-->

Senin, 01 April 2024

Prodi Agroteknologi Unwar Gelar Sidang Istimewa Bebas Tugas Akhir


Denpasar, Bali Kini
- Terobos dilakukan oleh Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (Unwar) dengan menggelar sidang istimewa bebas tugas akhir terhadap mahasiswa atas nama I Gede Kariasa. Sidang bebas tugas akhir ini didasarkan pada Permendikbud No. 53 tahun 2023, pasal 18 ayat 9 tentang tugas akhir tidak harus skripsi.


I Gede mendapatkan keistimewaan bebas tugas akhir karena prestasinya dan keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaan. Kariasa  berhasil meraih prestasi dengan memenangkan lomba karya tulis ilmiah di tingkat nasional dan internasional, termasuk aktif dalam kegiatan Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK-Ormawa) hingga lolos Program Abdidaya pada tahun 2023 di Jember.


"Kariasa bebas skripsi karena menang beberapa lomba, termasuk lolos Abdidaya. Ini terobosan baru, dimana prestasi mahasiswa dihargai. Sidang hari ini cenderung bersifat promosi agar mahasiswa lain juga mengikuti jejak seniornya" kata Kaprodi Agroteknologi, Unwar Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M.Si dalam sambutannya pada pembukaan sidang di Denpasar pada Senin (1/4).


Udayana menegaskan dalam sidang istimewa mahasiswa diberikan kesempatan memaparkan karya ilmiah yang dihasilkan. Peserta yang hadir kemudian diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan untuk melakukan pendalaman.


Dekan Fakultas Pertanian-Unwar Prof. Dr. Ir. Luh Suriati, M.Si menyampaikan bahwa sidang bebas skripsi menjadi tonggak sejarah memulai program yang merangsang mahasiswa untuk berprestasi. "Upaya ini selain baik bagi institusi juga baik bagi mahasiswa. Prestasi mahasiswa merupakan tolak ukur bagi akreditasi lembaga" papar Suriati [ar/r3]

Senin, 26 Februari 2024

Ketua DPRD Karangasem Ucapkan Hari Raya Galungan & Kuningan serta Ntepi Caka 1946

(  Foto :I Wayan Suastika, ST )

Bali Kini - DPRD Kabupaten Karangasem Mengucapkan “Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Nyepi Caka 1946 ”

Semoga Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Nyepi menjadi momen yang penuh dengan kegembiraan, keceriaan, dan kebahagiaan yang tak terbatas. Selamat merayakan hari besar ini bersama keluarga dan kerabat tercinta, kata I Wayan Suastika, ST Ketua DPRD Kabupaten Karangasem. Rabu 21/2/2024

Sekali lagi, datanglah hari raya Galungan dan Kuningan serta Nyepi yang penuh kegembiraan. Semoga Tuhan memberkati kita semua dengan keberkahan dan kebahagiaan di hari yang spesial ini.

Selamat menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi semua umat Hindu dimanapun berada dan masyarakat Karangasem pada khususnya. Mari kita mengalahkan segala hal keburukan dengan memberikan lebih banyak kebaikan dan kedamaian untuk semua.


   

Semoga ibadah kita berjalan dengan baik di hari besar ini. Semoga segala harapan segera terwujud. Selamat Hari Raya Galungan dan Kunungan serta Nyepi Caka 1946 . Semoga hari ini membawa kebahagiaan yang tak terduga, ucap Politisi PDIP asal Juwuklegi Kecamatan Selat tersebut.[tim /lpt ] 

Senin, 19 Februari 2024

TK Hindu Udiana Sari Laksanakan Outing Class Di Pondok Indi


Tabanan, Bali Kini
-T K Hindu Udiana Sari mengajak anak didiknya untuk mengikuti kegiatan Outing Class, Sabtu (17/2/2024). Kegiatan Outing Class dilaksanakan di Pondok Indi diikuti oleh 50 orang anak. 


Guru pembimbing, Karmila Wahyu Ningsih, SE., AK., S.Pd mengatakan jika kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi rasa jenuh anak ketika belajar, selain itu juga dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta kecintaan anak-anak pada lingkungan sekitar. Anak-anak juga dapat meningkatkan kreatifitasnya untuk membuat  Roti terutama Roti Tart yang dipandu langsung oleh owner Arjun Bakery yaitu Ni Kade Ayu Dharma Putri dan merangsang motivasi anak belajar tentang alam. 


"Saya berharap agar anak-anak kami mendapatkan pengalaman baru,dapat mengetahui proses pembelajaran secara nyata sehingga anak lebih aktif dalam bersosialisasi dengan alam sekitar," Kata Karmila. 


Sementara, pihaknya juga mengatakan jika Outing Class sengaja diadakan di Pondok Indi dengan alasan tempat yang strategis. "Pondok Indi cocok untuk kami dalam mengadakan kegiatan Outing class ini karena tempatnya terjangkau dari sekolah dan paling penting aman dan nyaman untuk melakukan kegiatan kami. Tempat ini sangat strategis untuk tempat Outing Class dan tempat bersantai bersama keluarga, saya rasa tepat untuk event-event kantor," Tandasnya. (Ms)

Rabu, 07 Februari 2024

KISAH I PUTU WIJAYA SANG LOPER KORAN SELAMA 37 TAHUN


Dua Kali Nyaris Terbunuh Saat Mengantar Koran Dikira Pencuri


Karangasem, Bali Kini - Jelang Hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Februari 2024, Media Bali Kini mengulas sosok yang tak kalah pentingnya dalam menyebar informasi publik sampai ke pembaca, yakni sang loper koran.


Loper koran yang satu ini menginspirasi Namanya I Wayan Putu Wijaya. Dia telah melakoni loper koran sangat panjang yakni selama 37 tahun sejak tahun 1987 lalu. Sedangkan usianya kini sudah memasuki lansia 63 tahun. 


Bapak Putu, demikian nama sapaan sehari-harinya, bapak dari tiga anak dan dua orang cucu ini asal kelahiran Desa Liligundi, Kecamatan Bebandem, Karangasem, tinggal di bilangan Jalan Ratna Denpasar Utara. Ditemui penulis belum lama ini di rumahnya, Putu bercerita kisah manis pahit getirnya melakoni seorang loper koran sejak tahun 1987 lalu di Kota Denpasar. Pahit, dirinya nyaris dua kali terbunuh saat mengantar koran kepada pelanggan. Manisnya ketika dirinya mendapatkan upah antar koran bisa mengurangi sedikit beban hidup tinggal di rantaun kota penuh persaingan. 


Kisah awal menjadi loper koran, Putu memulai karir nya dari setamat sekolah di SMA N 1 Amlapura tahun 1981. Putu mencoba mengadu ke mengubah nasib ke kota Denpasar mencari pekerjaan hanya berbekal selembar ijasah SMA. Tinggal numpang di rumah keluarganya membantu kegiatan rumah tangga keluarga. Seiring perjalanan waktu mencari-cari pekerjaan selain bantu rumah tangga keluarga, Putu mencoba melamar pekerjaan sebagai tenaga honor di instansi pemerintah Kota Administratif Denpasar (Pemkot Denpasar) kini Pemerintah Kota Denpasar di seksi Pertamanan Kota.


Mengandalkan hidup sebagai pengabdi penataan Taman belumlah cukup dirinya mempertahankan hidup di kota. Dia terinspirasi dari seorang loper koran setiap pagi hari melihat mengantar koran di kantor tempat kerjanya dan di jalan raya menggunakan sepeda ontel. “Mengapa saya tidak ikut menjadi loper koran memanfaatkan waktu pagi sebelum kerja kebun di kantor”, tanya putu dalam hati. 


Atas informasi teman-temannya, dirinya menghubungi percetakan dan beberapa agen penjual koran di Denpasar. Dia masih ingat awal sebagai loper koran pelanggan hanya 10 eksemplar koran harian Bali Post. Seiring perjuangan waktu dan dirinya terus berusaha dari rumah ke rumah mencari pelanggan akhirnya pernah sampai memiliki 150 orang konsumen pelanggan pribadi dan instansi dari berbagai media cetak lokal dan nasional. Itu dilakoninya sampai sekarang meski usia tak lagi sekuat tenaganya dulu masih muda untuk menambah kebutuhan dapur keluarga.


Kabar gembira datang pada dirinya setelah 17 tahun lamanya menjadi tenaga harian lepas. Tahun 2009 perjuangan menuai hasil senyum sumringahpun menghias dirinya diangkat menjadi tenaga PNS golongan II/a di tempatkan di Dinas Pendapatan Kota Denpasar tempat dia menjadi tenaga harian lepas. Dan untuk terakhir dirinya memasuki purnabakti golongan II/d saat bertugas di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Denpasar tahun 2019 lalu. 


Meski telah menyandang PNS, dirinya tidak malu sebagai loper koran lalu lalang di jalan mengantar koran justru sebaliknya dia menambah semangat memperjuangkan hidup keluarga sesuai pesan dari almarhum orang tuanya. 

Mengantar koran dia lakoni pagi-pagi buta sebelum masuk kerja. Dikala sebagian warga Kota Denpasar masih terlelap tidur berselimut di pagi-pagi buta "das lemah" (dini hari) pukul 04.00. Dirinya sudah harus bergegas bangun dari tempat tidur menuju beberapa tempat percetakan dan agen besar koran menerobos dinginnya hembusan pagi, juga terkadang dihadang hujan karena pukul 07.00 dirinya sudah harus berangkat menuju kantor sebagai abdi negara.

Sepeda gayung pancal digayungnya dari pintu-pintu sudut-sudut kota menuju rumah pelanggan. Kayuhan kuat pedal sepeda itu menghilangkan rasa dinginnya pagi, keringat panaspun membasahi tubuhnya. 

Cerita suka-duka masa lalu menarik dari Putu melakoni perjuangan hidupnya sebagai seorang loper koran. Peristiwa-peristiwa maut nyaris menimpa dirinya kehilangan nyawa. Kejadian lucu dan nyaris dirinya terancam dibunuh pernah dialami Putu saat mengantar koran ke pelanggan di sekitar wilayah Ubung, Denpasar. Tertawa terkekeh-kekeh campur raut roman muka sedih mengenang peristiwa menuturkan kisahnya kepada penulis. 

Kisahnya seperti dituturkan Putu. Pukul 04.00 pagi-pagi buta hujan lebat, meski keadaan cuaca seperti itu dirinya wajib mengantar koran agar tidak terlambat kerja ke kantor lumayan jauh jaraknya dari tempat percetakan Jalan Kepundung menuju wilayah Ubung. Sepeda gayung dikayuhnya dengan mengenakan jas hujan menerobos derasnya hujan. Karena hujan semakin lebat dia istirahat sejenak di sebuah pintu masuk sebuah rumah penduduk dan membuka jas hujan yang dikenakannya. Saat mulai buka jas, jas tersebut menimbulkan bunyi krosok-krosok. Betapa kagetnya dia, pemilik rumah mengancungkan tombak kepada dirinya dikiranya maling. “Reflek saya mengatakan koran-koran Pak agar dia pemilik rumah tahu bahwa dirinya loper pengantar koran pagi dan bukan pencuri,” katanya Putu tertawa terkekeh-terkekeh mengenang kisah itu. 

Masih soal peristiwa dirinya nyaris terbunuh dikira pencuri saat mengantar koran ke pelanggan di sebuah show room mobil masih seputar wilayah Ubung. Awalnya atas permintaan pelanggan agar korannya di bawa ke lantai dua. Saat melempar koran dari bawah ke lantai dua korannya tersandung pagar terali besi rumah sehingga koran jatuh kembali ke bawah lantai halaman yang ada parkir mobil. Saat Putu merundukkan tubuhnya ambil koran di dekat deretan mobil, seorang laki-laki dewasa karyawan show room sontak berteriak-teriak seperti orang kesurupan memegang tangannya erat-erat menuduh dirinya mencuri kaca spion mobil. “Saya jelaskan dengan suara ketakutan, dan setelah diperiksa mobilnya spion masih utuh dan orang itu paham dan meminta maaf” tutur Putu tertawa mengenang kisah lucunya. 

Kisah lain lagi menjadi loper koran kembali diceritakan Putu. Suatu hari pernah dia tertimpa sial, semua koran yang dibawanya ditaruh di tempat duduk belakang sepeda hancur basah kuyup oleh air hujan. Saat itu hujan lebat dan jalanan sedikit gelap terhalang derasnya hujan, sepeda yang sedang dikayuh mengalami kecelakaan jatuh terjungkal di jalan berlobang genangan air. Dirinya bingung bagaimana ganti koran pelanggan. Buru-buru kembali ke percetakan tempat mengambil koran mencari koran pengganti ternyata koran habis dan posisi mesin cetak sudah mati tidak mencetak lagi. “Ya waktu itu betul-betul saya stres rugi harga koran dan sepeda rusak. Agar pelanggan koran tidak kecewa saya beli puluhan koran di beberapa agen kios dengan harga lebih mahal dari harga percetakan,” tutur Putu mengenang peristiwa itu.


Meski telah memasuki masa pensiun usia kepala enam, Putu masih aktif. Dirinya terus berjuang dan berjuang mengingat moto hidup yang diberikan orang tuanya sewaktu kecil. 


Usaha kecil sebagai loper koran masih setia ditekuninya sampai sekarang, tapi tidak lagi menggunakan sepeda ontel kesayangannya, namun menggunakan sepeda motor miliknya hasil cicilan. Apabila dia berhalangan antar koran ke pelanggan dirinya dibantu anak dan keluarganya.

Dia ingat waktu masa kecil pesan almarhum orang tuanya, katanya jangan pernah lelah berjuang mempertahankan hidup dijalan kebenaran. Pesan itu masih diingat disisa-sisa hidup masa tuanya setelah ditinggal almarhum istri.


Kini Putu melakoni aktivitas ekonomi agen kecil-kecilan menjual jamu kesehatan herbal botolan secara online dari produksi seorang sinshe penekun jamu herbal di Sukawati, Gianyar. Jamunya sangat laris manis di wilayah Bali hingga pengiriman ke luar daerah diantaranya Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia bahkan memiliki beberapa penyalur penjual jamu. Bertambah lagi larisnya jamu jualan Putu karena kebetulan momentnya saat itu bertepatan dengan situasi dunia saat pandemi Covid-19. Banyak masyarakat khususnya Indonesia saat itu mengalihkan perhatian jaga kesehatan alternatif menkonsumsi obat herbal diantaranya jamu. Juga kini usaha baru Putu dilakoninya dibidang kesehatan modern dengan menyewakan alat terapi ion elektrik dari rumah ke rumah atau pasien datang ke rumahnya. (Ami/Pasek Antara)

Kamis, 18 Januari 2024

Hadiri Diskusi, Devy: Toleransi Harusnya Jadi Darah Daging Bangsa Indonesia


Denpasar , Bali kini - Sekjen Relawan Semeton Prabowo Putu Asrinidevy menilai pendidikan multikultural dan dialog antar agama penting terus dilaksanakan untuk menciptakan iklim toleransi tetap terjaga. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara diskusi santai yang bertemakan 'Anak Mida Pilar Keberagaman dan Toleransi Menuju Indonesia Emas 2045'.

Dialog atau komunikasi yang terjalin intens menurutnya memungkinkan pemahaman tentang keberagaman lebih mudah diterima.

"Pendidikan dan dialog multikultural, multiagama menjadi dasar masyarakat harmonis. Sederhananya, ketika komunikasi sudah sering terjadi, keberagaman akan menjadi suatu kebiasaan," ungkapnya dalam acara Diskusi Santai di Denpasar, Kamis (18/1/2024).

Perempuan yang akrab disapa Devy itu menambahkan bahwa kedamaian dan nilai sejati toleransi tercipta ketika pemahaman tentang perbedaan sudah menjadi kebiasaan.

"Ketika ini (pemahaman keberagaman) menjadi kebiasaan, Ini menciptakan ruang bagi toleransi, penghargaan, dan kerjasama, mengarah pada pembentukan masyarakat yang inklusif dan damai," tuturnya.


Mantan Presidium KMHDI itu juga mengingatkan peran besar anak muda Bali sebagai contoh dalam meniciptakan toleransi.

"Anak muda, khususnya Bali dilihat sebagai penerus dan bisa dikatakan yang paling menentukan hari ini, dalam berbagai hal, termasuk memupuk keragaman budaya, mempromosikan sikap terbuka terhadap perbedaan, dan membangun fondasi masyarakat yang berlandaskan rasa saling menghormati, kolaborasi, dan harmoni lintas agama dan etnis. Yang kalau hari ini istilahnya disebut moderasi" papar Devy.

"Toleransi bukan hanya sekedar di gaungkan, tapi dilaksanakan. Bali adalah salah satu simbol dan provinsi yang sangat layak menjadi percontohan toleransi di Indonesia dan bahkan dunia," tambahnya.

Devy menilai Toleransi harusnya jadi kebiasaan, bukan hal yang terus jadi bahan perbincangan.

"Toleransi dan keberagaman harusnya sudah menjadi darah dagingya bangsa Indonesia. Sudah saatnya keberagaman selesai jadi pembahasan karena masalah yang timbul atas ketidaksiapan segelintir manusia dalam menerima keindahannya" tandas Gadis Bali asal Gianyar tersebut.[asri/r4]

Senin, 25 Desember 2023

Drs.I Nyoman Gani, Dari Guru Bimbingan Konseling ke Penjual Daging Urutan Sampai Lintas Jawa, Sumatra dan Batam


Karangasem, Bali Kini -
Berawal dari hanya sekedar menjalani aktivitas hobi untuk sendiri berlanjut pemberian kepercayaan dari lingkungan keluarga dan teman-temannya ternyata berbuah manis. Dialah Drs. I Nyoman Gani memetik buah dari tambahan hobi itu. Hobi memasak olahan kuliner Bali khusus urutan daging babi yang dilakoni sembari mengisi waktu sejak Covid-19 berkecamuk mulai Juli 2020 lalu ke usaha ekonomi keluarga sampai kini diusia pensiun sudah tidak muda lagi menapaki 63 tahun. 

Daging urutan dan berbagai jenis olahan babi lainnya laris manis pesanan konsumen. Konsumennya bukan saja di Bali bahkan sampai dikirim ke luar Bali lintas pulau, Jakarta, Surabaya , Solo, Bogor, Malang, beberapa kota lainnya di Jawa, Lombok, Batam, dan sampai ke beberapa kota di Pulau Sumatera seperti Medan, Lampung dan Batam. 

Baginya usia masa pensiun tidak menyurutkan dirinya berhenti berkativitas, justru sebaliknya menambah semangat bisa dan hidup mandiri 

Kiprah kuliner yang kini ditekuni Gani, ayah dua anak dan tiga cucu yang tinggal di rumahnya Desa Nyuh Tebel, wilayah kawasan wisata Candidasa, Kecamatan Manggis, Karangasem ini berawal hanya dari olahan daging urutan babi. Seiring berjalannya waktu sampai merambah ke menu olahan kuliner gibungan meliputi berbagi olahan lawar, sate dan jenis lauk lainnya. 

Usaha kuliner Bali yang digeluti Gani banyak dikenal diawali dari teman-sekolah tempat dia mengajar sebagai guru, dan diketahui oleh teman-teman lain melalui informasi komunitas di beberapa grup WhatsApp. Belum lama ini katanya Gani, pesanan gibungan mencapai 16 paket/sele.

Kisahnya, usaha ekonomi itu baru dilakoni Nyoman Gani sejak tahun 2020 lalu ketika dunia masih dilanda Covid-19, dan karena istrinya, Ni Nengah Sumartini saat itu tidak lagi bisa buka warung berjualan karena warung tempat jualan tidak lagi kontraknya diperpanjang oleh pemiliknya.

Profesi guru bidang studi BK (Bimbingan Konseling) SMAN 1 Manggis, Karangasem yang disandang Gani waktu saat mulai mengembangakan urutan tahun 2020 lalu tidak menghalangi baik waktu maupun rasa malu mengantar dagangannya dari pintu-pintu ke rumah konsumen teman-temannya. “Saya tidak malu dan bisa atur waktu antara tugas dinas dan aktivitas pribadi. Antar pesanan pelanggan dan kerja rumah saya lakukan pada hari libur dan pulang sekolah,” tutur Nyoman Gani kepada penulis melalui chat WhatsApp.

Katanya Gani, dirinya cara aktivitas seperti ini ada nilai yang diwariskan kepada anak dan cucunya kelak hidup mandiri dan menciptakan lapangan kerja semasih bisa dilakukan.

“Kalau pesanan dari luar desa saya antar sendiri menggunakan sepeda motor langsung ke tempat konsumen termasuk sampai ke Denpasar, Tabanan, Klungkung dan beberapa wilayah lainnya di Karangasem, sedangkan di sekitar desa tempat saya diambil oleh konsumen,” katanya Gani yang penekun pesantian.

Bahan bumbu untuk olahan daging urutan khusus resep racikan khas Gani diracik bersama sang istri. 

Tutur Gani, saat ini harga daging babi perkilogram Rp70 ribu. Biasanya dia beli di Pasar Ulakan, Manggis dan Pasar Bugbug. Daging pilihan khusus bahan urutan Gani memilih yang berkualitas super dan sedikit lemak tebal sehingga rasa dagingnya lembut menyatu dengan bumbu racikannya.

Agar hasil urutan benar-benar kualitas baik, seberat 10 kg diolahnya membutuhkan waktu selama 5 jam. Hal itu dilakukan untuk memberikan cita rasa urutan beda dengan urutan lainnya serta tahan tidak cepat basi asalkan tempat penyimpanannya baik.

Panjang urutan mentahnya bisa sampai 1 meter, dibutuhkan keterampilan hati-hati memasukkan daging ke usus agar tidak bocor ususnya. 

Pihaknya juga menerima pesanan urutan daging ayam, tetapi masih menggunakan usus babi. 

Gani menjual urutan kepada konsumen perkilo tidak mahal sangat terjangkau hanya Rp150 ribu/kg, yang penting lancar.

Jelang hari raya besar umat Hindu seperti Galungan, Kuningan dan malam tahun baru orderan pelanggan sangat banyak. Bahkan bukan urutan saja yang dijualnya melainkan berbagai lauk bahan daging babi, ayam dan ikan laut diantaranya berbagai jenis sate, tum, lawar dan lainnya termasuk paket gibungan.

Keseharian Gani membuat pesanan konsumen hanya dibantu sang istri dan terkadang melibatkan anak, cucu dan keluarga lainnya apabila pesanannya banyak.

Testimoni pelanggan setia urutan Gani, I Gede Nala Antara, dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana Denpasar. “Diantara urutan yang pernah saya pernah nikmati, urutan produk Gani yang paling mengena dengan selera saya dan keluarga. Banyak keluarga dekat dan teman saya dari luar Bali, Surabaya, Solo dan Jakarta dititipi memesan urutan Gani,” tutur Nala melalui WhatsApp. Lanjut Nala, asal kelahiran Desa Seraya, Karangasem tinggal di Denpasar, “komposisi bumbu pas banget, tidak terlalu keras bau bumbu rempahnya, komposisi daging lebih dominan sedangan lemaknya tidak terlalu banyak sehingga urutan tidak terlalu keras tetap lembut walaupun sudah digoreng lagi”.

Sementara itu, pelanggan setia urutan Gani lainnya dari Mataram, Lombok, yang juga guru besar dosen Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, kelahiran Amlapura tinggal di Mataram, I Komang Damarjaya dihubungi melalui WhatsApp, semua keluarganya di Mataram sangat suka urutan karya Gani karena perbandingan lemak dan daging pas, dan bumbunya mantap. (Ami/Komang Pasek Antara)

Sabtu, 23 Desember 2023

Peringati Hari Ibu 2023, Iwanwar Gelar Talk Show ‘Ibu, Pangkalan Kasih Inspirasi Tanpa Batas’


Denpasar , Bali Kini -
Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Iwanwar (Ikatan Wanita Warmadewa) menggelar talkshow dengan tema “Ibu Pangkalan Kasih, Inspirasi Tanpa Batas” yang berlangsung di Ruang Auditorium  Widya Sabha Uttama Universitas Warmadewa, JumPeringati Hari Ibu 2023, Iwanwar Gelar Talk Show ‘Ibu, Pangkalan Kasih Inspirasi Tanpa Batas’ 


Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Iwanwar (Ikatan Wanita Warmadewa) menggelar talkshow dengan tema “Ibu Pangkalan Kasih, Inspirasi Tanpa Batas” yang berlangsung di Ruang Auditorium  Widya Sabha Uttama Universitas Warmadewa, Jumat (22/12/23).


Perayaan Hari Ibu ini menjadi spesial, dikarenakan para pria yang merupakan bagian dari civitas akademika Unwar dilibatkan dalam mengisi berbagai hiburan perayaan Hari Ibu. Terlebih pada pementasan tari yang sebenarnya dilakukan oleh kaum perempuan justru diperankan oleh para pria, sehingga tarian penyambutan Panyembrama yang ditampilkan mengundang gelak tawa ratusan anggota Iwanwar. 


Menurut Ketua Umum Iwanwar, Nyonya Ida Ayu Agustini Pandit, perayaan Hari Ibu tahun ini dilaksanakan oleh kepanitiaan Iwanwar unit Fakultas Pertanian, dengan mengambil tema Ibu, Pangkalan Kasih Insipirasi Tanpa Batas. Dimana seluruh kegiatan pada perayaan Hari Ibu ini dilakukan oleh kaum pria dan dihadiri oleh seluruh unit Iwanwar. “Semua dilakukan oleh kaum pria, kita Ibu-Ibu tinggal duduk manis menikmati perayaannya dan juga ada hiburan,” jelas Ny Ida Ayu Agustini Pandit.


Baginya, memaknai peran seorang Ibu adalah bagian dari segalanya. Secara pribadi sebagai seorang Ibu, dikatakan selalu berusaha melakukan sesuatu yang lebih baik daripada anak-anak.

“Selalu berdoa untuk keselamatan mereka, kesuksesan mereka nantinya dan selalu berdoa agar mereka berbahagia selalu,” ujarnya.


Sementara Ketua Pembina Iwanwar, Nyonya Diah Wisnumurti menyampaikan, tema yang diusung pada Ibu, Pangkalan Kasih Insipirasi Tanpa Batas adalah memiliki arti yang sangat luas. Namun yang menjadi inti adalah, bagaimana peran perempuan sekaligus menjadi seorang ibu dapat mengedukasi generasi muda dengan seiring berkembangnya teknologi saat ini dapat bersosialisasi khususnya pada lingkungan terdekat. “Sekarang bagaimana kita kembalikan ke masa lampau, bukan berarti masa lampau itu jelek. Tetapi bagaimana anak-anak itu dididik supaya bisa bersosialisasi ke teman-temannya tanpa harus selalu pegang gadget,” pungkasnya.


Peran Ibu di dunia pendidikan juga dipandang sangat luas, dimana guru pertama bagi seorang anak adalah Ibu. “Ketika mengandung pun selalu ada yang menyanyikan lagu, ada yang ngajak ngobrol dan itu salah satu Guru pertama bagi anak-anak,” ujarnya.


Pada kesempatan tersebut Rektor Unwar Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., menyampaikan ucapan Hari Ibu kepada seluruh unit Iwanwar, dimana Hari Ibu di Indonesia disebut menjadi sebuah momentum. Bahwa perempuan tentunya kaum Ibu, merupakan motor penggerak keberhasilan pembangunan disaat ini dan mendatang. Tema yang diusung pada perayaan Hari Ibu ini pun dipandang dapat memberikan inspirasi dan semangat bagi gerakan perempuan atau Ibu di Unwar, untuk selalu berdaya menuju Warmadewa maju, unggul dan berdaya saing di Asia Tenggara. “Peringatan Hari Ibu merupakan hal yang penting bagi penghargaan dan penghormatan terhadap seluruh perempuan, Ibu Indonesia atas peran dedikasi serta kontribusi bagi keluarga, masyarakat, Bangsa dan Negara,” ucap Rektor Unwar.


Bagi Rektor Unwar, Hari Ibu bukan saja sebagai peringatan untuk mengucapkan rasa terima kasih atas jasa yang besar, dan yang istimewa bagi seluruh masyarakat khususnya di Unwar, namun lebih jauh peringatan Hari Ibu bertujuan untuk mendorong pemangku kepentingan masyarakat luas dalam memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi para perempuan khususnya kaum ibu.


Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Dr. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., turut mengucapkan Hari Ibu kepada seluruh anggota Iwanwar, juga memaknai tema Hari Ibu yang digagas oleh Iwanwar. Dikatakan seorang Ibu merupakan sosok yang luar biasa dalam setiap nafas dan perjalanan hidup…at (22/12/23).


Perayaan Hari Ibu ini menjadi spesial, dikarenakan para pria yang merupakan bagian dari civitas akademika Unwar dilibatkan dalam mengisi berbagai hiburan perayaan Hari Ibu. Terlebih pada pementasan tari yang sebenarnya dilakukan oleh kaum perempuan justru diperankan oleh para pria, sehingga tarian penyambutan Panyembrama yang ditampilkan mengundang gelak tawa ratusan anggota Iwanwar. 


Menurut Ketua Umum Iwanwar, Nyonya Ida Ayu Agustini Pandit, perayaan Hari Ibu tahun ini dilaksanakan oleh kepanitiaan Iwanwar unit Fakultas Pertanian, dengan mengambil tema Ibu, Pangkalan Kasih Insipirasi Tanpa Batas. Dimana seluruh kegiatan pada perayaan Hari Ibu ini dilakukan oleh kaum pria dan dihadiri oleh seluruh unit Iwanwar. “Semua dilakukan oleh kaum pria, kita Ibu-Ibu tinggal duduk manis menikmati perayaannya dan juga ada hiburan,” jelas Ny Ida Ayu Agustini Pandit.


Baginya, memaknai peran seorang Ibu adalah bagian dari segalanya. Secara pribadi sebagai seorang Ibu, dikatakan selalu berusaha melakukan sesuatu yang lebih baik daripada anak-anak.

“Selalu berdoa untuk keselamatan mereka, kesuksesan mereka nantinya dan selalu berdoa agar mereka berbahagia selalu,” ujarnya.


Sementara Ketua Pembina Iwanwar, Nyonya Diah Wisnumurti menyampaikan, tema yang diusung pada Ibu, Pangkalan Kasih Insipirasi Tanpa Batas adalah memiliki arti yang sangat luas. Namun yang menjadi inti adalah, bagaimana peran perempuan sekaligus menjadi seorang ibu dapat mengedukasi generasi muda dengan seiring berkembangnya teknologi saat ini dapat bersosialisasi khususnya pada lingkungan terdekat. “Sekarang bagaimana kita kembalikan ke masa lampau, bukan berarti masa lampau itu jelek. Tetapi bagaimana anak-anak itu dididik supaya bisa bersosialisasi ke teman-temannya tanpa harus selalu pegang gadget,” pungkasnya.


Peran Ibu di dunia pendidikan juga dipandang sangat luas, dimana guru pertama bagi seorang anak adalah Ibu. “Ketika mengandung pun selalu ada yang menyanyikan lagu, ada yang ngajak ngobrol dan itu salah satu Guru pertama bagi anak-anak,” ujarnya.


Pada kesempatan tersebut Rektor Unwar Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., menyampaikan ucapan Hari Ibu kepada seluruh unit Iwanwar, dimana Hari Ibu di Indonesia disebut menjadi sebuah momentum. Bahwa perempuan tentunya kaum Ibu, merupakan motor penggerak keberhasilan pembangunan disaat ini dan mendatang. Tema yang diusung pada perayaan Hari Ibu ini pun dipandang dapat memberikan inspirasi dan semangat bagi gerakan perempuan atau Ibu di Unwar, untuk selalu berdaya menuju Warmadewa maju, unggul dan berdaya saing di Asia Tenggara. “Peringatan Hari Ibu merupakan hal yang penting bagi penghargaan dan penghormatan terhadap seluruh perempuan, Ibu Indonesia atas peran dedikasi serta kontribusi bagi keluarga, masyarakat, Bangsa dan Negara,” ucap Rektor Unwar.


Bagi Rektor Unwar, Hari Ibu bukan saja sebagai peringatan untuk mengucapkan rasa terima kasih atas jasa yang besar, dan yang istimewa bagi seluruh masyarakat khususnya di Unwar, namun lebih jauh peringatan Hari Ibu bertujuan untuk mendorong pemangku kepentingan masyarakat luas dalam memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi para perempuan khususnya kaum ibu.


Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Dr. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., turut mengucapkan Hari Ibu kepada seluruh anggota Iwanwar, juga memaknai tema Hari Ibu yang digagas oleh Iwanwar. Dikatakan seorang Ibu merupakan sosok yang luar biasa dalam setiap nafas dan perjalanan hidup [rl/ml]

Kamis, 21 Desember 2023

KETUT "MACAN" MUDIA PENSIUNAN MAYOR TNI KINI GELUTI TERNAK LELE


Karangasem, Bali Kini -
Banyak orang jelang memasuki atau telah pensiun/purnatugas dari tempat kerja merasa bingung kegiatan atau pekerjaan apa yang akan dijalani nanti. Ada yang istirahat santai di rumah saja, ngemong cucu, dan ada pula mengisi kegiatan usaha ekonomi untuk menambah pendapatan.


Adalah I Ketut Mudia yang kerap disapa “Macan” oleh teman-teman akrabnya, warga Kampung Bangras, Kelurahan Karangasem, Karangasem yang telah pensiun tahun 2019 lalu dari perwira TNI Angkatan Darat berpangkat Mayor memilih masa pensiunnya tidak diam santai dan ngemong cucu saja tapi semangat mengisi hidup dengan beralih geluti usaha ternak ikan lele. 


Semangat pantang mnyerah mengisi hidup Mudia banyak terinsiprasi dari semangat juangnya ketika masih aktif di TNI mulai dari bawah Secaba Milsuk Infanteri tahun 1983/1984.


Ditemui penulis Kamis (21/12/2023) di rumahnya Kampung Bangras, belakang SDN 3 Karangasem, Jalan Diponogoro Amlapura. Sembari memberikan makan ikan peliharaannya di tegalan belakang rumah tempat tinggalnya seluas sekitar 4 are, Mudia bers cerita terkait dirinya yang kini geluti kegiatan perternakan lele. 


Ia mulai menggeluti dunia peternak di tahun 2011 yakni dengan beternak babi yang jumlahnya mencapai puluhan ekor. Waktu itu dirinya masih aktif, dimana waktu pengelolaan ternaknya dibantu oleh sang istrinya, dengan memanfaatkan tegalan di belakang rumahnya. 


Karena akhir-akhir ini harga penjualan babi hidup, menurun dimana harga jual tidak sebanding dengan harga pakannya yang sangat mahal, sehingga dirinya memutuskan menjual babinya dengan harga murah dan beralih ke ternak jenis lele.


Kata Mudia, awal tahun 2023 pengetahuan ternak lele awalnya diperoleh dari dorongan menantunya Ni Kadek Mira Puspita Yanti yang juga Penyuluh Agama Hindu Kantor Kementeraian Agama Hindu Kabupaten Karangasem dapat informasi dari masyarakat peternak, karena prospek kedepan ternak lele cukup menjajikan, semua kalangan masyarakat bisa menkonsumsinya.


Dorongan menantu dan keluarga menjadi pelecut dengan kata “siap” semangat jiwa TNI-nya ketika masih aktif. “Saya belajar dari media sosial yutub dan media lainnya, tidak terlalu sulit memeliharanya yang penting ada air, kolam dan tekun, akhirnya saya tertarik juga”, ujar Mudia sembari menaburkan pakan ternak ke kolam ternak ikan peliharaannya.


Kini Mudia telah memiliki sebanyak 10 ribu ikan lele tersebar di 3 kolam ukuran 12 meter persegi, dan dalam jangka waktu setiap sekitar 3 bulan lele sudah siap panen di datangi para pelanggan. Bagi Mudia dan keluarga, pemberdayaan ekonomi keluarga sangat berarti menambah gaji pensiun kebutuhan ekonomi sehari-hari. 


Lokasi kolamnya sangat strategis menguntungkan karena tegalan belakang rumahnya berada di bantaran pinggiran sungai sehingga sirkulasi air sangat mudah dan tidak perlu membeli air dari PDAM. 


Terkait soal pemasaran hasil panen katanya tidak ada kendala bahkan sangat laris manis orderan. 


Untuk mengembangkan usaha, dirinya telah bersinergi dengan pengusaha ternak lele dari luar Kabupaten Karangasem yaitu Kabupaten Tabanan. Bibit lele dibeli dibawakan langsung oleh pengusaha tersebut, sedangkan sebaliknya panen lelenya dibeli oleh pengusaha tersebut. Pangsa pasar lele sehari-hari dibeli eceran oleh para pedagang pecel lele di Kota Amlapura langsung ke lokasi ternaknya. “Saya sangat kualahan menerima pesanan lele untuk konsumsi khususnya pesanan pengusaha dari Tabanan untuk dijual kembali memenuhi pesanan hotel dan restoran di Bali,” ujarnya. Lanjut Mudia, dirinya akan mengembangkan usaha ternak lelenya dengan membuat lagi beberapa tambahan kolam di areal tegalan masih kosong.


"Sekarang harga bibit lele perekor berkisar Rp275-300, sedangkan lele ukuran layak konsumsi berkisar seharga Rp20-25 ribu perkilogram, " tuturnya


Dirinya tidak sendirian mengelola ternak lelenya, ia dibantu oleh keluarga sang, istri Ni Luh Kertiwati, anak laki sematang wayangnya, I Gede Juliantara, dan menantu Ni Kadek Mira Puspita Yanti.


Bagi Mudia sangat senang menikmati sekali melakoni ternak lele disamping usaha ekonomi juga sambil rekreasi menemani momong kedua cucunya yang masih kecil menaburkan mekanan lele di kolam.


Cerita ke belakang tentang dirinya lakoni petani ternak, alumnus SMAN Karangasem (kini SMAN 1 Karangasem) angkatan tahun 1978 itu, tidak heran, Mudia kecil sudah akrab dengan dunia air sungai dan lumpur, karena semasa masih kanak-kanak dirinya hampir setiap hari membantu kedua orang tuanya sebagai petani sawah menanam kangkung. Maklum saudaranya banyak, orang tuanya hanya mengandalkan hidup dari garapan sawah.


Tutur Mudia kecil cukup mengharukan, untuk bawa bekal uang sekolah pagi sehari-hari dirinya harus menunggu dari jualan kangkung laku dulu ibunya di pasar Amlapura dekat tempat tinggalnya. (Komang Pasek Antara, Ami)

Selasa, 28 November 2023

Kampanye Antikekerasan 16 Hari di Bali


 FOTO: Pernyataan aksi bersama pencegahan dan penghapusan kekerasan seksual, Senin (27/11) di RRI Denpasar.

DENPASAR-Bali Kini - Merespon kasus kekerasan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, serta untuk menyosialisasikan berlakunya Undang-undang No 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), LSM Bali Sruti memotori gerakan kampanye "Setop Kekerasan Apapun dan Di manapun". 


Rencananya, kampanye digelar secara maraton selama 16 hari ke depan dari 25 November hingga 10 Desember 2023. "UU TPKS ini perlu kita sosialisasikan lebih luas dan masif agar semua masyarakat paham," jelas Gusti Ayu Andani Pertiwi, aktivis LSM Bali Sruti, di sela Talkshow UU TPKS Nomor 12 Tahun 2022 Melindungi Kita Semua "Ayo Setop Kekerasan Seksual pada Siapapun dan Dimanapun!, di RRI Denpasar, Senin (27/11/2023). 



Kampanye yang disiarkan langsung oleh RRI Denpasar itu merupakan sebuah momentum serangkaian dengan kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan. Yang mana kampanye dimaksud telah dimulai pada 25 November 2023 lalu hingga 10 Desember 2023 mendatang.


“Ini menjadi momentum kita bersama, mengingat Indonesia darurat kekerasan seksual. Sehingga ini adalah sebuah momen spesial untuk kita bersama, merefleksikan bagaimana kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan seksual di sekitar kita,” jelas Andani.


Andani melanjutkan, UU TPKS, adalah sebuah aturan baru yang dirasa masih belum diketahui oleh seluruh masyarakat. Padahal lahirnya undang-undang tersebut mengartikan bahwa negara hadir untuk membantu korban. 


“Selain 9 jenis kekerasan seksual, dalam undang-undang itu juga dijelaskan secara rinci mengenai upaya-upaya pemerintah untuk melindungi korban, memberikan pendampingan kepada korban, restitusi, dan bagaimana agar korban berani untuk speak up,” ungkapnya.


Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) IV Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Bali, AKBP Ni Luh Kompiang Srinadi mengakui, kasus kekerasan seksual terhadap perempuan kian mengkhawatirkan. 


"Jadi kekerasan seksual bisa terjadi dimana saja. Bisa di lingkup keluarga, bisa di lingkungan pendidikan, ataupun di area publik," katanya saat menjadi narasumber. Ia menambahkan, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak masih menjadi fenomena gunung es. Tidak banyak korban melaporkan kasus ini kepada aparat penegak hukum.


"Kemungkinan ada rasa takut, bagaimana cara melapor kepada petugas kepolisian, terus bagaimana nanti ini adalah pelakunya dari lingkungan keluarga, mungkin takut dan malu, itu tentunya dari Polda Bali kami berkomitmen untuk membantu memberikan pelayanan terkait dengan kasus-kasus kekerasan seksual yang dihadapi oleh perempuan dan anak," bebernya. 


Ia menguraikan, anak sebagai pelaku tindak pidana pada tahun 2022 sebanyak 30, dan per Oktober 2023 naik menjadi 39. Peningkatan itu didominasi kasus persetubuhan dan kekerasan seksual. 


Sedangkan untuk anak selaku korban di tahun 2022 sebanyak 120, dan per Oktober 2023 turun ke 75. dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Bali, Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Bali, Yayasan Gerasa, dan Mahasiswa FISHUM Universitas Ngurah Rai.


Para peserta menyampaikan pernyataan bersama yang berisikan lima poin utama. Salah satunya mendesak untuk penghentian segala bentuk kekerasan termasuk kekerasan seksual yang dapat merugikan siapa pun, tanpa memandang jenis kelamin, usia atau latar belakang.


Para peserta terdiri dari, RPK Polda Bali, Sivitas Fishum Universitas Ngurah Rai, DP3AP2KB Denpasar, Kaukus Perempuan Parlemen Denpasar, KPPAD, LBH Apik, Sekolah Perempuan Kartini, Sekolah Perempuan Srikandi, Gerasa Bali, HWDI Bali, Lentera Anak Bali, FAD Denpasar, dan Yayasan Citizen Partisipasi Indonesia


Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum) Universitas Ngurah Rai Dr. Drs. I Wayan Astawa, SH., MAP., menambahkan, UU TPKS menjadi instrumen yang kuat dalam memproteksi perempuan dan anak. 


Sebagai representasi lembaga pendidikan, pihaknya siap menyebarkan virus positif untuk mengentaskan permasalahan yang ada. 


"Karena Undang-Undang ini luar biasa sekali. Karena kalau kita lihat di Undang-Undang yang lain, belum ada saya temukan itu perlindungan terhadap korban," sebutnya.


Sekretaris Sekolah Perempuan Srikandi Desa Dauh Puri Kaja, Fatmawati, menambahkan, pihaknya telah menerima sejumlah pengaduan sejak awal wadah ini dibentuk beberapa bulan lalu. 


Ia mengakui, kekerasan dengan berbagai bentuknya masih marak terjadi di sekitarnya. Pihaknya pun memegang komitmen untuk andil dalam memberantas kekerasan, tentunya lewat koordinasi dengan stakeholder terkait. rl*

Selasa, 21 November 2023

Belasan Penyu Hijau diLepas Liarkan, Bupati Tamba Ajak Lindungi Satwa Langka


Jembrana , Bali Kini -
Belasan penyu hijau hasil pengungkapan kasus penyelundupan penyu oleh Polres Jembrana, dilepasliarkan di Pantai Desa Perancak, Selasa (21/11).


Penyu penyu hijau itu tergolong satwa langka. Bahkan ada yang diketahui berumur 50 tahun lebih dan satu ekor penyu akan bertelur sehingga perlu segera dilepasliarkan.


Bupati Tamba yang hadir saat pelepasan penyu tersebut  mengucapkan terimakasih atas pengawasan Kapolres Jembrana berserta jajarannya, sehingga upaya untuk penyelundupan sembilan belas penyu hijau tersebut bisa dibatalkan.

“Hari ini sudah dikembalikan kehabitatnya, astungkara 19 penyu hijau ini bisa hidup sehat kembali dan kembali bertelur. Sehingga pada akhirnya kelestarian ini bisa di jaga, ” ujarnya.



Selain itu, Bupati Tamba juga menghimbau kepada masyarakat bahwasanya penyu ini merupakan binatang yang dilindungi dan patut untuk dilestarikan.

“Semoga masyarakat semakin sadar bahwa penyu itu adalah ekosistem yang patut kita jaga dan harus kita lindungi, ” jelasnya.


Sementara itu Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana menuturkan sebagai update informasi bahwa hari minggu tanggal 19 Nopember 2023 Polres Jembrana melakukan pengungkapan penyelundupan Penyu Hijau yang ada di Kabupaten Jembrana.


" Hari ini kita melepasliarkan Punyu yang kita amankan, kita amankan dijalan di Desa Baluk pada saat yang bersangkutan akan membawa penyu ini dari Kabupaten Jembrana, kita mengamankan satu orang inisial RBD, kita amankan dengan kendaraan pick up membawa 19 ekor penyu hijau, "ucapnya 


AKBP I Dewa Gde Juliana juga mengatakan dari proses pengembangan kasus ini,  pihaknya sudah mengantongi darimana yang bersangkutan mendapatkan Penyu tersebut. Dirinya juga akan melakukan kordinas dengan pihak Kejaksaan untuk tindakan selanjutnya.


"Kita akan berupaya untuk bisa melakukan pengungkapan terkait dengan sumber daripada penyu ini, kemudian dari keterangan yang bersangkutan bahwa kegiatan yang dia lakukan ini sudah beberapa kali dan kita masih melakukan pengejaran terkait dari sumber penyu ini, "tandasnya ( gede/r3)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved