-->

Kamis, 21 September 2023

Pengembangan Pertanian Mesti Mengedepankan 3E


DENPASAR - Pengembangan pertanian mesti mengedepankan 3E yaitu Economic, Equity dan Ecology. Konsep 3E menjadi penting agar pengembangan pertanian sejalan dengan tujuan pembangunan, dimana pertanian mesti memberikan keuntungan secara ekonomi bagi petani, memberikan kesetaraan bagi petani dalam mendapatkan akses teknologi dan selalu mengedepankan kelestarian lingkungan. 

“Mungkin tantangan lingkungan yang paling mendesak, perubahan iklim terutama didorong oleh emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana, dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan proses industri. Perubahan iklim menyebabkan kenaikan suhu, peristiwa cuaca yang lebih sering dan parah, kenaikan permukaan laut, dan gangguan ekosistem” kata Dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Padang, Prof. Dr. Ir. Novizar Nazir, M.Si dalam paparannya pada Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Sains Pertanian, Program Pascasarjana, Universitas Warmadewa di Denpasar pada Kamis (21/9).

Menurut Novizar, mitigasi perubahan iklim menjadi salah satu tantangan global yang paling mendesak dan  terpenting. Memelihara Bumi melibatkan pengurangan emisi gas rumah kaca, transisi ke energi terbarukan, dan beradaptasi dengan dampak iklim untuk mengamankan planet yang layak huni bagi generasi mendatang.
Novizar menyatakan langkah penting berikutnya adalah manajemen sumber daya yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa generasi mendatang memiliki akses ke sumber daya vital seperti air bersih, tanah subur, dan mineral. Menghindari eksploitasi berlebihan dan penipisan sumber daya sangat penting.

“Lingkungan yang berkelanjutan menopang ekonomi yang stabil dan sejahtera. Degradasi lingkungan dapat menyebabkan krisis ekonomi dan kesulitan bagi generasi mendatang” paparnya

Ia menambahkan pertanian berkelanjutan dan praktik penggunaan lahan yang bertanggung jawab juga penting untuk memastikan pasokan makanan yang konsisten dan bergizi bagi populasi global yang terus bertambah. Memelihara Bumi adalah cara untuk menjaga kesehatan masyarakat untuk masa depan.

Sedangkan Kaprodi Masgister Sains Pertanian, Prof. Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang, M.Si menyampaikan bahwa pembangunan berkelanjutan di bidang pertanian yang juga bermakna memelihara masa depan bumi melalui pertanian. Memelihara masa depan memiliki makna menjaga lingkungan untuk memenuhi kebutuhan generasi yang akan datang.

Teringat Masa Lalu Ketut Dangin Ngamuk Pakai Sabit


Karangasem Bali Kini - Dipicu teringat oleh permasalahan di masa lalu, seorang adik mengamuk dan melakukan aksi pengerusakan di rumah kakak kandungnya.

Satpol-PP Karangasem mengamankan Nengah Dauh warga Banjar Dinas Kalanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mengamuk menggunakan sabit dirumah kakak kandungnya Ketut Dangin pada Kamis (21/9/2023).

Dikatakan, Nengah Dauh sempat mengamuk hingga dua kali, pertama di pukul 23.00 WITA dan yang kedua pagi ini sekitar pukul 6.00 WITA. "Ini dipicu masalah di masa lalu dengan kakaknya I Ketut Dangin," kata Kepala Dusun Kalanganyar, I Gede Raka.

"Sehari-harinya, Nengah Dauh ini biasa kerja sebagai petani, tapi kalau sudah ingat peristiwa masalalu dengan kakaknya, dia mengamuk. Apalagi sekarang sudah punya istri, tambah lagi emosinya meledak-ledak, hingga sampai menimbulkan kekerasan" sambungnya.

Amukan Nengah Dangin menyebabkan pintu dan kaca jendela rumah kakaknya hancur. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena pemilik rumah sedang tidak ada ditempat.

Setelah petugas Satpol-PP berhasil mengamankan Nengah Dauh, kini dibawa ke RSUD Karangasem di dampingi petugas untuk ditangani lebih lanjut. "Pelaku sudah diamankan dan dibawa ke rumah sakit Karangasem di dampingi petugas medis Bebandem untuk penanganan lebih lanjut, " kata Kasat Pol PP Karangasem, I Ketut Arta Sedana. (Ami)

Ny. Antari Jaya Negara Bacakan Dongeng Bagi Siswa SD, Nyata Implementasi Pembelajaran Sastra Bali Terhadap Anak-Anak

 

Denpasar - Kegiatan mendongeng Bahasa Bali (Mesatua Bali) saat ini bisa dijadikan salah satu langkah implementasi Pembelajaran Bahasa Bali sekaligus pelestarian budaya Bali. Hal ini disampaikan Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara usai terlibat dalam kegiatan Mesatua Bali bersama siswa SD Negeri 14 Dangin Puri yang disiarkan secara langsung di Radio Publik Kota Denpasar (RPKD), pada Kamis (21/9). 

"Sebagai orang tua dan juga tenaga pendidik, kita memerlukan banyak metode pembelajaran dan pengajaran menyenangkan terutama mengenai budaya dan Bahasa Bali kepada anak anak kita. Salah satunya melalui media radio seperti ini," kata Ny. Antari Jaya Negara. 

Sebagai salah satu media yang masih eksis dan berkembang hingga saat ini, lanjut Ny. Antari Jaya Negara, radio adalah sarana edukatif yang efektif bagi masyarakat luas khususnya anak-anak.
 
Untuk diketahui, kegiatan Mesatua Bali ini sendiri merupakan program kolaborasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar dan juga jajaran Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali. 

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Dewa Nyoman Sudarsana mengatakan, program Mesatua Bali ini juga adalah salah satu langkah mewujudkan komitmen implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang berfokus pada pelestarian budaya, bahasa dan sastra Bali.  

"Kita harapkan, kegiatan Mesatua Bali melalui radio ini diharapkan dapat memberikan inspirasi guna memacu kreativitas bagi para orang tua  dalam memberikan pengajaran bagi anak-anak," ujarnya.

Walikota Jaya Negara Buka Lomba Barong Ket dan Mekendang Tunggal Kota Denpasar


Denpasar, Lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja Kota Denpasar Tahun 2023 dibuka secara resmi dengan Nyolahang Punggelan Barong oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Kota Denpasar, Kamis (21/9) sore dan akan berlangsung hingga Jumat (22/9). Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya menjaring bibit-bibit seniman Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja di Kota Denpasar. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Pimpinan OPD, Konsultan Seni Kota Denpasar serta undangan lainya. 

Disela kegiatan, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal di era sekarang ini sangat digandrungi oleh generasi muda di seluruh Bali termasuk Denpasar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang piawai memainkan kendang dan bapang barong. 

Dikatakan Jaya Negara, Pemerintah Kota Denpasar kembali menggelar Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal yang dirangkaikan dengan Peringatan ke-177 Puputan Badung ini merupakan upaya memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian sebuah kesenian sakral khususnya tari barong yang ada di Kota Denpasar. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda menujukkan tehniknya serta memanfaatkan olah kreativitas tangan dalam permainan kendang. 

"Sebagai Kota yang heterogen, lomba ini diikuti oleh peserta yang lumayan banyak, nantinya pemenang lomba akan terus dilaksanakan pembinaan untuk disiapkan sebagai Duta Seni Kota Denpasar, kami bangga melihat anak-anak muda tetap berkreatifitas dan tidak kehilangan jati diri," ujarnya

"Dari kegiatan ini nantinya diharapkan dapat memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian, serta muncul bibit-bibit Penari Barong Ket dan Pemain Kendang yang handal, serta dikemudian hari akan berguna untuk kelangsungan perjalanan kesenian sakral yang ada di Kota Denpasar, termasuk pelaksanaan Pesta Kesenian Bali," imbuhnya. 

Kadisbud Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta  menjelaskan, secara teknis Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal merupakan sebuah bentuk pementasan yang berpasangan dan saling keterkaitan. Pelaksanaan lomba kali ini bersifat terbuka untuk generasi muda Kota Denpasar yang kali ini diikuti oleh 18 pasang Juru Kendang dan Juru Bapang Barong Ket.

Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan lomba menggunakan format berpasangan dengan mekanisme tarung bebas atau di undi. Namun demikian, pemilihan juara akan dipisahkan antara Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal.

Narta menekankan, Peserta Lomba Tari Bapang Barong dan Tukang Kendang yang sudah pernah mewakili Kota Denpasar dalam ajang Pesta Kesenian Bali tidak diperkenankan mengikuti lomba. Adapun materi Tari Bapang Barong Ket yang ditampilkan yakni Pepeson Gilak Bebarongan (Petopengan/Bebarisan), Cecondongan, Guak Macok dengan Pengadeng atau pelayon yang menggunakan properti Tedung atau Pajeng, Ngintip Jangkrik dan terakhir Omang, dengan durasi waktu 18 sampai 20 menit.

"Tehnik, Kreativitas dan Penampilan menjadi fokus penilaian, dan nantinya pemenang lomba yang terdiri atas Juara I, II, III dan Harapan I untuk masing-masing kategori, yakni Barong Ket dan Kendang Tunggal akan mendapatkan Piagam Penghargaan serta hadiah sejumlah uang,” jelasnya.

Untuk diketahui, pelaksanaan lomba tahun ini diiringi  Sekehe Gong Nayakanari Black Cobra dan Sekehe Gong Arsa Winangun, Desa Adat Poh Gading, Kecamatan Denpasar Utara. (Ags/Dps).

Monev Pemerintahan Desa di Kecamatan Dawan


KLUNGKUNG - Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta melaksanakan Monitoring dan Evaluasi di Desa Kusamba, Desa Kampung Kusamba dan Kecamatan Dawan, Kamis (21/9). Turut hadir dalam pelaksanaan Monev Pemerintah Desa di Kecamatan  Banjarngkan yakni Asisten I  Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ida Bagus Ketut Mas Ananda, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Klungkung, I Wayan Suteja dan Camat Dawan, Dewa Widiantara.

Kegiatan Monev dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan kinerja penyelenggara Pemerintahan Desa pada aspek perencanaan dan pelaksanaan Desa, evaluasi serta pelaporan. Monitoring dan evaluasi dari tim Kabupaten kali ini lebih disasarkan sebagai pendampingan dan pembinaan terhadap Pemerintah Desa, agar berjalan sesuai dengan tupoksi yang ada, hal ini sangat diperlukan sebagai bahan evaluasi menuju perbaikan Kinerja selanjutnya.

Pada kegiatan Monev ini yang menjadi bahan evaluasi adalah administrasi dan pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, seperti jalan, aset tanah dan pelelangan kendaraan yang ada di Desa. Sehingga Kedepan agar tertib administrasi dan pelaksanaan kegiatan bisa berjalan dengan lancar.

Wabup Kasta dalam arahnya menyampaikan tim monev melakukan monitoring dari sisi pelaksanaan regulasi-regulasi yang ada di Desa dan mengevaluasi hasil pelaksanaan tersebut, apakah sudah sesuai dari penganggaran, perencanaan, pelaksanaan dan hasilnya. Manfaatkan pelaksanaan Monev ini untuk bertanya kepada tim, apabila masih terdapat keraguan mengenai regulasi Pemerintah Desa.

Monev Pemerintahan Desa bukan sekedar pemeriksaan dan evaluasi semata, tetapi juga berisi pembinaan-pembinaan dalam penyelenggaraan regulasi-regulasi yang ada di Pemerintahan Desa. "Kami datang kesini untuk membina bukan memeriksa, dan berharap Kampung kusamba dan Desa Kusamba tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan," ujar Wabup Kasta.

Pihaknya menambahkan arahan dari Tim Monev Pemerintahan Desa dapat dilaksanakan dengan baik oleh perangkat Desa. "Apapun kegiatan yang dilakukan, harus didasari dengan regulasi, berita acara dan dokumentasi," jelas pejabat asal Desa Akah ini.

Dalam pelaksanaannya, Tim melakukan monitoring dan Pembinaan pada empat bidang, yakni Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Bidang Kemasyarakatan, Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Bidang Pemberdayaan Desa. Rapat evaluasi Pelaksanaan Monev Pemerintahan Desa di Kecamatan Dawan dilaksanakan di Kantor Kecamatan Dawan. 

Pedagang Pasar Tumpah di Trotoar Jalan Ditertibkan Satpol PP Denpasar


Denpasar, Sat Pol PP Kota Denpasar bersama Tim Gabungan Desa Dauh Puri Kelod melaksanakan penertiban Pasar Tumpah yang berdagang di Trotoar Jalan Waturenggong sebelah Pasar Sanglah, Desa Dauh Puri Kelod Kamis, (21/9). Penertiban tersebut dilaksanakan lantaran pedagang tersebut melanggar ketertiban lalu lintas umum. 

Perbekel Dauh Puri Kelod, I Nengah Suarta, mengatakan, penertiban ini dilaksanakan dalam upaya memberikan efek jera. Dimana, dalam penertiban ini, beberapa barang dagangan telah diamankan dan dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar.

Dikatakannya, sebelum melakukan penertiban, pihaknya telah beberapa kali melakukan sosialisasi dan imbauan agar pedagang tidak berjualan di badan jalan. Bahkan, pihaknya telah menyediakan tempat di dalam Pasar Sanglah untuk berjualan. Namun, tetap saja pedagang tersebut tetap memilih berjualan di badan jalan. 

"Untuk itu kita akan secara kontinyu melakukan penertiban ," ungkap Suarta.

Untuk tindak lanjutnya, pihaknya telah melakukan koordinasi dan sepakat dengan Satpol PP untuk melakukan patroli di kawasan tersebut sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Kasatpol PP Denpasar, AA Ngurah Bawa Narendra saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya akan melibatkan anggotanya untuk melakukan patroli di kawasan tersebut dari pukul 05.30 hingga 10.00 wita. Patroli akan dilakukan hingga satu bulan kedepan, bahkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Hal ini menurutnya harus dilakukan karena pedagang melanggar Perda Nomor 1  Tahu. 2015 tentang Ketertiban Umum. 

"Kami tidak melarang masyarakat untuk berjualan, namun harus pada tempatnya," ungkap Bawa Nendra.

Tertunduk Lesu Tujuh Pelaku Pengeroyokan Bapak Kos


Denpasar - Para pelaku pengeroyokan terhadap pemilik rumah di Jalan Gunung Talang, Padangsambian, Denbar tidak terlihat segarang saat brutal mengroyok AA.Putu Cipta Wiadnyana. Saat didudukan sebagai terdakwa nampak tertunduk lesu dalam sidang di PN Denpasar.

Para terdakwa ini, Arnol Ana Meha (23), Timotius Dawa (23), Yohanes Mahemba (25), Imanuel Jako Laki (22), Imanuel Mahemba (22), Ardi Lesana Meha (25), dan Valen Mohe (19). Sementara ada tiga lagi diduga ikut terlibat dan masih buron, yaitu Darmo, Adi Putra, Polce dan Alfred.

Sebagaimana dituangkan dalam dakwaan JPU I Made Lovi Pusnawan, Kamis (20/09) di ruang Tirta bahwa peristiwa keribuatan itu terjadi pada Senin dini hari (03/07) sekitar pukul 01.00 di rumah kos korban.

Saat itu, Timotius Dawa yang ngekos di lokasi merayakan ulang tahun dan mengundang para terdakwa lainnya yang seluruhnya berasal dari Sumba, NTB. Berawal saat itu terjadi keributan adu mulut antara Adi Putra dengan Darmo Randa ( keduanya DPO).

Karna suasana gaduh, pemilik kos AA.Putu Cipta Wiadnyana, menegur mereka yang sedang dalam keadaan pengaruh alkohol. Sambil membawa sajam  AA.Putu Cipta meminta mereka bubar. "Jangan kalian bikin ribut di sini, ini wilayah saya. Bubar !!" tegurnya sambil mengacungkan pisau.

Pengakuan terdakwa Arnol saat itu mereka sudah diam, namun tersinggung karena diacungkan pisau. Sehingga Arnol berusaha untuk merebut pisau dari saksi korban dan menyerangnya.

Saat itu terdakwa Timotius turut serta membantu Arnol, menyerang saksi korban dengan menggunakan parang yang diambil di kamar kosnya. Kejadian itu memicu para terdakwa lainnya yang merupakan buruh bangunan di Canggu, turut serta membantu menyerang saksi korban. 

Melihat kejadian itu, anak korban menghubungi seorang anggota polisi bernama Gede Sandiasa, yang tinggal di belakang tempat kejadian perkara (TKP). Namun remaja asal Sumba ini makin kalap.

Korban lari dan dikejar oleh para terdakwa dan pelaku yang masih buron. Hingga di depan rumah milik anak perempuan korban bernama Anak Agung Ketut Yuliani, Arnol menebas pinggang kanan korban. 

Timotius ikut lanjut menyerang tuan kosnya sampai menyebabkan luka lagi pada bagian lengan. Sedangkan, Imanuel Mahemba mengambil pecahan batako dan melemparnya, hingga mengenai hidung korban. Beruntung korban diselamatkan oleh anak dari Yuliani dengan dibawa ke dalam rumahnya dan dikunci.

"Para terdakwa ini secara bersama sama melempari jendela dan genteng rumah anak korban secara membabi buta dan juga merusak kendaraan yang ada. Kemudian seluruh secara bersama sama kabur meninggalkan lokasi," tertuang dalam dakwaan.

Seluruh terdakwa yang berhasil diamankan petugas saat itu hanya tujuh orang dan hingga sampai persidangan sisanya masih buron. 

Arnol dan Timotius ditangkap di Jalan Pantai Cengorak, Uluwatu. Imanuel Mahemba, Jako Laki, Yohanes dan Valen Mohe di Jalan Hasanudin Tabanan. Kemudian Ardi diciduk di Jalan Raya Kuta. 

Atas perbuatannya, para terdakwa disangkakan Pasal 170  ayat (2) ke-1 KUHP yaitu secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang dan barang yang berakibat luka berat dengan diancam hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun.

Rabu, 20 September 2023

TMMD Dorong Percepatan Pembangunan Desa


Jembrana - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-  118 dibuka secara langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba ditandai dengan pemukulan gong bertempat di Lapangan Nuris, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Rabu (20/9). TMMD yang digelar tiap setahun sekali ini merupakan sinergi dan  program terpadu TNI bersama pemerintah daerah dan masyarakat.

Pelaksanaan TMMD tahun ini yang secara khusus menyasar wilayah desa Banyubiru, mengerjakan pembangunan jalan rabat beton sepanjang 1413,30 meter dengan lebar 2,60 meter, dan dinding penahan tanah panjang 80 meter  dan tinggi 1,5 meter serta plat deker panjang 7meter, lebar 0,6 meter, tinggi 0,6 meter. 

Dandim 16/17 Jembrana, Letkol Inf Teguh Dwi Raharja menjelaskan pelaksanaan TMMD untuk mempercepat pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya didaerah pedesaan melalui pembangunan fisik maupun non fisik serta memantapkan kemanunggalan TNI rakyat guna menciptakan ruang dan kondisi ruang yang tangguh. 

“Adapun sasaran kegiatan, sasaran fisik, sasaran pokok, pembuatan jalan rabat beton di desa banyubiru dengan panjang 1413,30 meter dan lebar 2,60 meter. Dinding penahan tanah panjang 80 meter  dan tinggi 1,5 meter serta Plat deker panjang 7meter, lebar 0,6 meter, tinggi 0,6 meter,”jelasnya.

Disamping itu juga terdapat sasaran non fisik berupa penyuluhan, pelayanan kesehatan hingga pasar murah.

“Ada juga sasaran non fisik berupa penyuluhan wawasan kebangsaan (SMA Pirdaus, Penyuluhan Pertanian Perkebunan (Balai Br Dinas Anakan) hingga Penyuluhan percepatan penurunan stunting, posyandu dan posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) ( Balai Br. Dinas Banyubiru),”sambungnya.

Sementara Bupati I Nengah Tamba mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam acara manunggal pembangunan desa, khususnya TNI. Meski disampaikan dari sisi anggaran mengalami defisit, akan tetapi khusus untuk dianggaran manunggal membangun desa tetap kami pertahankan. 

“Karena kami sangat ingin di desa pebuahan ini bisa membantu fasilitas percepatan daripada akselerasi hasil-hasil laut  dan hasil-hasil bumi yang ada di daerah ini (pebuahan),”ungkapnya.

Khusus untuk masyarakat desa pebuahan, Bupati mengatakan bahwa abrasi desa pebuahan akan segera ditangani di tahun depan. 

“Kita mendapatkan kabar baik dari kementerian PUPR di tahun 2024 abrasi yang melanda pantai pebuahan akan segera mendapat penanganan,”ucapnya.

Disisi lain, Bupati meminta kepada masyarakat sekitar, khususnya masyarakat pebuahan agar saling bahu membahu dalam program TMMD.

“Mohon berpartisipasi juga. Tunjukan bahwa masyarakat Jembrana santun ikut tolong menolong, karena ini bukan untuk mereka tapi untuk bapak ibu yang ada di sini (pebuahan) sebagai penerima manfaat,” ujarnya (Adi/Humas).

Lewat kegiatan Jebolan, Disdukcapil Jembrana Sasar Pemula Ke Sekolah


Jembrana - Pemkab Jembrana melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) terus meningkatkan pelayanan masyarakat untuk perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Kali ini Disdukcapil jemput bola pelayanan rekam e-KTP ke SMA 1 Melaya, Rabu (20/9). 

Kegiatan perekaman e-KTP tersebut dihadiri Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Kadis Dukcapil, I Wayan Sudana, Camat Melaya, dan 
warga sekolah SMA Negeri 1 Melaya.

Kadis Dukcapil, I Wayan Sudana menuturkan bahwa kegiatan JEBOLAN (Jemput Bola Perekaman E-KTP) bagi pemula ini bukan yang pertama kali dilakukan, namun sudah berjalan beberapa kali di sekolah-sekolah yang ada di Jembrana.

"Melalui jemput bola perekaman e-KTP ini, Saya berharap seluruh masyarakat bisa melaksanakan perekaman, khususnya bagi yang sudah wajib memiliki e-KTP berumur 17 tahun ke atas. Dan untuk siswa yang sudah berusia 17 Tahun, KTP akan langsung dicetak setelah melakukan perekaman, sedangkan yang berusia 16 tahun KTP akan dicetak saat mereka genap berusia 17 tahun," ucapnya.

Lebih lanjut Sudana, Disdukcapil Jembrana mempunyai inovasi yaitu JEBOLAN atau jemput pelayanan pelajar langsung dan perekaman otentik dokumen identitas penduduk. “Atas arahan dan dorongan Bapak Bupati, Dispendukcapil jemput bola ke sekolah-sekolah di seluruh Kabupaten Jembrana,” katanya. 

Sementara itu, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan pentingnya kebutuhan tentang perekaman kependudukan itu untuk semua generasi. Hal itu merupakan bagian sistem administrasi di Indonesia, yang dilaksanakan guna mempercepat layanan kepada masyarakat.

"Perlunya administrasi penduduk ini tentunya banyak hal baik yang dibutuhkan. Seperti untuk melanjutkan sekolah, bekerja, maupun dalam memberikan hak pilihnya di Pemilu 2024 mendatang," ungkapnya.

Tamba juga ingin, kegiatan seperti program jemput bola ini kepada masyarakat, harus terus dilakukan. Agar lebih mempermudah masyarakat, sehingga tidak perlu datang jauh-jauh lagi ke kantor Disdukcapil.

"Kita harus memberikan pelayanan dengan datang mengunjungi masyarakat secara bersama-sama. Dan hal ini perlu keterlibatan semua pihak. Untuk itu saya berharap, progam ini terus ditingkatkan, dan bukan hanya hari ini saja. Tapi terus menerus dilakukan, terutama sasaran kita adalah anak-anak sekolah," pungkasnya. (Ari/Humas).

Pemkot Denpasar Gandeng UNIQLO Indonesia Gelar Workhsop Pengembangan Bisnis


DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar melalaui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan juga Dekranasda, berkolaborasi dengan pihak UNIQLO Indonesia menggelar Workshop bertajuk "Uniqlo Neighborhood Collaboration Project" bagi pelaku IKM / UKM Kota  Denpasar, di Gedung Wanita Santi Graha, Rabu (20/9). Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk pendampingan dan pelatihan guna meningkatkan keterampilan IKM/ UKM lokal, untuk bertumbuh dan berkembang lebih baik.

Pelaksanaan kegiatan ini dibuka oleh Kepala Disperindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut, Director of Corporate Affairs Uniqlo Indonesia, Irma Yunita Ardhiyati. 

Kepala Disperindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari dalam kesempatan tersebut mengatakan, workshop ini diikuti sebanyak 50 orang yang berasal dari IKM / UKM Kota Denpasar yang telah tergabung dalam pengembangan usaha melalui program Showcase Uniqlo di MBG, Level 21 dan juga Living World Mall. Ada juga beberapa peserta yang belum lolos kurasi Showcase Uniqlo yang ikut serta dalam kegiatan ini. 

"Pemkot Denpasar memiliki perhatian dan konsentrasi yang besar terhadap pertumbuhan sektor IKM / UKM lokal Kota Denpasar. Banyak pelaku usaha yang memiliki potensi serta peluang yang strategis untuk menjadikan produknya sebagai produk unggulan di Kota Denpasar. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari Uniqlo Indonesia atas terselenggaraya acara ini," kata Sri Utari. 

Pemberdayaan serta peningkatan IKM/UKM, lanjut Sri Utari menjadi bagian penting dalam upaya  menggerakkan geliat perekonomian masyarakat Kota Denpasar dan masyarakat Bali pada umumnya. Sehingga secara berkelanjutan dapat mendukung pertumbuhan perekonomian Denpasar. 

"Saat ini selain pariwisata, sektor IKM/UKM dan ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus penggerak perekonomian di Kota Denpasar. Untuk itu, bentuk workshop dari Uniqlo Indonesia seperti ini tentu akan memberikan warna baru bagi teman-teman UKM," tutur Sri Utari lagi. 
 
Director of Corporate Affairs Uniqlo Indonesia, Irma Yunita Ardhiyati, mengemukakan, melalui Uniqlo Neighborhood Collaboration Project, pihaknya ingin memastikan bahwa bentuk kolaborasi dengan pemerintah daerah tidak hanya mengenai fasilitas tempat, namun juga soal peningkatan kualitas IKM/UKM lokal. 

"Kami dari Uniqlo Indonesia, tidak hanya berfokus pada penyediaan tempat di gerai - gerai Uniqlo saja. Namun juga soal pemberian pengetahuan bagi para pelaku IKM / UKM lokal. Sehingga harapannya, secara kualitas dan kompetensi dapat bersaing secara luas," papar Irma Yunita. 

Dalam kegiatan workshop ini, hadir sebagai pembicara Dyah Ekarini Ratnaningtyas yang memaparkan mengenai Materi Pengantar Pengembangan Bisnis. Selain itu, ada pula  Mohammad Iskandar Zulkarnaen yang membawakan Materi Harga Pokok Produksi, serta Norman Yachya yang menyampaikan materi seputar Pengantar Modul Pemasaran. 
 
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved