-->

Rabu, 14 Oktober 2020

Ada Dana Hibah Sebesar Rp3,3 Triliun Bagi Pelaku Usaha Pariwisata


Denpasar.BaliKini.Net  -
Dengan ditandai pemukulan kulkul oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio didampingi oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakapolda Bali I Wayan Sunartha dan Kasdam IX/ Udayana  Brigjen TNI Candra Wijaya meluncurkan secara resmi program 'We Love Bali' di Bali Safari and Marine Park, Rabu ( 14/10).


Program 'We Love Bali' merupakan bentuk edukasi sekaligus kampanye penerapan protokol kesehatan berbasis clean, healty, safety, environment ( CHSE), yaitu kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup dalam tempat-tempat wisata untuk memastikan keamanan wisatawan. 


Melalui kampanye CHSE ini diharapkan membentuk ' safety awarenes' yang perlahan tercipta dalam mindset pelaku usaha di Bali dan juga wisatawan. 


Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas diluncurkannya program 'We Love Bali' dimana seperti  diketahui bersama sektor pariwisata merupakan lokomotif dari perekonomian masyarakat Bali dan sektor ini sangat terdampak akibat pandemi Covid 19. 


Oleh karena , melalui program 'We Love Bali ' ini diharapkan dapat mendukung industri pariwisata Bali agar mulai bergerak dan semangat kembai berkarya sekaligus memberikan edukasi dalam mengimplementasikan protokol kesehatan bagi pelaku usaha pariwisata, masyarakat pengelola destinasi wisata dan masyarakat umum tentunya. 


" Kami sangat mengapresasi atas segala upaya dari pemerintah pusat dalam mengakselerasi pariwisata serta pertumbuhan ekonomi Bali. Kami berharap program ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pariwisata Bali sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali di triwulan ketiga dari keterpurukannya pada triwulan dua, " bebernya.


Sementara itu Menparekraf Wishnutama mengatakan, Kemenparekraf/Baparekraf bersama Kemenkeu juga telah menyiapkan dan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp3,3 Triliun bagi pelaku usaha pariwisata dan pemerintah daerah untuk membantu meningkatkan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata.


Diharapkan dengan kucuran dana tersebut tercipta rasa aman dan nyaman bagi wisatawan sekaligus membantu industri pariwisata bertahan di tengah pandemi. 


"Tujuan utama dari hibah pariwisata ini untuk membantu pemerintah daerah serta industri hotel dan restoran yang saat ini sedang mengalami gangguan financial serta recovery penurunan pendapatan asli daerah akibat pandemi Covid 19 dengan jangka waktu pelaksanaan hingga Desember 2020," ungkapnya.


Terdapat 12 program perjalanan (famtrip) yang masing-masing akan berlangsung selama tiga hari dua malam ke berbagai destinasi di Bali. Program famtrip tahap pertama sebelumnya telah dijalankan beberapa waktu lalu ke destinasi di Denpasar, Lovina dan Kintamani. 


Masyarakat akan diajak meninjau destinasi dan melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang dijalankan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Perjalanan masyarakat itu juga dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.[ar/r5]

Endek Dipilih Sebagai Bahan Busana 'summer'


Denpasar ,BaliKini.Net -
Christian Dior, rumah mode tersohor yang berpusat di Paris telah memilih endek sebagai salah satu bahan untuk koleksi busana spring/summer yang akan diproduksi tahun 2021 mendatang. 


Untuk memperoleh bahan busana bermotif endek, Dior harus memenuhi sejumlah syarat terkait upaya pelestarian dan perlindungan terhadap kain tenun tradisional kebanggaan masyarakat Bali ini. 


Syarat itu dikemukakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat menerima Tim Ad Hoc Kerjasama Dior Kementerian Luar Negeri  (Kemenlu) RI di Ruang Pertemuan Jayasabha, Rabu (14/10).


Kepada Tim Ad Hoc Kemenlu RI, Ny Putri Koster yang didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan  I Wayan Jarta dan Kadis Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah I Wayan Mardiana menyampaikan rasa bangga karena salah satu kain tenun tradisional Bali dilirik oleh rumah mode yang sudah mendunia. 


Bahkan, ia menyebut kabar yang diterimanya akhir September lalu itu seperti sebuah mimpi. “Di tengah pandemi, tiba-tiba kita dikejutkan kabar menggembirakan. Pastinya sangat bangga ya,” ucapnya. 


Namun rasa bangga itu menyisakan kekhawatiran kalau endek akan bernasib sama dengan tenun rangrang. Ia menceritakan pada suatu masa tenun khas Nusa Penida itu sempat booming dan motifnya ditiru dan diproduksi secara massal. 


“Orang luar ikut memproduksi motif rangrang hingga pada titik tertentu kehilangan selera pasar. Saya tak ingin hal tersebut terjadi pada kain endek,” ungkapnya.


Oleh sebab itu, ia mengajak semua pihak menjadikan pengalaman tersebut sebagai sebuah pelajaran. Jangan dibutakan oleh rasa bangga lalu abai terhadap kewajiban untuk menjaga dan melestarikan. 


Dalam konteks perlindungan dan pelestarian kain endek, ia pun menyebut sejumlah syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh rumah mode Christian Dior dalam pemenuhan kebutuhan bahan endek untuk koleksi busananya tahun 2021 mendatang. 


Pertama, Dior wajib menggunakan kain endek yang benar-benar diproduksi oleh perajin Bali. Syarat lainnya, pihak Dior juga harus memahami bahwa endek bukanlah tenun yang bisa diproduksi secara massal dengan motif dan warna yang seragam. 


“Kain kita ini punya keterbatasan dalam produksi, selain itu dalam teknik pewarnaan sangat dipengaruhi oleh sinar. Jadi, celupan pertama dan berikutnya pasti akan ada perbedaan,” urainya. 


Syarat lain yang ditawarkan dalam kejasama ini adalah keterlibatan eksportir putra daerah Bali. Dirinya menyebut, sejumlah syarat yang diutarakannya itu murni dalam bidang tugasnya selaku Ketua Dekranasda yaitu menjaga kelestarian tenun tradisional. 


Dalam kesempatan itu, pendamping orang nomor satu di Bali ini juga menyinggung upaya melindungi kain tenun tradisional Bali agar tak mudah diklaim oleh pihak luar. Ia mengharapkan arahan dari pemerintah pusat agar kerja sama ini dapat terlaksana dan memberi manfaat positif bagi kemajuan UMKM dan kesejahteraan masyarakat Bali. Termasuk juga dalam hal perlindungan hak cipta.


Kadisperindag Wayan Jarta menambahkan bahwa pihaknya secara intensif telah melakukan komunikasi dengan pihak Dior dan juga jajaran Kemenlu. Dari hasil koordinasi, diperoleh informasi bahwa pemilihan kain endek yang diperagakan pada pembukaan Paris Fashion Week di Jardin de Tuileries, Paris, Selasa (29/9) itu diperoleh dari hasil searching di internet. 


Pihaknya pun telah menghubungi produsen pemasok kain endek yang diperagakan pada ajang tersebut. “Kami sempat hubungi dan ketika kami sampaikan bahwa syaratnya harus perajin lokal Bali, mereka angkat tangan,” imbuhnya. 


Disperindag Bali akan mengawal kerja sama ini untuk menjamin pasokan bahan benar-benar berasal dari Bali. Pihak Pemprov Bali juga berharap bisa bertemu langsung dengan tim dari rumah mode Christian Dior untuk membicarakan kerja sama ini. 


Sementara itu, pimpinan rombongan Tim Ad Hoc Kemenlu RI Dyah Lestari Asmarani menyampaikan bahwa timnya mendapat penugasan khusus untuk menindaklanjuti rencana penggunaan bahan endek untuk koleksi busana Dior tahun 2021 mendatang. 


Perempuan yang menduduki jabatan Ketua Sekretariat Tim Pecepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) Kemenlu ini sependapat untuk mengedepankan upaya pelestarian kain endek. 


“Pada prinsipnya kami akan memastikan dan mengawal agar kerja sama ini berjalan dengan baik dan sama-sama menguntungkan,” katanya. 


Terkait upaya perlindungan terhadap kain endek, anggota Tim Ad Hoc Kemenlu Erik Mangajaya menyarankan Pemprov Bali menerapkan Sistem Ekspresi Budaya Tradisional. 


Menurutnya, sistem perlindungan ini akan mendorong dan memperkuat promosi serta pengembangan ekonomi kreatif termasuk UMKM di Bali. Untuk mencegah tindakan misappropriation terhadap kain endek, ia menyarankan Pemprov Bali menempuh dua langkah. 


Pertama, menetapkan peraturan daerah mengenai seni budaya tradisional kain endek Bali. Kedua, mendaftarkan kain endek Bali pada Database Kekayaan Intelektual Komunal Kemenkumham atau Sistem Pengelolaan Data Pokok Kebudayaan Kemendikbud.[ar/r5]

Gubernur Koster Kukuhkan Pengurus APBEDNAS Bali


Denpasar,Balikini.net  -
Gubernur Bali Wayan Koster berharap anggaran yang dikelola di desa digunakan secara lebih terfokus. Hingga hasilnya dapat lebih dirasakan oleh warga desa. Misalnya sebagian diplot untuk pengelolaan sampa hingga Bali bisa menyelesaikan persoalan sampah di sumbernya. 


Hal ini disampaikan Gubernur Koster saat pengukuhan pengurus Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (APBEDNAS) Provinsi Bali masa bakti 2020- 2025 di Wantilan Kertha Sabha, Jaya Sabha, Denpasar, Selasa (13/10)


Gubernur Koster mengatakan pentingnya mengurus desa secara utuh dan tuntas, karena sebagian besar masyarakat Indonesia berada di wilayah pedesaan.


“Kalau desa ini kita bangun dengan baik, di dalamnya ada rakyatnya yang sebagian besar ada di desa, berarti sebagian besar masalah bangsa ini selesai,” kata mantan anggota DPR RI tiga periode yang turut membidani lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.


Ia menambahkan jika pembangunan di desa bisa dijalankan dengan baik, perekonomiannya berkembang maka masyarakat akan bekerja di desa. 


“Hidup dia di desa, mau dia berkerumun di desa, membangun desanya, membangun perekonomiannya dan dia akan membuka lapangan kerja di desa,” ujarnya.  


Menurutnya kalau itu bisa dilakukan selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa, juga akan menyeimbangkan pembangunan antar wilayah secara horizontal maupun vertikal sehingga secara otomatis mengurangi arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.


Untuk melaksanakan pembangunan di desa, ditegaskannya tentu dibutuhkan anggaran. Itu sebabnya  ia memperjuangkan agar anggaran APBN bisa dialokasikan ke desa. Bali mendapatkan anggaran Rp 657 miliar dari APBN untuk 636 Desa. Ini berarti rata-rata desa di Bali mendapatkan dana Rp 1 miliar lebih. 


Menurutnya dana ini harus digunakan secara lebih terfokus untuk pembangunan yang dampaknya signifikan untuk masyarakat dan bukan dibagi secara merata ke hal-hal kecil yang tidak penting bagi masyarakat


Itu sebabnya ia meminta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sesuai dengan fungsinya untuk ikut mendukung mengawal kepala desa untuk menggunakan anggaran yang ada di desa secara akuntabel dan transparan. 


“Itulah namanya BPD. Menjadi fasilitator rakyat untuk mengelola anggaran di desa ini supaya kepala desa mendapat masukan secara kelembagaan melalui BPD supaya kepala desanya itu bisa menggunakan anggarannya dengan baik sesuai aspirasi dan harapan masyarakat,” kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bali.[ar/r5]

Senin, 12 Oktober 2020

Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Fasilitasi KUR untuk 100 UMKM Lokal



Denpasar,BaliKini.Net 
- Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster memuji ketangguhan UMKM Bali yang tetap mampu bertahan di tengah badai pandemi Covid-19, yang berpengaruh besar terhadap sektor perekonomian. 


“Terbukti, UMKM tetap menggeliatkan perekonomian kita di tengah pandemi. Pariwisata boleh terpuruk, namun UMKM tetap bisa jalan meski penuh upaya dan peluh,” kata Ny Putri Koster dalam arahanya pada acara Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Fasilitasi KUR yang dilaksanakan di Hotel Vasini Denpasar, Senin (12/10) pagi.


Diriya juga mengajak UMKM terus berbenah untuk mempersiapkan diri menghadapi kemajuan zaman serta teknologi, atau yang lazim disebut industri 4.0. 


“Harus terus belajar, belajar marketing, banyak bertanya kepada mereka yang sudah berhasil, sehingga nantinya UMKM kita bisa lebih mandiri. Pelaku usaha juga jangan hanya bicara industri 4.0, tapi siapkan diri juga. Sudah bisakah masuk ke marketplace, sudah bisakah transaksi dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard, red)?, dan sebagainya,” ujar sosok seniman serba bisa ini.


Dirinya kembali mengingatkan keada para pemodal besar, industri pariwisata, restoran hingga pasar modern menunjukkan kepedulian yang lebih besar kepada kelangsungan hidup UMKM di Bali. "Lebih peduli-lah kepada produk-produk lokal, kepada pelaku usaha kita di Bali. Turut serta juga mensejahterakan UMKM lokal Bali, cari solusi bersama, gotong royong jika ada hambatan-hambatan di lapangan," sentilnya.


Harapannya jangan Bali ini dijadikan konsumen semata, karena Bali juga punya banyak produk yang bisa diolah dan kita kedepankan. Terlebih jiwa seni Bali yang mampu meningkatkan kualitas produk.[ar/r5]

Sabtu, 10 Oktober 2020

IMF 2020 Jadi Peluang Bagi UMKM dan Start Up Business Lokal di Bali


Denpasar ,Balikini.Net
- Sebagai daerah tujuan wisata dunia, dunia bisnis/usaha Bali dipengaruhi oleh kondisi yang tengah terjadi di Dunia saat pandemi. Hal ini mempengaruhi laju pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali di berbagai bidang bisnis/usaha termasuk di bidang pemasaran produk-produk UMKM dan Start Up Business lokal.


Demikian disampaikan Gubernur Bali dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun pada acara “Indonesia Marketeers Festival (IMF) 2020 Bali dengan Tema The Growth Strategies For The Next Bali” yang berlangsung secara daring pada Sabtu (10/10).


"Akibat dari pandemi Covid-19 ini, kita harus mempersiapkan diri untuk mencari inspirasi dan mencari insight yang sesuai dengan masa Tata Kelola Bali Era Baru. Tentu ini akan menjadi peluang sekaligus tantangan kita semua sebagai upaya pemulihan ekonomi Bali," jelasnya.


Untuk itu setiap pengusaha harus mempertahankan tingkat kesehatan usahanya, memperkuat permodalan melalui peningkatan kinerja dan profesionalisme, meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan sesuai dengan Tata Kelola Bali Era Baru, termasuk meningkatkan kualitas pemasaran melalui sistem informasi digital yang terintergrasi. 


Menurutnya, Digitalisasi menjadi tak terelakan di dalam situasi saat ini bahkan dalam semua aspek kehidupan, terutama dunia ekonomi. Era industri 4.0 pun dikenal sebagai era ekonomi digital. 


"Di era persaingan bisnis yang begitu kuat dan ketat seperti yang terjadi sekarang ini, menuntut semua pebisnis untuk lebih agresif dan berani dalam mengambil keputusan serta menerapkan strategi perusahaan sehingga bisa menjadi lebih unggul dari pada pesaing. Kualitas pelayanan dan peningkatan teknologi merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan debuah perusahaan. Karena dewasa ini masalah kepuasan dan loyalitas pelanggan melalui kualitas pelayanan terbaik telah menjadi komitmen bagi perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya," bebernya.


Kegiatan Indonesia Marketers Festival 2020 dengan mengangkat tema “The Growth Strategies For The Next Bali” diharapkan akan menjadi ajang bertemunya kalangan Business, Industry dan Goverment. Momentum ini merupakan saat yang tepat untuk memunculkan potensi kreativitas Youth Women Nitzen yang ada di Bali. 


Marketers Festival 2020 juga merupakan peluang bagi UMKM atau Start Up Business lokal yang ada di Bali untuk mengkomersialisasikan produknya agar dapat bersaing dengan produk nasional dan internasional. 


"Demikan halnya dengan para pelaku pariwisata di Bali Saya berharap dapat mengambil bagian dan mendapatkan manfaat tentang bagaimana memasarkan pariwisata yang bagus dan sesuai dengan Tata Kelola Bali Era Baru," tutupnya.[ar/r5]

Pasien Sembuh Covid-19 di Bali Bertambah 143 orang

Denpasar ,Balikini.Net -  Jumlah pasien Covid-19 yang tertangani medis dan dinyatakan sembuh terus mengalami peningkatan. Tercatat, Sabtu (10/10) jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 143 orang. 


Penambahan juga terjadi untuk pasien positif sebanyak 131 orang yang terpapar melalui transmisi lokal. Untuk pasien meninggal masih bertambah sebanyak 3 orang.


Jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi Positif  sebanyak 10.028 orang, sembuh 8.598 orang (85,74%) dan meninggal ada 320 orang (3,19%). Kasus Aktif per hari ini menjadi 1.110 orang (11,07%).


"Kembali ditegaskan agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan diamanapun saat melakukan aktifitas," demikian rilis resmi Humas Pemrov.Bali, Sabtu (10/10).


Ditegaskan pula agar segala bentuk keramaian dalam bentuk apapun yang ada di wilyah Desa Adat harus dihentikan sementara. Serta semua bentuk kegiatan adat yang melibatkan banyak orang, seperti pasangkepan, patedunan, dan sejenisnya supaya dilaksanakan dengan jumlah peserta yang sangat terbatas.[ar/r5]

Jumat, 09 Oktober 2020

Penambahan Kasus Positif dan Sembuh Covid-19 di Bali Imbang

Denpasar,Balikini.Net  - Penambahan jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Bali, Jumat (9/10) untuk positif dan sembuh terjadi kesamaan. Dimana jumlah pasien yang sembuh dan positif ada penambahan sebanyak 138 orang.


"Untuk hari ini penambahan jumlah positif Covid-19 ada 138 orang. Jumlah yang sama juga untuk penambahan pasien yang sembuh yaitu 138 orang, sedangkan untuk pasien yang meninggal penambahan lagi empat orang," tulis dalam rilis Satgas Covid-19 provinsi Bali.


Dengan demikian dapat dijabarkan humlah kasus secara kumulatif untuk Positif ada 9.897 orang, sembuh 8.455 orang (85,43%), dan meninggal sebanyak 317 orang (3,20%).

Kasus Aktif yang masih ditangani medis menjadi 1.125 orang (11,37%).


Untuk memutus rantai penularan Covid-19 maka dintruksikan pemerintah privinsi Bali kepasa seluruh desa adat agar menghentikan keramaian yang mendatangkan banyak orang. Serta semua bentuk kegiatan adat yang melibatkan banyak orang, seperti pasangkepan, patedunan, dan sejenisnya supaya dilaksanakan dengan jumlah peserta yang sangat terbatas.


Ditegaskan kembali agar semua pihak mematuhi Pergub Bali Nomor 46 untuk tetap disiplin melakukan protokol kesehatan, termasuk juga di setiap bentuk tempat usaha.[ar/r5]

Kamis, 08 Oktober 2020

Penambahan Positif Covid-19 di Bali Sebanyak 107 Orang

Denpsar ,BaliKini.Net - Penyebaran kasus covid-19 di Bali umumnya melalui transmisi lokal, hingga saat ini terlaporkan penambahan jumlah kasus sebanyak 107 orang.


Pun demikian, seiring dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 di Bali, juga terjadi peningkatan jumlah kasus pasien yang sembuh sebanyak 125 orang. "Untuk kasus pasien covid-19 yang meninggal masih ada setiap harinya, untuk penambahan ada tujuh orang," rilis satgas Covid-19 melalui Himas Provinsi Bali, Kamis (8/10).


Secara kumulatif jumlah pasien Positif  seluruh Bali tercatat ada 9.759 orang. Sedangkan pasien yang sembuh 8.317 orang (85,22%), dan meninggal ada 313 orang (3,21 %). Kasus Aktif per hari ini, Kamis (8/10) menjadi 1.129 orang (11,57%).


Untuk memutus rantai penularan Covid-19 maka segala bentuk keramaian, baik itu kegiatan perkumpulan ataupun aksi demo harus dihentikan untuk sementara ini. Termasuk juga semua bentuk kegiatan adat seperti pasangkepan, patedunan, dan sejenisnya supaya dilaksanakan dengan jumlah peserta yang sangat terbatas dengan tetap menaati Protokol Kesehatan.


"Mari kita dukung upaya Pemerintah, dengan disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan, saling mengingatkan sesama, selalu menjaga diri dan lingkungan agar bisa segera terbebas dari pandemi ini," tutupnya.[ar/r5]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved