-->

Minggu, 08 Agustus 2021

Prospek Bisnis Wisata Antariksa, Harga Tiket Diperkirakan Semakin Terjangkau

 

BALI KINI ■ Keberhasilan penerbangan antariksa oleh perusahaan swasta mulai memicu minat wisata antariksa meski biayanya saat ini masih sangat mahal. 

Pakar memperkirakan bisnis wisata antariksa akan semakin berkembang dengan harga tiket yang lebih terjangkau dalam beberapa tahun lagi. 

Berikut laporan tim VOA.



Minggu, 04 Juli 2021

Sosialisasikan Eco Enzym System Di TMMD Ke-111 KODIM 1623/Karangasem


Bali Kini, Karangasem -
Eco Enzyme merupakan cairan sejuta manfaat yang dibuat dari fermentasi limbah organik. Cairan tersebut berasal dari pengelolaan sampah organik dengan teknik Eco Enzyme yang ditemukan oleh Doktor Rosukon dari Negara Thailand. 


Hal ini disosialisasikan oleh Dr. I Ketut Budiarta di acara TMMD ke 111 KODIM 1623/Karangasem yang digelar di Balai Subak Bukit Galah Banjar Dinas Sogra Desa Sebudi Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem, Minggu (4/7/2021) sore. 


Tak hanya menyampaikan pemanfaatan Eco Enzym dalam kehidupan sehari-hari, narasumber dr. Ketut Budiarta beserta 4 orang lainnya dari Komunitas Eco Enzyme Karangasem juga mempraktikkan secara langsung pembuatan cairan Eco Enzym ini didepan 30 Masyarakat Bukit Galah dan para peserta yang hadir lainnya. 


Dikatakan dr. Ketut Budiarta jika cairan Eco Enzym dapat mengatasi penyebaran penyakit termasuk virus Corona. "Isu pemanasan Global dan Pandemi Covid-19 saat ini sedang menjadi masalah di seluruh dunia termasuk di Kabupaten Karangasem. Pandemi Covid-19 telah mematikan pariwisata dan perekonomian lebih dari satu tahun belakangan ini, salah satu upaya untuk mengatasi  penyebaran Covid-19 serta membersihkan lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan memanfaatkan Eco Enzyme, " Ujarnya saat memberikan sosialisasi. 


Dengan begitu masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan sampah dengan baik terlebih memanfaatkannya menjadi cairan Eco Enzym demi kesehatan umat manusia dan lingkungan sekitarnya. (Ami)

Minggu, 29 November 2020

Realitas Virtual 3D untuk Pemetaan Cuaca

 


Cuaca buruk meningkat intensitasnya di seluruh dunia dan para ahli mencari metoda pemetaan cuaca yang lebih efektif. Para peneliti di AS kini mengembangkan pemetaan 3-dimensi memakai realitas virtual sehingga prakiraan cuara menjadi lebih akurat dan cepat. Berikut laporan Helmi Johannes dari VOA.



Senin, 26 Oktober 2020

PKM Pengrajin Limbah Alam di Desa Dajan Peken Tabanan

Oleh ; L.P.I. Harini , W.N. Septiadi , dan Irdhawati 

Tabanan, Balikini.net - Produk kerajinan yang sering dijumpai pada kehidupan masyarakat Bali dikenal unik dan memiliki prospek yang menjanjikan. Hal ini pula yang kini dilakukan oleh Kelompok UMKM Sraya Bali Craft.


Sebagai mitra, UMKM ini memiliki keunikan dalam membuat kerajinan yaitu dari bahan baku limbah alam. Namun masih banyak kendala yang dihadapi kelompok ini dalam proses produksinya diantaranya adalah cara produksi masih tradisional dan sederhana, kurang tersedianya bahan baku alternatif, kurangnya pengetahuan terkait pengawetan limbah alam, manajemen pengelolaan  usaha belum optimal dan kesulitan pemasaran produk. 

Berdasarkan permasalah yang dihadapi mitra, terdapat tiga aspek permasalahan yang harus ditangani meliputi aspek produksi, manajemen usaha dan pemasaran. Adapun solusi yang ditawarkan melalui program ini diantaranya adalah peningkatan fasilitas produksi, diversifikasi desain produk yang telah ada dengan ide product bundling melaui pelatihan keterampilan suspeso transferent dan tata cara pengawetan limbah alam.

Serta pelatihan digital marketing untuk penjualan dan promosi produk. Dengan mengikuti kegiatan PKM ini mitra dapat meningkatkan kuantitas dan kwalitas produksinya. Mitra juga dapat memperbanyak ragam produk yang dihasilkan setelah diberikan pelatihan. 

"Peningkatan omzet pada mitra masih belum tercapai, akan tetapi mitra sudah merasa terbantu, karena dengan adanya kegiatan ini mitra dapat memproduksi kerajinan lain yang laku terjual walaupun di masa pandemi," ungkapnya.

Kata kunci : craft, limbah alam, pengrajin, suspeso transferent, UMKM.

Produk kerajinan sangat sering dijumpai pada kehidupan masyarakat di Pulau Bali. Produk kerajinan dari Bali sebenarnya memiliki prospek yang menjanjikan. Pemanfaatan bahan baku lokal dan motif yang khas menambah keunikan produk kerajinan Bali. 

Sayangnya, keunggulan tersebut juga menghadapi beberapa kendala. Melonjaknya jumlah pelaku industri kerajinan dan persaingan yang datang dari luar negeri tentunya mengakibatkan persaingan pasar semakin ketat. 

Untuk mengatasi hal tersebut pengrajin harus terus berupaya untuk melakukan inovasi demi menjaga keunikan dan kualitas kerajinan yang mereka produksi. Diperlukan ide kreatif yang lain dari pada yang lain sehingga dapat dihasilkan produk kerajinan yang unik, menarik dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. 

Sraya Bali Craft yang nerupakan mitra dari kegiatan PKM ini adalah salah satu kelompok pengrajin yang dapat dibilang agak unik di Bali. Kelompok pengrajin ini memanfaatkan limbah batok kelapa yang banyak disekitar mereka menjadi barang yang bernilai ekonomi. 

Kemudian dibuatlah batok kelapa tersebut menjadi produk mangkok, gelas, dan hiasan meja. Karena direspon baik di masyarakat akhirnya kelompok ini berusaha terus mencari alternatif lain dalam berkreatifitas dengan memutuskan memilih ide kreatif dengan membuat kerajinan dari bahan baku limbah alam atau sampah. 

Alasannya selain menguntungkan juga dapat ikut mendukung program pemerintah provinsi Bali yaitu mengatasi masalah lingkungan dengan memberdayakan bahan limbah dan sampah. 

Adapun bahan baku yang digunakan dalam berproduksi diantaranya limbah kayu, limbah pohon kelapa (meliputi kulit pohon, akar, tempurung, sabut kelapa, dan pelepah), bulu ayam, batuan, biji-bijian yang bisa diawetkan, bubuk sisa las dan masih banyak yang lain. Bahan-bahan ini diolah dan diproduksi menjadi lampu tidur dan lampu hias dari batok kelapa dan kayu. Karena berupa hasil kerajinan tangan, setiap produksi yang dihasilkan bersifat unik, dengan kata lain sulit membuat produk yang persis sama. Walaupun telah menghasilkan dan menjual berbagai macam produk.


Akan tetapi masih banyak kendala yang dihadapi oleh Kelompok Sraya Bali Craft diantaranya adalah: 

1. Cara produksi yang kelompok ini lakukan masih sangat tradisional dan sederhana sehingga rata-rata diperlukan waktu yang relatif lama dalam proses pembuatan produk.

2. Walaupun permintaan produksi untuk patung, bonsai dan lampu hias ada akan tetapi sulit diterima mengingat keterbatasan bahan baku berupa bulu, batuan, biji-bijian dan bubuk las yang sulit di dapat. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif bahan baku baru yang bisa menggantikan fungsi bahan baku sebelumnya.

3. Kurangnya pengetahuan terkait pengawetan limbah alam agar bisa digunakan sebagai bahan baku, 4. Belum adanya manajemen pengelolaan usaha kelompok yang rapi, 5. Kesulitan pemasaran produk. Kelompok ini memasarkan produknya dari mulut ke mulut serta rutin mengikuti pameran akan tetapi hasilnya belum maksimal. 

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa terdapat tiga aspek permasalahan yang dihadapi mitra yaitu aspek produksi, manajemen usaha dan aspek pemasaran. Secara umum kegiatan PKM  ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM Sraya Bali Craft dalam menjalankan dan mengelola usaha mereka dengan memberikan edukasi kepada mitra. 

Adapun sasaran dari kegiatan PKM ini adalah modernisasi alat produksi, diversifikasi design produk, serta peningkatan keterampilan kelompok Sraya Bali Craft sebagai UMKM kerajinan limbah alam menggunakan teknik sosspeso transferent yang didukung dengan digital marketing. 

"Dengan kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menjadikan Sraya Bli Craft sebagai UMKM yang lebih madiri dalam mengelola usaha kerajinannya, lebih modern dalam melakukan produksi dan lebih produktif secara ekonomi," ulasnya.

Mengenai metode pelaksanaan, secara garis besar ada tiga aspek permasalahan yang akan ditangani dalam kegiatan PKM yang diusulkan ini yaitu aspek produksi, aspek manajemen usaha dan aspek pemasaran. 

Metode pelaksanaan yang dilaksanakan dalam kegiatan program kegiatan masyarakat ini dirancang berdasarkan prioritas kebutuhan yang telah disepakati dengan mitra. 

Sebelum diulas tentang metode pelaksanaan yang telah dilakukan sampai di buatnya laporan kemajuan ini terlebih dahulu akan diberikan terlebih dahulu solusi yang ditawarkan melalui program kemitraan masyarakat ini berdasarkan prioritas kebutuhan adalah sebagai berikut: 

1. Fasilitas Produksi. Peningkatan fasilitas produksi diperlukan oleh mitra meliputi pengadaan alat produksi berupa mesin produksi dan rak kaca untuk menyimpan dan penataan hasil produksi. Selain itu dilakukan pelatihan dalam penggunaan fasilitas produksi

2. Diversifikasi Desain Produk. Penambahan jenis produk dan diversifikasi desain produk yang telah ada dengan ide product bundling akan menambah keragaman produk dan kualitas produk sehingga diharapkan menambah daya saing produk. Untuk mendukung ide ini akan diberikan keterampilan suspeso transferent dan tata cara pengawetan limbah alam kepada mitra 

3. Manajemen Usaha. Pembenahan pembukuan meliputi aspek daftar inventaris, neraca awal, buku harian, buku pembelian, buku penjualan, buku persediaan barang, menghitung laba rugi, membuat neraca akhir serta mampu menghitung harga pokok produksi per unit produk untuk tiap-tiap jenis produk yang diproduksi baik berdasarkan pesanan maupun produk lainnya.

4. Pemasaran Perluasan jaringan pemasaran baik lokal, nasional, maupun ekspor dengan penggunaan teknologi IT dalam bentuk web dan pelatihan digital marketing.

Mengacu pada solusi dan penanganan permasalahan PKM yang telah disepakati oleh tim pengabdi dan mitra maka metode pelaksanaan dan tahapan-tahapan pelaksanaan dan penerapan Iptek yang akan ditempuh dalam kegiatan PKM ini dilakukan dengan metode ceramah/penyuluhan, metode demonstrasi dan pelatihan. 

Kesepakatan awal pengabdian akan dilakukan dengan metode in house training akan tetapi dengan merebaknya pandemi Covid-19, terjadi beberapa perubahan dalam pelaksanaan pengabdian ini dan tentunya mengikuti aturan pemerintah terkait protokol kesehatan. 

Selain itu pada kegiatan PKM ini metode yang dilaksanakan oleh tim pelaksana adalah pemberdayaan masyarakat dengan pola pendekatan bottom up yang artinya di awal diberi contoh, dan jika dinilai sudah cukup terampil, maka mitra dapat dilepas sehingga dapat mandiri.

Mengenai hasil dan pembahasan,  

Tahapan yang telah dilaksanakan pada program pengabdian Program Kemitraan Masyarakat ini disesuaikan dengan apa yang telah disepakati bersama dengan mitra. 

Pada awal kegiatan tim pengabdi sudah sempat mengunjungi mitra dan membicarakan kembali kegiatan apa yang akan dilakukan. Akan tetapi karena Covid 19 merebak komunikasi antara pengabdi dan mitra dilanjutkan secara daring. 

Adapun kegiatan PKM yang telah dikakukan dengan mitra adalah sebagai berikut: 

1. Mendampingi mitra dalam pemilihan dan pembelian alat produksi yang lebih modern dan tepat guna yang akan dihibahkan sehingga mitra dapat membuat barang kerajinan yang lebih beragam dan lebih cepat. Pengabdi dan mitra bersama-sama merencanakan dan membeli alat produksi agar sesuai dengan kebutuhan mitra.

2. Diskusi, pendampingan dan introduksi tentang pentingnya pengembangan/inovasi desain untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas suatu produk di tengah pandemi. Beberapa langkah yang dilakukan adalah merubah strategi produksi yaitu dengan merubah jenis produksi dari karya seni antik ke kerajinan bahan alam yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang terkait dengan keperluan upacara dan kebutuhan sehari-hari. 

Hal ini dilakukan agar hasil produksi laku di pasaran di masa pandemi. Selain pendampingan terkait produk yang dihasilkan, pengabdi juga mengadakan pendampingan tentang perlunya memikirkan perluasan bahan baku dan membangun jaringan suplier bahan baku yang lebih luas. Pada kegiatan awal ini mitra benar-benar aktif dalam program PKM yang dilaksanakan walaupun terkendala pandemi. 

Dampak Ekonomi dan Sosial yang dapat dilihat dari mitra setelah mengikuti kegiatan PKM ini diantaranya berupa peningkatan pada mitra terkait peningkatan kuantitas dan kwalitas produksi yang terjadi akibat dampak penggunaan alat produksi yang dihibahkan ke mitra. 

Beberapa alat dapat mempercepat proses produksi sehingga kuantitas produksi meningkat. Selain itu dari segi kwalitas akibat dari beraneka ragam alat produksi yang dimiliki, mitra dapat membuat kerajinan dengan lebih rapi.

Peningkatan omzet pada mitra masih belum tercapai. Hal ini terjadi akibat dampak pandemi Covid 19. Akan tetapi mitra sudah merasa terbantu, karena dengan kegiatan PKM dan pendampingan yang telah dilakukan oleh pengabdi, mitra dapat memproduksi kerajinan lain yang laku terjual walaupun di masa pandemi. 

Setelah mengikuti pelatihan dapat dilihat peningkatan mitra terkait modifkasi dan pengembangan produk. Selama kegiatan pengabdian yang sudah dilaksanakan mitra sangat aktif dalam kegiatan yang sudah di jadwalkan. 

Bahkan untuk beberapa kegiatan yang dilaksanakan di Denpasar mitra sangat antusias. Koordinasi selama ini berjalan dengan baik walau hanya dengan daring. Kedepannya akan terus dilaksanakan evaluasi dan akan dilakukan pendampingan terkait produksi dan pemasaran sehingga bisa dilakukan evaluasi secara berkala terhadap kondisi UMKM Sraya Bali Craft. 

Melalui program ini diharapkan akan terbentuk kelompok UMKM yang unggul dari segi sumber daya manusia, mandiri dari segi manajerial serta pemasaran dan produknya dapat bersaing dan bersanding dengan produk sejenis yang sudah ada baik di dalam dan di luar negeri.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kuantitas dan kwalitas produksi mitra. 

Dari pelatihan yang mitra peroleh, dapat memperbanyak ragam kerajinan atau produk yang dihasilkan. Peningkatan omzet pada mitra masih belum tercapai, akan tetapi mitra sudah merasa terbantu, karena dengan adanya kegiatan ini mitra dapat memproduksi kerajinan lain yang laku terjual walaupun di masa pandemi. 

Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kelompok UMKM Sraya Bli Craft agar menjadi UMKM yang lebih madiri dalam mengelola usaha kerajinannya, lebih modern dalam melakukan produksi dan lebih produktif secara ekonomi.[r5]

Jumat, 03 Juli 2020

Lazada Indonesia Berkolaborasi Dengan Pakuwon Group Jakarta, Hadirkan e-mall Pertama Di Indonesia

Jakarta,BaliKini.Net - Lazada Indonesia mengumumkan kerjasama strategis dengan tiga mal ternama di bawah naungan Pakuwon Group Jakarta untuk menghadirkan e-mall pertama di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, konsumen dari seluruh Indonesia bisa mendapatkan akses mudah untuk berbelanja produk-produk dari berbagai merek ternama favorit yang terdapat di tiga mal terbesar di Jakarta, Gandaria City, Kota Kasablanka dan Plaza Blok M di platform Lazada. Kolaborasi ini didorong dengan terjadinya perubahan perilaku, kebiasaan dan konsumsi masyarakat dengan berbelanja online karena pandemi COVID-19 dan tentunya untuk memberikan pengalaman baru berbelanja online bagi konsumen terutama bagi pengunjung setia mal-mal Pakuwon Group Jakarta yang ada di Lazada.

Indonesia sudah mulai menerapkan pola tatanan normal baru atau new normal, dimana  sebagian pusat perbelanjaan sudah kembali dibuka untuk konsumen walaupun harus tetap mengikuti berbagai aturan dan protokol kesehatan dari pemerintah, yang salah satunya adalah membatasi jumlah pengunjung, demi keamanan bersama. Oleh sebab itu, keberadaan e-mall dapat tetap memberikan akses ke toko-toko kesayangan konsumen.

Monika Rudijono, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, mengucapkan “Kami menyambut baik kerjasama sinergis dengan Pakuwon Group Jakarta dan kolaborasi ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendorong perekonomian melalui eCommerce dan teknologi. Walaupun mobilitas banyak orang sudah berangsur normal, kami melihat bahwa banyak orang sudah terbiasa dengan kegiatan berbelanja online. Oleh karena itu, hadirnya Gandaria City, Kota Kasablanka dan Plaza Blok M di Lazada, tentunya akan memberikan akses dan pengalaman berbelanja aman dan nyaman ke berbagai toko dan merek ternama yang ada di mal-mal tersebut bagi konsumen yang masih belum dapat berkunjung secara langsung ke mal kesayangan mereka” 

Merek-merek ternama di dalam e-mall Pakuwon Group Jakarta yang tersedia di platform Lazada, meliputi Sogo, Giordano, Converse, Wakai, Samsonite, Optik Melawai, Nature Republic, Innisfree, The Body Shop, Make Up Forever, Kidz Station, Lego Certified Store, serta masih banyak lagi merek-merek favorit konsumen yang merupakan penunjang kebutuhan sehari-hari diantaranya, Lock & Lock, GNC, dan lebih dari 50 merk ternama lainnya. Melalui kerjasama ini, konsumen dapat menemukan produk berkualitas otentik, serta menikmati berbagai promo menarik dan potongan harga yang hanya bisa didapatkan ketika berbelanja di halaman e-mall Pakuwon Group Jakarta melalui Lazada.

“Diawali dengan keinginan untuk memberikan kemudahan akses berbelanja bagi masyarakat dan didorong dengan kesadaran untuk turut menjadi bagian dalam keberlangsungan kegiatan ekonomi, kini Gandaria City dan Plaza Blok M siap menyambut pengunjung setianya secara daring”, ucap Ibu Lili Mulyadi, General Manager Gandaria City dan Marketing General Manager Plaza Blok M yang juga disambut hangat oleh Ibu Lusiana, Direktur Kota Kasablanka, “tentunya Kota Kasablanka juga sangat bersemangat menyambut peluncuran kerjasama ini.  Kolaborasi apik antara Lazada dengan tiga mal yang berada di bawah naungan Pakuwon Group Jakarta ini tercipta sebagai bentuk upaya dan inovasi kami untuk terus menjangkau pengunjung, serta merupakan bentuk dukungan kami kepada toko-toko yang berlokasi di Gandaria City, Kota Kasablanka dan Plaza Blok M. Tentunya kemudahan akses layanan fasilitas belanja daring ini dapat juga menjadi angin segar bagi seluruh pengunjung setia kami. Masih dengan tujuan untuk memberikan kemudahan berbelanja yang nyaman bagi pengunjung, kedepannya kami juga akan terus mengembangkan inovasi lainnya”

Kanal e-mall Pakuwon Group Jakarta di platform Lazada akan dapat dengan mudah diakses melalui search bar di halaman utama aplikasi Lazada, dengan kata kunci utama seperti: Pakuwon Group; Gandaria City, Kota Kasablanka; dan Plaza Blok M. 

“Kerjasama dengan Pakuwon Group Jakarta ini merupakan salah satu komitmen kami untuk memastikan kebutuhan konsumen tetap terpenuhi dengan baik. Kami yakin dengan hadirnya Gandaria City, Kota Kasablanka dan Plaza Blok M di platform kami dengan banyak merk ternama yang ada di dalamnya tentunya akan mengobati kerinduan banyak konsumen akan pengalaman berbelanja langsung di mal kesayangan mereka walau hanya dari rumah,” tutup Monika. (*)

Minggu, 14 Juni 2020

Bikin Konten Bermutu Tak Sekadar Viral: Konsisten Berkonten Positif

Denpasar,BaliKini.Net - Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unud gelar acara webinar bertajuk Diskusi Santai Efektif nan Bermanfaat (Disinfektan) yang mengusung tema "Bikin Konten Bermutu Tak Sekadar Viral" dalam rangka kampanye sosial Go Away Covid-19 pada Sabtu, (13/06).

Selama hampir 4 bulan sudah masyarakat menghabiskan waktu beraktivitas di rumah saja akibat masa pandemi Covid-19 ini. Kondisi tersebut cenderung menimbulkan stress dan depresi bagi sebagian besar orang yang belum mampu beradaptasi dengan rutinitas baru. Melihat keadaan tersebut, mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unud mengadakan kampanye sosial bertajuk Go Away COVID-19. Kampanye sosial yang dilakukan menggunakan media sosial instagram ini bertujuan untuk menyebarkan positive vibes kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Terhitung sejak tanggal 28 April 2020, Go Away Covid-19 telah melakukan kampanye rutin dengan konten Weekly’s Quote, You Must Know, You Must To Be, You Must To Do, You Must List dan You Must Eat yang diposting setiap harinya. Melalui akun instagram @goawaycovid.19 ini juga telah dilakukan fun challenge selama di rumah saja dengan hadiah yang menarik. Sebagai puncak dari kampanye sosial ini, Go Away Covid-19 melaksanakan special event berupa webinar talkshow bertajuk Diskusi Santai Efektif nan Bermanfaat (Disinfektan) melalui live streaming youtube yang bekerja sama dengan Udayana TV.

Dengan mengusung tema "Bikin Konten Bermutu Tak Sekadar Viral", Disinfektan by Go Away Covid-19 menghadirkan beberapa narasumber seperti Dr. Firman Kurniawan (Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital), Harwinsyah (Content Director Froyonion), dan Arie Je (Creative Director Froyonion) pada Sabtu, (13/6). 

Ketua Panitia Go Away Covid-19, Kadek Sutama Yasa, menyebutkan bahwa Disinfektan by Go Away Covid-19 ini dilakukan sebagai salah satu bentuk edukasi terhadap masyarakat dalam membuat konten, terutama untuk membuatnya bermutu. "Membuat konten agar viral itu tidak sulit, namun membuatnya menjadi bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat adalah tantangan tersendiri bagi kita semua," ujarnya. Diskusi yang disiarkan langsung melalui Youtube Channel Udayana TV mulai pukul 13.55 WITA tersebut membahas tentang pentingnya membuat konten kreatif yang bermutu dan berkualitas, tantangan dalam membuat konten yang bermutu di masa pandemi, dan tips untuk tetap produktif dalam membuat konten kreatif selama masa pandemi.

Pandangan masyarakat terkait konten viral yang beredar di media sosial sebenarnya tidak selalu berarti itu konten tidak baik. Menurut Creative Director Froyonion, ketika masyarakat membicarakan konten yang viral di media sosial, sebenarnya yang menjadi kegelisahan masyarakat adalah kegelisahan konteks dari konten tersebut. “Mebedakan konten dengan konteks saja belum sampai, tolak ukur yang dibicarakan pun belum jelas, seharusnya yang lebih diperhatikan itu konteksnya, komunikasi yang disampaikan, dan pesannya apa,” ujar Arie Je. Untuk membuat konten yang positif dan baik diperlukan suatu formula penting yang harus diperhatikan. Menurut Dr. Firman Kurniawan, membuat konten positif dapat dilakukan dengan menerapkan formula Prof. Jonah Berger yang disebut STEPPS (social currency, trigger, emotion, public, practical value, story). “Konten-konten yang menyebar luas (viral) dan yang kita utamakan berkualitas itu biasanya mengandung formula STEPPS ini,” ujar Dosen Universitas Indonesia ini.

Konten adalah wadah untuk menuangkan ide dan gagasan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Untuk beraktualisasi diri menjadi seorang content creator, hal yang paling diperhatikan adalah ciptakan konten yang kreatif, sesuai passion, dan tetap konsisten. Menurut Harwinsyah, dalam pandangan content creator diperlukan juga segmentasi jenis konten untuk menjaga konsistensi. “Scheduling untuk content creator dalam membuat sesuatu perlu sih untuk konsistensitas itu tetap terjaga,” jelas pria yang berprofesi sebagai Content Director Froyonion. 

Dalam menampilkan sebuah konten tak memungkiri akan terdapat komentar-komentar yang disampaikan masyarakat baik itu positif ataupun negatif, sehingga perlu untuk kita tetap yakin pada kemauan diri dalam menyampaikan konten tersebut kepada orang lain selagi konten tersebut bersifat positif dan bermanfaat. “Ikuti keinginan diri, jangan terlalu memikirkan evaluasi orang lain, yang penting adalah jadi diri sendiri dan konsisten tetap produksi konten,” tambah Firman. 

Baik buruknya konten viral yang beredar di media sosial itu tergantung konteks konten yang disampaikan. Ketika membuat konten yang bermutu, utamakan untuk tetap konsisten menghasilkan karya-karya yang positif dan kreatif seseuai dengan passion yang dimiliki. (*)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved