milik pribadi, sementara keluarga Wayan Pasek ini istilahnya nyakap atau penggarap dan tinggal di lahan milik warga lainnya. Sehingga yang paling bisa dilakukan adalah dengan dana pribadi dan bantuan donatur yang dilaksanakan secara bergotong royong. 

Untuk diketahui, Wayan Pasek sendiri tinggal bersama istri Ni Ketut Rai dan salah seorang anaknya, Nyoman Yasa. Keluarga yang tinggal di lahan milik orang ini, menggantungkan hidup sebagai tukang panjat kelapa. Sedangkan, Wayan Pasek dan Ni Ketut Rai sendiri lebih banyak tinggal di rumah lantaran faktor usia. "Ada enam orang anak, tetapi hanya satu yang masih tinggal dirumah, sisanya ada merantau," sebut Ketut Rai.

Dikatakan Ni Ketut Rai, untuk memenuhi kebutuhan hidup, selain dibantu oleh anak-anaknya, juga bergantung kepada Nyoman Yasa yang berprofesi sebagai tukang panjat kelapa. Dari hasil menjadi tukang panjat kelapa, hanya bisa untuk bertahan hidup karena tidak tentu ada orang yang mencari tukang panjat. "Kadang seminggu dua kali, setiap kali bisa sampai 35 pohon dengan upah Rp 6000 per pohon," kesahnya.

Sebagai pemerintah, dirinya memiliki tanggung jawab terhadap kondisi masyarakat di Karangasem. Pihaknya berharap dengan bantuan rehab ini, keluarga Wayan Pasek bisa tinggal di rumah yang layak huni. Kedepan gerakan bersama membantu masyarakat kurang mampu semacam ini akan terus dilaksanakan.(ami) 

Rabu, 11 Mei 2022

Pak Lurah Ajak Satpol-PP Datangi Kos-kosan di Karangasem, Ada Apa?


BALIKINI.NET | KARANGASEM - Sejumlah Satpol PP bersama Polsek Karangasem juga menggandeng Pak Lurah terlihat mendatangi kos-kosan yang berada di belakang Polres Karangasem untuk melaksanakan sidak. Rupa-rupanya, sidak tersebut dilaksanakan dalam rangka menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di wilayah Kecamatan Karangasem.

Pendataan ini menyasar pada penduduk pendatang, tujuannya untuk tertib administrasi kependudukan sekaligus menertibkan penduduk pendatang tanpa identitas, termasuk pendataan jumlah penduduk pendatang yang ber-KTP luar Bali. 

Hal tersebut dikatakan Lurah karangasem, Made Ardana Putra ketika ditanyai pada Rabu (11/5/2022). "Kami dibantu Linmas Pol PP Karangasem dan Polsek Karangasem untuk mendata kiranya ada warga dari luar daerah yang masuk ke kelurahan Karangasem, hendaknya kita imbau untuk terus melapor kepada kaling atau kelurahan," Ujar Pak Lurah. 

Pihaknya pagi ini turun menyusuri tiga titik lokasi, diantaranya ialah Lingkungan Bangras dan Lingkungan Karang Langko. Diakuinya, sidak kali ini, masih minim didapati warga penduduk pendatang. "Mungkin karena baru seminggu lewat hari raya mungkin warga yang mudik ada yang belum balik," Katanya. Untuk itu, pendataan akan kembali dijadwalkan ulang agar dapat menjaring warga pendatang ber-KTP Luar Bali. 

Sementara, sidak seperti ini akan dilaksanakan juga di wilayah kelurahan lainnya.(Ami)

Kasus DBD Melonjak, Dinas Kesehatan Laksanakan Fogging

 

Wilayah Ini Paling Banyak Terdampak

BALIKINI.NET | KARANGASEM - Kasus Demam Berdarah Dengue marak melanda warga masyarakat di Kabupaten Karangasem akhir-akhir ini. Dimana banyak pasien penderita DBD yang sampai diharuskan opname di sejumlah rumah sakit. Untuk itu Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem lakukan upaya pencegahan dengan memberantas nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit ini. Salah satu cara yakni dengan melaksanakan pengasapan bahan pestisida atau lebih dikenal dengan fogging ke berbagai titik wilayah. 

"Untuk hari ini kita laksanakan fogging di wilayah Bungaya, kecamatan Bebandem," Kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama, Rabu (11/5/2022).

Sementara, terkait jumlah warga Karangasem yang terserang penyakit DBD, dibeberkan Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Karangasem, I Wayan Gede Suweca jika ada lebih dari 300 warga di seluruh Kabupaten Karangasem yang tercatat terinfeksi DBD di tahun 2022 ini. "Paling banyak itu di wilayah Kecamatan Karangasem. Warga yang terinfeksi DBD melonjak di bulan April ini,"terangnya. 

Selanjutnya, upaya terus dilaksanakan guna mencegah makin meluasnya DBD di Kabupaten Karangasem. Masyarakat juga diimbau agar melaksanakan pencegahan dengan 3M yakni Menutup, Menguras, Mendaur ulang barang utamanya yang berpotensi berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. (Ami)

Selasa, 10 Mei 2022

Program Atma Kerthi Disambut Antusias, Dana 600 Juta Rupiah Direalisasikan Untuk Warga Karangasem Urus Akta Kematian

 

BALIKINI.NET | KARANGASEM - Antusiasme masyarakat Karangasem semakin tinggi pasca diterapkannya program Atma Kerthi yakni memberikan dana santunan pada masyarakat yang mau mengurus akta kematian, guna memotivasi warga disiplin administrasi kependudukan. 

Dikonfirmasi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karangasem, I Made Kusuma Negara, Selasa (10/5/2022) mengatakan perihal program Atma Kerthi tersebut memang diminati masyarakat. Dijelaskannya dari jumlah warga di 8 kecamatan di Karangasem berdasarkan data Tabulasi, Pemohon program Atma Kerthi kepengurusan akta kematian pertanggal 24 Februari hingga 26 April 2022, jumlahnya 600 orang. Masing-masing dari kecamatan Sidemen 52, Selat 56, Rendang 36, Manggis 61, Kubu 76  Karangasem 129, Bebandem 80, Abang 110.

"Untuk yang sudah realisasi mendapatkan penghargaan akta kematian yang nominalnya 1 Juta Rupiah perorang. Itu jumlahnya 600 orang, dengan dana yang terealisasi 600 Juta Rupiah,"terang Kusuma Negara.

Terlepas masih adanya data warga yang masih belum valid, namun diakui program ini berhasil membantu dalam memvalidasi data. "Jika dibandingkan sebelumnya, memang sekarang masyarakat yang mau mengurus akta kematian meningkat jumlahnya,"ujar Kusuma Negara. Peningkatan tersebut, tercatat sudah mencapai 2700 warga Karangasem yang telah mengurus akta kematian.  

Untuk diketahui, syarat dalam mengurus akta kematian penduduk yakni; yang meninggal merupakan warga Karangasem yang telah terdata dalam data base kependudukan Karangasem. Warga dipersilahkan mengajukan surat permohonan penghargaan pada bupati dan surat pernyataan ahli waris, masing-masing bermaterai 10.000 yang diketahui oleh Perbekel/Lurah. Serta melengkapi fotocopy KTP ahli waris, fotocopy rekening bank, fotocopy kutipan akta kematian, fotocopy NPWP. "Kalau tidak punya NPWP, kena potongan 6% administrasi di Bank,"sambung Kusuma Negara. 

Selanjutnya, pihaknya berharap  agar program ini tetap dapat berjalan dengan baik kedepannya. (Ami)

Terobosan Baru, Bapas Karangasem Siapkan Petugas Bahasa Isyarat

 

BALIKINI.NET | KARANGASEM - Pelayanan publik berbasis HAM bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pada semua unit kerja di lingkungan Kemenkumham. Selain berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan penerima layanan, juga harus berpedoman pada prinsip-prinsip HAM.

Menindaklanjuti komitmen penyelenggaraan pelayanan publik berbasis Hak AsasI Manusia (HAM), Bapas Kelas II Karangasem menandatangani perjanjian Kerjasama dengan SLB Negeri 1 Karangasem dalam rangka penyediaan petugas Bahasa isyarat. 

“Pelayanan prima harus diberikan kepada setiap pengguna layanan tanpa kecuali, termasuk bagi mereka yang berkebutuhan khusus, kami mencoba memfasilitasi penyandang tuna rungu dan wicara agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan para petugas, untuk memastikan mereka memperoleh pelayanan terbaik, tutur Kabapas, Kadek Dedy Wirawan. 

Kepala Divisi Pemasyarakatan Hukum dan HAM Bali, Gun Gun Gunawan mengapresiasi langkah Bapas Karangasem yang serius menggarap peningkatan kualitas layanan bagi pengguna layanan prioritas. 

“Pelayanan berbasis HAM harus terus diupayakan dalam berbagai aspek, tidak hanya dari sisi sarana prasarana, tetapi juga dari sisi sumber daya manusia, termasuk penterjemah bahasa isyarat, papar Gun Gun.

Pelayanan publik di lingkungan Kanwil Kemenkumham Bali diharapkan mampu menyelenggarakan layanan yang semakin adil dan sesuai kebutuhan masyarakat kelompok rentan.

"Ini merupaka satu lompatan nyata yang dilakukan Bapas Karangasem dan sudah memulai dengan menyediakan SDM penerjemah bahasa isyarat bagi pengguna layanan," kata Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved